Selasa, 13 September 2022

KAIFIYAT SHALAT FARDHU

 

SHALAT FARDHU ‘AIN

 

SHALAT FARDHU 5 WAKTU

 

Pengertian sholat

         Sholat menurut bahasa artinya do’a, menurut istilah shalat ialah ibadat yang tersusun dari beberapa perkataan dan perbuatan yang dimulai dengan takbir dan disudahi dengan salam. Firman Allah Swt :

اتْلُ مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِنَ الْكِتَابِ وَأَقِمِ الصَّلَاةَ إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاء وَالْمُنكَرِ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ.

Artinya :”Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, Yaitu Al kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar. dan Sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan”. ( QS. Al-Ankabut : 45 )

 

Syarat wajib shalat

 

Adapun syarat wajib shalat sebagai berikut :

a.       Islam

b.      Baligh

c.       Berakal

d.      Suci dari haid dan nifas

Syarat sah shalat

Adapun syarat sah shalat sebagai berikut :

a.       Suci dari hadats besar dan hadats kecil

b.      Suci pakaian, badan dan tempat.

c.       Menutup aurat.

d.      Mengetahui masuknya waktu sholat

e.       Menghadap kiblat

Rukun Shalat

Adapun rukun shalat ada 13 macam , yaitu :

1.      Niat

Dalam niat harus menghimpunkan 3 perkara, yaitu :

a.         Qashad yaitu menyengaja perbuatan seperti aku shalat

b.         Ta’arrudh yaitu niat fardhu.

c.         Ta’yiin yaitu menentukan seperti zhuhur atau ashar.

Adapun niat shalat lima waktu sebagai berikut :

a.         Niat shalat Isya

 اُصَلِّى فَرْضَ اْلعِشَاءِ اَرْبَعَ رَكَعَاتٍ اَدَاءً لله تَعَالَى

       Artinya :” Aku shalat fardhu Isya empat raka’at tunai karena Allah Ta’ala”.

b.      Niat Shalat Shubuh

اُصَلِّى فَرْضَ الصُّبْحِ رَكْعَتَيْنِ اَدَاءً لله تَعَالَى                               

 

        Artinya :” Aku shalat fardhu Shubuh dua raka’at tunai karena Allah Ta’ala”.

c.       Niat Shalat Zhuhur

اُصَلِّى فَرْضَ اْلظُّهْرِ اَرْبَعَ رَكَعَاتٍ اَدَاءً لله تَعَالَى                                 

        Artinya :” Aku shalat fardhu Zhuhur empat raka’at tunai karena Allah Ta’ala”.

d.      Niat Shalat Ashar

اُصَلِّى فَرْضَ اْلعَصْرِ اَرْبَعَ رَكَعَاتٍ اَدَاءً لله تَعَالَى                                 

        Artinya :” Aku shalat fardhu ‘Ashar empat raka’at tunai karena Allah Ta’ala”.

e.       Niat Shalat Maghrib

 اُصَلِّى فَرْضَ اْلمَغْرِبِ ثَلَاثَ رَكَعَاتٍ اَدَاءً لله تَعَالَى                                     

        Artinya :” Aku shalat fardhu Maghrib tiga raka’at tunai karena Allah Ta’ala”

2.      Takbiratul ihram

Adapun  syarat takbiratul ihram sebagai berikut :

a.       Jatuhnya takbiratul ihram itu ketika berdiri pada shalat fardhu

b.      Dengan menggunakan bahasa Arab.

c.       Dengan lafazh (   الله أكبر   )

d.      Tersusun seperti kalimat diatas, tidak dibolak balik.

e.       Tidak dipanjangkan Hamzah Jalalahnya.

f.       Tidak dipanjangkan huruf Ba (  ب   ) pada (  أكبر  )

g.      Tidak di tasydidkan huruf Ba (  ب  )

h.      Tidak menambah huruf Waw ( و   ) sebelum lafazh jalalah.

i.        Tidak menambah Waw ( و  ) mati atau berbaris diantara dua kalimat tersebut.

j.        Tidak berhenti panjang atau pendek  diantara kedua kalimat tersebut.

k.      Mendengarkan dirinya sekalian hurufnya.

l.        Masuk waktu pada shalat yang berwaktu.

m.    Jatuhnya takbir itu ketika menghadap kiblat

n.      Tidak cedar semua hurufnya.

o.      Mendahulukan takbir imamnya atas makmumnya jika berjama’ah.

p.      Disunnahkan membaca do’a iftitah setelah takbiratul ihram sebagai berikut :

اللهُ اَكْبَرُ كَبِيْرًا وَّالْحَمْدُ للهِ كَثِيْرًا وَّسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَّاَصِيْلًا اِنِّيْ وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِى فَطَرَ السَّموَاتِ وَاْلاَرْضَ حَنِيْفًا مُّسْلِمًا وَمَا اَنَا مِنَ اْلمُشْرِكِيْنَ , اِنَّ صَلَاتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاِتيْ للهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ , لَا شَرِيْكَ لَهُ وَبِذَالِكَ اُمِرْتُ وَاَنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ .

Artinya :” Allah Yang Maha Besar kebesarannya, dan puji-pujian bagi Allah pujian yang banyak , Maha Suci Allah  pagi dan petang, aku hadapkan mukaku  bagi tuhan yang menjadikan langit dan bumi, semata-mata aku menjunjung dan tiada aku termasuk daripada orang yang mensekutukan-Nya. Sungguh , shalatku, ibadahku, hidupku , matiku semua bagi Allah tuhan semesta alam, tiada sekutu bagi-Nya . Demikianlah yang diperintahkan kepadaku dan aku termasuk dari orang-orang Islam”.

3.      Berdiri betul bagi yang kuasa

Posisi kaki mengarah ke kiblat dengan jarak antara kaki kanan dan kiri kurang lebih satu jengkal, demikianlah yang dicontohkan Rasulullah Saw.

4.      Membaca Surah Al-Fatihah

Adapun tata cara membaca surah Al-fatihah dengan syarat sebagai berikut :

a.       Kalimatnya bersusun

b.      Berturut-turut

c.       Memelihara sekalian hurufnya.

d.      Memelihara sekalian tasydidnya.

e.       Tidak mengantarai diam yang panjang atau pendek serta tidak berniat memutuskan bacaan.

f.       Membaca sekalian ayatnya.

g.      Tidak salah yang mencedrakan maknanya.

h.      Membacanya ketika berdiri pada shalat fardhu

i.        Mendengarkan akan dirinya

j.        Tidak menyelengi dengan bacaan yang lain. Adapun bacaannya adalah :

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ -١- الْحَمْدُ للّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ -٢- الرَّحْمـنِ الرَّحِيمِ -٣- مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ -٤- إِيَّاكَ نَعْبُدُ وإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ -٥- اهدِنَــــا الصِّرَاطَ المُستَقِيمَ -٦- صِرَاطَ الَّذِينَ أَنعَمتَ عَلَيهِمْ غَيرِ المَغضُوبِ عَلَيهِمْ وَلاَ الضَّالِّيٓنَ -٧-

Artinya :” Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Yang menguasai di hari Pembalasan. Hanya Engkaulah yang Kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah Kami   meminta  pertolongan. Tunjukilah Kami jalan yang lurus, ( yaitu ) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan)  mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat”.

5.      Ruku’ beserta thuma’ninah

       Sunah  membaca : (  سُبْحَانَ رَبِّيَ اْلعَظِيْمِ وَبِحَمْدِهِ ) dibaca 3 kali, artinya: “Maha Suci tuhanku Yang Maha Agung dan dengan memuji-Nya”

6.      I’tidal beserta thuma’ninah

       Sunah membaca (  سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ ) artinya :” Allah Maha Mendengar bagi siapa yang memuji-Nya, wahai tuhan kami bagi-Mu segala pujian”

7.        Sujud dua kali beserta thuma’ninah

Adapun ketentuan sujud dengan syarat sebagai berikut :

a.       Sujud itu dengan tujuh anggota tubuh.

b.      Dahinya terbuka.

c.       Menekan kepalanya kelantai

d.      Menyengaja sujud.

e.       Tiada sujud itu diatas sesuatu yang bergerak dengan gerakan dirinya.

f.       Meninggikan bawahnya daripada atasnya.

        ketika sujud sunah membaca ( سُبْحَانَ رَبِّيَ اْلأعلى وَبِحَمْدِهِ ) dibaca 3 kali,  artinya :

       ” Maha Suci tuhanku Yang Maha Tinggi dan dengan memuji-Nya”.

 

8.      Duduk antara dua sujud beserta thuma’ninah

Sunah membaca :

رَبِّ اغْفِرْلِيْ وَارْحَمْنِيْ وَاجْبُرْنِيْ وَارْفَعْنِيْ وَارْزُقْنِيْ وَاهْدِنِيْ وَعَافِنِيْ وَاعْفُ عَنِّيْ.

Dibaca 3 kali

Artinya : Wahai tuhanku ampunilah dosaku, berilah aku rahmat, cukupkanlah kekuranganku, angkatlah derajatku, berilah aku rezki, tunjukilah aku, sehatkanlah tubuhku , maafkanlah kesalahanku”.

9.      Membaca tasyahud akhir

Adapun bacaan tasyahud akhir sebagai berikut 

اَلتَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ للهِ , اَلسَّلَامُ عَلَيْكَ اَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ, اَلسَّلَامُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللهِ الصَّالِحِيْنَ , اَشْهَدُ اَنْ لَااِلهَ اِلَّا اللهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا رَّسُوْلُ اللهِ . اَللَّهُمَّ صَلِّى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ . (  sampai disini kalau tasyahud Awwal   ) وَعَلَى الِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى الِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَامُحَمَّدٍ وَعَلَى الِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى الِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ فِى اْلعَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَّجِيْدٌ . اَللَّهُمَّ اغْفِرْلِيْ مَا قَدَّمْتُ وَمَا اَخَّرْتُ وَمَا اَسْرَرْتُ وَمَا اَعْلَنْتُ وَمَا اَسْرَفْتُ وَمَا اَنْتَ اَعْلَمُ بِهِ مِنِّيْ اَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَاَنْتَ الْمُؤَخِّرُ لَااِلهَ اِلَّا اَنْتَ يَا مُقَلِّبَ اْلقُلُوْبِ ثَبِّتْ قَلْبِيْ عَلَى دِيْنِكَ وَعَلَى طَاعَتِكَ . اَللَّهُمَّ اِنِّيْ اَعُوْذُبِكَ مِنْ عَذَابَ اْلقَبْرِ وَمِنْ عَذَابَ النَّارِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ .

Artinya :” Segala kehormatan yang bertambah-tambah, segala rahmat, segala kebaikan semua bagi Allah, kesejahteraan dan rahmat-Nya  dan segala berkatnya semoga dilimpahkan atas kami dan atas segala hamba Allah yang baik-baik, aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah, ya Allah berilah rahmat atas penghulu kami Nabi Muhammad dan atas segala keluarganya, seperti Engkau beri rahmat atas Nabi Ibrahim dan keluarganya, dan berkatilah Nabi Muhammad dan keluarganya seperti Engkau berkati Nabi Ibrahim dan keluarganya, dalam sekalian alam ini, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Terpuji. Ya Allah, ampunilah dosaku yang terdahulu, yang terkemudian, yang tersembunyi, yang nyata, yang lampau dan Engkau lebih mengetahuinya daripadaku, Engkaulah yang mendahulukan, Engkaulah yang mengakhirkan, tidak ada tuhan yang benar hanya Engkau, wahai yang membolak-balikkan segala hati, tetapkanlah hatiku atas agama Engkau dan berbakti kepada Engkau. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung dengan Engkau dari siksa kubur, siksa api neraka, fitnah dimasa hidup dan masa mati dan dari sejahat-jahat fitnah Dajjal”.

10.  Duduk tasyahud akhir

Adapun cara duduk tasyahud akhir adalah kaki kiri didimasukkan kebawah kaki kanan, seperti yang terlihat pada gambar berikut ini :

11.  Membaca shalawat atas Nabi Muhammad Saw

       Bacaannya seperti yang terdapat dalam tasyahud akhir

12.  Membaca Salam pertama

Bacaannya seperti berikut ini : (     اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ     ) artinya ”Mudah-mudahan kesejahteraan Allah  dan rahmat-Nya atas kamu”. Dan salam yang kedua hukumnya sunnah.

13.  Tertib dengan segala rukunnya

Maka tiap-tiap rukun yang dihadirkan dihati dinamakan rukun Qalbi, tiap-tiap yang dibaca dinamakan rukun Qauli dan tiap-tiap yang yang diperbuat dinamakan rukun Fi’li .

Sunnah-sunnah shalat

Adapun sunah-sunah shalat diantaranya:

a.       Mengangkat Kedua Tangan. ...

b.       Meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri (sedekap) ...

c.        Membaca Do'a Istiftah. ...

d.       Membaca Basmalah dengan lirih saat shalat jahr. ...

e.        Mengucapkan Aamiin. ...

f.        Membaca ayat Al-Qur'an selain Al-Fatihah. ...

g.        Membaca bacaan Tasbih ketika ruku' dan sujud. ...

h.       Membaca Bacaan Tasmi' dan Tahmid.

Yang membatalkan shalat

      Adapun yang membatalkan shalat adalah sebagai berikut:

1.    Dalam keadaan hadats kecil dan hadats besar. Hadats kecil seperti melakukan hal yang membatalkan wudhu dan hadats besar misalnya haid, nifas maupun dalam keadaan junub.

2.    Sebagian aurat terbuka saat sholat.

3.    Mengkonsumsi makanan dan minuman saat sholat.

4.    Terdapat najis pada badan maupun pakaian.

5.    Bergerak hingga lebih dari tiga kali berturut-turut.

6.    Melakukan gerakan yang besar seperti melompat dan memukul.

7.    Mendahului maupun terlambat mengikuti gerakan sholat imam sampai dua rukun. Contohnya ketika imam masih dalam keadaan sujud, makmum sudah bangun dari sujud.

8.    Memiliki niat membatalkan sholat dengan kondisi tertentu.

9.    Mengurangi rukun sholat.

10. Tertawa dengan keras, berdahak, batuk tanpa disengaja.

Demikian tata cara sholat semoga bermanfaat. Wallahu A’lam

SURGA FIRDAUS IMPIAN ORANG BERIMAN

                                                             SURGA FIRDAUS      Setiap muslim pasti ingin masuk kedalam surga dan mereka b...