TATA CARA
MAKAN DAN MINUM
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ لاَ تُحَرِّمُواْ
طَيِّبَاتِ مَا أَحَلَّ اللّهُ لَكُمْ وَلاَ تَعْتَدُواْ إِنَّ اللّهَ لاَ يُحِبُّ
الْمُعْتَدِينَ -٨٧- وَكُلُواْ مِمَّا رَزَقَكُمُ اللّهُ حَلاَلاً طَيِّباً
وَاتَّقُواْ اللّهَ الَّذِيَ أَنتُم بِهِ مُؤْمِنُونَ -٨٨-
“Hai
orang-orang yang beriman, janganlah kamu haramkan apa-apa yang baik yang Telah
Allah halalkan bagi kamu, dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya
Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas”
"Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa
yang Allah Telah rezekikan kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu
beriman kepada-Nya”( QS. Al- Maidah: 87-88 )
Dasar pertama yang ditetapkan Islam
ialah bahwa asal sesuatu yang dicipta Allah adalah halal dan mubah. Tidak ada
satupun yang haram, kecuali ada dalil yang sah dan tegas dari syar’i yang
datang dari Allah dan Rasul-Nya yang mengharamkannya. Ulama-ulama Islam mendasarkan
ketetapannya bahwa segala sesuatu
asalnya mubah seperti yang tersebut diatas berdasarkan QS. Al-baqarah
ayat 29 yang artinya:”Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi
untuk kamu dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh
langit. dan Dia Maha mengetahui segala sesuatu”. Ada juga sebuah hadits
Nabi Saw yang menyatakan sesuatu itu halal atau haram sebagai berikut :
مَا اَحَلَ اللهُ فِي كِتَابِهِ فَهُوَ حَلَالٌ وَ مَا حَرَمَ فَهُوَ
حَرَامٌ وَمَا سَكَتَ عَنْهُ فَهُوَ عَفْوٌ فَاقْبَلُوْا مِنَ اللهِ عَافِيَتِهِ فَاِنَّ
اللهَ لَمْ يَكُنْ لَيَنْسَى شَيْئًا وَتَلَا
وَمَا كَانَ رَبُّكَ نَسْيًا
(
رواه الحكيم والبزر )
Artinya:” Apa saja yang Allah
halalkan dalam kitab-Nya, maka dia adalah halal, dan apa saja yang Dia haramkan,
maka dia iu adalah haram, sedang apa yang Ia diamkan, maka dia itu dibolehkan (
ma’fu ) . oleh karena itu terimalah dari
Allah kemaafannya itu, sebab sesungguhnya Allah tidak bakal lupa sedikitpun,
kemudian Rasulullah membaca ayat: dan Tuhanmu tidak lupa”. ( HR.Hakim dan
Bazzar ).
Dasar kedua, bahwa Islam telah
memberikan suatu batas wewenang untuk menentukan halal dan haram yaitu dengan
melepaskan hak tersebut dari tangan manusia, betapa pun tingginya kedudukan
manusia tersebut dalam bidang agama maupun dunianya, Hak tersebut semata-mata
di tangan Allah, jadi sekali lagi bahwa hanya Allah lah yang berhak menentukan
halal dan haram baik dalam Al-Qur’an maupun melalui lidah Rasul-Nya ( sunnah ),
tugas para nabi dan rasul hanya menerangkan hukum Allah tentang halal dan
haram, perhatikan juga firman Allah dalam QS.An-Nahl : 116 yang artinya:”
Dan
janganlah kamu mengatakan terhadap apa yang disebut-sebut oleh lidahmu secara
Dusta "Ini halal dan ini haram", untuk mengada-adakan kebohongan
terhadap Allah. Sesungguhnya orang-orang yang mengada-adakan kebohongan
terhadap Allah Tiadalah beruntung”.
Allah Swt mengingatkan manusia agar
makan dan minum yang halal lagi baik, makanan dan minuman yang kita makan akan masuk ketubuh kita dan akan
menjadi darah daging, hasilnya tubuh yang terisi dengan makanan dan minuman
halal akan berdampak pada semangat beribadah, sebaliknya orang yang tubuhnya
terisi dengan makanan dan minuman yang haram, maka akan berdampak pada malasnya
menjalankan ibadah bahkan akan menyebabkan masa bodoh terhadap ajaran agama.
Dalam ayat ini Allah Swt memanggil manusia supaya suka makan hidangan besar
yang baik yang telah disediakan Allah kepada mereka yaitu bumi lengkap dengan
isinya dan agama Islam menghalalkan yang baik. Dalam QS. Al-Baqarah ayat 168 seperti
firman-Nya : “Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa
yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan;
Karena Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu” (
QS.Al-Baqarah:168)
Salah satu dari
tanda-tanda agama yang paripurna adalah menganggap penggunaan bahan makanan
yang tidak halal sebagai perbuatan setan, manusia senantiasa dibujuk setan
untuk memakan dan meminun yang tidak halal, tujuan setan agar manusia semakin
jauh dengan Allah Swt, seperti yang dijelaskan dalam QS.Al-Maidah ayat 90 yang
artinya :” Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya (meminum) khamar,
berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah
Termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu
mendapat keberuntungan.
Contoh makanan
halal
Setan juga senantiasa
menggoda manusia agar memperoleh makanan dan minuman dengan cara yang salah,
hal ini juga diperingatkan Allah Swt pada QS. Al-An’am ayat 142 yang artinya :”
Dan di antara hewan ternak itu ada yang dijadikan untuk pengangkutan dan ada yang
untuk disembelih. makanlah dari rezki yang telah diberikan Allah kepadamu, dan
janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sesungguhnya setan itu musuh
yang nyata bagimu”.
Perlu kita ketahui, halal itu bukan sekedar halal
makanannya, tapi juga dari sumber bagaimana mendapatkannya pun harus halal.
Kalau sumbernya haram seperti korupsi, mencuri, merampok, menggusur tanah
rakyat dengan harga yang rendah, maka makanan yang dimakan pun meski sebetulnya
halal, tetap haram. Dan akan membuat si pemakannya disiksa di api neraka. Nabi
berkata: “Tiap tubuh yang tumbuh dari (makanan) yang haram maka api
neraka lebih utama membakarnya”. (HR. Ath-Thabrani)
Sesungguhnya Allah baik dan
tidak menerima kecuali yang baik-baik. Allah menyuruh orang mukmin sebagaimana Dia
menyuruh kepada para rasul, seperti firman-Nya dalam surat Al- Mukminun ayat
52: “Hai rasul-rasul, makanlah dari makanan-makanan yang baik-baik dan
kerjakanlah amal yang shaleh.” Allah juga berfirman dalam surat Al-Baqarah 172: “Hai orang-orang yang beriman
makanlah di antara rezeki yang baik-baik.” Kemudian Rasulullah bersabda : menyebut
seorang yang melakukan perjalanan jauh, rambutnya kusut dan wajahnya kotor
penuh debu menadahkan tangannya ke langit seraya berseru: “Ya Robbku, Ya
Robbku”, sedangkan makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram dan dia
diberi makan dari yang haram pula. Jika begitu bagaimana Allah akan mengabulkan
doanya? (HR. Muslim)
Ada beberapa cara
manusia mendapatkan makanan dan minuman diantaranya :
1. Dari
usaha yang halal kemudian dibelanjakan kepada makanan dan minuman yang halal
juga, maka menjadi halal hukumnya.
2. Dari
usaha yang halal kemudian dibelanjakan kepada makanan dan minuman yang haram,
maka menjadi haram hukumnya.
3. Dari
usaha yang haram kemudian dibelanjakan kepada makanan dan minuman yang halal,
maka hukumnya tetap haram karena sumbernya dari usaha yang haram.
4. Dari
usaha yang haram kemudian dibelanjakan kepada makanan dan minuman yang haram,
dalam hal ini sangat jelas haramnya.
Islam
mencela sikap orang-orang suka menentukan halal dan haram semaunya, Rasulullah
Saw dalam hadits Qudsinya beliau bersabda, firman Allah :
اِنِّي خَلَقْتُ عِبَادِيْ
حُنَفَاءَ وَاِنَّهُمْ اَتَتْهُمُ الشَّيَاطِيْنُ فَاجْتَالَتْهُمْ عَنْ دِيْنِهِمْ
وَحُرِمَتْ عَلَيْهِمْ مَا اَحْلَلْتُ لَهُمْ وَاَمَرْتُهُمْ اَنْ يُشْرِكُوْابِي
مَالَمْ اُنْزِلْ بِهِ سُلْطَانِ (رواه مسلم )
Artinya :”Aku
ciptakan hamba-hamba-Ku ini dengan sikap yang lurus, tetapi datanglah setan
kepada mereka, setan ini kemudian membelokkan mereka dari agamanya, dan mengharamkan
atas mereka sesuatu yang Aku halalkan kepada mereka, serta mempengaruhi supaya
mereka mau menyekutukan Aku dengan sesuatu yang Aku tidak turunkan keterangan
kepadanya”. ( HR. Muslim )
Oleh
karena itu, mengharamkan sesuatu yang halal atau menghalalkan sesuatu yang
haram dipersamakan dengan perbuatan syirik. Mengharamkan yang halal juga akan
berakibat timbulnya kejahatan dan bahaya, oleh karena itu Allah menentukan
halal dan haram adalah justeru ada
beberapa alasan yang rasional demi kemaslahatan manusia itu sendiri, itulah
sebabnya Allah tidak akan menghalalkan sesuatu
kecuali yang baik dan tidak akan mengharamkan sesuatu kecuali yang
jelek.
Pada ayat QS.Al-Maidah
ayat 88 Allah Swt, menjelaskan manusia diperintahkan untuk menikmati karunia
Allah Swt, dengan firman-Nya :” Dan makanlah
makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah Telah rezekikan kepadamu…
Satu-satunya syarat
dalam mengikuti perintah ini ialah manusia harus menghindarkan diri dari
penentangan terhadap perintah Allah Swt. Sebab, hanya kepada-Nyalah manusia mesti beriman.
Adab makan dan minum
dalam ajaran Agama Islam
Ajaran Agama sungguh
indah, sehingga dalam hal makan dan minum diatur sedemikian rupa, dengan tujuan
agar manusia mensyukuri segala nikmat yang telah diberikan Allah Swt kepada
manusia, adapun perilaku orang-orang yang beriman dalam hal makanan yang halal
maka mereka akan menerapkan adab-adab dibawah ini dalam kehidupan sehari-hari
yaitu sebagai berikut :
1. Sebelum
makan dan minum cuci tangan terlebih dahulu.
2. Ketika
mau makan dan minum baca Basmalah dan berdo’alah, dengan do’a ini :
اَللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْمَا رَزَقْتَنَا
وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
3. Makan
dan minumlah dengan tangan kanan, jangan menggunakan tangan kiri dan yang
terdekat dengan kita. Sabda Nabi Saw :” janganlah kamu makan dengan tangan
kiri, karena sesungguhnya setan itu makan dengan tangan kiri”. ( HR. Ibnu
Majah)
4. Jangan
banyak bicara ketika makan dan minum.
5. Jangan
makan dan minum sambil bersandar, sabda Nabi Saw :”Aku tidak pernah makan
sambil bersandar”. ( HR. Bukhari )
6. Makan
dan minum harus dalam keadaan duduk, jangan sambil berdiri atau berjalan-jalan,
sabda Nabi Muhammad Saw :”Nabi Saw, melarang seseorang minum sambil berdiri”.(
HR. Tirmidzi )
7. Jangan
makan dan minum yang sangat panas, sabda Nabi Saw :”Nabi Saw melarang
memakan makanan yang panas sehingga memungkinkan untuk dimakan”.
( HR. Thabrani )
8. Jangan
meniup makanan dan minuman, sabda Nabi Saw:” Nabi Saw melarang meniup
makanan dan minuman”. ( HR. Ibnu Abbas )
9. Setelah
makanan dan minum bacalah do’a berikut ini :
اَلْحَمْدُ لله الَّذِي أَطْعَمَنَا وَسَقَانَا
وَجْعَلْنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ
Karakter
yang dibangun dengan memahami ayat-ayat diatas adalah sebagai berikut :
1. Hanya
memakan makanan yang halal lagi baik.
2. Tidak
mengikuti langkah-langkah setan.
3. Menghalal
yang halal mengharamkan yang haram, bukan sebaliknya.
4. Tidak
bersifat melampaui batas dalam makan dan minum.
5. Berusaha
mencari rezeki dengan cara yang halal
6. Takut
kepada Allah jika makan dan minum dari yang haram.
7. Bekerja
semata-mata karena iman kepada Allah yang memberi rezekinya.
<script async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-6303669560088871"crossorigin="anonymous"></script>
ORANG ISLAM YANG SEJATI IALAH MAKAN DAN MINUMNYA DARI YANG HALAL BUKAN YANG
HARAM.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar