Surah Al-Fatihah (pembukaan) diturunkan di Mekkah dan terdiri dari tujuh
ayat adalah surah yang pertama diturunkan dengan lengkap di antara suruh-surah
yang ada dalam Al Qur’an dan termasuk digolongkan surah Makkiyyah. Surah ini di
sebut Al-Fatihah (Pembukaan) karena dengan surah inilah di buka dan dimulainya
Al Qur’an.
Dinamakan ummul Qur’an (Induk Al Qur’an)
atau ummul kitab (induk Al kitab ) karena dia merupakan induk bagi semua isi
Al-Qur’an serta menjadi inti sari dari kandungan Al-Qur’an dan karena itu
diwajibkan membacanya pada tiap-tiap rakaat shalat. Dinamakan pula As sab’ul
matsaany (tujuh ayat yang berulang-ulang) karena ayatnya tujuh dan
berulang-ulang dalam shalat.
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ -١- الْحَمْدُ للّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ -٢-
الرَّحْمـنِ الرَّحِيمِ -٣- مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ -٤- إِيَّاكَ نَعْبُدُ
وإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ -٥- اهدِنَــــا الصِّرَاطَ المُستَقِيمَ -٦- صِرَاطَ
الَّذِينَ أَنعَمتَ عَلَيهِمْ غَيرِ المَغضُوبِ عَلَيهِمْ وَلاَ الضَّالِّينَ -٧-
2. Arti selengkapnya :
1. Dengan menyebut nama
Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
2. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.
3. Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
4. Yang menguasai di hari Pembalasan.
5. 5. Hanya Engkaulah
yang kami sembah, dan Hanya kepada Engkaulah kami meminta
pertolongan.
6. Tunjukilah kami jalan yang lurus,
7. 7. (yaitu)
jalan orang-orang yang Telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan)
mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan)
mereka yang sesat.
Kandungan yang terdapat pada QS. Al-Fatihah : 1 – 7 adalah sebagai berikut
:
1. Memulai segala sesuatu hendaklah dengan mengucapkan basmalah
2. Segala pujian hanya milik Allah Swt
3. Bersifat pengasih dan penyayang
4. Beriman dengan hari akhir
5. Mengabdi hanya kepada Allah Swt
6. Sersikap istiqamah yakni lurus di jalan Allah Swt
7. Bersyukur atas segala nikmat, jangan bersifat pemarah dan sesat
MEMAHAMI MAKNA KANDUNGAN QS. AL-FATIHAH ; 1 – 7
Surah Al-Fatihah artinya
pembukaan, yang diturunkan di Mekkah dan terdiri dari 7 ayat adalah surat surah
yang pertama-tama diturunkan dengan lengkap di antara surah-surah yang ada
dalam Al-Qur’an dan termasuk golongan surah Makkiyyah.
Surah ini disebut
Al-Fatihah ( pembukaan), karena dengan surah inilah di buka dan dimulainya
Al-Qur’an. Dinamakan juga dengan Ummul Qur’an (induk Al-Qur’an) atau Ummul
Kitab (induk Kitab) karena ia merupakan induk bagi semua isi Al-Qur’an. Serta
menjadi inti sari dari kandungan Alqur’an, dank arena itu diwajibkan membacanya
pada tiap-tiap shalat. Dinamakan juga As Sab’ul matsaani artinya tujuh yang
berulang-ulang, karena ayatnya tujuh dan di ulang-ulang dalam shalat.
Bismillah Maksudnya: saya
memulai membaca al-Fatihah Ini dengan menyebut nama Allah. setiap pekerjaan
yang baik, hendaknya dimulai dengan menyebut asma Allah, seperti makan, minum,
menyembelih hewan dan sebagainya. Allah ialah nama zat yang Maha suci, yang
berhak disembah dengan sebenar-benarnya, yang tidak membutuhkan makhluk-Nya,
tapi makhluk yang membutuhkan-Nya. Ar Rahmaan (Maha Pemurah): salah satu nama
Allah yang memberi pengertian bahwa Allah melimpahkan karunia-Nya kepada
makhluk-Nya, sedang Ar Rahiim (Maha Penyayang) memberi pengertian bahwa Allah
senantiasa bersifat rahmah yang menyebabkan dia selalu melimpahkan rahmat-Nya
kepada makhluk-Nya.
Alhamdu (segala
puji). memuji orang adalah karena perbuatannya yang baik yang dikerjakannya
dengan kemauan sendiri. Maka memuji Allah berarti: menyanjung-Nya Karena
perbuatannya yang baik. lain halnya dengan syukur yang berarti: mengakui
keutamaan seseorang terhadap nikmat yang diberikannya. kita menghadapkan segala
puji bagi Allah ialah Karena Allah sumber dari segala kebaikan yang patut
dipuji.
Pujian Allah itu ada 4 macam 1) Pujian Allah terhadap zat-Nya sendiri, contoh
Allah memuji zat yang maha Quddus ( maha suci) sebagaimana tercantum
dalam asmaul husna. 2) Pujian Allah kepada makhluk-Nya, misalnya Allah menyatakan bahwa Dia menciptakan
manusia dalam bentuk yang sebaiknya dan ia memberikan janji kepada manusia yang
beriman dan beramal shaleh dengan pahala yang tidak putus-putus meskipun
dalam keadaan tua renta sebagaimana tercantum surah At Tin. Diriwayatkan dari
Ibnu Jarir, Ibnu Al Mundzir dan Ibnu Abi Hatim dari jalur Ibnu Abbas berkata : Alhamdu
lillah adalah kalimah syukur, ketika seorang hamba mengucapkan Alhamdu lillah
maka Allah menyatakan bahwa hambaku bersyukur pada-ku. Inilah wujud
dari pujian Allah kepada makhluk-Nya. 3) Pujian makhluk kepada Allah,
tentang hal ini kita jumpai ketika manusia beribadah atau
berzikir kepada Allah dengan mengucapkan subhanallah ketika melihat sesuatu
yang menakjubkan. 4) Pujian makhluk terhadap sesama makhluk misalnya seseorang
memuji kepada sahabatnya tentang kepandaian atau kecantikannya atau
keberaniannya.
Rabb (Tuhan) berarti:
Tuhan yang ditaati yang Memiliki, mendidik dan Memelihara. Lafal Rabb tidak
dapat dipakai selain untuk Tuhan, kecuali kalau ada sambungannya, seperti
rabbul bait (tuan rumah). 'Alamiin (semesta alam): semua yang diciptakan Tuhan
yang terdiri dari berbagai jenis dan macam, seperti: alam manusia, alam hewan,
alam tumbuh-tumbuhan, benda-benda mati dan sebagainya. Allah Pencipta semua
alam-alam itu.
Maalik (yang
menguasai) dengan memanjangkan mim,ia berarti: pemilik. dapat pula dibaca
dengan Malik (dengan memendekkan mim), artinya: Raja.
Yaumiddin (hari
Pembalasan): hari yang diwaktu itu masing-masing manusia menerima pembalasan
amalannya yang baik maupun yang buruk. Yaumiddin disebut juga yaumulqiyaamah,
yaumulhisaab, yaumuljazaa' dan sebagainya. Ada dua makna yang terkandung ayat
ini, 1) Allah menentukan dan Dia satu-satunya yang mengetahui kafan tibanya
hari tersebut sebagaimana tercantum surah Al A’raf ayat 187, 2) Allah
menguasai segala sesuatu apapun yang terjadi yan terdapat dalam
ketika itu.
Na'budu diambil dari kata
'ibaadat: kepatuhan dan ketundukkan yang ditimbulkan oleh perasaan terhadap
kebesaran Allah, sebagai Tuhan yang disembah, Karena berkeyakinan bahwa Allah
mempunyai kekuasaan yang mutlak terhadapnya. Ketika seseorang menyatakan Iyyaka
Na’budu maka ketika itu tidak sesuatu apapun, baik dalam diri seseorang
itu maupun yang berkaitan dengannya, kecuali telah dijadikan milik Allah.
Nasta'iin (minta pertolongan), terambil dari kata isti'aanah: mengharapkan
bantuan untuk dapat menyelesaikan suatu pekerjaan yang tidak sanggup dikerjakan
dengan tenaga sendiri. Wa iyyaka nasta ‘in artinya dan hanya
kepada-Mu kami memohon bantuan. Baik bantuan dalam hukum sebab dan akibat yang telah kita
ketahui (sunatullah), maupun diluar sunatullah (‘inayatullah).
Ihdina (tunjukilah
kami), dari kata hidayaat: memberi petunjuk ke suatu jalan yang benar. yang
dimaksud dengan ayat ini bukan sekedar memberi hidayah saja, tetapi juga
memberi taufik. Shirath adalah jalan yang lurus. Semua orang dapat melaluinya
tanpa berdesak-desakan. Shirath bagaikan jalan tol. Seseorang tidak bias lagi
keluar atau tersesat setelah memasukuinya tidak akan dapat keluar lagi kecuali
setelah tiba pada akhir tujuan perjalanan. Shirath yang lurus yang
dimohonkan dalam durah Al Fatihah adalah yang mustaqim. Yang lurus , jalan yang
luas, lebar dan terdekat menuju tujuan.
Shirathal ladzina an’amta artinya jalan yang
engkau anugerahi nikmat, nikmat yang dimaksud adalah nikmat yang bernilai, yang
tanpa nikmat itu nikmat yang lain tidak mempunyai nilai yang
berarti, bahkan dapat menjadi niqmat yakni bencana. Nikmat tersebut adalah
nikmat memperoleh hidayah Allah, serta ketaatan kepada Allah dan rasul-Nya, yaitu nikmat Islam dan
penyerahan diri kepada-Nya. Yang dimaksud dengan mereka yang dimurkai
dan mereka yang sesat ialah semua golongan yang menyimpang dari ajaran
Islam. Ayat Ghairil Maghdhubi ‘alaihim artinya bukan jalan orang yang dimurkai
yaitu berdasarkan hadist Nabi Saw menyatakan bahwa mereka adalah orang yahudi. Al
Qur’an juga menyebutkan bahwa orang yahudi mengenal
kebenaran namun enggan mengikutinya.
Dapat
disimpulkan bahwa Surah ini mengandung beberapa unsur pokok yang mencerminkan
seluruh isi Alqur’an, yaitu :
1. Keimanan
Beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa terdapat dalam ayat 2,
dimana dinyatakan dengan tegas bahwa segala puji dan ucapan syukur atas sesuatu
nikmat itu hanya bagi Allah, karena Allah adalah pencipta dan pemilik alam
semesta.
Diantara nikmat itu adalah: nikmat menciptakan, nikmat
mendidik dan menumbuhkan, sebab kata “ Rab “ dalam kalimat rabbul ‘aalamiin
tidak hanya berarti Tuhan dan penguasa, tetapi juga mengandung arti tarbiyah
yaitu mendidik dan menumbuhkan. Hal ini menunjukkan bahwa segala nikmat yang di
lihat oleh seseorang dalam dirinya sendiri maupun pada orang lain semuanya
bersumber dari Allah Swt sang pemilik alam
semesta ini. Pendidikan, penjagaan dan penumbuhan oleh Allah di alam ini
haruslah diperhatikan dan dipikirkan oleh manusia sedalam-dalamnya, sehingga
menjadi pelbagai sumber ilmu pengetahuan yang dpat menambah keyakinan manusia
akan keagungan dan kemulian Allah, serta berguna bagi masyarakat. Karena
keimanan adalah masalah pokok, maka dalam surah Al-Fatihah tidak cukup hanya
diisyaratkan, tetapi ditegaskankan lagi dengan perbuatan yang dijelaskan pada
ayat ke 5 yaitu dengan hanya menyembah dan meminta kepada Allah yaitu dengan
melakukan shalat.
Yang dimaksud dengan yang menguasai hari pembalasan
ialah pada hari itu hanya Allah-lah yang berkuasa ,segala sesuatu tunduk kepada
kebesaran-Nya sambil berharap nikmat dan takut kepada siksa-Nya. Hal ini
mengandung arti janji untuk memberi pahala bagi orang yang berbuat kebaikan dan
dan memberi dosa bagi yang berbuat kejahatan.
2. Hukum-hukum
Jalan kebahagian dan bagaimana seharusnya menempuh jalan itu untuk memperoleh
kebahagian dunia dan akhirat. Maksud Hidayah disini ialah yang menjadi sebab
dapatnya keselamatan , kebahagian dunia dan akhirat, baik mengenai kepercayaan
maupun akhlak,hukum-hukum dan pelajaran.
3. Kisah-kisah
Yang dimaksud dengan orang yang di beri nikmat
dalam ayat ini adalah para nabi, para shiddiqin ( orang yang sungguh-sungguh
beriman), syuhada ( orang-orang yang mati syahid ), shalihin (orang-orang yang
shaleh). Adapun orang-orang yang dimurkai dan orang-orang yang sesat ialah
golongan yang menyimpang dari ajaran agama Islam.
Dengan demikian tingkah laku yang harus kita
tampilkan adalah senantiasa mengamalkan isi kandungan Surah Al-Fatihah, hidup
berhati-hati baik dalam berbuat maupun berkata-kata karena semuanya akan kita
pertanggungjawabkan, senantiasa mengabdi kepada Allah Swt dengan ikhlas
dan redha terhadap segala perintah-Nya, mengakui hanya ada satu tuhan yakni
Allah Swt yang Maha Esa dan mematuhi segala hukum yang telah ditetapkan oleh
Allah Swt.
Untuk lebih jelasnya
lihatlah tabel dibawah ini !
Kata
|
Arti
|
Prilaku Akhlak Mulia
|
ب
|
Dengan,
bersama
|
Senantiasa
bertindak karena Allah.
|
اسم
|
Nama
|
Tidak
hanya sebatas nama namun lebih tepat kepada indetitas seperti nama, gol darah
dll. Manusia hendaklah bertindak dengan identitas lengkap dari ujung kaki ke
ujung rambut
|
الله
|
Tuhan Maha pemilik
|
Semua dari
Allah dan akan kembali kepada Allah, karena memang Allah sang pemilik alam
semesta lahir dan bathin.
|
الرحمن
|
Maha Pengasih
(Sense of Responsibility)
|
Orang
memerankan sifat Arrahman berarti mudah untuk mengasihi, dan bertanggung
jawab terhadap apa yang di beri. Contoh seperti seorang ibu mengasihi anaknya
dengan memberi berupa asi karena bertanggung jawab atas perkembangan anaknya.
|
الرحيم
|
Maha Penyayang
(Sense of Belonging)
|
Sifat ini
diberikan kepada manusia untuk dapat menerima dengan apa yang dimilikinya
dengan lapang hati agar menjalani hidup dan kehidupan selalu dalam ridho
Allah.
|
الحمد
|
Segala sesuatu, rancang
bangun secara zhohir
|
Apapun segala sesuatu yang
dimiliki baik lahir maupun bathin semua pemberian Allah yang sangat istimewa,
sebagai insan yang bertaqwa hendaknya mensyukuri dan menjadikan semuanya
hanya bertujuan kepada Allah ( Lillah)
|
رب
|
Tuhan Maha pengatur
|
Tuhan mengatur alam semesta. Semua
yang ada di alam semesta ini di atur oleh Tuhan. Contohnya adalah kepala
manusia yang mengatur semua perangkat diri sesuai dengan fungsinya
masing-masing.
|
العلمين
|
Alam semesta
|
Tindakan manusia di muka bumi
hendaknya dapat memproyeksikan alam semesta, misalnya air sifatnya senantiasa
menghidupkan, menyegarkan, mengalir dari atas ke bawah menempati ruang sesuai
dengan wadahnya. Siapapun yang dekat dengan kita seharusnya dapat
menghidupkan manusia yang sedang gundah gulana, berteman dengan siapa saja
dengan tidak memandang status sebagaimana Rasulullah Saw.
|
الرحمن
|
Maha Pengasih
(Sense of Responsibility)
|
Orang memerankan sifat Arrahman
berarti mudah untuk mengasihi, dan bertanggung jawab terhadap apa yang di
beri. Contoh seperti seorang ibu mengasihi anaknya dengan memberi berupa asi
karena bertanggung jawab atas perkembangan anaknya.
|
الرحيم
|
Maha penyayang
(Sense of Belonging)
|
Sifat ini diberikan kepada manusia
untuk dapat menerima dengan apa yang dimilikinya dengan lapang hati agar
menjalani hidup dan kehidupan selalu dalam ridho Allah.
|
ملك
|
Sistem/rancangan
|
Rancang bangun secara bathin,
contoh rancangan yang ada di kepalanya seorang arsitek disebut malik
sedangkan rumah yang sudah jadi disebut alhamd, contoh lain resep masakan
yang ada dikepala seorang ibu disebut malik sedangkan masakan yang sudah jadi
disebut alhamd.
|
يوم
|
Hari/dimensi/belahan waktu
|
Selain merancang juga dapat
memprogram waktu sehingga menghasilkan strategi yang sistematik.
|
الدين
|
Agama/sistem Allah.
|
System kehidupan yang dijadikan
pegangan dalam mengendalikan perilaku zhahir dan bathin manusia dalam
memenuhi kebutuhan hidup.
|
اياك نعبد
|
Kepada engkau kami beribadah.
|
Aktifitas manusia dalam peranannya
yang terprogram sebagai abdi Allh. Proses kehidupan manusia menuju Allah.
Tujuan focus menunjukkan bahwa tidak ada yang dituju, di sini terdapat kata
kami yang berarti menunjukan jamak berarti kita harus berjamaah dalam hal
yang baik. Menyontek,korupsi bersama itu adalah berjamaah yang salah / berjamaah
dalam kebatilan.
|
واياك نستعين
|
Dan hanya kepadamu minta
pertolongan
|
Hanya bergantung kepada
pertolongan Allah, tidak ada pertolongan selain pertolongan Allah. Kita perlu
sesuatu misalnya beras pertolongan Allah melalui perantara petani.
|
اهدنا
|
Tunjukilah kami.
|
Maksudnya adalah tunjukilah agar
mata ini qorrata a’yun, telinga sami’na wa atho’na, hidung nafsul mutmainnah,
mulut ahsanu qaulan, tangan ahsanu amala, kaki ahsanu taqwim, kulit ahsanu
diin.
|
الصراط
|
Jalan,susunan,struktur,
aktifitas tersusun
|
Agar komponen diri seperti mata,
telinga, hidung, mulut, tangan, kaki dan kulit seluruh tubuh tetap tegak
karena makhluk di muka bumi hanya manusia yang mempunyai struktur diri yang
tegak. Semua binatang mempunyai struktur yang bengkok, tetapi ada manusia
secara zhahir tegak tetapi secara bathin bengkok seperti orang yang licik,
sombong (Firhaqos).
|
المستقيم
|
Tegak, aktif, dinamis
|
Bentuk huruf Seperti alif, orang
yang selalu menegakkan jiwa raganya baik indra , otak dan hati akan selalu
terjaga.
|
انعت
|
Nikmat
|
Sesuatu
yang dapat ditaklukan atau yang dapat diperoleh.
|
غير
|
|
Menunjukkan struktur shirath yang
tidak mengandung struktur diri.
|
المغضو
|
Yang dimurkai,marah condong pada
budaya
|
Jangan melakukan sesuatu yang
tidak berdasarkan kebenaran (Al-Qur’an), kebanyakan manusia sekarang
membenarkan kebiasaan (budaya) padahal sebenarnya kita harus membiasakan
kebenaran ( Yahudi dan Nasrani).
|
الضالين
|
Yang sesat, dol, lepas,
condongpada peradaban
|
Satu
potensi dalam diri manusia yang tidak memiliki rem atau melakukan sesuatu
berlebihan sehingga akan mengakibatkan diri manusia menjadi sesat
atau liar peradaban.
|
Intisari Akhlaq Mulia dari Surah
Al-Fatihah
Siapa saja yang
mempelajari Al-Fatihah sama artinya dia menjaga tujuh anggota
tubuhnya yaitu mata, telinga, hidung, mulut, tangan, kaki, kulit (seluruh
tubuh). Bukankah itu yang selalu dipakai setiap hari mulai dari
bangun tidur hingga tidur kembali, dan ke tujuh perangkat itu juga yang
digunakan dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup dan kehidupan dalam rangka
menuntut ridho Allah.
Orang yang memprilakukan
Al-Fatihah adalah orang yang mendidik dan mengatur panca indranya, prilaku
orangnya akan selalu terbuka karena Al-Fatihah adalah kunci pembuka. Suka
mengasihi dan menyayangi, segala sesuatu yang dimiliki dioptimalkan dalam
rangka memperbaiki diri dan belajar pada alam semesta. Dengan memperilakukan
Al-Fatihah, akan terhindar dari 7 penyakit yang merusak akhlak mulia, 7
tersebut adalah huruf yang tidak ada dalam surah Al-Fatihah yaitu :
1.
Huruf ث
Huruf ث yaitu ثقيل yang berarti beban berat,
seringan apapun masalah yang dihadapi akan terasa berat apabila kita merasa
terbebani, jangan menjadi beban bagi orang lain dan jangan pula masalah orang
lain menjadi beban diri sendiri. Untuk itu berikan keselamatan dan keamanan
terhadap diri dan lingkungan untuk menjadi orang yang ringan tangan dan suka
menolong.
2. Huruf ج
Huruf ج yaitu جمود yang berarti kaku,
janganlah menjadi orang yang kaku karena akan membuat kita terkunci oleh
keadaan, sehingga mengakibatkan taqlid terhadap sesuatu yang belum pasti benar.
Perbanyak mendengarkan kebenaran dan lebih banyak diam agar hati menjadi tentram.
3. Huruf خ
Huruf خ
yaitu خبيثت yang berarti buruk,kotor,
janganlah menjadi orang yang suka hasat hasut karena itu awal dari keburukan
perilaku dan akan menjadikan diri kita kotor, maka untuk itu hendaknya kita
belajar berpikir positif agar terhindar dari sifat buruk dan kotor. Segera
mencari makanan yang halalan thoyibah.
. Huruf ز
Huruf ز
yaitu زينة/زنا
yang berarti hiasan, mejeng, penjilat. Orang yang suka
berhias dalam rangka mejeng dan mencari perhatian, dan ini termasuk dia
termasuk orang yang penjilat, tidak hanya dalam berhias dalam melakukan apapun
apabila ingin mencari perhatian maka bisa dikatakan penjilat. maka
berperilakulah sealami mungkin. Maka keindahan terhadap diri sebaiknya
berdasarkan karena Allah semata agar bertindak berlatar belakang karena ridho
Allah Swt.
5. Huruf ش
Huruf ش yaitu شيطن yang berarti menyimpang,
terpecah. Jika dalam melakukan sesuatu tugas akan terjadi penyimpangan
apabila niat dan pikiran terpecah atau tidak focus terhadap tujuan semula. Maka
fokuskanlah setiap pekerjaan untuk dapat diselesaikan sesuai dengan niat yang
benar.
6. Huruf ظ
Huruf ظ yaitu ظلم /ظلمان yang berarti bodoh,
gelap, dalam hidup ini jangan kita suka merasa lebih seperti merasa
pintar, merasa tua, merasa baik, merasa kaya karena hal ini bisa membuat
diri menjadi bodoh dan malas. Kemalasan akan menumpulkan hati dan kebodohan
akan menumpulkan otak. Kalau otak dan hati sudah tumpul maka akan terjadi
kegelapan pada diri kita. Maka mengkoreksi kebodohan untuk segera belajar dan
menyadari kemalasan untuk segera bangun dari kegelapan agar mata hati terbuka.
7. Huruf ف
Huruf ف yaitu فرغ yang berarti menghayal,
melamun, berangan-angan adalah pepesan kosong dalam diri yang
mengakibatkan mudah terombang-ambing, tidak mempunyai pendirian dan gampang
terbawa arus dunia maka menyegerakan kebaikan adalah pekerjaan yang dapat
mengantisipasi kekosongan jiwa.
Dengan mempelajari Surah Al-Fatihah
berarti kita mempelajari diri dan alam semesta karena Surah Al-Fatihah disebut
juga Assab’ul matsaani yaitu tujuh ayat yang diulang-ulang, seperti terulangnya
manusia dan alam semesta, maka perhatikanlah perbandingannya sebagai berikut :
1. Tujuh hari dalam seminggu
2. Tujuh masa ; detik, menit, jam, hari, minggu, bulan dan tahun
3. Tujuh lapis langit dan bumi
4. Tujuh jengkal tubuh manusia
5. Tujuh kali putaran thawaf di Baitullah
6. Tujuh pase manusia; bayi, anak-anak, remaja, pemuda, dewasa, orang tua dan
lansia
7. Tujuh lobang kepala manusia: dua lobang mata, dua lobang telinga, dua
lobang hidung dan mulut.
8. Tujuh anggota tubuh manusia: mata, telinga, mulut, hidung, tangan ,
kaki dan seluruh tubuh.
<script async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-6303669560088871"crossorigin="anonymous"></script>
Tidak ada komentar:
Posting Komentar