Rabu, 05 Oktober 2016

MEMAHAMI QS. AL-MU'MINUN AYAT 1- 11

قَدْ أَفْلَحَ الْمُؤْمِنُونَ -١- الَّذِينَ هُمْ فِي صَلَاتِهِمْ خَاشِعُونَ -٢- وَالَّذِينَ هُمْ عَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضُونَ -٣- وَالَّذِينَ هُمْ لِلزَّكَاةِ فَاعِلُونَ -٤- وَالَّذِينَ هُمْ لِفُرُوجِهِمْ حَافِظُونَ -٥- إِلَّا عَلَى أَزْوَاجِهِمْ أوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُمْ فَإِنَّهُمْ غَيْرُ مَلُومِينَ -٦- فَمَنِ ابْتَغَى وَرَاء ذَلِكَ فَأُوْلَئِكَ هُمُ الْعَادُونَ -٧- وَالَّذِينَ هُمْ لِأَمَانَاتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَاعُونَ -٨- وَالَّذِينَ هُمْ عَلَى صَلَوَاتِهِمْ يُحَافِظُونَ -٩- أُوْلَئِكَ هُمُ الْوَارِثُونَ -١٠- الَّذِينَ يَرِثُونَ الْفِرْدَوْسَ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ -١١-
Artinya :
1. Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman,
2. (yaitu) orang-orang yang khusyu' dalam sembahyangnya,
3. Dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna,
4. dan orang-orang yang menunaikan zakat,
5. dan orang-orang yang menjaga kemaluannya,
6. kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki ; Maka   Sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada terceIa.
7. Barangsiapa mencari yang di balik itu Maka mereka Itulah orang-orang yang melampaui batas.
8. dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya.
9. dan orang-orang yang memelihara sembahyangnya.
10. mereka Itulah orang-orang yang akan mewarisi,
11. (yakni) yang akan mewarisi syurga Firdaus. mereka kekal di dalamnya.

<script async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-6303669560088871"crossorigin="anonymous"></script>


Keimanan adalah keyakinan secara totalitas, demikian kata Ibnu Mas’ud ketika ditanya tentang makna iman. Seorang muslim haruslah beriman secara menyeluruh, tidak boleh setengah-tengahnya. Karena iman adalah pondasi hidup dan kehidupan untuk meraih masa depan yang lebih baik, meraih sukses di dunia akhirat. Iman menjadikan hidup optimis menghadapi seluruh persoalan, tidak mudah putus asa dan gampang menyerah. Iman membangkitkan motivasi dan memunculkan kekuatan dan kepercayaan untuk menyongsong masa depan. Tanpa iman, seseorang tidak mungkin melakukan sesuatu yang belum tampak hasilnya. Tanpa keyakinan seseorang tidak punya gairah untuk berjuang untuk masa depan.  Surah Al mu’minun (23) : 1 – 11ini berisi tentang tujuh sifat mulia, yaitu :
1.      Beriman kepada Allah dan rukun iman yang enam.
Allah menjelaskan bahwa sungguh bahagia dan beruntung orang-orang yang beriman, dan sebaliknya sangat merugi orang-orang kafir yang tidak beriman, karena walaupun mereka menurut perhitungan banyak mengerjakan amal kebajikan, akan tetapi semua amalnya itu akan sia-sia saja di akhirat kelak, karena tidak berlandaskan iman kepada-Nya.
2.      Khusyuk dalam shalat.
Sifat yang kedua seorang mukmin yang beruntung adalah jika shalat benar-benar khusyuk dalam shalatnya. Pikirannya selalu mengingat Allah dan memusatkan semua pikiran dan panca inderanya untuk bermunajat kepada-Nya. Dia menyadari dan merasakan bahwa orang yang shalat itu benar-benar sedang berhadapan dengan Tuhannya, oleh karena itu seluruh anggota tubuh  dan jiwanya dipenuhi kekhusyukan, kekhidmatan dan keikhlasan, diselingi dengan rasa takut dan diselubungi dengan penuh harapan kepada Tuhannya.
Untuk dapat memenuhi syarat kekhusyukan dalam shalat, harus memperhatikan tiga perkara, yaitu :
a.       Paham yang dibaca, supaya yang diucapkan lidahnya dapat dipahami dan dimengerti.
b.      Ingat kepada Allah.
c.       Shalat berarti munajat kepada Allah, pikiran dan perasaan orang yang shalat harus selalu mengingat dan jangan lengah atau lalai. Para ulama berpendapat bahwa shalat yang tidak khusyuk sama dengan tubuh yang tidak bernyawa.
3.    Menjauhkan diri dari setiap perbuatan dan perkataan yang tidak berguna.
Sifat yang ketiga ialah seorang mukmin yang selalu menjaga waktu dan umurnya supaya jangan sia-sia. Sebagaimana ia khusyuk dalam shalatnya, berpaling dari segala sesuatu kecuali dari Tuhan Penciptanya, demikian pula ia berpaling dari segala perkataan dan perbuatan yang tidak berguna bagi dirinya atau orang lain.
4.      Menunaikan zakat wajib dan derma yang dianjurkan.
Sifat yang keempat dari orang mukmin yang beruntung ialah suka mengeluarkan zakat dan memberi derma  yang dianjurkan, yang oleh mereka dipandang sebagai usaha untuk membersihkan harta dan dirinya dari sifat kikir, tamak serakah, hanya mementingkan diri sendiri (egois) dan juga meringankan penderitaan orang lain yang kekurangan.
5.      Menjaga kemaluan dari perbuatan keji.
Sifat yang kelima ialah senantiasa menjaga kemaluannya dari setiap perbuatan keji seperti berzina, homoseksual, onani, dan sebagainya. Hubungan yang diperbolehkan oleh agama hanya dengan misteri yang telah dinikahi dengan sah atau dengan jariahnya (budak perempuan) yang diperoleh dari jihad fi sabilillah. Akan tetapi barang siapa yang berbuat di luar yang tersebut itu, mereka itulah orang-orang yang melampaui batas. Selanjutnya Allah menjelaskan bahwa kebahagiaan seorang hamba Allah itu bergantung kepada pemeliharaan kemaluannya dari berbagai penyalahgunaan supaya tidak termasuk orang yang tercela dan melampaui batas.
6.      Memelihara amanat-amanat yang dipikulnya dan menepati janjinya.
Sifat yang keenam ialah suka memelihara amanat-amanat yang dipikulnya, baik dari Allah, maupun dari sesama manusia, yaitu bilamana kepada mereka dititipkan barang atau uang sebagai amanat yang harus disampaikan kepada orang lain, maka mereka benar-benar menyampaikan amanat itu sebagaimana mestinya dan tidak berbuat khianat. Demikian pula apabila mereka mengadakan perjanjian, mereka memenuhinya dengan sempurna. Mereka menjauhkan diri dari sifat kemunafikan, seperti tersebut dalam sebuah hadits yang masyhur, yang menyatakan bahwa tanda-tanda orang munafik itu ada tiga, yaitu kalau berbicara suka berdusta, jika menjanjikan sesuatu suka menyalahi janji dan jika diberi amanat suka berkhianat.
7.      Memelihara shalat yang lima waktu.
Sifat yang ketujuh yaitu orang mukmin yang berbahagia itu selalu memelihara dan memperhatikan shalat lima waktu secara sempurna, tepat waktu serta memelihara segala syarat dan rukun-rukunnya.
Kelompok ayat-ayat ini dimulai dengan menyebutkan shalat dan disudahi pula dengan menyebut shalat, hal ini memberi peringatan betapa pentingnya shalat yang telah dijadikan tiang agama . Rasulullah Saw. pernah bersabda : “Barang siapa yang mendirikan shalat, sungguh ia telah mendirikan agama, dan barang siapa yang meninggalkan shalat, sungguh ia telah meruntuhkan agama”.
Mereka yang memiliki tujuh sifat mulia tersebut akan mewarisi surga, disebabkan amal kebajikan mereka selama hidup di dunia, yaitu surga firdaus yang paling tinggi yang di atasnya berada ‘Arsy Allah Yang Maha Pemurah, dan mereka kekal di dalamnya. mau berbuat baik, kalau tidak punya keimanan. Bagaimana mungkin seseorang mau bekerja kalau tidak beriman akan mendapatkan kualitas diri dan balasan. Sungguh betapa pentingnya iman dalam hidup.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SURGA FIRDAUS IMPIAN ORANG BERIMAN

                                                             SURGA FIRDAUS      Setiap muslim pasti ingin masuk kedalam surga dan mereka b...