Senin, 16 Oktober 2023

SURGA FIRDAUS IMPIAN ORANG BERIMAN

                               


                             SURGA FIRDAUS

     Setiap muslim pasti ingin masuk kedalam surga dan mereka berusaha dengan beramal shaleh sebanyak-banyak agar Allah Swt meredhainya. Surga itu memiliki 8 tingkatan diantaranya adalah surga Firdaus, Allah Swt menciptakannya terbuat dari emas, menurut Sebagian ulama surga inilah surga yang paling tinggi karena orang yang memasuki surga Firdaus harus memenuhi persyaratan tertentu. Adapun mereka yang bakal menjadi penghuni surga Firdaus itu diantaranya :

1. 1.Orang-orang yang beriman kepada Allah  dan Rasul-Nya

2. 2.Mereka yang melakukan shalat dengan khusyu’

3. 3.Mereka yang mengindarkan diri dari segala hal yang tidak ada guna    dan manfaatnya

4. 4.Mereka yang membayar zakat

5. 5.Mereka yang mampu mengendalikan nafsu seknya kecuali terhadap        isteri-isterinya

6. 6.Merekan yang mengemban amanat dengan baik

7. 7.Mereka yang menepati janji

8. 8.Orang-orang yang memelihara dan menunaikan shalat dengan baik

Yang demikian itu sebagaimana yang dijelaskan dalam firman Allah Swt berikut :

قَدۡ اَفۡلَحَ الۡمُؤۡمِنُوۡنَۙ .الَّذِيۡنَ هُمۡ فِىۡ صَلَاتِهِمۡ خَاشِعُوۡنَ. وَالَّذِيۡنَ هُمۡ عَنِ اللَّغۡوِ مُعۡرِضُوۡنَۙ .وَالَّذِيۡنَ هُمۡ لِلزَّكٰوةِ فَاعِلُوۡنَۙ .وَالَّذِيۡنَ هُمۡ لِفُرُوۡجِهِمۡ حٰفِظُوۡنَۙ .اِلَّا عَلٰٓى اَزۡوَاجِهِمۡ اَوۡ مَا مَلَـكَتۡ اَيۡمَانُهُمۡ فَاِنَّهُمۡ غَيۡرُ مَلُوۡمِيۡنَ.‌ۚ فَمَنِ ابۡتَغٰى وَرَآءَ ذٰ لِكَ فَاُولٰٓٮِٕكَ هُمُ الۡعٰدُوۡنَ .وَالَّذِيۡنَ هُمۡ لِاَمٰنٰتِهِمۡ وَعَهۡدِهِمۡ رَاعُوۡنَ .وَالَّذِيۡنَ هُمۡ عَلٰى صَلَوٰتِهِمۡ يُحَافِظُوۡنَ‌ۘ. اُولٰٓٮِٕكَ هُمُ الْوٰرِثُوْن. الَّذِيۡنَ يَرِثُوۡنَ الۡفِرۡدَوۡسَؕ هُمۡ فِيۡهَا خٰلِدُوۡنَ.

 Artinya: “Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman. (Yaitu) orang-orang yang khusyu dalam shalatnya. Dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna. Dan orang-orang yang menunaikan zakat. Dan orang-orang yang menjaga kemaluannya. Kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki, maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela. Barangsiapa mencari yang di balik itu maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas. Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya. Dan orang-orang yang memelihara sholatnya. Mereka itulah orang-orang yang akan mewarisi. (Yakni) yang akan mewarisi surga Firdaus. Mereka kekal di dalamnya.” (QS. Surat Al Mu'minun:1-11)

Tafsir dari ayat diatas adalah sebagai berikut:

Qad aflahal mu’minūn (sesungguhnya beruntunglah orang-orang Mukmin), yakni sungguh sukses, selamat, dan berbahagialah orang-orang yang bertauhid dengan mengesakan Allah Ta‘ala. Mereka adalah orang-orang yang akan mewarisi surga, sedangkan orang-orang kafir tidak. Menurut yang lain, sungguh sukses dan selamatlah orang-orang Mukmin yang benar dalam keimanannya. Lafazh al-falāh (keberuntungan) menyiratkan dua hal, yakni: keselamatan dan kelanggengan.

Selanjutnya Allah Ta‘ala Menerangkan sifat orang-orang Mukmin yang beruntung itu dengan Firman-Nya:

Alladzīna hum fī shalātihim khāsyi‘ūn ([yaitu] orang-orang yang khusyuk dalam shalatnya), yakni orang-orang yang merendahkan diri, tawaduk, tidak melirik ke kanan dan kiri, dan tidak pula meninggikan tangan mereka (mengangkat kedua sikut) dalam shalat.

Wal ladzīna hum ‘anil laghwi mu‘ridlūn (dan orang-orang yang menjauhkan diri dari hal-hal yang tidak berguna), yakni orang-orang yang meninggalkan kebatilan dan sumpah yang tak perlu.

Wal ladzīna hum liz zakāti fā‘ilūn (dan orang-orang yang menunaikan zakat), yakni menunaikan zakat harta mereka.

Wal ladzīna hum li furūjihim hāfizhūn (dan orang-orang yang menjaga kemaluannya), yakni menjaga kemaluannya dari hal-hal yang haram.

Illā ‘alā azwājihim (kecuali terhadap istri-istri mereka), yakni empat orang istri.

Au mā malakat aimānuhum (atau [budak-budak] yang mereka miliki), dalam jumlah yang tidak terbatas.

Fa innahum ghairu malūmīn (maka sesungguhnya mereka itu tiada tercela), yakni halal. Fa manibtaghā warā-a dzālika (barangsiapa mencari di balik itu), yakni barangsiapa mencari cara selain cara yang halal.

Fa ulā-ika humul ‘ādūn (maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas), yakni orang-orang yang melanggar halal dan mengerjakan yang haram.

Wal ladzīna hum li amānātihim (dan orang-orang yang terhadap amanat-amanat), yakni terhadap perkara-perkara yang diamanatkan kepada mereka, seperti shaum, wudu, mandi janabat, titipan, dan sebagainya.

Wa ‘ahdihim (dan janjinya), baik terhadap Allah Ta‘ala maupun terhadap sesama manusia.

Rā‘ūn (memelihara), yakni menjaganya dengan cara menunaikannya.

Wal ladzīna hum ‘alā shalawātihim yuhāfizhūn (dan orang-orang yang senantiasa memelihara shalatnya), yakni senantiasa menunaikan shalat pada waktunya.

Ulā-ika (mereka itulah), yakni si pemilik sifat-sifat tersebut.

Humul wāritsūn (orang-orang yang akan mewarisi), yakni orang-orang yang akan menghuni.

Alladzīna yaritsūna ([yaitu] orang-orang yang akan mewarisi), yakni yang akan menghuni.

Al-firdausa (surga Firdaus), yakni istana-istana ar-Rahman. Dalam bahasa Romawi, Firdaus berarti taman.

Hum fīhā khālidūn (mereka langgeng di dalamnya), yakni mereka kekal di dalam surga, tidak akan pernah mati dan tidak akan pernah dikeluarkan darinya.

Dalam ayat yang Allah Swt berfirman :

إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ كَانَتْ لَهُمْ جَنَّاتُ الْفِرْدَوْسِ نُزُلاً . خَالِدِينَ فِيهَا لَا يَبْغُونَ عَنْهَا حِوَلاً .

Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan kesalehan-kesalehan, adalah bagi mereka surga Firdaus sebagai tempat tinggal.” Mereka kekal di dalamnya; mereka tidak menginginkan pindah darinya.” ( Qs. Al-Kahfi ayat 107-108)

tafsir  ayat ini :

Innal ladzīna āmanū (sesungguhnya orang-orang yang beriman) kepada Nabi Muhammad saw. dan al-Quran.

Wa ‘amilush shālihāti (dan mengerjakan kesalehan-kesalehan), yakni ber-bagai ketaatan yang hanya antara mereka dengan Rabb-nya semata.

Kānat lahum jannātul firdausi (bagi mereka surga Firdaus), yakni surga yang paling tinggi derajatnya. Nuzulā (sebagai tempat tinggal).

Khālidīna fīhā (mereka kekal di dalamnya), yakni mereka langgeng di dalamnya.

Lā yabghūna (mereka tidak menginginkan), yakni mereka tidak meminta.

‘Anhā hiwalā (pindah darinya).

 Para ulama berbeda-benda dalam memaknai kalimat Fidaus diantara mereka adalah Ka'ab berkata, "Yaitu kebun-kebun yang di dalamnya ada tanaman anggur." Al-Laits berkata, "Firdaus berarti kebun yang memiliki pohon anggur." Sementara Ibnu Qayyim al-Jauziyyah menjelaskan, kata mufardas berarti tanaman yang diberi anjang-anjang. Adh-Dhahhak berkata, "Firdaus berarti kebun yang dikelilingi pohon-pohon,
Pendapat ini dipilih Al-Mubarrad bahwa kata firdaus berasal dari bahasa Arab yaitu pohon yang lebat dan mayoritasnya berupa pohon anggur. Ada juga pendapat Abdullah Syafi'ie dalam buku Megahnya Surga turut menjelaskan mengenai Surga Firdaus. Ia menerangkan, asal kata Surga Firdaus adalah bustan yang artinya kebun.

Dikatakan, Surga Firdaus terletak persis di bawah Arsy atau singgasana Allah SWT. Oleh karena itu, Firdaus menjadi tempat yang sangat istimewa. Di dalamnya terdapat pemandangan yang sangat indah, karena di antara tingkat-tingkat surga itu terbuat dari emas dan perak. Dari singgasana Arsy, Allah SWT mengalirkan sungai-sungai dengan beragam air. Air dari sungai tersebut berupa susu murni yang tidak akan berubah warna dan kesegarannya juga terdapat madu. Imam Ibnu Majah dalam Sunan Ibnu Majah Jilid 3, menjelaskan hadits yang berkaitan dengan Surga Firdaus, seperti Sabda Nabi Muhammad Saw:                                               

حَدَّثَنَا سُوَيْدُ بْنُ سَعِيدٍ قَالَ: حَدَّثَنَا - حَفْصُ بْنُ مَيْسَرَةَ عَنْ رَيد أن أَسْلَمَ عَنْ عَطَاءِ بْن يَسَارٍ أَنَّ مُعَادُ بن حَبَل قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: "اَلْجَنَّةُ مِائَةُ دَرَجَةٍ. كُلُّ دَرَجَةٍ مِنْهَا مَا بَيْنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ وَإِنَّ أَغْلَاهَا الْفِرْدَوْسِ وإِنَّ أَوْسَطَهَا الْفِرْدَوْسِ وإِنَّ الْعَرْشِ عَلَى الْفِرْدَوْسِ مِنْهَا تَفَجَّرَ أَنْهَارَ الْجَنَّةِ فَإِذَا مَا سَأَلْتُمُ اللهِ فَسْلُوْهُ الْفِرْدَوْسِ

Artinya: "Dari Suwaid bin Sa'id, dari Hafsh bin Maisarah, dari Zaid bin Aslam, dari Atha bin Yasar, dari Mu'adz bin Jabal ra, ia berkata, "Aku pernah mendengar Rasulullah saw bersabda, 'Surga terdiri dari seratus tingkatan. Antar tiap tingkatan jaraknya seperti antara langit dan bumi. Surga yang tertinggi adalah Surga Firdaus, surga yang paling afdhal juga Firdaus, dan singgasana itu berada di atas Firdaus, dari dalamnya terpancar sungai-sungal surga, apabila kalian memohon surga kepada Allah maka mohonlah surga Firdaus" (Shahih: Silsilatul Ahaadiits ash-Shahiihah, No. 922)

Ahmad Abi Al-Musabbih dalam buku Reuni Ahli Surga: Sejumlah Amalan Penting Penghuni Surga saat di Dunia mengatakan, banyaknya kriteria calon penduduk Surga al-Firdaus menandakan bahwa tidak mudah untuk mendapatkannya. Selain beribadah menjalankan syariat, ada juga larangan yang harus dipatuhi oleh seorang hamba. Seperti menjauhkan diri dari perbuatan dan perkataan yang tidak berguna dan tentunya hal ini juga berkaitan dengan mematuhi perintah Allah SWT. Dijelaskan lebih lanjut, karakteristik penghuni Surga Firdaus yaitu memiliki karakter yang sempurna sebagai hamba Allah SWT yang beriman dan bertakwa sehingga ia pantas untuk mendapatkan pahala berupa surga yang tingkatannya paling tinggi di antara surga-surga lainnya. wallahu A'lam.


 

Senin, 26 Juni 2023

KISAH NABI DZULKIFLI AS ( ARAB MELAYU)

 

نبى الله ذوالكفل عليه السلام

       نبى الله ذوالكفل عليه السلام بن ايّوب بن انواص بن عصاء بن اسحاق بن ابراهيم بن تاريخ بن نروخ بن  سروخ بن ارخو بن ابير بن ساليخ بن فنان بن ارفخشذ بن شام بن نوح بن لميك بن متوسلخ بن مهنأوس بن يردوكيل بن يريد بن مهكائيل بن قنان بن انواس بن ثيش وقيل شيش بن أدام عليه السلام . نبى الله ذوالكفل عليه السلام اداله فوترا نبي أيّوب عليه السلام, داݞن دمكيان اي مسيه كتورنن نبي ابراهيم عليه السلام, نبى الله ذوالكفل عليه السلام دأݞكت منجدي نبي دان رسول سسوده أيهث اي دأوتس كفدا بݞس أرمي دان أروم ( قوم روم) ددمسكوس, نما كݘيلث اداله بَشَرْ, اي ترمسوك أوراݞ يݞ صبر. ساجك كݘيل هيݞڬا دواس تيداك فرنه بوهوݞ سموا جنجي يݞ دأوݘفكنث سلالو دتافتي سهيݞڬا تامن تامن دان أوراݞ ساݞة سانݞ فداث, بڬي أوراݞ يݞ بلوم مݞانل فريبديث لابيه جؤه أكن مراس إيب مليهتث سابب سموا تيݞكه لاكوث منݘرمينكن كبانرن. كتيك مندافة ݘوبأن دري الله اي تيداك فرنه مݞلوه سديكتفون, بهكن نبى الله ذوالكفل عليه السلام لابيه منداكتكن ديريث كفدا الله, كصبرنث تاله دأبديكن دالم ألقرأن سفرة فرمان الله : وَإِسْمَاعِيْلَ وَإِدْرِيْسَ وَذَا الْكِفْلِ كُلٌّ مِّنَ الصَّابِرِينَ. وَأَدْخَلْنَاهُمْ فِي رَحْمَتِنَا إِنَّهُم مِّنَ الصَّالِحِيْنَ. أرتيث دان إيݞتله قصه إسماعيل, إدريس دان ذوالكفل سموا مريك ترمسوك أوراݞ أوراݞ يݞ صبر. كامي تاله ممسوكن مريك دالم رحمة كامي سسوݞڬوهث مريك ترمسوك أوراݞ أوراݞ يݞ صالح (الانبياء: ٨٥-٨٦) كصبرن يݞ ادا فدا ديريث كالك ممبوات اي منجدي راج سفرة أف تاله دأوݘفكن نبي ابراهيم عليه السلام دان نبي اسحاق عليه السلام, سموا كتورننث أكن منجدي فميمفين دان فنوتن بڬي قومث. دقصهكن ادا سأوراݞ راج يݞ سوده لنجوت أوسياث دان تيداك دبري كتورنن سما سكال, اي ساݞة بݞوݞ دان ڬليسه مݞانئي فݞڬنتيث كالك, راج اين اداله فميمفين يݞ بجكسان اي تيداك فرنه ممنتيݞكن ديريث سموا فكيرنث دتومفهكن فدا نڬارث. سوات هاري راج مݞداكن سيمبرا كفدا سلوره ركيتث, إيس سيمبرا ايت ايله انتوك ممبري كسمفتن كفدا ركية أڬر بيس مميمفين نڬاريث, فرشراتن يݞ دمينت ساݞتله بارت بڬي أكورن ركية ايت سنديري يائيت سننتياس برفواس سياݞ هاري دان برعباده فدا مالم هاري. مسكيفون دمكيان راج تاتف مݞجوكن فرشراتن ايت سابب اي برفكيرن جيك فدا سياݞ هاري فواس دان مالم هاري منجالن عبادة تنتو اكن دݘنتوه ركيتث, جيك راج يݞ أكن مݞڬنتيكنث تيداك فرنه منجالنكن فرشراتن ايت تنتوله ركيتث أكن منير فول. سيمبرا ايت ساݞة ݘافت مݒابر سابب دأوممكن أوراݞ أوراݞ إستان دلنجوتكن اوليه بواهنث سمفي لفيسن مشركة يݞ فليݞ بواه. دالم وقتو سيݞكت برداتݞن ركية منوجو إستان, يݞ داتݞ بوكن هاث ركية بياس نمون فرا فموك سوكو دان فجابت جوڬا إيكوت منݘار كسمفتن اين. حضرث نبى الله ذوالكفل عليه السلام داݞن دالم سيمبرا ايت, تيبله مريك بركومفول دألون ألون يݞ لواس, راج ساجك فڬي ادا دسان داݞن سانݞ هاتي اي برديري دان دسمبوت تافوك تاݞن فرا ركيتث. وهي ركيتكو! كين أوسياكو تاله توا دان تيداك ممفروليه سأوراݞ كتورننفون,مك انتوك منروسكن كجيأن كرجأن اين أكو مݞمبيل ساله سات دري كليان. ركية يݞ مݞهديري سيمبرا ايت ديام تنف ادا براني بربيسك مريك منداݞركن داݞن خدمة. " أكو تيداك إيݞن راج يݞ هنداك مݞڬنتيكن كدودوكنكو دري إنسان سمبراݞن, كتهويله بهوا تيته راج سلالو دتورتي دان تيݞكه لاكو راج أكن دإيكوتي اوليه ركيتث, انتوك ايتله أكو مݞجوكن فرشراتنث, شراتث ايله فدا سياݞ هاري ملاكوكن فواس دان مالم هري ملاكوكن عبادة كات راج لڬي". راج ممبري كسمفتن فدا ركية انتوك مݞݞكت تاݞن تاݞنث, نمون دري سكيان بنݒاك تيداك ادا يݞ مݞݞكت تاݞنث سما سكالي, مريك برأݞڬفن بهوا برشراتن ايت ساݞة بارت. تيب تيب دري تاݞه تاݞه كرومنن مشركة ادا سأوراݞ فمود يݞ مݞݞكت تاݞنث دي اداله نبى الله ذوالكفل عليه السلام. همب سݞڬوف منجالنكن فواس دسياݞ هاري دان منجالنكن عبادة فدا مالم هاري كاتث داݞن سوار لنتݞ. فرا حضرن تركاجوت داݞن أوجافن نبى الله ذوالكفل عليه السلام بڬيت فول راج يݞ ادا ددافنث, اي تيداك يقين فدا كممفوان أنك مود ايت, هل اين دساببكن أوسيا نبى الله ذوالكفل عليه السلام مسيه أمت مود بڬيمان موݞكن اي دافة ملاكوكن فرشراتن يݞ دأجوكن اوليه راج, كات راج :" هي أنك مود ! جاݞنله أݞكو مائين مائين, سيمبرا اين اداله انتوك كفنتيݞن نڬاري دان ركية, داݞن تانݞ نبى الله ذوالكفل عليه السلام ملݞكه كهدافن راج, وهي راج جنجوݞن همب, أكو تيداك مائين مائين داݞن أوݘافنكو, أكو أكن برأوسها انتوك ملاكوكن فرشراتن يݞ فدوك بريكن, سمول راج تيداك دافة منريماث كرن فكتور أوسياث يݞ مسيه مود, نمون راج جوڬا ممفوݒائي فكيرن بهوا أنك ايت كالك دافة ممرينته ركيتث داݞن فنوه كباجيكن, سابب دري سكيان بنݒاكث حضرن هاث دي سنديري يݞ سݞڬوف منجالنكن فرشراتن ايت. أخيرث راج ستوجو دان ساجك سأت ايت نبى الله ذوالكفل عليه السلام منجدي راج. فدا سياݞ هاري اي ملاكوكن فواس دان مالم هاري منجالن عبادة كفدا الله, اي إيݞت فدا جنجيث ددافن راج. راج يݞ سوده لنجوت أوسيا ايت ساݞة سانݞ داݞن عمل فربواتن نبى الله ذوالكفل عليه السلام, اي ساݞة يقين  جيك نبى الله ذوالكفل عليه السلام منجدي راج مك ركيتث مندافتكن كدامين, أخيرث راج مݞهمبوسكن نافسث يݞ تراخير داݞن تانݞ. سبلوم مݞهمبوسكن نافسث يݞ تراخير راج ايت مسيه برفاسن كفدا نبى الله ذوالكفل عليه السلام أڬر تاتف منجالنكن فرشراتنث, اي مسيه راڬو داݞن كممفوان نبى الله ذوالكفل عليه السلام, اي خواتير جيك اي سوده منيݞڬل نبى الله ذوالكفل عليه السلام منيݞڬلكن فرشراتنث, نبى الله ذوالكفل عليه السلام برسومفه انتوك تاتف منجالنكن فرينته ايت. سفانيݞڬل راج نبى الله ذوالكفل عليه السلام مݒوسن سموا كڬياتن روتنث, سياݞ هاري اي منجالنكن فواس دسمفيݞ مݞورس ركية, سداݞ مالم هاري اي برعبادة كفدا الله, جم تيدور بڬيث هاث سديكت وقتو ساج. راݘ برو اين ساݞة صبر دالم ملاكوكن عبادة دان فواس, اي ساݞة دسانݞي ركيتث سابب تيداك ادا جارك أنترا كدواث, ستياف تامو يݞ بركنجوݞ أكن دتامنيث, كرن تيݞكه لاكوث ايت مك ركيت هيدوف داݞن تانݞ. كرن نبى الله ذوالكفل عليه السلام ساݞة مݞهورمتي تاموث مك ابليس منݘوب انتوك مݞڬودث, اي برفور فور منجدي تامو دمالم هاري كتيك راج مؤو تيدور, سوده منجدي صفة ابليس يݞ تيداك سوك جيك ادا أوراݞ بڬيت طاعة كفدا الله. " سياف يݞ ادا دلوار سيلهكن مسوك! كات راج ستاله صلاة", ستاله منوݞڬو أڬك لام ترداݞر فنتو دكاتوك أوراݞ, ستاله دفرسيلهكن مسوك اوليه راج تامو ايت تيداك منجواب سماسكالي,سأوسي ذكر نبى الله ذوالكفل عليه السلام منداتݞي فنتو ايت دان ممبوكث, اي ساݞة هارن سابب تيداك دجومفائي سأوراݞفون, بڬيت فنتو دتوتف كمبلي مك ترداݞر كتوكن فنتو لڬي. أخيرث نبى الله ذوالكفل عليه السلام ممبوك فنتو ايت دان تيداك منوتفث, اي يقين بهوا تامو يݞ هنداك برتنداݞ  كاكرجأنث ادا كفنتيݞن يݞ هروس دسالسيكن مالم ايت جوڬا, اي ممفوݒائي فكيرن سفرة ايت دساببكن سبالومث تيداك ادا تامو يݞ برتنداݞ فدا مالم هاري. تيداك لام كمودين منݘوله تامو يݞ دتوݞڬو توݞڬو ايت, ترلبيه دهول اي مݞوݘفكن سلام دان دبالس داݞن أوݘفن سلام جوڬا اوليه نبى الله ذوالكفل عليه السلام. سيلهكن مسوك توان, كات نبى الله ذوالكفل عليه السلام ممفرسيلهكن تاموث". كمودين مريك دودوك برهدافن يݞ دبتسي ماج, نبى الله ذوالكفل عليه السلام كمودين منݒاكن مقصود تامو ايت." أفاكه ادا يݞ فرلو أكو بنتو سهيݞڬا سودار مالم مالم برتنداݞ كسين؟ تاث نبى الله ذوالكفل عليه السلام كفدا تاموث". تامو ايت سفرة ليكث منوسيا اي هاث منوندككن وجهث." أمفون توانكو, مماݞ ادا كفرلوان يݞ منداسك سكالي سهيݞڬا همب برتامو مالم مالم بڬين,لڬي فول رومه همب ساݞة جؤه دري سين" جواب تامو ايت يݞ تيداك لائين اداله شيطان. " ݘريتاكن مساله يݞ سداݞ أݞكو هدافي, سياف تاهو أكو دافة ممبنتوث" أوجر نبى الله ذوالكفل عليه السلام  لڬي, كمودين تامو ايت ممبريكن سموا فرسوئلنث. فدا داسرث تامو ايت ممينت أڬر مسالهث دتونتسكن مالم ايت جوڬا. " بڬين ساج بيار فناصحتكو يݞ مماݘهكن مساله اين" كات نبى الله ذوالكفل عليه السلام سجورس كمودين, نمون تامو ايت تاتف ݞوتت أڬر اي سنديري يݞ مݒالسيكنث, تامو ايت تيداك مؤو أوراݞ لائين  يݞ مݞورسث. " همب تيداك مؤو جيك أوراݞ لائين يݞ مݒالسيكن أروسنكو اين, همب إيݞن توان سنديري يݞ مݒالسيكنث" كات تامو ايت تاتف برسكارس. أخيرث راجله يݞ مݒالسيكن فرسوئلن تاموث, تامو ايت كليهتن فواس دان راج فون فرڬي تيدور, نمون سبلومث اي مݒوره أڬر تامو ايت فولݞ بسوك فڬي ساج, نمون بتاف تركاجوتث نبى الله ذوالكفل عليه السلام كتيك فڬي بوت سوده تيداك مليهة تاموث لڬي, اي برو سدار بهوا تامو سمالم اداله شيطان, مسكيفون جم إسترحتث ترڬݞڬو داݞن اداث تامو ايت, نبى الله ذوالكفل عليه السلام تيداك فرنه مݞلوه سابب فوث فرينسف تامو اداله بركه, منولك تامو بررتي منولك بركه, كرن كصبرنث سهيݞڬا اي ترمسوك نبي فليهن دسيس الله, هل ايت تاله دتارݞكن دالم ألقرأن سفرة فرمان الله وَاذْكُرْ إِسْمَاعِيْلَ وَالْيَسَعَ وَذَا الْكِفْلِ وَكُلٌّ مِّنَ الْأَخْيَارِ. أرتيث دان إيݞتله أكن اسماعيل,اليسع دان ذوالكفل مريك سمواث ترمسوك أوراݞ أوراݞ بائيك يعني فليهن ( ص:٤٨ ) اي ترمسوك ساله سأوراݞ نبي يݞ صالح دمان اي ملاكوكن ١٠٠ كالي صلاة دالم سات هاري, كونن ݘريتاث دي مندافت توڬس مݞدلي قومث سݘار عدل دان مݞورسي مريك داݞن بائيك, توڬس ايت فون دلاكوكن كرن ايت اي دنماكن ذوالكفل أرتيث يݞ دبابني توڬس. اي وافة ددمسكوس دالم أوسيا ٧٥ تاهون فدا فريود سجاره ١٥٠٠-١٤٢٥ سبلوم مسيه, والله أعلم بالصواب.

                       MAKAM NABI DZULKIFLI AS



KHOTBAH JUM'AT TENTANG KEUTAMAAN HARI JUM'AT

 

Khutbah Mengenai Keutamaan Hari Jumat

 

 الْحَمْدُ للهِ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ ضَعْفٍ ثُمَّ جَعَلَ مِنْ بَعْدِ ضَعْفٍ قُوَّةً ثُمَّ جَعَلَ مِنْ بَعْدِ قُوَّةٍ ضَعْفًا . وَأَشْهَدُ أَنْ لاَإِلهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَه ذُوْالجَلالِ والاِكْرامِ،  وَ أَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ،ٍ. اَللَّهُمَّ فَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَانَ صَادِقَ الْوَعْدِ وَكَانَ رَسُوْلاً نَبِيًّا، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ الَّذِيْنَ يُحْسِنُوْنَ إِسْلاَمَهُمْ وَلَمْ يَفْعَلُوْا شَيْئًا فَرِيًّا، أَمَّا بَعْدُ، فَيَايُّهَا الإِخْوَان، أوْصُيْكُمْ وَ نَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنْ، قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِي اْلقُرْانِ اْلكَرِيمْ: أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الَّشيْطَانِ الرَّجِيْم، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمْ: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا نُودِيَ لِلصَّلاةِ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا إِلَى ذِكْرِ اللَّهِ وَذَرُوا الْبَيْعَ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ .

Jamaah Jumat rohimakumulluh Di awal khotbah, di majelis yang mulia ini marilah kita tingkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT yaitu dengan menjalankan perintah Allah SWT dengan ikhlas, khusyu, lagi penuh tawakkal juga menjauhi larangan Allah SWT. Sholawat dan salam mudah-mudahan tetap terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW.

Jamaah Jumat rohimakumulluh Salah satu keutamaan hari Jum’at adalah disyariatkannya shalat Jum’at atau yang lazim disebut dengan Jumatan. Allah SWT telah memerintahkan kepada orang-orang mukmin untuk berkumpul guna mengerjakan ibadah kepada-Nya di hari Jum’at. Maka Allah SWT berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا نُودِيَ لِلصَّلاةِ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا إِلَى ذِكْرِ اللَّهِ وَذَرُوا الْبَيْعَ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ (9) فَإِذَا قُضِيَتِ الصَّلاةُ فَانْتَشِرُوا فِي الأرْضِ وَابْتَغُوا مِنْ فَضْلِ اللَّهِ وَاذْكُرُوا اللَّهَ كَثِيرًا لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ (10

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat pada hari Jum’at, maka bersegeralah kamu untuk mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. Apabila shalat telah dilaksanakan, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.

Ibnu Katsir menerangkan bahwa sesungguhnya hari Jum’at dinamakan Jumu'ah karena berakar dari kata al-jam'u, mengingat kaum muslim melakukan perkumpulan untuk setiap tujuh harinya sebanyak sekali di dalam masjid-masjid yang besar. 

Jamaah Jumat rohimakumulluh, Di dalam hari Jum’at terdapat suatu saat yang tiada seorang hamba pun yang beriman dapat menjumpainya, sedangkan ia dalam keadaan memohon kebaikan kepada Allah di dalamnya, melainkan Allah akan mengabulkan apa yang dimintanya. Menurut bahasa orang-orang kuno, hari Jum’at disebut pula dengan nama hari 'Arubah. Dan telah terbuktikan bahwa umat-umat sebelum kita telah diperintahkan untuk menghormati hari Jum’at, maka mereka memuliakannya. Tetapi orang-orang Yahudi memilih hari Sabtu yang tidak bertepatan dengan hari penciptaan Adam, sedangkan orang-orang Nasrani memilih hari Ahad yang padanya dimulai penciptaan makhluk. Allah SWT memilih bagi umat ini hari Jum’at yang padanya Allah telah menyempurnakan penciptaan makhluk-(Nya). Hal ini telah dinyatakan oleh sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda:

نَحْنُ الْآخِرُونَ السَّابِقُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ، بِيْدَ أَنَّهُمْ أُوتُوا الْكِتَابَ مِنْ قَبْلِنَا. ثُمَّ هَذَا يَومُهم الَّذِي فَرض اللَّهُ عَلَيْهِمْ، فَاخْتَلَفُوا فِيهِ، فَهَدَانَا اللَّهُ لَهُ، فَالنَّاسُ لَنَا فِيهِ تَبَعٌ، الْيَهُودُ غَدًا، وَالنَّصَارَى بَعْدَ غَدٍ"

Artinya: Kita adalah orang-orang yang terakhir, tetapi yang paling terdahulu kelak di hari kiamat, hanya saja mereka diberi kitab sebelum kita. Kemudian sesungguhnya hari (Jumat) ini adalah hari mereka yang telah difardukan oleh Allah atas mereka, tetapi mereka berselisih pendapat mengenainya. Dan Allah menunjuki kita padanya, maka orang-orang lain mengikut kita padanya; orang-orang Yahudi besok dan orang-orang Nasrani sesudah besok.

Jamaah Jum’at rahimakumullah, Dari keterangan hadits di atas, berikut enam peristiwa pada hari Jumat yang perlu diketahui Muslim:

1. Diciptakan Semua Makhluk  Pada hari Jum’at semua makhluk telah sempurna diciptakan, dan sesungguhnya hari Jum’at itu merupakan hari keenam dari tahun yang Allah menciptakan padanya langit dan bumi. 

2. Diciptakan Nabi Adam AS Allah menciptakan manusia pertama yakni Adam as pada hari Jumat. Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi”. Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui” (QS. Al-Baqarah: 30)

3. Nabi Adam Diturunkan ke Bumi Nabi Adam dan istrinya Siti Hawa diturunkan ke bumi dari surga lantaran melanggar perintah Allah yakni memakan buah khuldi.

4. terjadinya Hari Kiamat adalah Hari Jum’at. Namun, kapan waktunya hanya Allah yang mengetahui. Meski demikian, melalui rasul-Nya, Allah memberitahukan bahwa hari pembalasan atau hari akhir itu akan terjadi pada hari Jum’at. Dalam sebuah hadist, Rasulullah Saw bersabda: "Pada hari itu (Jum’at) Kiamat akan terjadi dan tak ada binatang melata satu pun kecuali mereka menunggu pada hari Jum’at sejak shubuh sampai terbit matahari karena takut akan datangnya hari Kiamat kecuali jin dan manusia". (HR. Abu Daud).
5. Dikumpulkanya Kedua Orang Tua kita, Hari Jumat merupakan hari di mana Allah SWT menghimpunkan kedua orang tua sebagaimana sabda Rasulullah SAW:

bahwa Abul Qasim Saw. pernah bersabda, "Hai Salman, apakah hari Jumat itu?" Salman menjawab, "Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui." Maka Rasulullah Saw. bersabda: Hari Jumat itu adalah hari yang padanya Allah menghimpunkan kedua orang tuamu, atau orang tuamu.

6. Perintah Shalat Jum’at bagi kaum laki-laki, shalat Jum’at menjadi kewajiban yang tidak bisa ditinggalkan. Apabila telah meninggalkan shalat Jum’at sebanyak tiga kali maka tergolong orang yang munafik. Seafdhal-afdhal shalat fardhu adalah shalat jum’at dan meninggalkannya sebesar-besar dosa. Dalam sebuah hadist, Rasulullah Saw bersabda: “Jum’at adalah kewajiban bagi setiap Muslim secara jamaah kecuali empat orang. Hamba sahaya yang dimiliki, perempuan, anak kecil dan orang sakit”. (HR. Abu Daud).

7. Waktu Mustajab Hari Jum’at merupakan waktu yang tepat untuk berdoa. Karena di hari itu doa-doa umat Islam yang beriman akan dikabulkan. Seperti diriwayatkan dalam sebuah hadits, “Dari Abu Hurairah r.a, Rasulullah Saw membicarakan mengenai hari Jumat lalu ia bersabda, Di dalamnya terdapat waktu. Jika seorang muslim berdoa ketika itu, pasti diberikan apa yang ia minta” Lalu beliau mengisyaratkan dengan tangannya tentang sebentarnya waktu tersebut.” (HR. Bukhari )

Jama’ah rahimakumullah, Pada kesempatan ini kami mengingatkan kepada jama’ah agar benar-benar melaksanakan shalat jum’at sesuai aturan jum’at, karena masih ada diantara kita yang masih lalai, terutama para remaja apabila khatib telah menyampaikan khotbahnya tidak ada lagi yang masih duduk-duduk diteras rumah atau makan minum menunggu selesainya khotbah, bila itu anda lakukan maka sia-sialah jum’at kalian atau tidak mendapat pahala jum’atnya. Karena 2 khotbah itu menempati 2 raka’at shalat. Bagi laki-laki apabila sudah berkumandang azdan maka haram berjual beli.

Jamaah Jumat rohimakumulluh ,Demikianlah khutbah ini. Mudah-mudahan khutbah ini dapat kita hikmati bersama dan semoga kita tercatat sebagai hamba Allah yang taat melaksanakan shalat jum’at dan generasi yang memiliki multi kekuatan yang bermanfaat untuk kemajuan masyarakat bangsa, dan Negara  Amin ya rabbal alamin

 أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ, ٱللَّهُ ٱلَّذِى خَلَقَكُمْ ثُمَّ رَزَقَكُمْ ثُمَّ يُمِيتُكُمْ ثُمَّ يُحْيِيكُمْ ۖ هَلْ مِن شُرَكَآئِكُم مَّن يَفْعَلُ مِن ذَٰلِكُم مِّن شَىْءٍ ۚ سُبْحَٰنَهُۥ وَتَعَٰلَىٰ عَمَّا يُشْرِكُونَ .

 بَارَكَ الله لِى وَلَكُمْ فِى اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ, وَنَفَعَنِى وَإِيَّاكُمْ بِمَافِيْهِ مِنْ آيَةِ وَذْكُرَ الْحَكِيْمَ وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ َاِنَّهُ هُوَالسَّمِيْعُ العَلِيْمُ , وَأَقُوْلُ قَوْلى هَذَا فَاسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم.


Khotbah kedua

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ هَدَانَا لِهَذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْ لاَ أَنْ هَدَانَا اللهُ. أَشْهَدُ أَنَّ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. أَمَّا بَعْدُ؛ فَيَا أَيُّهَا الْمُؤْمِنُوْنَ، اِتَّقُوا اللهَ تَعَالَى حَقَّ تُقَاتِهِ، وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ وَمَلاَئَكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، فقال تعالى: إن الله وملائكته يصلون على النبي ياأيها الذين امنوا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَالتَّابِعِيْنَ أَجْمَعِيْنَ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَاَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ. اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ مِنَ الْخَيْرِ كُلِّهِ مَا عَلِمْنَا مِنْهُ وَمَا لَمْ نَعْلَمْ، وَنَعُوْذُ بِكَ مِنَ الشَّرِّ كُلِّهِ مَا عَلِمْنَا مِنْهُ وَمَا لَمْ نَعْلَمْ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَاعَذَابَ النَّارِ.عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيتَآءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ.

KHOTBAH JUM'AT TENTANG HAJI WADA'

   اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ أَنْعَمَنَا بِنِعْمَةِ الْإِيْمَانِ وَالْإِسْلَامِ. وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ خَيْرِ الْأَنَامِ. وَعَلٰى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ الْكِرَامِ. أَشْهَدُ أَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ الْمَلِكُ الْقُدُّوْسُ السَّلَامُ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَحَبِيْبَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَاحِبُ الشَّرَفِ وَالْإِحْتِرَامِ  أَمَّا بَعْدُ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. اِتَّقُوْ اللهَ، وَاعْمَلُوا الصَّالِحَاتِ وَاجْتَنِبُوا الْمُنْكَرَاتِ وَاذْكُرُوا اللهَ فِي أَيَّامٍ مَعْلُوْمَتٍ وَاشْكُرُوْا لِلّٰهِ الَّذِيْ بِنِعْمَتِهِ تَتِمُّ الصَّالِحَاتُ، قَالَ اللهُ تَعَالَى: فِيْهِ اٰيٰتٌۢ بَيِّنٰتٌ مَّقَامُ اِبْرٰهِيْمَ ەۚ وَمَنْ دَخَلَهٗ كَانَ اٰمِنًاۗ وَلِلّٰهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ اِلَيْهِ سَبِيْلًاۗ وَمَنْ كَفَرَ فَاِنَّ اللّٰهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعٰلَمِيْنَ  

Ma’asyiral muslimin a’azzakumullah

Takwa merupakan bekal terbaik untuk meraih kebahagiaan abadi di dunia dan akhirat. Oleh sebab itu, khatib mengawali khutbah Jumat ini dengan wasiat takwa. Marilah kita semua selalu meningkatkan ketakwaan kepada Allah swt dengan melaksanakan semua kewajiban dan meninggalkan segala larangan-Nya.Alhamdulillah kita masih dalam suasana idul Adha tepatnya 11 dzulhijjah 1444H  

Ma’asyiral muslimin a’azzakumullah,

Peristiwa Haji Wada’ merupakan simbol kesuksesan Rasulullah dalam menyebarkan agama Islam di tengah-tengah bangsa Arab. Hanya butuh waktu 23 tahun Rasulullah mampu mengubah masyarakat Arab dari kehidupan jahiliyah menjadi lebih mapan secara moral dan religius.   Syekh Mushtafa as-Siba’i dalam As-Sîrah an-Nabawiyah Durus wa ‘Ibar mencatat sebanyak 114.000 umat Islam dari Jazirah Arab dan sekitarnya turut serta menunaikan rukun Islam yang kelima itu. Sungguh pencapaian yang luar biasa. Masyarakat yang dulu acuh tak acuh bahkan mencoba menghalang-halangi dakwah Nabi dengan beragam upaya, kini menjadi pengikut setia ajaran orang yang sebelumnya sangat dimusuhinya. Diduga kuat, di luar jumlah jamaah yang fantastis itu masih banyak orang yang sudah menjadi Muslim tapi tidak sempat ikut serta dalam Haji Wada’ karena beberapa alasan.  

Ma’asyiral muslimin a’azzakumullah

Haji Wada’ juga merupakan simbol kemantapan iman umat Musilm. Sebab, momen tersebut menjadi hari-hari terakhir Nabi bersama umatnya karena tidak lama setelah itu beliau wafat. Dalam potongan khutbah haji yang beliau sampaikan di tengah lautan manusia Nabi berpesan:diriwayatkan oleh imam Bukhari dari Jarir ra, Rasulullah Saw bersabda:

   أَيُّهَا النَّاسُ، اسْمَعُوا قَوْلِي، فَإِنِّي لَا أَدْرِي لَعَلِّي لَا أَلْقَاكُمْ بَعْدَ عَامِي هَذَا بِهَذَا الْمَوْقِفِ أَبَدًا  

Artinya, “Wahai sekalian manusia, dengarkanlah perkataanku! Aku belum tahu secara pasti, boleh jadi aku tidak akan bertemu kalian lagi setelah tahun ini dengan keadaan seperti ini.”  

Belum selesai pidato itu, turun ayat Al-Qur’an yang semakin  memperkuat bahwa tidak lama lagi Nabi akan tutup usia.

   اَلْيَوْمَ اَكْمَلْتُ لَكُمْ دِيْنَكُمْ وَاَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِيْ وَرَضِيْتُ لَكُمُ الْاِسْلَامَ دِيْنًاۗ فَمَنِ اضْطُرَّ فِيْ مَخْمَصَةٍ غَيْرَ مُتَجَانِفٍ لِّاِثْمٍۙ فَاِنَّ اللّٰهَ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ  

Artinya, “Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (QS. Al-Maidah [5]: 3). Lalu Rasulullah melanjutkan khotbahnya:

أَيُّهَاالـنَّاسُ، إِنَّ دِمَاءَكُمْ وَأَمْـوَالَكُمْ عَلَيْكُمْ حَرَامٌ إِلَى أَنْ تَلْقَوْا رَبَّكُمْ كَحُرْمَةِ يَوْمِكُمْ هذَا، وَكَـحُرْمَةِ شَهْرِكُمْ هذَا   وَإِنَّكُمْ سَتَلْقَوْنَ رَبَّكُمْ فَيَسْـأَ لُكُمْ عَنْ أَعْمَالِكُمْ وَقَدْ بَلَّغْتُ.  

“Wahai manusia. Bahwasannya darah kamu dan harta-benda kamu sekalian adalah suci buat kamu, seperti hari ini dan bulan ini yang suci sampai datang masanya kamu sekalian menghadap Tuhan. Dan pasti akan menghadap Tuhan; pada waktu itu kamu dimintai pertanggung jawaban atas segala perbuatanmu. Ya, aku sudah menyampaikan ini!

 فَمَنْ كَانـَتْ عِنْدَهُ أَمَانَةٌ فَلْـيُؤَدِّهَا إِلَى مَنِ ائْـتَمَنَهُ عَلَيْهَا,وَإِنَّ كُلَّ رِبًا مَوْضُوْعٌ ، وَلَكِنْ لَكُمْ رُؤُوْسَ أَمْـوَالِكُمْ لاَتَـظْلِمُوْنَ وَلاَ تُظْلَمُوْنَ. قَضَى اللهُ أَنَّهُ لاَ رِبًا، وَأَنَّ رِبَا عَبَّاسِ بْنِ عَبْدُ الْمُطَلِبِ مَوْضُوْعٌ كُلَّهُ.

“Barang siapa telah diserahi amanat, tunaikanlah amanat itu kepada yang berhak menerimanya.Bahwa semua riba sudah tidak berlaku. Tetapi kamu berhak menerima kembali modalmu. Janganlah kamu berbuat aniaya terhadap orang lain, dan jangan pula kamu teraniaya. Allah telah menentukan bahwa tidak boleh ada lagi riba dan bahwa riba ‘Abbas bin Abdul-Muthalib semua sudah tidak berlaku”.

وَأَنَّ كُلَّ دَمٍ كَانَ فِي الْجَاهِلِـيَّةِ مَوْضُوْعٌ، وَأَنَّ أَوَّلَ دِمَائِكُمْ أَضَعُ دَمَ ابْنِ رَبِـيْعَةِ بْنِ الحَارِثِ بْنِ عَبْدُ الْمُطَلِبْ .

“Bahwa semua tuntutan darah selama jahiliyah tidak berlaku lagi, dan bahwa tuntutan darah pertama yang kuhapuskan ialah darah Ibnu Rabi’ah bin Al-Harith bin Abdul-Muthalib”!

أَمَّا بَعْدُ. أَ يُّهَاالنَّاسُ ، فَإِنَّ الشَّيْطَانَ قَدْ يَـئِسَ مِنْ أَنْ يُعْبَدَ بِأَرْضِكُمْ هذِهِ أَبَدًا. وَلَكِنَّهُ إِنْ يُـطَعْ فِيْمَا سِوَى ذلِكَ، فَقَدْ رَضِيَ بِهِ مِمَّا تَـحْقِرُوْنَ مِنْ أَعْمَالـِكُمْ، فَاحْذَرُوْهُ عَلَى دِيْنِكُمْ.

“Kemudian daripada itu saudara-saudara. Hari ini nafsu syetan yang minta di sembah di negeri ini sudah putus untuk selama-lamanya. Tetapi, kalau kamu turutkan dia walaupun dalam hal yang kamu anggap kecil, yang berarti merendahkan segala amal perbuatanmu, niscaya akan senanglah dia. Oleh karena itu peliharalah agamamu ini baik-baik”.

أَيُّهَاالنَّـاسُ، إِنَّ النَّسِىءَ زِيَادَةٌ فِي الْكُفْرِ يُضَلُّ بِهِ الَّذِيْنَ كَـفَرُوْا، يَـحْلُوْنَهُ عَامًا وَيُحَرِّمُ نَهُ عَامًا، لـِيُوَاطِئُوْا عِدَّةً مَاحَـرَمَ اللهُ، فَـيُحِلُّوْا مَا حَرَمَاللهُ وَيُـحَرِّمُوْا مَا أَحَلَّ اللهُ.

“Wahai manusia. Menunda-nunda larangan di bulan suci berarti memperbesar kekufuran. Dengan itu orang-orang kafir itu tersesat. Pada satu tahun meraka langgar dan pada tahun lainnya mereka sucikan, untuk di sesuaikan dengan jumlah yang sudah disucikan Tuhan. Kemudian mereka menghalalkan apa yang sudah diharamkan Allah dan mengharamkan mana yang di sudah di halalkan Allah ”.

وَإِنَّ الزَّمَانَ قَدْ اسْـتَدَارَ كَهَيْـئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ اللهُ السَّموَاتِ وَاْلأَرْضَ، وَإِنَّ عِدَّةً الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا، مِنْهَا أَرْبَعَةُ حُرُمْ، ثَلاَثَةُ مُتَوَا لِيَةٌ. وَرَجَبُ مُفْرَدٌ، الَّذِي بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ.

“Zaman itu berputar sejak Allah menciptakan langit dan bumi ini. Jumlah bilangan menurut Tuhan ada dua belas bulan, empat bulan diantaranya ialah bulan suci, tiga bulan berturut-turut dan bulan Rajab itu antara bulan Jumadilakhir dan Sya’ban”.

أَمَّا بَعْدُ. أَيُّهَا الـنَّاسُ، فَإِنَّ لَكُمْ عَلَى نِسَائِـكُمْ حَقًّا، وَلـَهُنَّ عَلَيْكُمْ حَقًّا. لَكُمْ عَلَيْـهِنَّ أَلاَّ يُوْطِئْنَ فِرَشَـكُمْ أَحَدًا تَـكْرَهُوْنَهُ، وَعَلَيـْهِنَّ أَلاَّ يَأْتِيْنَ بِفَاحِشَةٍ مُبَيِّنَةٍ. فَإِنَّ فَعَلْنَ، فَإِنَّ اللهَ قَدْ أَذِنَ لَكُمْ أَنْ تَهْجُرُوْ هُنَّ فِي الْمَضَاجِعِ، وَتَـضْرِبُوْ هُنَّ ضَرْبًا غَيْرَ مُبَرَّحٍ. فَإِنِ انْتَهَيْنَ فَلَهُنَّ رِزْقُهُنَّ وَكِسْوَتُهُنَّ بِالْمَعْرُوْفِ. وَاسْتَوْصُوْا بِاالنِّسَاءِ خَيْرًا، فَإِنَّـهُنَّ عِنْدَكُمْ عَوَانٌ لاَيَمْلِكُنَّ ِلأَنْفُسِهِنَّ شَيْئًا. وَإِنَّكُمْ إِنَّمَا أَخَذْتُمُوْهُنَّ بِأَمَانَةِ اللهِ، وَاسْتَحْلَلْتُمْ فُرُوْجَهُنَّ بِكَلِمَاتِ اللهِ.

“Kemudian daripada itu, wahai manusia. Sebagaimana kamu punya hak atas istri kamu, juga istrimu sama mempunyai hak  atas kamu. Hak kamu atas mereka ialah untuk tidak mengizinkan orang yang kamu tidak sukai menginjakan kaki diatas lantaimu, dan jangan sampai mereka secara jelas membawa perbuatan keji. Kalau mereka sampai melakukan itu Tuhan mengizinkan kamu berpisah tempat tidur dengan mereka dan boleh memukul mereka dengan satu pukulan yang tidak sampai mengganggu. Bila mereka sudah tidak lagi melakukan itu, maka kewajiban kamulah memberi nafkah dan dan pakaian kepada mereka dengan sopan-santun. Berlaku baiklah terhadap istri-istri kamu, mereka itu kawan-kawan yang membantumu, mereka tidak memiliki sesuatu untuk diri merekaa. Kamu mengambil mereka sebagai amanat Tuhan, dan kehormatan mereka di halalkan buat kamu dengan nama Allah”.

فَاعْقِلُوْا أَيُّهَا النَّاسُ قَوْلِي، فَإِنِّي قَدْ بَلَّغْتُ، وَقَدْ تَرَكْتُ فِيْكُمْ مَاإِنِ اعْتَصَمْتُمْ بِهِ فَلَنْ تُضِلُّوْا أَبَدًا، أَمْرًا بَيِّنَتًا : كِتَابَ اللهِ وَسُنَّةَ رَسُوْلِهِ.

“Perhatikanlah kata-kataku ini, saudara-saudar! Aku sudah menyampaikan ini. Ada perkara yang sudah jelas kutinggalkan ditangan kamu, yang jika kamu pegang teguh kamu tidak akan sesat selama-lamanya; Kitabullah dan sunnah rasul”.

أَيُّهَا النَّاسُ، إِسْمَعُوْا قَوْلِيْ وَاعْقِلُوْهُ، تَعْلَمُنَّ أَنَّ كُلَّ مُسْلِمٍ أَخٌ لِلْمُسْلِمِ، وَأَنَّ الْمُسْلِمِيْنَ إِخْوَةٌ، فَلاَ يُحِلُّ لاِمْرِىءٍ مِنْ أَخِيْهِ إِلاَّ مَا أَعْطَاهُ عَنْ طِيْبِ نَفْسٍ مِنْهُ، فَلاَ تُظْلَمُنَّ أَنْفُسَكُمْ. اللّهُمَّ هَلْ بَلَّغْتُ !

Wahai manusia sekalian! Dengarkan kata-kataku ini dan perhatikan! Kamu akan mengerti, bahwa setiap Muslim adalah saudara Muslim yang lain, dan kaum Muslimin semuanya bersaudara. Tetapi seseorang tidak dibenarkan (mengambil sesuatu) dari saudaranya, kecuali jika dengan senang hati diberikan kepadanya. Janganlah kamu menganiaya diri sendiri.Ya Allah, sudah kusampaikan !

       قُلْ لَهُمْ إِنَّ اللهَ قَدْ حَرَّمَ عَلَيْكُمْ دِمَاءَكُمْ وَأَمْوَالَكُمْ إِلَى أَنْ تَلْقَوْا رَبَّكُمْ كَحُرْمَةِ يَوْمِكُمْ هذَا.  اللّهُمَّ هَلْ بَلَّغْتُ؟ اللّهُمَّ اشْهَدْ.

“Katakanlah kepada mereka, bahwa darah dan harta kamu oleh Tuhan disucikan, seperti hari ini yang suci, sampai masanya kamu sekalian bertemu dengan Tuhan.Ya Allah! sudahkah kusampaikan?Ya Allah. saksikanlah ini!

Demikian isi khotbah Rasulullah Saw, semoga kita semua dapat melaksanakan pesan Rasulullah tersebut.

Ma’asyiral muslimin a’azzakumullah,

sudah semestinya sepulang dari Tanah Suci umat Muslim memiliki kualitas iman yang lebih kuat. Haji Wada’ telah mengajarkan kemapanan iman umat Nabi, maka pada kesempatan haji-haji yang lain juga seharusnya menjadi kesempatan bagi seluruh umat Islam untuk lebih meningkatkan kualitas amal ibadah.   Dalam sejumlah kesempatan para ulama menyampaikan, tanda seseorang mendapat predikat haji mabrur adalah semangat ibadahnya mengalami peningkatan dibanding sebelum haji. Selain itu, ia juga menyudahi perbuatan-perbuatan maksiat yang dulu sering diperbuatnya.  

Ma’asyiral muslimin a’azzakumullah

Demikian khutbah singkat pada siang hari yang penuh keberkahan ini. Semoga menjadi ilmu yang bermanfaat dan dapat kita amalkan dalam kehidupan kita sehari-hari

 أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ           

                                                                     KHOTBAH KE II

   اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ وَكَفَى، وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى، وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الْوَفَا. أَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ  أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ: إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، اللهم ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ  


Selasa, 06 Juni 2023

KALIGRAFI NASAKH DENGAN LATAR BAITULLAH 2

 


BENNER KALIGRAFI NASAKH DENGAN LATAR KA'BAH

 


DESAIN KALIGRAFI NASAKH DENGAN LATAR ARRAUDHAH MASJID MADINAH

 


SURGA FIRDAUS IMPIAN ORANG BERIMAN

                                                             SURGA FIRDAUS      Setiap muslim pasti ingin masuk kedalam surga dan mereka b...