1.
QS.
Al-Qari’ah ayat 1 - 11
الْقَارِعَةُ
-١- مَا الْقَارِعَةُ -٢- وَمَا أَدْرَاكَ مَا الْقَارِعَةُ -٣- يَوْمَ يَكُونُ النَّاسُ
كَالْفَرَاشِ الْمَبْثُوثِ -٤- وَتَكُونُ الْجِبَالُ كَالْعِهْنِ الْمَنفُوشِ -٥- فَأَمَّا
مَن ثَقُلَتْ مَوَازِينُهُ -٦- فَهُوَ فِي عِيشَةٍ رَّاضِيَةٍ -٧- وَأَمَّا مَنْ خَفَّتْ
مَوَازِينُهُ -٨- فَأُمُّهُ هَاوِيَةٌ -٩- وَمَا أَدْرَاكَ مَا هِيَهْ -١٠- نَارٌ حَامِيَةٌ
-١١-
Surat
Al-Qari’ah ini terdiri atas 11 ayat, termasuk golongan surat-surat Makiyyah,
diturunkan sesudah surah Quraisy. Nama Al-Qaari’ah diambil dari kata
“Al-Qaari’ah yang terdapat pada ayat pertama, artinya yang mengetok dengan
keras, kemudian kata ini dipakai untuk nama hari kiamat. Istilah Qari’ah
bersumber dari kata Qar’ yang artinya memukulkan atau menghantamkan sesuatu
pada sesuatu yang lain sehingga terdengar sebuah suara, lebih jauh maknanya
untuk setiap peristiwa penting dan mengerikan kemudian disebut Qari’ah.
Menyangkut makna-makna yang tercantum dalam
ayat 2 dan 3, Rasulullah Saw sendiri bahkan ditanya ,”Tahukah kamu apakah
hari kiamat itu ?”, ini merupakan bukti bahwa peristiwa tersebut sedemikian
besar sehingga tak satu pun jangkauan pikiran bisa memahaminya. Selanjutnya
untuk menggambarkan hari yang mengerikan tersebut, ayat berikut mengatakan, pada
hari itu manusia laksana anai-anai yang bertebaran, Allah Swt, menyerupakan
manusia dengan anai-anai adalah sebagai dalil bahwa keadaan anai-anai dalam
suatu badai yang dahsyat memberikan gagasan pada kebingungan, kesedihan dan ketakberdayaan,
hal serupa akan dialami oleh manusia pada hari kiamat nanti yang merupakan
berita tentang hancurnya seluruh alam semesta. Pada ayat berikutnya “ Dan
gunung-gunung seperti bulu-bulu yang dihambur-hamburkan “, hal itu juga
mengisyaratkan kepada kita betapa dahsyat peristiwa hari kiamat tersebut,
gunung yang kita anggap sangat kokoh dan kuat ketika itu tidak lebih hanya
sekedar bulu-bulu yang berhamburan yang tidak memiliki kekuatan sedikitpun
untuk bertahan, bahkan gunung-gunung itu akan bergerak, lalu terpecah dalam
kepingan-kepingan kecil dan akhirnya hancur menjadi debu berhamburan di udara,
keadaan seperti itu dalam ayat ini diibaratkan seperti bulu yang berhamburan ,
bulu-bulu yang tersapu badai itu hanya akan terlihat melalui warnanya, ini
merupakaan tahapan akhir dalam penghancuran gunung-gunung dan merupakan
petunjuk bahwa dunia ini telah berakhir.
Pada ayat berikutnya Al-Qur’an
mengatakan Dan adapun orang-orang
yang berat timbangan (kebaikan)nya, Maka dia berada dalam kehidupan yang
memuaskan. Dan adapun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan)nya, Maka
tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah. Tahukah kamu apakah neraka Hawiyah
itu? (yaitu) api yang sangat panas. Mizan adalah neraca atau timbangan amal
seseorang, sebagian mufasir percaya, pada hari itu perbuatan manusia akan
menjelma dalam bentuk makhluk-makhluk berjisim yang bisa ditimbang dan mereka
ditimbang dengan neraca perbuatan. Ada pula pandangan lain yaitu catatan amal
perbuatan itu sendiri yang bisa ditimbang, jika neraca itu memuat
perbuatan-perbuatan baik, ia akan berbobot berat, tapi jika sebaliknya ia akan
ringan atau malah tidak berbobot. Dengan demikian keadilan Allah Swt, segenap
perbuatan manusia akan ditimbang seadil-adilnya sesuai dengan perbuatan yang
pernah mereka perbuat. Hasilnya akan memuaskan bagi mereka yang timbangan
kebaikannya lebih banyak yakni akan dibalas dengan surga-Nya sebab ketenangan,
kebaikan, kebahagian dan kedamaian yang sempurna itu hanya dapat dirasakan
dikehidupan akhirat yang akan datang dan sebaliknya bagi mereka yang timbangan
kebaikannya kecil atau lebih banyak yang jahatnya, mereka tidak mempunyai perlindungan
dari siksa Allah Swt, maka bagi mereka Neraka Hawiyah yang merupakan salah satu
jurang dari api neraka yang sangat dalam dengan api yang menyala-nyala yaitu
api yang sangat panas.
Dengan
demikian tidak diragukan lagi bahwa nilai perbuatan dari para pelaku kebaikan
tidaklah sama, sehingga keadaan dan martabat merekapun berbeda-beda satu sama
lainnya, oleh sebab itu maka hendaklah kita senantiasa berbuat amal kebaikan
dan berusahalah agar tidak melakukan perbuatan jahat, karena kita semua akan
merasakan hasil apa yang telah kita perbuat.
2.
QS.
Al-Zalzalah ayat 1 - 8
إِذَا
زُلْزِلَتِ الْأَرْضُ زِلْزَالَهَا -١- وَأَخْرَجَتِ الْأَرْضُ أَثْقَالَهَا -٢- وَقَالَ
الْإِنسَانُ مَا لَهَا -٣- يَوْمَئِذٍ تُحَدِّثُ أَخْبَارَهَا -٤- بِأَنَّ رَبَّكَ
أَوْحَى لَهَا -٥- يَوْمَئِذٍ يَصْدُرُ النَّاسُ أَشْتَاتاً لِّيُرَوْا أَعْمَالَهُمْ
-٦- فَمَن يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْراً يَرَهُ -٧- وَمَن يَعْمَلْ مِثْقَالَ
ذَرَّةٍ شَرّاً يَرَهُ -٨-
Sementara
pada Surah Al-Zalzalah terdiri atas 8
ayat, termasuk golongan surah-surah Madaniyyah diturunkan sesudah surah
An-Nisa. Nama “ Al-Zalzalah “ diambil dari kata “Zilzaal “ yang terdapat pada
ayat pertama yang berarti goncangan. Surah Al-Zalzalah bersandar pada tiga hal
: pertama, pembicaraan mengenai tanda-tanda pendahuluan dari munculnya hari kiamat, kedua,
penyampaian kepada manusia bahwa bumi menjadi saksi atas semua perbuatan
manusia, dan yang ketiga, pembagian manusia menjadi dua golongan yaitu
yang baik dan yang buruk, yang masing-masing dari mereka akan menerima hasil
dari perbuatan masing-masing.
Kata
Zilzalaha ( guncangannya ) merujuk pada pendapat bahwa pada hari itu
seluruh bumi akan berguncang, bukan seperti gemba bumi yang kita kenal. Juga
merujuk pada gempa yang dijanjikan yakni gempa bumi terakhir menjelang hari
kiamat. Para mufasir telah menyampaikan beberapa pendapat yang berbeda mengenai
istilah atsqal ( beban ). Sebagian menafsirkan bahwa maksud
penggunaannya adalah untuk menandai manusia yang akan terlontar dari
kubur-kubur mereka karena goncangan hari kiamat. Sebagian mufasir lain
berpandangan bahwa bumi mengeluarkan material-material dan harta karun dari
dalamnya yang menyebabkan para pemburu kekayaan menjadi ingkar kepada tuhannya.
Juga ada yang berpendapat bahwa berbagai batu besar dan lava dibawah bumi akan
keluar sebagaimana gunung berapi meletus yang mengeluarkan berbagai material,
sehingga bumi ini menjadi hancur.
Bagaimanapun
, pada hari itu setiap orang akan melihat peristiwa goncangan dunia yang luar
biasa dan mengerikan mereka berkata : Dan manusia bertanya: "Mengapa
bumi (menjadi begini)?", hal ini disebabkan oleh situasi bumi pada
hari itu sangat menggemparkan dimana setiap orang akan terheran-heran.
Yang
lebih penting dari hal ini adalah bahwa, Pada hari itu bumi menceritakan
beritanya, pada hari perhitungan, bumi akan menjelmakan semua perbuatan
baik dan buruk yang dipikul diatasnya. Bumi yang diatasnya kita tinggal dengan
melakukan perbuatan-perbuatan tertentu diatasnya merupakan salah satu saksi
terbesar atas segenap perbuatan manusia . Setiap perbuatan yang dilakukan
manusia benar-benar memiliki pengaruh pada lingkungan sekitarnya. Kendati
perbuatan-perbuatan itu tidak nyata bagi kita, namun setiap perbuatan itu akan
berwujud pada hari itu. Lagi pula berbicaranya bumi bukanlah apa-apa kecuali
sebagai hujjah dari keagungan Allah Swt. Bagaimanapun juga, kejadian seperti
itu bukanlah suatu masalah yang ganjil, karena dijaman sekarangpun dengan
pesatnya kemajuan ilmu dan ekspremen manusia, ada temuan yang bisa merekam
suara manusia atau mengambil foto-foto dan film-film yang dilakukan oleh
siapapun, kapan dan dimanapun dan dapat dijaga sebagai sebuah dokumen sebagai
barang bukti pada pengadilan dalam suatu bentuk yang tak seorangpun bisa
menolak atau mengingkarinya. diilustrasikan
bintang yang ada dilangit jatuh mengenai bumi sebagaimana firman Allah : “Dan
apabila bintang-bintang berjatuhan” (QS. At-Takwir : 2), disini baru
jatuh satu apalagi semua…subhanallah, lalu apa yang terjadi apabila bintang
tersebut jatuh ke bumi. setelah bintang jatuh mengenai bumi,
ternyata hal tersebut jatuh mengenai lautan sebagaimana perkiraan para ahli dan
tentunya Al-Qur’an ” Apabila bintang-bintang jatuh berserakan, dan apabila
lautan menjadikan meluap” (QS. Al-Infithar : 1-2).
Menurut
para ahli apabila bintang jatuh mengenai bumi, maka kemungkinan terbesar
bintang tersebut akan mengenai lautan yang merupakan 2/3 bagian dari bumi. Oleh
sebab itu, dalam ilustrasi tersebut diperlihatkan bagaimana lautan yang terkena
bintang, meluap dahsyat melebihi tsunami yang pernah terjadi di dunia ini.
Dalam
ayat selanjutnya , bahwa tuhanmu telah mewahyukan (memerintahkan) kepadanya. Dan bumi
menaati perintah ini sepenuhnya. Istilah Auha digunakan di sini untuk
menunjukkan tingkat wahyu Ilahi dan beberapa cara yang dimiliki bumi untuk
menerima wahyu tersebut yang dengannya bumi akan mampu berbicara yang
sebelumnya tak mampu berbicara.
Selanjutnya
Allah berfirman, . Pada hari itu
manusia ke luar dari kuburnya dalam keadaan bermacam-macam, supaya
diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka. Istilah Asytat
pengertiannya adalah bagian-bagian yang tersebar, pemisahan dan
pembagian manusia ini terjadi karena pada hari pengadilan itu para pengikut agama-agama akan tiba
secara terpisah atau manusia diseluruh penjuru bumi akan datang atau
berkelompok. Sebagian manusia akan muncul dengan wajah indah dan berseri-seri
dan sebagian manusia lainnya muncul dengan wajah-wajah yang gelap, masam dan
pucat .
Dalam
sebuah hadits dijelaskan dari Mu’adz Ibnu Jabbal ra bahwa Rasulullah Saw bersabda
: apabila telah datang hari kiamat ,hari kesedihan dan hari penyesalan, maka
Allah Swt, mengumpulkan umatku dari kubur mereka menjadi dua belas kelompok : yang
pertama yaitu dikumpulkan dari kubur mereka tanpa tangan dan kaki,mereka
itulah orang-orang yang menyakiti tetangga dan mati sebelum bertaubat. Yang
kedua yaitu dikumpulkan dari kubur mereka dalam bentuk hewan melata seperti
babi-babi hutan, mereka itulah orang-orang yang lengah dalam menjalankan shalat
dan mati sebelum bertaubat. Yang ketiga, yaitu dikumpulkan dari kubur
mereka dalam keadaan perut yang besar bagai gunung yang dipenuhi oleh ular-ular
dan kalajengking sebesar bighal, mereka itulah orang-orang yang mencegah zakat
dan mati sebelum bertaubat. Yang keempat, yaitu dikumpulkan dari kubur
mereka dalam keadaan mengalir darah dari mulut mereka,usus mereka menjulur ke
tanah sedang api menjilat-jilat mulut mereka, mereka itulah orang yang berdusta
dalam jual beli dan mati sebelum bertaubat. Yang kelima, yaitu
dikumpulkan dari kubur mereka dalam keadaan berlindung dari manusia dan bau
tubuh mereka terlebih busuk dari bangkai, mereka itulah yang menyembunyikan
maksiat dari manusia dan tidak takut mereka itu kepada Allah Swt, dan mati
sebelum bertaubat.Yang keenam, yaitu dikumpulkan dari kubur mereka dalam
keadaan terputus leher mereka dari belakang, mereka itulah orang-orang yang
tidak menyaksikan dan membuat kedustaan dan mati sebelum bertaubat. Yang
ketujuh, yaitu dikumpulkan dari kubur mereka tanpa lidah sedang darah dan
nanah mengalir dari mulut mereka, mereka itulah orang-orang yang mencegah
kesaksian yang benar lalu mati sebelum bertaubat. Yang kedelapan, yaitu
dikumpulkan dari kubur mereka dengan menyungkurkan kepala-kepala mereka sedang
kaki mereka berada diatas kepala-kepala nanah dan nanah kental mengalir dari
kelamin mereka, mereka itulah orang-orang yang berzina dan mati sebelum
bertaubat. Yang kesembilan, yaitu dikumpulkan dari kubur mereka dengan
wajah yang hangus, kedua matanya melotot, sedang perut-perut mereka penuh
dengan api, mereka itulah orang-orang yang memakan harta anak-anak yatim dengan
menganiaya lalu mati sebelum bertaubat. Yang kesepuluh, yaitu
dikumpulkan dari kubur mereka judam dan belang, mereka itulah orang-orang yang
durhaka kepada kedua orang tua, lalu mati sebelum bertaubat. Yang kesebelas,
yaitu dikumpulkan dari kubur mereka
dalam keadaan buta mata hati mereka ,gigi-gigi mereka bagaikan tanduk,
bulu mata mereka menjulur keperut, perut mereka seakan menggantung ke paha dan
terus keluar kotoran-kotoran dari perut
mereka, mereka itulah orang-orang yang minum arak lalu mati sebelum bertaubat.Yang
keduabelas, yaitu dikumpulkan dari kubur mereka dalam keadaan wajah mereka
bagai bulan purnama dan melewati titian shiratal mustaqiim bagai kilat yang
menyambar, mereka itulah orang-orang yang berbuat kebaikan dan mencegah
kemaksiatan, memelihara shalat lima waktu dengan berjama’ah, lalu mati dalam
keadaan bertaubat. Orang-orang beriman berkelompok dengan sesama orang yang
beriman, demikian juga orang kafir akan
berkelompok dengan orang kafir pula. Berbagai kelompok keluar dari kuburnya
demi pelaksanaan perhitungan atas segala amal mereka, untuk diperlihatkan
perbuatan-perbuatan mereka, maksudnya mereka akan menyaksikan hasil dari perbuatan mereka atau mereka akan
menyaksikan catatan amal perbuatan yang
mereka lakukan baik dan buruk akan terlihat dengan jelas.
Selanjutnya,
nasib dua golongan manusia yakni orang yang beriman dan orang kafir, pelaku
kebaikan dan pelaku keburukan dijelaskan pada ayat berikutnya yakni Barangsiapa
yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat
(balasan)nya.Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun,
niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula. Istilah Mitsqal berarti
bobot, kadar berat ,yang dengannya berat sesuatu ditimbang. Adapun arti Dzarrah
para mufassir berbeda pendapat, ada yang mengartikannya semut kecil, debu yang
menempel ditangan ketika orang menaruh tangannya di atas tanah. Adapula yang
yang mengartikannya partikel-partikel debu yang mengambang di udara yang
terlihat ketika seberkas cahaya matahari melalui celah terbuka kedalam ruangan
yang gelap. Kata Dzarrah dapat juga diartikan atom yang merupakan
partikel kecil dari segala sesuatu. Dengan demikian arti Dzarrah adalah
suatu bobot yang paling kecil.
Pada
kesimpulannya, ayat ini merupakan satu dari banyak ayat yang mengguncang
manusia dan menunjukkan bahwa perhitungan Allah Swt, pada hari pengadilan kelak
sungguh luar biasa, tepat, halus, sensitif, dengan kata lain neraca ilahi
untuk menghitung perbuatan atau amal manusia itu begitu halus dan adil, tak ada
bobot terkecil apapun dari perbuatan manusia yang terlewatkan.
Nama-nama hari kiamat
dan tanda-tandanya
Hari kiamat banyak memiliki nama ,
yang disebutkan dalam Alqur’an ada 101 nama. Maksudnya dengan nama-nama itu
sebagai peringatan bagi orang-orang yang berakal, yang mana didalamnya
terkandung rahasia-rahasia, adapun nama-nama lain hari kiamat ialah sebagai berikut
:
No.
|
Nama hari kiamat
|
Artinya
|
Dalam Al-Qur’an terdapat
pada…
|
1.
|
Yaumul Qiamah
|
hari
kiamat
|
QS. 75 : 1, 2 : 85,
2 : 113, 2 : 174
|
2.
|
Yaumul Hasrah
|
Hari penyesalan
|
QS. 19 : 39
|
3.
|
Yaumul Nadaamah
|
Hari menyesal
|
QS.10 : 54, 34 : 33
|
4.
|
Yaumul Mahaasabah
|
Hari
perhitungan
|
QS.69 : 20
|
5.
|
Yaumul Masaa-alah
|
Hari
pertanyaan
|
QS. 17 : 36
|
6.
|
Yaumul Masaabaqah
|
Hari
perlombaan
|
-
|
7.
|
Yaumul Munaaqasyah
|
Hari
perdepatan
|
-
|
8.
|
Yaumul Munaafasah
|
Hari
perlombaan
|
-
|
9.
|
Yaumul Zilzalah
|
Hari
kegoncangan
|
QS.99 : 1
|
10.
|
Yaumul Damdamah
|
Hari
kebinasaan
|
QS. 91 : 14
|
11.
|
Yaumush Shaa’iqah
|
Hari
halilintar
|
QS.41: 17,
|
12.
|
Yaumul Waaqi’ah
|
Hari kejadian yang sukar
|
QS.56 : 1
|
13.
|
Yaumul
Qaari’ah
|
Hari peristiwa besar
|
QS. 101 : 1
|
14.
|
Yaumur Raajifah
|
Hari bumi bergoncang
|
QS. 7 : 91
|
15.
|
Yaumur Raadifah
|
Hari yang mengiringi kegoncangan itu
|
QS.27 : 72
|
16.
|
Yaumul Ghaasyiyah
|
Hari
kejadian yang menyelubungi
|
QS. 12 : 107, 88: 1
|
17.
|
Yaumud Daahiyah
|
Hari
bala bencana
|
QS. 54 : 46
|
18.
|
Yaumul Aazifah
|
Hari
yang sudah dekat waktunya
|
QS. 53 : 57
|
19.
|
Yaumul Haaqqah
|
Hari
keadaan yang sebenarnya
|
QS.69 : 1
|
20
|
Yaumuth Thaammah
|
Hari
bahaya
|
QS. 79 : 34
|
21.
|
Yaumush Shaakhkhah
|
Hari
suara yang memekikkan telinga
|
QS. 80 : 33
|
22.
|
Yaumut Talaaq
|
Hari
berjumpa dengan tuhan
|
QS. 40 : 15
|
23.
|
Yaumul Firaaq
|
Hari
perpisahan
|
QS. 75 : 28
|
24.
|
Yaumul Maasaq
|
Hari
yang dihalaukan
|
QS.75 :30
|
25.
|
Yaumul Qishash
|
Hari
mengambil pembelaan
|
QS. 2 : 179
|
26.
|
Yaumul Tanaad
|
Hari
panggil memanggil
|
QS. 40 : 32
|
27
|
Yaumul Hisaab
|
Hari
perhitungan amal
|
QS. 14 : 41, 38 : 16, 26,53
|
28.
|
Yaumul Ma-aab
|
Hari
kembali
|
QS. 78 : 22, 39
|
29.
|
Yaumul Adzaab
|
Hari
siksaan
|
QS. 26 : 135,156
|
30.
|
Yaumul Firaar
|
Hari
lari
|
QS. 33 : 16
|
31.
|
Yaumul Qaraar
|
Hari
ketetapan
|
QS. 14 : 29, 40 : 39
|
32.
|
Yaumul Liqa’
|
Hari
pertemuan
|
QS. 18 :110, 23: 33
|
33.
|
Yaumul Baqa’
|
Hari
kekal
|
QS. 55: 27
|
34.
|
Yaumul Qadha
|
Hari
putusan
|
QS. 39 : 42, 6 : 2
|
35.
|
Yaumul Jazaa’
|
Hari
pembalasan
|
QS. 9 :95,32 :17
|
36.
|
Yaumul Balaa’
|
Hari
percobaan
|
QS. 2 :49, 7 : 141
|
37.
|
Yaumul Bukka’
|
Hari
tangisan
|
QS. 53 : 43
|
38.
|
Yaumul Haar
|
Hari
perkumpulan
|
QS. 9 : 109
|
39.
|
Yaumul Wa’iid
|
Hari
janji akan siksa
|
QS. 50 : 20
|
40.
|
Yaumul ‘Ardh
|
Hari
yang akan datang
|
QS. 14 : 48
|
41.
|
Yaumul Wazn
|
Hari
timbangan
|
QS. 7 : 8, 55 : 9
|
42.
|
Yaumul Haq
|
Hari
kebenaran
|
QS. 78 : 39
|
43.
|
Yaumul Hukm
|
Hari
hukuman
|
QS. 28 : 70, 88
|
44.
|
Yaumul Fashl
|
Hari
pemisahan
|
QS. 37 :21, 44 : 40
77 : 14
|
45.
|
Yaumul Jam’i
|
Hari
berkumpul
|
QS. 3 : 115, 11 : 103, 64 : 9
|
46.
|
Yaumul Ba’ats
|
hari
kebangkitan
|
QS. 7 :14, 15 : 36,
16 : 89, 19 : 15,
30 : 56
|
47.
|
Yaumul Fath
|
hari kemenangan
|
QS. 32 : 29
|
48.
|
Yaumul Khizyi
|
hari kehinaan
|
QS. 16 : 27, 11 : 66
|
49.
|
Yaumul ‘Azhiim
|
hari
yang besar kedudukannya
|
QS. 6 : 15, 7 : 59,
10 : 15, 19 : 37
|
50.
|
Yaumul ‘Aqiim
|
hari
sial
|
QS. 22 : 55
|
51.
|
Yaumud ‘Asiir
|
hari
yang sukar
|
QS. 54 : 8, 74 : 9
|
52.
|
Yaumud Diin
|
hari
agama/ kemudian
|
QS. 1 : 4, 15 :35,
26 : 82, 37 : 20
|
53.
|
Yaumul Yaqiin
|
hari
yakin
|
QS. 74 : 47,102:5,6
|
54.
|
Yaumun Nusyuur
|
hari
berserak-serak
|
QS. 35 : 9
|
55.
|
Yaumul Mashiir
|
hari-hari
tempat pengembalian
|
QS. 22 : 48, 67 : 6
|
56.
|
Yaumun Nafkhah
|
hari
tiupan
|
QS. 69 : 13
|
57.
|
Yaumush Shaihah
|
hari
pekikan keras
|
QS. 11 : 94, 38 :15
|
58.
|
Yaumur Rajfah
|
hari
goncangan
|
QS. 7 : 78, 29 : 37
|
59.
|
Yaumush Rajjah
|
hari
bergerak-gerak
|
QS. 56 : 4
|
60.
|
Yaumuz Zajrah
|
hari
menakuti
|
QS. 37 : 19,79 : 13
|
61.
|
Yaumush Sakrah
|
hari
bermabukkan
|
QS. 22 : 2, 50 : 19
|
62.
|
Yaumul Faja’
|
hari
ketakutan
|
QS. 27 : 89
|
63.
|
Yaumul Jaza’
|
hari
gundah gulana
|
QS. 17 : 63
|
64.
|
Yaumul Muntahaah
|
hari
penghabisan
|
QS. 53 : 42
|
65.
|
Yaumul Ma’waa
|
hari
tempat tinggal
|
QS. 79 :41
|
66.
|
Yaumul Miiqat
|
hari
tepat waktu
|
QS. 26 : 38
|
67.
|
Yaumul Mii’aad
|
hari
tempat kembali
|
QS.34 : 30
|
68.
|
Yaumul Mirshaad
|
hari
tersedia menanti
|
QS.89 : 14,78 : 21
|
69.
|
Yaumul Qalaq
|
hari
kekacauan
|
-
|
70.
|
Yaumul ‘Araq
|
hari
keringat
|
-
|
71.
|
Yaumul Iftiqaar
|
hari
keperluan
|
-
|
72.
|
Yaumul Inkidaar
|
hari
kekeruhan
|
-
|
73.
|
Yaumul Intisyaar
|
hari
bertebaran
|
QS.62 : 10
|
74.
|
Yaumul Insyiqaaq
|
hari
terbelahnya langit
|
QS. 84 : 1
|
75.
|
Yaumul Wuquf
|
hari
berhenti
|
QS. 6 : 27
|
76.
|
Yaumul Khuruuj
|
hari
keluar
|
QS. 50 :42
|
77.
|
Yaumul Khuluud
|
hari
kekal
|
QS. 50 : 34
|
78.
|
Yaumut Taghaabuun
|
hari
terpedaya
|
QS. 64 : 9
|
79.
|
Yaumun ‘Abuus
|
hari
kebesaran
|
QS. 76 : 10
|
80.
|
Yaumun Ma’luum
|
hari
yang dimaklumi
|
QS. 15 : 38, 26 : 38
26 : 155, 38 : 81
|
81.
|
Yaumun mau’uud
|
hari
yang sudah dijanjikan
|
QS. 85 : 2
|
82.
|
Yaumun Masyhuud
|
hari
yang dsaksikan
|
QS. 11 : 103
|
83.
|
Yaumun Laa raiba Fiih
|
hari
yang tidak diragukan
|
QS. 2 : 9, 25
|
84.
|
Yaumun
Tublas Saraair
|
hari
yang dipercobakan segala rahasia
|
QS. 86 : 9
|
85.
|
Yaumun
Laa Tajzii Nafsun ‘Annafsin Syaian
|
hari
yang tidak akan mampu mengganti dari seorang dengan orang lain
|
QS.36 : 54, 2 : 48
|
86.
|
Yaumun
Tasykhashu Fiihil Bashaair
|
hari
yang memandang padanya segala mata
|
QS. 14 : 42,
|
87.
|
Yaumun
Laa Yughnii Maulan ‘an Maulan Syaian
|
hari
dimana seorang sahabat tidak mampu menolong sahabat yang lain
|
QS. 44 : 41
|
88.
|
Yaumun
Yuda’uuna ‘Alaa Naari Jahannama Da’an
|
hari
yang ditolakkan mereka atas neraka
jahannam
|
QS. 52 : 13
|
89.
|
Yaumun
Yushabuuna Finnaari ‘Alaa Wujuhihim
|
hari
dimana mereka mukanya akan ditarik kedalam neraka
|
QS. 54 : 48
|
90.
|
Yaumun
Tuqallabu Wujuuhuhum Finnaari
|
hari
dimana muka mereka akan ditelungkupkan ke dalam neraka
|
QS. 33 : 66
|
91.
|
Yaumun
Laa Yajzii Waalidun ‘An Walaadihi
|
hari
yang tidak akan bisa seorang ayah menolong anaknya
|
QS. 31 : 33
|
92.
|
Yaumun
Yafirrul Mar-u Min Akhiihi wa ummihi wa abiihi
|
hari
dimana manusia lari terbirit-birit dari saudaranya, lari dari ayahnya dan
ibunya.
|
QS. 80 : 34
|
93.
|
Yaumun
Laa Yanthiquuna Walaa Yu’dzanu Lahum Faya’tadziruuna
|
hari
dimana mereka tidak bercakap-cakap karena tidak diijinkan lalu mereka minta
maaf.
|
QS. 77 : 35
|
94.
|
Yaumun Laa Maradda lahu Minallah
|
hari
yang tidak ada penolakan dari Allah.
|
QS. 30 : 43, 42 : 47
|
95.
|
Yaumun
Hum baarizuuna :
|
hari
dimana muka mereka akan didatangkan.
|
QS. 40 : 16
|
96.
|
Yaumun Hum ’alannari Yuftanuuna
|
hari
yang mana mereka dicobakan kedalam neraka.
|
QS. 51 : 13
|
97.
|
Yaumun Laa Yanfa’u Maalun Banuuna
|
hari
yang tidak bermanfaat akan harta dan anak-anak.
|
QS. 26 : 88
|
98.
|
Yaumun
Laa Yanfa’uzh Zhaalimiina Ma’dziratuhum Walaa Humulla’natu Walahum Suu
uddaari
|
hari
dimana tidak akan bermanfaat dalihnya orang zhalim, bagi mereka suatu kutukan
dan tempat yang buruk.
|
QS. 40 : 52
|
99.
|
Yaumun
Turaddu Fiihil Maa’azd zdiru Wa Tublassarairu Watazh haruzhzhalamaa iru Watuk
Syaful Astaaru
|
hari
dimana semua dalih ditolak, ditahan segala rahasia, ditampakkan segala isi
hati dan disingkap segala tirai
|
QS.
86 : 9
|
100.
|
Yaumun
Takhsya’u Fiihil Abshaaru Wataskunul Aswaatu Wayaqillu Fiihil Tifaatu
Watabruzul Khafiyyatu Watazhharul Khathiiatu
|
hari
yang pada mereka penglihatannya tetap, segala suara tenang, sedikitpun tidak
mengelak, keluar segala yang tersembunyi dan nampak semua kesalahan.
|
QS. 14 : 42
|
101.
|
Yaumun
Yusaaqul ‘Ibaadu Wama’a Humul Asyhaadu Wayashiibush Shaqiiru Wayaskarul
Kabiiru
|
hari
yang semua hamba dihalau, bersama mereka anggota badan menjadi saksi, anak
kecil sudah beruban dan orang tua menjadi mabuk.
|
QS. 40 : 51, 22 : 2
|
Adapun tanda-tanda hari kiamat seperti
yang disabdakan oleh Nabi Muhammad Saw dapat dibagi dua kelompok, yaitu :
a. Tanda-tanda kiamat kecil, meliputi :
1.
Harta dijadikan parameter utama
2.
Agama
diperjualbelikan
3.
Masa bodoh
terhadap uang haram
4.
obsesi
terhadap dunia melebihi akhirat
5.
Orang
dihormati karena hartanya
6.
Belajar tidak
untuk agama
7.
Banyak orang
telanjang
8.
Perlombaan
membangun
9.
Orang mabuk
terang-terangan
10.
Mereka
mengambil idola artis dan musik
11.
Budaya hidup
berfoya-foya dan adat berdisco
12.
Anak-anak
pandai berzina
13.
Anak-anak dan
remaja lebih dekat terhadap teman daripada orang tuanya
14.
Suami tunduk
pada isteri
15.
Ulama
menimbulkan fitnah
16.
Uang halal
sulit ditemukan
17.
Saudara yang
dipercaya sulit ditemukan
18.
Suara-suara
fasik lantang dimasjid
19.
Penyebaran
kemungkaran lebih menonjol dibanding kebaikan
20.
Persoalan riba
dan ghibah merajalela
21.
Kejahatan dan pembunuhan
merajalela
22.
Mereka tidak
tahu mengapa membunuh
23.
Banyak
pemimpin tidak berwibawa
24.
Umat sekarang
mencela umat dahulu
25.
Anak
mendurhakai orang tua atau orang tua dijadikan pembantu
26.
Masjid beralih
fungsi
27.
Budaya salam
luntur
28.
Sedekah tidak
dibutuhkan lagi
29.
Jumlah wanita-
pria berbanding 50 : 1
30.
Menyebarnya
fitnah bagaikan lautan
31.
Islam hanya
sekedar simbol saja
32.
Al-Qur’an
hanya dibaca tetapi tidak diamalkan
33.
Perdagangan
tidak laku
34.
Jarang hujan
dan maksiat menyebar
35.
Terjadi perang
besar-besaran
36.
Prostitusi terang-terangan
37.
Orang-orang
fasik dijadikan pemimpin
38.
Zakat
dibisniskan
39.
Orang jahat
dihormati dan dimuliakan
40.
Banyak terjadi
bencana alam
b. Tanda-tanda hari kiamat besar, meliputi :
1.
Ad- Dukhan
yaitu asap atau kabut
2.
Munculnya
Dajjal la’natullah
3.
Turunnya Nabi
Isa Almasih putra Maryam
4.
Matahari
terbit dari barat
5.
Gerhana di
Timur
6.
Gerhana di
Barat
7.
Gerhana
diwilayah Arab
8.
Munculnya
Ya’juj dan Ma’juj
9.
Munculnya
Dabbah ( binatang yang pandai berbicara )
10.
Api keluar
dari Yaman
Hal
tersebut dijelaskan oleh Nabi Muhammad Saw dalam sabdanya :
Artinya
:” Apa yang sedang kalian perbincangkan ? para sahabat lalu menjawab, kami
membicarakan mengenai hari kiamat .
kemudian Nabi Muhammad SAW bersabda : kiamat tidak akan terjadi sebelum
munculnya 10 macam tanda di hadapan manusia : pertama Addukhan, asap atau
kabut, kedua Dajjal, ketiga Dabbah, keempat matahari terbit dari barat, kelima
turunnya Isa Almasih, keenam Ya’juj wal Ma’juj ketujuh gerhana di timur,
kedelapan gerhana di barat, kesembilan gerhana di wilayah Arab, kesepuluh Api
menyala di Yaman menghalau umat manusia ke Makhsyar”. ( HR. Imam Muslim )
Karakter yang dibagun dengan memahami
surah Al-Qari’ah dan Al-Zalzalah adalah sebagai berikut :
1.
Memiliki keyakinan yang kuat
terhadap hari kiamat yang hanya Allah Swt, saja yang mengetahuinya.
2.
Jangan bersifat seperti
anai-anai yang senantiasa menggeruguti sesuatu dari dalam ( bersifat munafik ).
3.
Berpendirian teguh seperti
gunung.
4.
Berbuat amal kebaikan.
5.
Bersifat jujur dan adil
seperti mizan
6.
Bersifat ridho, tanpa keluh
kesah
7.
Tidak bersifat api, yaitu
sombong dan angkuh.
8.
Bersifat seperti bumi, yang
selalu melayani orang berada diatasnya.
9.
Mengabarkan sesuatu yang
benar.
10.
Menjadikan wahyu Allah
sebagai petunjuk hidup.
11.
Memelihara hati dari sifat
tercela.
12.
Menghindari perbuatan jahat
Dengan
demikian, maka berhati-hatilah dalam hidup jangan sampai salah langkah karena
setelah kehidupan dunia ini ada kehidupan akhirat yang kekal abadi maka
berperilakulah sesuai tuntunan Al-Qur’an agar kita selamat dunia dan akhirat.
Wallahu a’lam bishshawab.
·
Kiamat adalah hari berakhirnya kehidupan dunia
·
Hawiyah
adalah salah satu dari nama-nama neraka.
·
Dzarrah
adalah sesuatu benda yang sangat kecil
·
Dabbah
adalah binatang yang pandai berbicara yang akan muncul pada akhir zaman
ketika hari kiamat sudah dekat.
·
Ya’juj
Ma’juj adalah suatu makhluk yang kerdil
dan sangat ganas yang akan muncul diakhir zaman.
·
Dajjal
adalah seorang makhluk yang muncul di akhir zaman yang memiliki mata satu dan
di keningnya tertulis ka-fi-r dan dapat di bunuh oleh Nabi Isa as.
·
Addukhan
adalah kabut atau asap yang akan muncul di akhir zaman.
|
<script async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-6303669560088871"crossorigin="anonymous"></script>
Tidak ada komentar:
Posting Komentar