ANJURAN PERDAMAIAN
Perhatikan firman Allah
Swt berikut ini:
وَإِن طَائِفَتَانِ مِنَ
الْمُؤْمِنِينَ اقْتَتَلُوا فَأَصْلِحُوا بَيْنَهُمَا فَإِن بَغَتْ إِحْدَاهُمَا
عَلَى الْأُخْرَى فَقَاتِلُوا الَّتِي تَبْغِي حَتَّى تَفِيءَ إِلَى أَمْرِ
اللَّهِ فَإِن فَاءتْ فَأَصْلِحُوا بَيْنَهُمَا بِالْعَدْلِ وَأَقْسِطُوا إِنَّ
اللَّهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِينَ -٩-
Artinya: “Dan kalau ada dua golongan dari mereka yang
beriman itu berperang hendaklah kamu damaikan antara keduanya! tapi kalau yang
satu melanggar perjanjian terhadap yang lain, hendaklah yang melanggar
perjanjian itu kamu perangi sampai surut kembali pada perintah Allah. kalau dia
Telah surut, damaikanlah antara keduanya menurut keadilan, dan hendaklah kamu
berlaku adil; Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil.
“Orang-orang beriman itu Sesungguhnya bersaudara. sebab
itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah
terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat.(QS.Al-Hujurat:9)
Surah
Al-Hujurat ayat 9 diturunkan berkenaan dengan suatu masalah , yaitu bahwa Nabi
Saw pada suatu hari menaiki keledai kendaraannya, lalu ia melewati Ibnu Ubay,
ketika melewatinya tiba-tiba keledai yang dinaikinya itu kencing, lalu Ibnu
Ubay menutup hidungnya, maka berkatalah Ibnu Rawwahah kepadanya:” Demi Allah,
sungguh bau kencing keledainya jauh lebih wangi daripada bau minyak kesturimu
itu”, dan diantara kaum keduanya pernah
saling baku hantam dengan tangan , terompah dan pelepah kurma.
Asy Syaikhain
telah mengetengahkan sebuah hadits yang bersumber dari Anas ra, bahwasanya Nabi
Saw pada suatu hari mengendarai keledai kendaraannya dengan tujuan menemui
Abdullah Ibnu Ubay, Abdullah Ibnu Ubay berkata : “menjauhlah dariku, karena
sesungguhnya bau keledaimu menyesakkan hidungku,” Berkatalah salah seorang dari
kalangan sahabat anshar dengan menjawabnya:”Demi Allah, bau keledainya sungguh
lebih enak daripada bau tubuhmu,” salah seorang dari kaumnya Abdullah menjadi
marah mendengar perkataan itu dan akhirnya teman-teman dari kedua orang itu
saling bersetegang, maka pecahlah perkelahian seru di antara kedua belah pihak
mereka saling baku hantam dengan pukulan dan terompah. Lalu turunlah ayat ini berkenaan
tentang peristiwa mereka itu, yaitu : Dan kalau ada dua golongan dari mereka yang beriman itu
berperang hendaklah kamu damaikan antara keduanya!....
Oleh sebab itu kita sebagai
umat Islam punya kewajiban mendamaikan sauradara-saudara kita sesama umat Islam
apabila mereka berperang atau pun bermusuhan, buat nota perdamaian diantara
keduanya, apabila disuatu saat salah satu melanggar nota perdamaian maka mereka
yang melanggar itu boleh diperangi sampai mereka sadar kembali dan damaikanlah
mereka kembali dengan sama-sama diberi keadilan agar diantara kedua belah pihak
bisa menerimanya. Kenapa kita mendamaikan saudara kita dengan adil, karena
Allah Swt mencintai orang-orang yang berbuat keadilan.
Gambar
kerusuhan yang menimbulkan korban nyawa dan harta benda !
Lihatlah dan bukalah
mata kita ! sekarang ini betapa mudahnya umat Islam saling bunuh, tauran
dimana-mana, bentrokkan antar massa juga sering terjadi, berkelahi tanpa sebab
yang jelas, bahkan karena sebatang rokok saja orang bisa membunuh saudaranya sesama
muslim, kerusuhan akibat kalah dalam pemilu , ini tentunya sangat riskan
sekali. Apa yang telah terjadi pada umat Islam sehingga mudah sekali
menghilangkan nyawa orang lain,padahal Allah Swt telah menyatakan bahwa umat
Islam itu adalah bersaudara,seperti firman-Nya : Orang-orang
beriman itu Sesungguhnya bersaudara. kenapa kita harus bermusuhan, saling
hasud dan iri hati padahal itu bukanlah ajaran Islam. Oleh sebab itu masalah
Ishlah ini kita tegakkan kembali agar dapat meminimalkan tindakan anarkisme
dikalangan umat. Takutlah kepada hukuman Allah diakhirat kelak , siapa yang
benar-benar bertakwa kepada-Nya pasti
kita akan mendapatkan rahmat-Nya.
Masih ingatkah kita
tentang pemberontakan GAM di Nangrue Aceh Darussalam yang juga banyak
menimbulkan korban, kerusuhan di Ambon dengan pendekatan secara agama akhirnya mereka dan
pemerintah sepakat untuk berdamai.
Sebagai
seorang mukmin yang baik tentunya kita senantiasa menjaga perdamaian dan
persatuan sesama
umat dan antar umat beragama agar tercapai negeri yang damai dan penuh
ketentraman didalamnya. Perdamaian itu sendiri akan bisa terwujud jika kita
hanya berpegang pada tali Allah yakni Diin-Nya Allah dan tidak bercerai berai.
Seperti firman Allah Swt dalam QS. Ali Imran : 103
Artinya :”dan berpeganglah kamu
semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan
ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah)
bermusuh-musuhan, Maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena
nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang
neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan
ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk”.
Karakter yang ingin dibangun dari
memahami ayat-ayat diatas adalah sebagai berikut :
1. Damaikanlah
saudara kita sesama muslim apabila mereka berselisih paham
2. Jangan
saling bunuh membunuh atau berperang sesama umat Islam.
3. Bersifat
adillah dalam memutuskan suatu perkara, karena Allah mencintai orang-orang yang
berbuat adil.
4. Jagalah
persaudaraan sesama umat Islam, karena umat Islam itu bersaudara.
5. Bertakwalah
kepada Allah Swt, karena kepada-Nya kita akan kembali.
6. Berpegang
teguhlah kepada agama Allah dan jangan
bercerai berai.
7. Berpegang
teguhlah kepada Al-Qur’an, karena dengan ia lah kita akan bersatu.
Jadi yang dapat
menyatukan umat muslim dimuka bumi hanyalah Diin-Nya Allah melalui Al-Qur’an .
Disini Allah Swt menegaskan kembali bahwa hanya Dialah yang dapat menyatukan
hati orang-orang beriman. Jadi siapa yang mau berpegang teguh dengan
berkomitmen hanya kepada Allah dengan berpola rasa, pola pikiran dan pola tindakannya
dengan Al-Qur’an, maka orang itu tidak akan tercerai berai, sebab Al-Qur’an itu
bagaikan tali yang mengikat agar tak tercerai berai.wallahu a’lam.
TERMINO :
Ø
Sholaha adalah baik, bagus,
perdamaian; suatu usaha untuk mendamaikan orang yang berperang atau
bertengkar agar rukun kembali.
Ø
Qatala adalah membunuh,
peperangan atau pertempuran; suatu keadaan saling bermusuhan antar individu
atau kelompok.
Ø
Qasitu adalah berlaku adil,
keadilan; memerankan sifat Allah yang Maha Adil dalam menegakkan suatu hukum.
Ø
Ikhwatun adalah saudara atau
sahabat , yaitu pertalian darah atau keimanan sesama manusia ciptaan Allah
Swt.
WAHAI SAUDARA-SAUDARA KAMI YANG MASIH BERTIKAI BERDAMAILAH
KARENA DAMAI ITU INDAH !
<script async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-6303669560088871"crossorigin="anonymous"></script>
Tidak ada komentar:
Posting Komentar