Kamis, 13 Oktober 2016

TATA CARA MAKAN DAN MINUM

                                   TATA CARA MAKAN DAN MINUM 


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ لاَ تُحَرِّمُواْ طَيِّبَاتِ مَا أَحَلَّ اللّهُ لَكُمْ وَلاَ تَعْتَدُواْ إِنَّ اللّهَ لاَ يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ -٨٧- وَكُلُواْ مِمَّا رَزَقَكُمُ اللّهُ حَلاَلاً طَيِّباً وَاتَّقُواْ اللّهَ الَّذِيَ أَنتُم بِهِ مُؤْمِنُونَ -٨٨-
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu haramkan apa-apa yang baik yang Telah Allah halalkan bagi kamu, dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas”
"Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah Telah rezekikan kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya”( QS. Al- Maidah: 87-88 )

Dasar pertama yang ditetapkan Islam ialah bahwa asal sesuatu yang dicipta Allah adalah halal dan mubah. Tidak ada satupun yang haram, kecuali ada dalil yang sah dan tegas dari syar’i yang datang dari Allah dan Rasul-Nya yang mengharamkannya. Ulama-ulama Islam mendasarkan ketetapannya bahwa segala sesuatu  asalnya mubah seperti yang tersebut diatas berdasarkan QS. Al-baqarah ayat 29 yang artinya:”Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. dan Dia Maha mengetahui segala sesuatu”. Ada juga sebuah hadits Nabi Saw yang menyatakan sesuatu itu halal atau haram  sebagai berikut :

مَا اَحَلَ اللهُ  فِي كِتَابِهِ فَهُوَ حَلَالٌ وَ مَا حَرَمَ فَهُوَ حَرَامٌ وَمَا سَكَتَ عَنْهُ فَهُوَ عَفْوٌ فَاقْبَلُوْا مِنَ اللهِ عَافِيَتِهِ فَاِنَّ اللهَ لَمْ يَكُنْ لَيَنْسَى  شَيْئًا وَتَلَا وَمَا كَانَ رَبُّكَ نَسْيًا
( رواه الحكيم والبزر )
Artinya:” Apa saja yang Allah halalkan dalam kitab-Nya, maka dia adalah halal, dan apa saja yang Dia haramkan, maka dia iu adalah haram, sedang apa yang Ia diamkan, maka dia itu dibolehkan ( ma’fu ) . oleh karena itu terimalah  dari Allah kemaafannya itu, sebab sesungguhnya Allah tidak bakal lupa sedikitpun, kemudian Rasulullah membaca ayat: dan Tuhanmu tidak lupa”. ( HR.Hakim dan Bazzar ).
   Dasar kedua, bahwa Islam telah memberikan suatu batas wewenang untuk menentukan halal dan haram yaitu dengan melepaskan hak tersebut dari tangan manusia, betapa pun tingginya kedudukan manusia tersebut dalam bidang agama maupun dunianya, Hak tersebut semata-mata di tangan Allah, jadi sekali lagi bahwa hanya Allah lah yang berhak menentukan halal dan haram baik dalam Al-Qur’an maupun melalui lidah Rasul-Nya ( sunnah ), tugas para nabi dan rasul hanya menerangkan hukum Allah tentang halal dan haram, perhatikan juga firman Allah dalam QS.An-Nahl : 116 yang artinya:” Dan janganlah kamu mengatakan terhadap apa yang disebut-sebut oleh lidahmu secara Dusta "Ini halal dan ini haram", untuk mengada-adakan kebohongan terhadap Allah. Sesungguhnya orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah Tiadalah beruntung”.
Allah Swt mengingatkan manusia agar makan dan minum yang halal lagi baik, makanan dan minuman yang  kita makan akan masuk ketubuh kita dan akan menjadi darah daging, hasilnya tubuh yang terisi dengan makanan dan minuman halal akan berdampak pada semangat beribadah, sebaliknya orang yang tubuhnya terisi dengan makanan dan minuman yang haram, maka akan berdampak pada malasnya menjalankan ibadah bahkan akan menyebabkan masa bodoh terhadap ajaran agama. Dalam ayat ini Allah Swt memanggil manusia supaya suka makan hidangan besar yang baik yang telah disediakan Allah kepada mereka yaitu bumi lengkap dengan isinya dan agama Islam menghalalkan yang baik. Dalam QS. Al-Baqarah ayat 168 seperti firman-Nya : “Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; Karena Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu” ( QS.Al-Baqarah:168)

Salah satu dari tanda-tanda agama yang paripurna adalah menganggap penggunaan bahan makanan yang tidak halal sebagai perbuatan setan, manusia senantiasa dibujuk setan untuk memakan dan meminun yang tidak halal, tujuan setan agar manusia semakin jauh dengan Allah Swt, seperti yang dijelaskan dalam QS.Al-Maidah ayat 90 yang artinya :” Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah Termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.


                                                              Contoh makanan halal
Setan juga senantiasa menggoda manusia agar memperoleh makanan dan minuman dengan cara yang salah, hal ini juga diperingatkan Allah Swt pada QS. Al-An’am ayat 142 yang artinya :” Dan di antara hewan ternak itu ada yang dijadikan untuk pengangkutan dan ada yang untuk disembelih. makanlah dari rezki yang telah diberikan Allah kepadamu, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagimu”.
Perlu kita ketahui, halal itu bukan sekedar halal makanannya, tapi juga dari sumber bagaimana mendapatkannya pun harus halal. Kalau sumbernya haram seperti korupsi, mencuri, merampok, menggusur tanah rakyat dengan harga yang rendah, maka makanan yang dimakan pun meski sebetulnya halal, tetap haram. Dan akan membuat si pemakannya disiksa di api neraka. Nabi berkata: Tiap tubuh yang tumbuh dari (makanan) yang haram maka api neraka lebih utama membakarnya. (HR. Ath-Thabrani)
Sesungguhnya Allah baik dan tidak menerima kecuali yang baik-baik. Allah menyuruh orang mukmin sebagaimana Dia menyuruh kepada para rasul, seperti firman-Nya dalam surat Al- Mukminun ayat 52: “Hai rasul-rasul, makanlah dari makanan-makanan yang baik-baik dan kerjakanlah amal yang shaleh.” Allah juga berfirman dalam surat Al-Baqarah 172: “Hai orang-orang yang beriman makanlah di antara rezeki yang baik-baik.” Kemudian Rasulullah bersabda : menyebut seorang yang melakukan perjalanan jauh, rambutnya kusut dan wajahnya kotor penuh debu menadahkan tangannya ke langit seraya berseru: “Ya Robbku, Ya Robbku”, sedangkan makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram dan dia diberi makan dari yang haram pula. Jika begitu bagaimana Allah akan mengabulkan doanya? (HR. Muslim)
Ada beberapa cara manusia mendapatkan makanan dan minuman diantaranya :
1.      Dari usaha yang halal kemudian dibelanjakan kepada makanan dan minuman yang halal juga, maka menjadi halal hukumnya.
2.      Dari usaha yang halal kemudian dibelanjakan kepada makanan dan minuman yang haram, maka menjadi haram hukumnya.
3.      Dari usaha yang haram kemudian dibelanjakan kepada makanan dan minuman yang halal, maka hukumnya tetap haram karena sumbernya dari usaha yang haram.
4.      Dari usaha yang haram kemudian dibelanjakan kepada makanan dan minuman yang haram, dalam hal ini sangat jelas haramnya.
Islam mencela sikap orang-orang suka menentukan halal dan haram semaunya, Rasulullah Saw dalam hadits Qudsinya beliau bersabda, firman Allah :

اِنِّي خَلَقْتُ عِبَادِيْ حُنَفَاءَ وَاِنَّهُمْ اَتَتْهُمُ الشَّيَاطِيْنُ فَاجْتَالَتْهُمْ عَنْ دِيْنِهِمْ وَحُرِمَتْ عَلَيْهِمْ مَا اَحْلَلْتُ لَهُمْ وَاَمَرْتُهُمْ اَنْ يُشْرِكُوْابِي مَالَمْ اُنْزِلْ بِهِ سُلْطَانِ (رواه مسلم )

Artinya :”Aku ciptakan hamba-hamba-Ku ini dengan sikap yang lurus, tetapi datanglah setan kepada mereka, setan ini kemudian membelokkan mereka dari agamanya, dan mengharamkan atas mereka sesuatu yang Aku halalkan kepada mereka, serta mempengaruhi supaya mereka mau menyekutukan Aku dengan sesuatu yang Aku tidak turunkan keterangan kepadanya”. ( HR. Muslim )
Oleh karena itu, mengharamkan sesuatu yang halal atau menghalalkan sesuatu yang haram dipersamakan dengan perbuatan syirik. Mengharamkan yang halal juga akan berakibat timbulnya kejahatan dan bahaya, oleh karena itu Allah menentukan halal dan haram  adalah justeru ada beberapa alasan yang rasional demi kemaslahatan manusia itu sendiri, itulah sebabnya Allah tidak akan menghalalkan sesuatu  kecuali yang baik dan tidak akan mengharamkan sesuatu kecuali yang jelek.
Pada ayat QS.Al-Maidah ayat 88 Allah Swt, menjelaskan manusia diperintahkan untuk menikmati karunia Allah Swt, dengan firman-Nya :” Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah Telah rezekikan kepadamu
Satu-satunya syarat dalam mengikuti perintah ini ialah manusia harus menghindarkan diri dari penentangan terhadap perintah Allah Swt. Sebab, hanya kepada-Nyalah  manusia mesti beriman.
Adab makan dan minum dalam ajaran Agama Islam

Ajaran Agama sungguh indah, sehingga dalam hal makan dan minum diatur sedemikian rupa, dengan tujuan agar manusia mensyukuri segala nikmat yang telah diberikan Allah Swt kepada manusia, adapun perilaku orang-orang yang beriman dalam hal makanan yang halal maka mereka akan menerapkan adab-adab dibawah ini dalam kehidupan sehari-hari yaitu sebagai berikut :
1.      Sebelum makan dan minum cuci tangan terlebih dahulu.
2.      Ketika mau makan dan minum baca Basmalah dan berdo’alah, dengan do’a ini :
اَللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْمَا رَزَقْتَنَا وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
3.      Makan dan minumlah dengan tangan kanan, jangan menggunakan tangan kiri dan yang terdekat dengan kita. Sabda Nabi Saw :” janganlah kamu makan dengan tangan kiri, karena sesungguhnya setan itu makan dengan tangan kiri”. ( HR. Ibnu Majah)
4.      Jangan banyak bicara ketika makan dan minum.
5.      Jangan makan dan minum sambil bersandar, sabda Nabi Saw :”Aku tidak pernah makan sambil bersandar”. ( HR. Bukhari )
6.      Makan dan minum harus dalam keadaan duduk, jangan sambil berdiri atau berjalan-jalan, sabda Nabi Muhammad Saw :”Nabi Saw, melarang seseorang minum sambil berdiri”.( HR. Tirmidzi )
7.      Jangan makan dan minum yang sangat panas, sabda Nabi Saw :”Nabi Saw melarang memakan makanan yang panas sehingga memungkinkan untuk dimakan”.
( HR. Thabrani )
8.      Jangan meniup makanan dan minuman, sabda Nabi Saw:” Nabi Saw melarang meniup makanan dan minuman”. ( HR. Ibnu Abbas )
9.      Setelah makanan dan minum bacalah do’a berikut ini :
اَلْحَمْدُ لله الَّذِي أَطْعَمَنَا وَسَقَانَا وَجْعَلْنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ

            Karakter yang dibangun dengan memahami ayat-ayat diatas adalah sebagai berikut :
1.      Hanya memakan makanan yang halal lagi baik.
2.      Tidak mengikuti langkah-langkah setan.
3.      Menghalal yang halal mengharamkan yang haram, bukan sebaliknya.
4.      Tidak bersifat melampaui batas dalam makan dan minum.
5.      Berusaha mencari rezeki dengan cara yang halal
6.      Takut kepada Allah jika makan dan minum dari yang haram.
7.      Bekerja semata-mata karena iman kepada Allah yang memberi rezekinya.

<script async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-6303669560088871"crossorigin="anonymous"></script>


ORANG ISLAM YANG SEJATI IALAH MAKAN DAN MINUMNYA DARI YANG HALAL BUKAN YANG HARAM.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SURGA FIRDAUS IMPIAN ORANG BERIMAN

                                                             SURGA FIRDAUS      Setiap muslim pasti ingin masuk kedalam surga dan mereka b...