Selasa, 30 Agustus 2022

DO’A SHALAWAT YANG DIBACA BILAL SEBELUM KHATIB NAIK MIMBAR

 

DO’A SHALAWAT YANG DIBACA BILAL SEBELUM KHATIB NAIK MIMBAR

اِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَه يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يَااَيُّهَاالَّذِيْنَ امَنُوْا صَلُّوْاعَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلى اَشْرَفِ اْلعَرَبِ وَاْلعَجَمِ ,وَاِمَامِ مَكَّةَ وَاْلمَدِيْنَةِ وَالْحَرَمِ , سَيِّدِنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ وَعَلى الِهِ وَصَحْبِهِ وَبَارِكْ وَسَلِّمْ , وَزِدْهُ يَارَبِّ شَرَفًا وَكَرَمًا وَمَهَابَةً وَتَعْظِيْمًا.

LAFAZH MA’ASYIRAL YANG DIBACA BILAL PADA HARI JUM’AT

 

مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ , وَرَدَ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ , اَنَّ يَوْمَ الْجُمُعَةِ سَيِّدُ اْلأَيَّامِ وَعِيْدُ الْمُسْلِمِيْنَ , وَعَنِ السَّلَفِ الصَّالِحِ اَنَّ الْخُطْبَةَ فِيْهَا مَكَانَ الرَّكْعَتَيْنِ , فَاِذَا صَعِدَ الْخَطِيْبُ الْمِنْبَرِ وَشَرَعَ فِى الْخُطْبَةِ فَلَا يَتَكَلَّمَنَّ اَحَدُكُمْ , فَقَدْ وَرَدَ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : اِذَا قُلْتَ لِصَاحِبِكَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ اَنْصِتْ وَاْلاِمَامُ يَخْطُبُ فَقَدْ لَغَوْتَ , وَفِى حَدِيْثٍ أخَرَ : وَمَنْ لَغى فَلَا جُمْعَةَ لَهُ ( اَنْصِتُوْا وَاسْتَمِعُوْا وَاَطِيْعُوْا رَحِمَكُمُ اللهُ )  X 3 

SHALAWAT YANG DIBACA BILAL ANTARA DUA KHOTBAH

 

اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَزِدْ وَاَنْعِمْ وَتَفَضَّلْ وَبَارِكْ, بِجَلَالِكَ وَكَمَالِكَ عَلَى اَشْرَفِ عِبَادِكَ , سَيِّدِنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ وَعَنْ كُلِّ الصَّحَابَةِ رَسُوْلِ اللهِ اَجْمَعِيْنَ .

 

 

 

 

CAPAIAN PEMBELAJARAN BAHASA ARAB SMA/MA/PROGRAM PAKET C KURIKULUM MERDEKA

 

A. Rasional Mata Pelajaran Bahasa Arab SMA/MA/Program Paket C

Bahasa Arab berasal dari bahasa semit. Semit diambil dari kata Samiyah atau Sam anak Nabi Nuh (Bakalla, 2006). Bahasa Arab adalah bahasa internasional yang digunakan oleh 25 negara sebagai bahasa komunikasi sehari-hari, khususnya di kawasan Timur Tengah dan Afrika. Mayoritas penutur bahasa Arab terkonsentrasi di Afrika Utara, Jazirah Arab, dan Timur Tengah, yang dikenal sebagai dunia Arab. Negara yang mengklaim bahasa Arab sebagai bahasa resmi atauco-official, di antaranya Aljazair, Bahrain, Chad, Komoro, Djibouti, Mesir, Eritrea, Irak, Yordania, Kuwait, Libanon, Libya, Mauritania, Maroko, Oman, Palestina, Qatar, Arab Saudi, Somalia, Sudan, Suriah,Tanzania, Tunisia, Uni Emirat Arab, dan Yaman (Republika.co.id., 25
Agustus 2020).Terdapat enam negara berdaulat yang menggunakan bahasa Arabsebagai bahasa nasional atau bahasa minoritas yang diakui yaitu Iran, Turki, Niger, Senegal, Mali, dan Siprus. Selain itu penutur bahasa Arab juga tersebar di seluruh dunia. Penutur ini terdapat ditempat jutaan migran Arab bermukim selama beberapa generasi terakhir, seperti Brasil, Eropa utara dan tengah, Amerika Serikat, dan Asia Tenggara.Jika menghitung semua ragam bahasa Arab saat ini, ada sekitar 313 juta penutur bahasa Arab di seluruh dunia, menjadikannya bahasa kelima yang paling banyak digunakan secara global setelah Mandarin,Spanyol, Inggris, dan Hindi. Mesir memegang rekor populasi pengguna bahasa Arab standar modern terbesar dengan sekitar 65 juta orang. Berikutnya Aljazair, yang memiliki sekitar 29 juta.Kemudian Sudan dengan 27 juta dan diikuti Irak, Arab Saudi, dan Maroko.Ada banyak penutur bahasa Arab di dunia seperti di Eropa, dengan hampir 4 persen populasi Belgia, sekitar 2,5 persen populasi Prancis,dan hampir 1,5 persen populasi Inggris yang berbicara bahasa Arabsebagai bahasa ibu. Amerika Serikatmemiliki lebih dari satu juta - 384 -penutur bahasa Arab. Di Brasil terdapat beberapa juta penuturbahasa Arab, yang merupakan migran Arab.Bahasa Arab menjadi bahasa dunia yang penting karena bahasa Arabselain bahasa komunikasi juga merupakan bahasa dunia Islam. Dengan mengetahui bahasa Arab fusha (baku) akan membantu berkomunikasi dengan ratusan juta penutur di seluruh dunia. Bahasa Arab juga digunakan dalam ritual ibadah salat setiap hari bagi umat Islam di seluruh dunia. Peserta didik yang menguasai bahasa Arab akan mudah memahami ajaran Islam yang bersumber dari Alquran dan alhadits.Selain itu, menguasai bahasa Arab penting juga dalam ranahpengembangan bisnis. Terutama di industri energi, konstruksi,teknologi, dan real estate, yang telah memberikan dorongan ekonomiyang besar bagi banyak negara penghasil minyak, seperti Arab Saudiyang mengklaim bahasa Arab sebagai bahasa resmi.Sebagai bahasa internasional, selain berfungsi untuk komunikasi,bahasa Arab juga digunakan sebagai bahasa ilmu pengetahuan,bisnis, diplomatik, seni dan budaya, teknologi, akademik, dan pariwisata. Oleh karena itu bahasa Arab sangat penting dipelajari oleh para peserta didik di Indonesia sebagai bekal masa depan. Beberapatahun ini sangat intens adanya ibadah umrah kaum milenial,sehingga peserta didik yang kompeten dalam berbahasa Arab dapat menjadi pembimbing (guide) umrah dari kalangan muda. Hal ini sangat mendukung misi sebagai pelajar Indonesia yang relijius,berwawasan maju, dan kompetetif di era global.Sebagai pelajar Indonesia yang memiliki keunggulan global, sudah selayaknya pelajar di Indonesia dapat mempelajari, memahami, dan memiliki keterampilan berbahasa Arab. Keunggulan dalam berkomunikasi, menghargai perbedaan dan budaya, cinta tanah air, dan bernalar kritis, serta menjadi manusia yang agamis merupakan pengejawantahan dari sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa. Hal inilah yang diharapkan dari Profil Pelajar Pancasila yang dapat hidup dalam suasana keagamaan dan keberagamaan yang harmonis.

 

B. Tujuan Belajar Bahasa Arab SMA/MA/Program Paket C

Mata pelajaran bahasa Arab bertujuan untuk memastikan peserta didikmampu:

1. melafalkan ungkapan bahasa Arab sehari-hari dengan baik dan benar sesuai dengan lahjah fusha (bahasa Arab baku/standar);

2. menerapkan keterampilan berbahasa Arab melalui mendengar (al- istima’), berbicara (al kalam), membaca (al-qiraah), dan menulis (al-kitabah) yang diintegrasikan dengan pemahaman lintas budaya Arab di dalamnya;

3. menganalisis teks-teks bahasa Arab yang di dalamnya memuat nilai-nilai yang bermanfaat sebagai bekal pelajar di era global;

4. mengomunikasikan pesan-pesan positif kepada orang lain dalam bahasa Arab; dan

5. menyampaikan informasi dalam teks-teks bahasa Arab kepada orang lain terkait pengenalan diri, keluarga, kehidupan di sekolah, aktivitas sehari-hari, pengalaman-pengalaman hidup dan
sebagainya serta informasi lainnya dengan penuh kesantunan berbahasa dan pemahaman lintas budaya (tafahum tsaqafi);

C. Karakteristik Mata Pelajaran Bahasa Arab SMA/MA/Program Paket C
Bahasa Arab memiliki karakteristik yang unik dan universal. Unik karena bahasa Arab memiliki ciri khas yang membedakannya dengan bahasa lainnya, Universal berarti adanya kesamaan nilai antara bahasa Arab dengan bahasa lainnya. Adapun beberapa ciri-ciri khusus bahasa Arab yang dianggap unik dan tidak dimiliki bahasa-bahasa lain di dunia adalah sebagai berikut.

        1. Aspek Sistem Bunyi (Nizham Shauty)

                  Bahasa pada hakikatnya adanya bunyi, yaitu berupa gelombang udara yang keluar dari   paru-paru melalui pipa suara dan melintasi organ-organ speech atau alat bunyi. Bahasa Arab sebagai salah satu rumpun bahasa Semit memiliki ciri-ciri khusus dalam aspek bunyi yang tidak dimiliki bahasa lain.Ciri-ciri khusus itu antara lain:

          a. Vokal panjang dianggap sebagai fonem ( أُو ، إِي ،أ ).
b. Bunyi tenggorokan (أصوات الحلق), yaitu ح dan ع
c. Bunyi tebal ( أصوات مطبقة), yaitu ض , ص, ط dan ظ .

         d. Tekanan bunyi dalam kata atau stress (النبر )
e. Bunyi bilabial dental (شفوى أسنـانى ), yaitu ف
2. Aspek Sistem Kata (Nizham Sharfy)
Pada aspek sistem ini kata dibangun dengan aturan-aturan pembentukan kata dan hubungannya satu dengan kata lainnya. Pada aspek sistem ini, di dalam bahasa Arab dikenal beberapa hal yang spesifik yaitu:

          a. kata untuk tunggal (mufrad), kata untuk dua (mutsanna), dan kata untuk lebih dari 2    (jamak);
b. kata maskulin (mudzakkar) dan kata feminin (muannats);dan
c. Adanya isytiqaq, seperti dari kata “kitab”, bisa diubah menjadi
kataba, yaktubu, uktub, katib, maktub, kutub, dan sebagainya.
3. Aspek Sistem Kalimat (Nizham Nahwi)
3.1. I’râb
Bahasa Arab adalah bahasa yang memiliki sistem i’râb terlengkap yang mungkin tidak dimiliki oleh bahasa lain. I’râb adalah perubahan bunyi akhir kata, baik berupa harakat ataupun berupa huruf sesuai dengan jabatan atau kedudukan kata dalam suatu kalimat. I’râb berfungsi untuk membedakan antara jabatan suatu kata dengan kata yang lain yang sekaligus dapat mengubah pengertian kalimat tersebut.
Contoh:
ٌ
اسمي خالد
رأيت خالدا
ذهبت إلى المدرسة مع خالد
3.2. Jumlah Ismiyyah dan Jumlah Fi’liyyah
Komponen kalimat dalam bahasa pada dasarnya sama, yaitu subyek, predikat, dan obyek. Perbedaan antara satu bahasa dengan bahasa lainnya adalah struktur atau susunan (tarkib)
kalimat itu. Bahasa Arab jumlah ismiyyah adalah kalimat yang diawali dengan ism atau kata benda, sedangkan jumlah fi’liyyah adalah kalimat yang diawali dengan fi’il atau kata
kerja.Contoh pola kalimat sederhana dalam bahasa Arab.

اسم +اسم
Contoh:
محمد مدرس
فاطمة مدرسة
فعل + اسم
Contoh:
يدرّ س عقيل في المدرسة
تدرّ سفاطمة في المدرسة
فعل + اسم + اسم
Contoh:
قرأ التلميذ القرآن
ساعد عقيل الأم
3.3. Muthabaqah (Kesesuaian)
Ciri yang sangat menonjol dalam susunan kalimat bahasa Arab adalah diharuskannya muthâbaqah atau kesesuaian antara beberapa bentuk kalimat. Misalnya harus ada muthâbaqah antara mubtada’ dan khabar dalam hal jumlah (‘adad) seperti kata bermakna tunggal (mufrad), kata bermakna dua (mutsannâ), dan kata bermakna lebih dari dua
(jama’)., Jenis misalnya untuk maskulin (mudzakkar) dan feminin (muannats), harus ada muthâbaqah antara maushûf dan shifat terkait jumlah (‘adad), jenis perubahan akhir kata (i’râb) seperti baris dhammah (rafa’), baris fathah (nasab), baris kasrah (jar), kata yang belum definitive (nakirah), serta kata yang definitif (ma’rifah), dan sejenisnya.

Elemen-elemen mata pelajaran bahasa Arab adalah sebagai berikut.

Elemen Deskripsi

Elemen Deskripsi

Menyimak (al-Istima’)

Menyimak (al-Istima’) merupakan aktivitas yang
melibatkan penggunaan alat pendengaran
(telinga), pikiran dan konsentrasi penuh
terhadap apa yang sedang didengar. Aktivitas
menyimak ini memuat kegiatan peserta didik
untuk mendengarkan huruf hijaiyah, kosakata
bahasa Arab (mufradat) keseharian minimal
500 kosakata, kalimat-kalimat bahasa Arab (al-
jumlah al-arabiyyah), paragraf (al-faqrah), teks-
teks sederhana (al-nushus al-Arabiyyah), serta
lagu-lagu (al-ughniyyah) yang didengarkan(fahm al-masmu’) melalui media HP, radio,televisi, internet, dan media lainnya.Adapun subelemen dari menyimak bahasa Arab, antara lain:
a. mengidentifikasi bunyi;
b. melafalkan ulang kata yang diperdengarkan;
c. emahami ujaran;
d. memahami teks sederhana dalam bentuk
dialog (menentukan fakta atau informasi);dan
e. emahami teks dalam bentuk narasi
(menentukan informasi atau fakta,menentukan informasi tersirat, dan menyimpulkan).

 

Berbicara (al-Kalam)

Berbicara (al-kalam) merupakan kegiatan
untuk mengungkapkan dan menjelaskan
sesuatu sesuai dengan maksud pembicara.
Kegiatan berbicara dalam bahasa Arab memuat
kegiatan pelajar untuk memberi salam,
menyapa, berterima kasih (taqdim al-syukr),
memberi informasi, bertanya jawab (al-su’al wa
al-jawab), berdialog dengan orang lain
(muhawarah/muhadatsah), berdiskusi(munaqasyah), menjelaskan maksud,menjabarkan sifat seseorang dan benda, menyampaikan pesan-pesan,
mempresentasikan suatu aktivitas sehari-hari
(al-a’mal al-yaumiyyah), bercerita tentang
keluarga (al-usrah), wisata (al-rihlah),
kehidupan di sekolah (al-hayat fi al-madrasah),
serta menganalisis muatan dari teks yang
memiliki nilai-nilai positif dalam hidup peserta
didik.
Adapun subelemen dari berbicara antara lain:
a. menggunakan bentuk ungkapan baku
(memberi salam, berterima kasih (taqdim al-
syukr), meminta maaf (i’tizar), meminta izin
(isti’zan), salam perpisahan (wada’an),
ucapan selamat (tahni’ah), dan sebagainya.
b. memperkenalkan diri (ta’aruf) dengan baik,
sopan santun dan sesuai dengan
pemahaman lintas budaya.
c. menceritakan gambar tunggal/foto/film
singkat/kartu (bithaqah syakhsiyyah,
bithaqah al-tullab).
d. menceritakan gambar berseri (suwar
musalsalah).
e. mendeskripsikan sifat seseorang, hewan,
dan benda.
f. mendeskripsikan obyek (misalnya kelas atau
peristiwa) dan suatu suasana (perasaan hati,
pegunungan, pantai, dan sebagainya).

g. melakukan dialog, diskusi, dan wawancara
singkat.

Membaca (al-Qira’ah)

Membaca (al-qira’ah) merupakan kegiatan
memahami huruf, kata, dan kalimat dalam teks
bahasa Arab.
Kegiatan membaca (al-qira’ah) ini memuat
kegiatan peserta didik yang terkait dengan
aktivitas memahami, menganalisis makna dan
pesan dari teks-teks bahasa Arab,
menyimpulkan isi teks, dan menangkap makna
yang tersurat dan tersirat (fahm al maqru’) dari
buku, internet, koran, makalah, brosur, dan
ragam teks lainnya.
Secara umum subelemen dari kegiatan
membaca (al-qira’ah) dalam bahasa Arab
meliputi:
a. membaca huruf, kata dan kalimat serta teks
bahasa Arab dengan lancar, cermat, dan
tepat;
b. menentukan arti kosa kata dalam konteks
kalimat tertentu;
c. menemukan fakta tersurat dalam teks;
d. menemukan makna tersirat dalam teks;
e. menemukan ide pokok dalam paragraf;
f. menghubungkan ide-ide yang terdapat
dalam bacaan;
g. menyimpulkan ide pokok bacaan; dan
h. menjelaskan budaya dalam teks bacaan.

Menulis (al-Kitabah)

Menulis (al-kitabah) merupakan kegiatan
berbahasa yang melibatkan aktivitas kekuatan
pikiran dalam bernalar, kekuatan dan
kelenturan tangan untuk membentuk huruf
dan kata menjadi kalimat dan teks, serta
kekuatan penglihatan (mata) untuk membantu
tangan dan pikiran.
Kegiatan menulis (al-kitabah) bahasa Arab ini
memuat kegiatan peserta didik yang terkait
dengan keterampilan menulis huruf hijaiyah
dengan benar dan tepat, indah (khat), menulis
kosakata (mufradat) dan kalimat (jumlah) serta
teks dalam bahasa Arab, menjawab
pertanyaan, menjelaskan suatu kegiatan,
mengungkapkan perasaan, memberikan
informasi, membuat kesimpulan, menguraikan
keadaan/suasana di suatu tempat, dan
menganalisis teks dalam bahasa Arab secara
tertulis dengan benar.

Adapun subelemen dari kegiatan menulis (al-
kitabah) antara lain:
a. mengurutkan huruf dan kata menjadi
kalimat;
b. menyusun kalimat menjadi teks sesuai topik
dan konteks;
c. mengisi formulir biodata (bayanat
syakhsiyyah)
d. menyusun teks berdasarkan gambar;
e. menyusun kalimat berdasarkan ragam
tulisan (narasi/qasasi dan
deskripsi/washfi);
f. mengurutkan kalimat menjadi paragraf;
g. mendeskripsikan sifat orang, benda, obyek
atau gambar, foto, film singkat, dan kartu.
h. mendeskripsikan suasana dan tempat
(suasana hati, perasaan, tempat wisata
seperti pantai, dan sebagainya)
i. menyusun kalimat atau teks berdasarkan
pertanyaan;
j. mendeskripsikan obyek;
k. mendeskripsikan gambar berseri; dan
l. menyusun paragraf berdasarkan
pertanyaan.

 

 

CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN PABP KELAS XI DAN XII KURIKULUM MERDEKA

 Fase F (Umumnya untuk kelas XI dan XII SMA/MA/Program Paket C)

Pada akhir Fase F dalam elemen Al-Qur’an dan Hadits, peserta didik dapat menganalisis Al-Qur’an dan Hadits tentang berfikir kritis, ilmu pengetahuan dan teknologi, toleransi, memelihara kehidupan manusia, musibah, ujian, cinta tanah air dan moderasi beragama; mempresentasikan pesan-pesan Al-Qur’an dan Hadits tentang pentingnya berfikir kritis (critical thinking), ilmu pengetahuan dan teknologi, toleransi, memelihara kehidupan manusia, musibah, ujian, cinta tanah air dan moderasi beragama; membiasakan membaca Al-Qur’an dengan meyakini bahwa berfikir kritis, ilmu pengetahuan dan teknologi, toleransi, memelihara kehidupan manusia, musibah, ujian, cinta tanah air dan moderasi beragama adalah ajaran agama; membiasakan sikap rasa ingin tahu, berfikir kritis, kreatif, dan adaptif terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, dan teknologi, toleransi, peduli sosial, cinta damai, semangat kebangsaan, dan tanggung jawab, sabar, tabah, pantang menyerah, tawakal, dan selalu berprasangka baik kepada Allah Swt. dalam menghadapi ujian dan musibah, cinta tanah air, dan moderasi dalam beragama. Dalam elemen akidah, peserta didik menganalisis cabang-cabang iman, keterkaitan antara iman, Islam dan ihsan, serta dasar-dasar, tujuan dan manfaat ilmu kalam; mempresentasikan tentang cabang-cabang iman, dasar-dasar, tujuan dan manfaat ilmu kalam; meyakini bahwa cabang-cabang iman, keterkaitan antara iman, Islam dan ihsan, serta dasar-dasar, tujuan dan manfaat ilmu kalam adalah ajaran agama; membiasakan sikap tanggung jawab, memenuhi janji, menyukuri nikmat, memelihara lisan, menutup aib orang lain, jujur, peduli sosial, ramah, konsisten, cinta damai, rasa ingin tahu dan pembelajar sepanjang hayat. Dari elemen akhlak, peserta didik dapat memecahkan masalah perkelahian antarpelajar, minuman keras (miras), dan narkoba dalam Islam; menganalisis adab menggunakan media sosial dalam Islam, menganalisis dampak negatif sikap munafik, keras hati, dan keras kepala dalam kehidupan sehari hari, sikap inovatif dan etika berorganisasi; mempresentasikan cara memecahkan masalah perkelahian antarpelajar dan dampak pengiringnya, minuman keras (miras), dan narkoba; menganalisis adab menggunakan media sosial dalam Islam, dampak negatif sikap munafik, keras hati, dan keras kepala dalam kehidupan sehari hari; meyakini bahwa agama melarang melakukan perkelahian antarpelajar, minuman keras, dan narkoba, munafik, keras hati, dan keras kepala, meyakini bahwa adab menggunakan media sosial dalam Islam dapat memberi keselamatan bagi individu dan masyarakat dan meyakini bahwa sikap inovatif dan etika berorganisasi merupakan perintah agama; membiasakan sikap taat pada aturan, peduli sosial, tanggung jawab, cinta damai, santun, saling menghormati, semangat kebangsaan, jujur, inovatif, dan rendah hati. Dalam elemen fikih, peserta didik mampu menganalisis ketentuan pelaksanaan khutbah, tablig dan dakwah, ketentuan pernikahan dalam Islam, mawaris, dan konsep ijtihad; mempresentasikan tentang ketentuan pelaksanaan khutbah, tablig dan dakwah, ketentuan pernikahan dalam Islam, mawaris, dan konsep ijtihad; menerapkan ketentuan khutbah, tablig, dan dakwah, ketentuan pernikahan dalam Islam, mawaris, dan meyakini bahwa ijtihad merupakan salah satu sumber hukum Islam; membiasakan sikap menebarkan Islam raḥmat li al-ālamīn, komitmen, bertanggung jawab, menepati janji, adil, amanah, terbuka terhadap ilmu pengetahuan, dan menghargai perbedaan pendapat. Dalam elemen sejarah peradaban Islam, peserta didik mampu menganalisis peran dan keteladanan tokoh ulama penyebar ajaran Islam di Indonesia, perkembangan peradaban Islam di dunia, dan peran organisasi-organisasi Islam di Indonesia; mempresentasikan peran dan keteladanan tokoh ulama penyebar ajaran Islam di Indonesia, perkembangan peradaban Islam di dunia, dan peran ormas (organisasi masyarakat) Islam di Indonesia; mengakui keteladanan tokoh ulama Islam di Indonesia, meyakini kebenaran perkembangan peradaban Islam pada masa modern, peradaban Islam di dunia, meyakini pemikiran dan pergerakan organisasiorganisasi Islam berdasarkan ajaran agama; membiasakan sikap gemar membaca, menulis, berprestasi, dan kerja keras, tanggung jawab, bernalar kritis, semangat kebangsaan, berkebinekaan global, menebarkan Islam raḥmat li al-ālamīn, rukun, damai, dan saling bekerjasama.

Fase F Berdasarkan Elemen

ELEMEN

CAPAIAN PEMBELAJARAN

Al-Qur’an dan Hadist

Peserta didik dapat menganalisis Al-Qur’an dan Hadis tentang berfikir kritis, ilmu pengetahuan dan teknologi, toleransi, memelihara kehidupan manusia, musibah, ujian, cinta tanah air dan moderasi beragama; mempresentasikan pesanpesan Al-Qur’an dan Hadits tentang pentingnya berfikir kritis (critical thinking), ilmu pengetahuan dan teknologi, toleransi, memelihara kehidupan manusia, musibah, ujian, cinta tanah air dan moderasi beragama; membiasakan membaca Al-Qur’an dengan meyakini bahwa berfikir kritis, ilmu pengetahuan dan teknologi, toleransi, memelihara kehidupan manusia, musibah, ujian, cinta tanah air dan moderasi beragama adalah ajaran agama; membiasakan sikap rasa ingin tahu, berfikir kritis, kreatif, dan adaptif terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, dan teknologi, toleransi, peduli sosial, cinta damai, semangat kebangsaan, dan tanggung jawab, sabar, tabah, pantang menyerah, tawakal, dan selalu berprasangka baik kepada Allah Swt. dalam menghadapi ujian dan musibah, cinta tanah air, dan moderasi dalam beragama.

Aqidah

Peserta didik menganalisis cabang-cabang iman, keterkaitan antara iman, Islam dan ihsan, serta dasar-dasar, tujuan dan manfaat ilmu kalam; mempresentasikan tentang cabang-cabang iman, dasar-dasar, tujuan dan manfaat ilmu kalam; meyakini bahwa cabangcabang iman, keterkaitan antara iman, Islam dan ihsan, serta dasar-dasar, tujuan dan manfaat ilmu kalam adalah ajaran agama; membiasakan sikap tanggung jawab, memenuhi janji, menyukuri nikmat, memelihara lisan, menutup aib orang lain, jujur, peduli sosial, ramah, konsisten, cinta damai, rasa ingin tahu dan pembelajar sepanjang hayat.

Akhlak

Peserta didik dapat memecahkan masalah perkelahian antarpelajar, minuman keras (miras), dan narkoba dalam Islam; menganalisis adab menggunakan media sosial dalam Islam, menganalisis dampak negatif sikap munafik, keras hati, dan keras kepala dalam kehidupan sehari hari, sikap inovatif dan etika berorganisasi; mempresentasikan cara memecahkan masalah perkelahian antarpelajar dan dampak pengiringnya, minuman keras (miras), dan narkoba; menganalisis adab menggunakan media sosial dalam Islam, dampak negatif sikap munafik, keras hati, dan keras kepala dalam kehidupan sehari hari; meyakini bahwa agama melarang melakukan perkelahian antarpelajar, minuman keras, dan narkoba, munafik, keras hati, dan keras kepala, meyakini bahwa adab menggunakan media sosial dalam Islam dapat memberi keselamatan bagi individu dan masyarakat dan meyakini bahwa sikap inovatif dan etika berorganisasi merupakan perintah agama; membiasakan sikap taat pada aturan, peduli sosial, tanggung jawab, cinta damai, santun, saling menghormati, semangat kebangsaan, jujur, inovatif, dan rendah hati.

Fikih

Peserta didik mampu menganalisis ketentuan pelaksanaan khutbah, tablig dan dakwah, ketentuan pernikahan dalam Islam, mawaris, dan konsep ijtihad; mempresentasikan tentang ketentuan pelaksanaan khutbah, tablig dan dakwah, ketentuan pernikahan dalam Islam, mawaris, dan konsep ijtihad; menerapkan ketentuan khutbah, tabligh, dan dakwah, ketentuan pernikahan dalam Islam, mawaris, dan meyakini bahwa ijtihad merupakan salah satu sumber hukum Islam; membiasakan sikap menebarkan Islam raḥmat li al-ālamīn, komitmen, bertanggung jawab, menepati janji, adil, amanah, terbuka terhadap ilmu pengetahuan, dan menghargai perbedaan pendapat.

Sejarah Peradaban Islam

Peserta didik mampu menganalisis peran dan keteladanan tokoh ulama penyebar ajaran Islam di Indonesia, perkembangan peradaban Islam di dunia, dan peran organisasi-organisasi Islam di Indonesia; mempresentasikan peran dan keteladanan tokoh ulama penyebar ajaran Islam di Indonesia, perkembangan peradaban Islam di dunia, dan peran ormas (organisasi masyarakat) Islam di Indonesia; mengakui keteladanan tokoh ulama Islam di Indonesia, meyakini kebenaran perkembangan peradaban Islam pada masa modern, peradaban Islam di dunia, meyakini pemikiran dan pergerakan organisasi-organisasi Islam berdasarkan ajaran agama; membiasakan sikap gemar membaca, menulis, berprestasi, dan kerja keras, tanggung jawab, bernalar kritis, semangat kebangsaan, berkebinekaan global, menebarkan Islam raḥmat li al-ālamīn, rukun, damai, dan saling bekerjasama.

 

 

                                                                        Banjarbaru , 17 Juli 2022

 

Mengetahui,

Kepala Sekolah                                                           Guru Mata Pelajaran

 

................................                                                    .............................................

NIP.........................                                                    NIP.......................................

CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN PABP KELAS X KURIKULUM MERDEKA

 Fase E (Umumnya untuk kelas X SMA/MA/Program Paket C)

Pada akhir Fase E, dalam elemen Al-Qur’an dan Hadis, peserta didik mampu menganalisis ayat Al-Qur’an dan Hadits tentang perintah untuk berkompetisi dalam kebaikan dan etos kerja serta larangan pergaulan bebas dan zina; dapat membaca Al-Qur’an dengan tartil, menghafal dengan fasih dan lancar ayat Al-Qur’an serta Hadis tentang perintah untuk berkompetisi dalam kebaikan dan etos kerja serta bahaya dari pergaulan bebas dan zina; dapat menyajikan konten dan paparan tentang perintah untuk berkompetisi dalam kebaikan dan etos kerja serta larangan pergaulan bebas dan zina; meyakini bahwa sikap kompetitif dalam kebaikan dan etos kerja serta menghindari pergaulan bebas dan perbuatan zina adalah perintah agama; dan membiasakan sikap kompetitif dalam kebaikan dan etos kerja serta menghindari pergaulan bebas dan perbuatan zina dengan lebih berhati-hati dan menjaga kehormatan diri. Dalam elemen aqidah, peserta didik menganalisis makna syu‘ab alīmān (cabang-cabang iman), pengertian, dalil, macam dan manfaatnya; mempresentasikan makna syu‘ab al-īmān (cabangcabang iman), pengertian, dalil, macam dan manfaatnya; meyakini bahwa dalam iman terdapat banyak cabang-cabangnya; serta menerapkan beberapa sikap dan karakter sebagai cerminan cabang iman dalam kehidupan. Dari elemen akhlak, peserta didik menganalisis manfaat menghindari akhlak mażmūmah; membuat karya yang mengandung konten manfaat menghindari sikap mażmūmah; meyakini bahwa akhlak mażmūmah adalah larangan dan akhlak mahmūdah adalah perintah agama; serta membiasakan diri untuk menghindari akhlak mażmūmah dan menampilkan akhlak mahmūdah dalam kehidupan sehari-hari. Dalam elemen fikih, peserta didik mampu menganalisis implementasi fikih mu‘āmalah dan al-kulliyyāt al-khamsah (lima prinsip dasar hukum Islam; menyajikan paparan tentang fikih mu‘āmalah dan al-kulliyyāt al-khamsah meyakini bahwa ketentuan fikih mu‘āmalah dan al-kulliyyāt al-khamsah adalah ajaran agama; serta menumbuhkan jiwa kewirausahaan, kepedulian, dan kepekaan sosial. Dalam elemen sejarah peradaban Islam, peserta didik mampu menganalisis sejarah dan peran tokoh ulama penyebar ajaran Islam di Indonesia; dapat membuat bagan timeline sejarah tokoh ulama penyebar ajaran Islam di Indonesia dan memaparkannya; meyakini bahwa perkembangan peradaban di Indonesia adalah sunatullah dan metode dakwah yang santun, moderat, bi al-ḥikmah wa almau‘iẓat al-ḥasanah adalah perintah Allah SWT; membiasakan sikap kesederhanaan dan kesungguhan mencari ilmu, tekun, damai, serta semangat menghargai adat istiadat dan perbedaan keyakinan orang lain.

Fase E Berdasarkan Elemen

ELEMEN

CAPAIAN PEMBELAJARAN

Al-Qur’an dan Hadits

Peserta didik mampu menganalisis ayat AlQur’an dan hadis tentang perintah untuk berkompetisi dalam kebaikan dan etos kerja serta larangan pergaulan bebas dan zina; dapat membaca Al-Qur’an dengan tartil, menghafal dengan fasih dan lancar ayat Al-Qur’an serta Hadis tentang perintah untuk berkompetisi dalam kebaikan dan etos kerja serta bahaya dari pergaulan bebas dan zina; dapat menyajikan konten dan paparan tentang perintah untuk berkompetisi dalam kebaikan dan etos kerja serta larangan pergaulan bebas dan zina; meyakini bahwa sikap kompetitif dalam kebaikan dan etos kerja serta menghindari pergaulan bebas dan perbuatan zina adalah perintah agama; dan membiasakan sikap kompetitif dalam kebaikan dan etos kerja serta menghindari pergaulan bebas dan perbuatan zina dengan lebih berhatihati dan menjaga kehormatan diri.

Aqidah

Peserta didik menganalisis makna syu‘ab alīmān (cabang-cabang iman), pengertian, dalil, macam dan manfaatnya; mempresentasikan makna syu‘ab al-īmān (cabang-cabang iman), pengertian, dalil, macam dan manfaatnya; meyakini bahwa dalam iman terdapat banyak cabang-cabangnya; serta menerapkan beberapa sikap dan karakter sebagai cerminan cabang iman dalam kehidupan

Akhlak

Peserta didik menganalisis manfaat menghindari akhlak mażmūmah; membuat karya yang mengandung konten manfaat menghindari sikap mażmūmah; meyakini bahwa akhlak mażmūmah adalah larangan dan akhlak maḥmūdah adalah perintah agama; serta membiasakan diri untuk menghindari akhlak mażmūmah dan menampilkan akhlak maḥmūdah dalam kehidupan sehari-hari.

Fikih

Peserta didik mampu menganalisis implementasi fikih mu‘āmalah dan al-kulliyyāt al-khamsah (lima prinsip dasar hukum Islam; menyajikan paparan tentang fikih mu‘āmalah dan al-kulliyyāt al-khamsah meyakini bahwa ketentuan fikih mu‘āmalah dan al-kulliyyāt alkhamsah adalah ajaran agama; serta menumbuhkan jiwa kewirausahaan, kepedulian, dan kepekaan sosial.

Sejarah Peradaban Islam

Peserta didik mampu menganalisis sejarah dan peran tokoh ulama penyebar ajaran Islam di Indonesia; dapat membuat bagan timeline sejarah tokoh ulama penyebar ajaran Islam di Indonesia dan memaparkannya; meyakini bahwa perkembangan peradaban di Indonesia adalah sunatullah dan metode dakwah yang santun, moderat, bi al-ḥikmah wa al-mau‘iẓat alḥasanah adalah perintah Allah Swt.; membiasakan sikap kesederhanaan dan kesungguhan mencari ilmu, tekun, damai, serta semangat menghargai adat istiadat dan perbedaan keyakinan orang lain.

 

 

Senin, 29 Agustus 2022

Mudol PABP kelas XI semester Genap elemen Sejarah peradaban Islam

 

Informasi Umum: Elemen Sejarah Peradaban Islam

1.      Identitas Modul

 

       Nama Penyusun

KAMRANI, S.Ag

       Institusi

SMKN 2 BANJARBARU

       Tahun

2022/2023

       Jenjang Sekolah

SMK

       Kelas/Semester

XI (Fase F) / Genap

       Alokasi Waktu

9 JP

2.      Kompetensi Awal

 

Peserta Didik telah memiliki kemampuan awal mengetahui Sejarah Peradaban Islam.

3.      Profil Pelajar Pancasila yang Berkaitan

Peserta didik Bernalar kritis dengan mengetahui Sejarah Peradaban Islam

4.      Sarana dan Prasarana

·         Sumber Pelajaran

·         Bahan Pembelajan

·         Jumlah Peserta didik

·         Metode Pembelajaran

·         Alat Praktik Pembelajaran

·         Media Pembelajaran

 

: Buku Paket, Modul, Internet dan Lainnya.

: Video Sejarah / film Sejarah Islam

: 30 Orang

: Ceramah ,Diskusi, presentasi, demonstrasi, Tanya Jawab

: PC/ Laptop

 

: LCD Projector, PPT, Video Pembelajaran, Internet

5.      Target Peserta Didik

Kategori siswa dalam proses pembelajaran ini adalah siswa   normal, bukan berkebutuhan khusus.

6.      Model Pembelajaran

Sinkronus dan Asinkronus

 

  1. Komponen Inti

1.      Tujuan Pembelajaran

Peserta Didik mampu

1.   Menjelaskan peradaban Islam pada Masa Modern;

2. Menganalisis pemikiran tokoh-tokoh Islam pada Masa  Modern;

3. Menelaah perkembangan peradaban Islam pada Masa  Modern;

4. Mempresentasikan tentang perkembangan peradaban Islam pada Masa Modern;

5.  Meyakini kebenaran perkembangan peradaban Islam pada  Masa Modern;

6. Membiasakan berpikiran terbuka, bernalar kritis, semangat kebangsaan, dan berkebinekaan global.

2.      Pemahaman Bermakna

Peserta didik dapat mengambil suri tauladan dari tokoh-tokoh ulama Islam Indonesia.

3.      Pertanyaan Pemantik

Siapa tokoh ulama Islam Indonesia yang menjadi teladanmu

4.      Kegiatan Pembelajaran 

Pertemuan 1

Kegiatan awal

Pesiapan (5 menit)

      1. Mempersiapkan alat peraga/ media/bahan berupa laptop, LCD projector, speaker active, laptop, handphone, kamera, atau media lain.

     2. Memastikan bahwa ruang kelas sudah bersih, aman dan nyaman

    3. Menyiapkan bahan tayang dan multimedia pembelajaran interaktif

Pendahuluan (10 menit)

    4. Meminta pengurus kelas (Rohis/rohaniawan kelas) untuk memimpin doa memulai kegiatan pembelaran (guru dan peserta didik berdoa secara bersamaan dipimpin Rohis/ rohaniawan kelas).

  5. Guru menyapa setiap siswa dengan kontak mata dan menanyakan kondisi masing- masing dan menyampaikan apersepsi.

    6.    Guru memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan yang terkait dengan materi pelajaran, menyampaikan cakupan materi, tujuan pembelajaran, dan kegiatan yang akan dilakukan, serta lingkup dan teknik penilaian.

    7..  Tadarus Al-Qur’an Q.S. Al-Hasyr/59: 18-21

Kegiatan Pembelajaran Inti ( 110 menit)

  8.  Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian pada topik materi “ Islam dan Peradaban”.

  9.  Guru menayangkan gambar/foto/video yang relevan, Peserta didik mengamatiLembar kerja materi “Islam dan Peradaban”.

   10.  Pemberian contoh-contoh materi “Islam dan Peradaban” dari media interaktif, dsb.

   11.  Kegiatan literasi ini dilakukan di rumah dan di sekolah dengan membaca materi dari buku paket atau buku-buku penunjang lain, dari internet/materi yang berhubungan dengan “Islam dan Peradaban”.

   12.  Menulis rangkuman dari hasil pengamatan dan bacaan terkait “Islam dan Peradaban”.

    13.  Pemberian materi “Islam dan Peradaban” oleh guru.

   14.  Penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global tentang materi pelajaran mengenai materi : “Islam dan Peradaban”.

   15.  Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan belajar

   16.  Mengajukan pertanyaan tentang materi : yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.

    17.  Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh dalam buku paket mengenai materi “Islam dan Peradaban”.

   18.  Mencatat semua informasi tentang materi “Islam dan Peradaban” yang telah diperoleh pada buku catatan dengan tulisan yang rapi dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

  19.  Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan materi dengan rasa percaya diri “Islam dan Peradaban”sesuai dengan pemahamannya.

  20.  Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam membuktikan tentang materi “Islam dan Peradaban”. antara lain dengan : Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas jawaban soal-soal yang telah dikerjakan oleh peserta didik.

    21.  Menyampaikan hasil diskusi  tentang materi “Islam dan Peradaban” berupa kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan sopan.

  22.  Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang materi :“ Islam dan Peradaban”.

  23.  Mengemukakan  pendapat  atas presentasi yang dilakukan tentanag materi “Islam dan Peradaban”.dan ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan.

  24.  Bertanya atas presentasi tentang materi “Islam dan Peradaban”yang dilakukan dan peserta didik lain diberi kesempatan  untuk menjawabnya.

   25.  Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan berupa :

    26.  Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang materi : “Islam dan Peradaban”.

  27.  Menjawab pertanyaan tentang materi “Islam dan Peradaban” yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau lembar kerja yang telah disediakan.

    28.  Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa berkaitan dengan materi “Islam dan Peradaban” yang akan selesai dipelajari

    29.  Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi “Islam dan Peradaban”. yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar lerja yang telah disediakan secara individu untuk mengecek penguasaan siswa terhadap materi pelajaran.

KEGIATAN PENUTUP (10 Menit)

   30.  Peserta didik dapat menanyakan hal yang tidak dipahami pada guru.

    31.  Peserta didik mengomunikasikan kendala yang dihadapi selama mengerjakan

    32.  Peserta didik menerima apresiasi dan motivasi dari guru.

    33.  Guru menutup pembelajaran dengan berdoa bersama-sama.

 

 

Pertemuan 2

Kegiatan awal

Pesiapan (5 menit)

1.      Mempersiapkan alat peraga/ media/bahan berupa laptop, LCD projector, speaker active, laptop, handphone, kamera, atau media lain.

2.      Memastikan bahwa ruang kelas sudah bersih, aman dan nyaman.

3.      Menyiapkan bahan tayang dan multimedia pembelajaran interaktif.

Pendahuluan ( 10 menit )

4.      Meminta pengurus kelas (Rohis/rohaniawan kelas) untuk memimpin doa memulai kegiatan pembelaran (guru dan peserta didik berdoa secara bersamaan dipimpin Rohis/ rohaniawan kelas).

5.      Guru menyapa setiap siswa dengan kontak mata dan menanyakan kondisi masing- masing dan menyampaikan apersepsi.

6.      Guru memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan yang terkait dengan materi pelajaran, menyampaikan cakupan materi, tujuan pembelajaran, dan kegiatan yang akan dilakukan, serta lingkup dan teknik penilaian.

7.      Tadarus Al-Qur’an Q.S. Al-Hasyr/59: 18-21

Kegiatan Pembelajaran Inti ( 110 menit)

1.      Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian pada topik materi “Tokoh-Tokoh Islam pada Masa Modern ” yaitu ketokohan 1) Muhamammad Ali Pasya; 2) Rifa’ah Baidawi Rafi’at at-Tahtawi, 3) Jamaludin al-Afghani, 4) Muhammad Abduh, 5) Rasyid Ridha.

2.      Guru menayangkan gambar/foto/video yang relevan, Peserta didik mengamati Lembar kerja materi “Tokoh-Tokoh Islam pada Masa Modern ” yaitu ketokohan 1) Muhamammad Ali Pasya; 2) Rifa’ah Baidawi Rafi’at at-Tahtawi, 3) Jamaludin al-Afghani, 4) Muhammad Abduh, 5) Rasyid Ridha.

3.      Pemberian contoh-contoh materi “Tokoh-Tokoh Islam pada Masa Modern ” yaitu ketokohan 1) Muhamammad Ali Pasya; 2) Rifa’ah Baidawi Rafi’at at-Tahtawi, 3) Jamaludin al-Afghani, 4) Muhammad Abduh, 5) Rasyid Ridha  dari media interaktif, dsb.

4.      Kegiatan literasi ini dilakukan di rumah dan di sekolah dengan membaca materi dari buku paket atau buku-buku penunjang lain, dari internet/materi yang berhubungan dengan “Tokoh-Tokoh Islam pada Masa Modern ” yaitu ketokohan 1) Muhamammad Ali Pasya; 2) Rifa’ah Baidawi Rafi’at at-Tahtawi, 3) Jamaludin al-Afghani, 4) Muhammad Abduh, 5) Rasyid Ridha.

5.      Menulis rangkuman dari hasil pengamatan dan bacaan terkait “Tokoh-Tokoh Islam pada Masa Modern ” yaitu ketokohan 1) Muhamammad Ali Pasya; 2) Rifa’ah Baidawi Rafi’at at-Tahtawi, 3) Jamaludin al-Afghani, 4) Muhammad Abduh, 5) Rasyid Ridha.

6.      Pemberian materi “Tokoh-Tokoh Islam pada Masa Modern ” yaitu ketokohan 1) Muhamammad Ali Pasya; 2) Rifa’ah Baidawi Rafi’at at-Tahtawi, 3) Jamaludin al-Afghani, 4) Muhammad Abduh, 5) Rasyid Ridha.oleh guru.

7.      Penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global tentang materi pelajaran mengenai materi : “Tokoh-Tokoh Islam pada Masa Modern ” yaitu ketokohan 1) Muhamammad Ali Pasya; 2) Rifa’ah Baidawi Rafi’at at-Tahtawi, 3) Jamaludin al-Afghani, 4) Muhammad Abduh, 5) Rasyid Ridha.

8.      Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan belajar.

9.      Mengajukan pertanyaan tentang materi : yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.

10.  Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh dalam buku paket mengenai materi Tokoh-Tokoh Islam pada Masa Modern ” yaitu ketokohan 1) Muhamammad Ali Pasya; 2) Rifa’ah Baidawi Rafi’at at-Tahtawi, 3) Jamaludin al-Afghani, 4) Muhammad Abduh, 5) Rasyid Ridha.

11.  Mencatat semua informasi tentang materi Tokoh-Tokoh Islam pada Masa Modern ” yaitu ketokohan 1) Muhamammad Ali Pasya; 2) Rifa’ah Baidawi Rafi’at at-Tahtawi, 3) Jamaludin al-Afghani, 4) Muhammad Abduh, 5) Rasyid Ridha yang telah diperoleh pada buku catatan dengan tulisan yang rapi dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

12.  Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan materi dengan rasa percaya diri Tokoh-Tokoh Islam pada Masa Modern ” yaitu ketokohan 1) Muhamammad Ali Pasya; 2) Rifa’ah Baidawi Rafi’at at-Tahtawi, 3) Jamaludin al-Afghani, 4) Muhammad Abduh, 5) Rasyid Ridha sesuai dengan pemahamannya.

13.  Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam membuktikan tentang materiTokoh-Tokoh Islam pada Masa Modern ” yaitu ketokohan 1) Muhamammad Ali Pasya; 2) Rifa’ah Baidawi Rafi’at at-Tahtawi, 3) Jamaludin al-Afghani, 4) Muhammad Abduh, 5) Rasyid Ridha antara lain dengan : Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas jawaban soal-soal yang telah dikerjakan oleh peserta didik.

14.  Menyampaikan hasil diskusi  tentang materi ““Tokoh-Tokoh Islam pada Masa Modern ” yaitu ketokohan 1) Muhamammad Ali Pasya; 2) Rifa’ah Baidawi Rafi’at at-Tahtawi, 3) Jamaludin al-Afghani, 4) Muhammad Abduh, 5) Rasyid Ridha berupa kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan sopan.

15.  Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang materi Tokoh-Tokoh Islam pada Masa Modern ” yaitu ketokohan 1) Muhamammad Ali Pasya; 2) Rifa’ah Baidawi Rafi’at at-Tahtawi, 3) Jamaludin al-Afghani, 4) Muhammad Abduh, 5) Rasyid Ridha.

16.  Mengemukakan  pendapat  atas presentasi yang dilakukan tentanag materi Tokoh-Tokoh Islam pada Masa Modern ” yaitu ketokohan 1) Muhamammad Ali Pasya; 2) Rifa’ah Baidawi Rafi’at at-Tahtawi, 3) Jamaludin al-Afghani, 4) Muhammad Abduh, 5) Rasyid Ridha dan ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan.

17.  Bertanya atas presentasi tentang materi Tokoh-Tokoh Islam pada Masa Modern ” yaitu ketokohan 1) Muhamammad Ali Pasya; 2) Rifa’ah Baidawi Rafi’at at-Tahtawi, 3) Jamaludin al-Afghani, 4) Muhammad Abduh, 5) Rasyid Ridha yang dilakukan dan peserta didik lain diberi kesempatan  untuk menjawabnya.

18.  Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan berupa : Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang materi :Tokoh-Tokoh Islam pada Masa Modern ” yaitu ketokohan 1) Muhamammad Ali Pasya; 2) Rifa’ah Baidawi Rafi’at at-Tahtawi, 3) Jamaludin al-Afghani, 4) Muhammad Abduh, 5) Rasyid Ridha.

19.  Menjawab pertanyaan tentang materi Tokoh-Tokoh Islam pada Masa Modern ” yaitu ketokohan 1) Muhamammad Ali Pasya; 2) Rifa’ah Baidawi Rafi’at at-Tahtawi, 3) Jamaludin al-Afghani, 4) Muhammad Abduh, 5) Rasyid Ridha yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau lembar kerja yang telah disediakan.

20.  Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa berkaitan dengan materi Tokoh-Tokoh Islam pada Masa Modern ” yaitu ketokohan 1) Muhamammad Ali Pasya; 2) Rifa’ah Baidawi Rafi’at at-Tahtawi, 3) Jamaludin al-Afghani, 4) Muhammad Abduh, 5) Rasyid Ridha yang akan selesai dipelajari.

21.  Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi Tokoh-Tokoh Islam pada Masa Modern ” yaitu ketokohan 1) Muhamammad Ali Pasya; 2) Rifa’ah Baidawi Rafi’at at-Tahtawi, 3) Jamaludin al-Afghani, 4) Muhammad Abduh, 5) Rasyid Ridha yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar lerja yang telah disediakan secara individu untuk mengecek penguasaan siswa terhadap materi pelajaran.

KEGIATAN PENUTUP (10 Menit)

1.      Peserta didik dapat menanyakan hal yang tidak dipahami pada guru.

2.      Peserta didik mengomunikasikan kendala yang dihadapi selama mengerjakan

3.      Peserta didik menerima apresiasi dan motivasi dari guru.

4.      Guru menutup pembelajaran dengan berdoa bersama-sama.

 

Pertemuan 3

Kegiatan awal

Pesiapan (5 menit)

1.      Mempersiapkan alat peraga/ media/bahan berupa laptop, LCD projector, speaker active, laptop, handphone, kamera, atau media lain.

2.      Memastikan bahwa ruang kelas sudah bersih, aman dan nyaman.

3.      Menyiapkan bahan tayang dan multimedia pembelajaran interaktif.

Pendahuluan ( 10 menit )

4.      Meminta pengurus kelas (Rohis/rohaniawan kelas) untuk memimpin doa memulai kegiatan pembelaran (guru dan peserta didik berdoa secara bersamaan dipimpin Rohis/ rohaniawan kelas).

5.      Guru menyapa setiap siswa dengan kontak mata dan menanyakan kondisi masing- masing dan menyampaikan apersepsi.

6.      Guru memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan yang terkait dengan materi pelajaran, menyampaikan cakupan materi, tujuan pembelajaran, dan kegiatan yang akan dilakukan, serta lingkup dan teknik penilaian.

7.      Tadarus Al-Qur’an Q.S. Yūsuf/12: 111, Q.S Al-Qashash/28: 25

Kegiatan Pembelajaran Inti ( 110 menit)

1.      Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian pada topik materi “Tokoh-Tokoh Islam pada Masa Modern ” yaitu ketokohan 6) Sultan Mahmud II, 7) Muhammad Iqbal, 8) KH. Ahmad Dahlan, 9) KH. Hasyim Asy’ari.

2.      Guru menayangkan gambar/foto/video yang relevan, Peserta didik mengamati Lembar kerja materi “Tokoh-Tokoh Islam pada Masa Modern ” yaitu ketokohan 6) Sultan Mahmud II, 7) Muhammad Iqbal, 8) KH. Ahmad Dahlan, 9) KH. Hasyim Asy’ari.

3.      Pemberian contoh-contoh materi “Tokoh-Tokoh Islam pada Masa Modern ” yaitu ketokohan 6) Sultan Mahmud II, 7) Muhammad Iqbal, 8) KH. Ahmad Dahlan, 9) KH. Hasyim Asy’ari dari media interaktif, dsb.

4.      Kegiatan literasi ini dilakukan di rumah dan di sekolah dengan membaca materi dari buku paket atau buku-buku penunjang lain, dari internet/materi yang berhubungan dengan “Tokoh-Tokoh Islam pada Masa Modern ” yaitu ketokohan 6) Sultan Mahmud II, 7) Muhammad Iqbal, 8) KH. Ahmad Dahlan, 9) KH. Hasyim Asy’ari.

5.      Menulis rangkuman dari hasil pengamatan dan bacaan terkait “Tokoh-Tokoh Islam pada Masa Modern ” yaitu ketokohan 6) Sultan Mahmud II, 7) Muhammad Iqbal, 8) KH. Ahmad Dahlan, 9) KH. Hasyim Asy’ari.

6.      Pemberian materi “Tokoh-Tokoh Islam pada Masa Modern ” yaitu ketokohan 6) Sultan Mahmud II, 7) Muhammad Iqbal, 8) KH. Ahmad Dahlan, 9) KH. Hasyim Asy’ari oleh guru.

7.      Penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global tentang materi pelajaran mengenai materi : “Tokoh-Tokoh Islam pada Masa Modern ” yaitu ketokohan 6) Sultan Mahmud II, 7) Muhammad Iqbal, 8) KH. Ahmad Dahlan, 9) KH. Hasyim Asy’ari.

8.      Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan belajar.

9.    Mengajukan pertanyaan tentang materi : yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.

10.  Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh dalam buku paket mengenai materi “Tokoh-Tokoh Islam pada Masa Modern ” yaitu ketokohan 6) Sultan Mahmud II, 7) Muhammad Iqbal, 8) KH. Ahmad Dahlan, 9) KH. Hasyim Asy’ari.

11.  Mencatat semua informasi tentang materi Tokoh-Tokoh Islam pada Masa Modern ” yaitu ketokohan 6) Sultan Mahmud II, 7) Muhammad Iqbal, 8) KH. Ahmad Dahlan, 9) KH. Hasyim Asy’ari yang telah diperoleh pada buku catatan dengan tulisan yang rapi dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

12.  Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan materi dengan rasa percaya diri Tokoh-Tokoh Islam pada Masa Modern ” yaitu ketokohan 6) Sultan Mahmud II, 7) Muhammad Iqbal, 8) KH. Ahmad Dahlan, 9) KH. Hasyim Asy’ari. sesuai dengan pemahamannya.

13.  Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam membuktikan tentang materiTokoh-Tokoh Islam pada Masa Modern ” yaitu ketokohan 6) Sultan Mahmud II, 7) Muhammad Iqbal, 8) KH. Ahmad Dahlan, 9) KH. Hasyim Asy’ari antara lain dengan : Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas jawaban soal-soal yang telah dikerjakan oleh peserta didik.

14.  Menyampaikan hasil diskusi  tentang materi Tokoh-Tokoh Islam pada Masa Modern ” yaitu ketokohan 6) Sultan Mahmud II, 7) Muhammad Iqbal, 8) KH. Ahmad Dahlan, 9) KH. Hasyim Asy’ari berupa kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan sopan.

15.  Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang materi Tokoh-Tokoh Islam pada Masa Modern ” yaitu ketokohan 6) Sultan Mahmud II, 7) Muhammad Iqbal, 8) KH. Ahmad Dahlan, 9) KH. Hasyim Asy’ari.

16.  Mengemukakan  pendapat  atas presentasi yang dilakukan tentanag materi Tokoh-Tokoh Islam pada Masa Modern ” yaitu ketokohan 6) Sultan Mahmud II, 7) Muhammad Iqbal, 8) KH. Ahmad Dahlan, 9) KH. Hasyim Asy’ari dan ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan.

17.  Bertanya atas presentasi tentang materi Tokoh-Tokoh Islam pada Masa Modern ” yaitu ketokohan 6) Sultan Mahmud II, 7) Muhammad Iqbal, 8) KH. Ahmad Dahlan, 9) KH. Hasyim Asy’ari yang dilakukan dan peserta didik lain diberi kesempatan  untuk menjawabnya.

18.  Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan berupa : Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang materi :Tokoh-Tokoh Islam pada Masa Modern ” yaitu ketokohan 6) Sultan Mahmud II, 7) Muhammad Iqbal, 8) KH. Ahmad Dahlan, 9) KH. Hasyim Asy’ari.

19.  Menjawab pertanyaan tentang materi Tokoh-Tokoh Islam pada Masa Modern ” yaitu ketokohan 6) Sultan Mahmud II, 7) Muhammad Iqbal, 8) KH. Ahmad Dahlan, 9) KH. Hasyim Asy’ari yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau lembar kerja yang telah disediakan.

20.  Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa berkaitan dengan materi Tokoh-Tokoh Islam pada Masa Modern ” yaitu ketokohan 6) Sultan Mahmud II, 7) Muhammad Iqbal, 8) KH. Ahmad Dahlan, 9) KH. Hasyim Asy’ari yang akan selesai dipelajari.

21.  Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi Tokoh-Tokoh Islam pada Masa Modern ” yaitu ketokohan 6) Sultan Mahmud II, 7) Muhammad Iqbal, 8) KH. Ahmad Dahlan, 9) KH. Hasyim Asy’ari yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar lerja yang telah disediakan secara individu untuk mengecek penguasaan siswa terhadap materi pelajaran.

KEGIATAN PENUTUP (10 Menit)

1.      Peserta didik dapat menanyakan hal yang tidak dipahami pada guru.

2.      Peserta didik mengomunikasikan kendala yang dihadapi selama mengerjakan

3.      Peserta didik menerima apresiasi dan motivasi dari guru.

4.      Guru menutup pembelajaran dengan berdoa bersama-sama.

 

1.      Asesmen

 

       Diagnostik

1.      Bagaimana perasaanmu saat ini? Pilih salah satu emoticon dibawah ini!

     Sering Salah Kaprah, ini Makna 25 Emoji yang Sebenarnya20 Arti Emoji yang Populer dalam Pesan Singkat. Awas, Salah Kaprah!

2. Apa yg kamu lakukan pada saat sedang      marah/senang/sedih?

3. Apa saja hal yg menyenangkan/tidak menyenangkan yg kamu lakukan selama berada di rumah?

4. Apa yg membuatmu merasa cemas/khawatir?

5. Apa yg membuatmu merasa marah/senang/sedih?

6. Siapa yg dapat membuatmu bahagia/sedih?

7. Apa saja kejadian yg paling menyakitkan/ membahagiakan yg terjadi dalam hidupmu?

8. Apa yg kamu lakukan saat menghadapi masalah

9. Siapa saja yg kamu ajak bicara saat menghadapi masalah?

10.Bagaimana hubunganmu dengan orangtua?

       Formatif

Diskusi kelas

       Sumatif

Menjawab soal tertulis

2.      Pengayaan dan Remedial

Pengayaan

Bagi kalian yang sudah memahami materi tentang Peradaban Islam pada Masa Modern, kalian bisa memperkaya lebih lanjut dengan membaca buku di bawah ini. 1. Aizid, Rizem. 2017. Para Pelopor Kebangkitan Islam. Yogyakarta: DIVA Press. 2. Akarhanaf. 2018. Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asy’ari Bapak Umat Islam Indonesia. Jombang: Pustaka Tebuireng. 3. Kusno, Abdul Wali. 2020. KH. Ahmad Dahlan: Nasionalisme dan Kepemimpinan Pembaharu Islam Tanah Air yang Menginspirasi 4. Mas’ud, Abdurrahman. 2016. Islam dan Peradaban (Kata Pengantar) dalam Buku Sejarah Peradaban Islam karya Samsul Munir Amin, Jakarta: AMZAH. 5. Mukani. 2016. Berguru Ke Sang Kiai: Pemikiran Pendidikan KH. M. Hasyim Asy’ari. Yogyakarta: KALIMEDIA.

Remedial

Bagi peserta didik yang belum menguasai materi  Para Ulama Indonesia yang tidak hanya memberi sumbangsih besar untuk Indonesia dan dunia , tetapi mewarnai wajah
dunia sampai saat ini. Pembaruan di beberapa negara tidak terlepas dari peran tokoh-tokohnya yang akan dibahas dalam bab ini adalah: 1) Muhamammad Ali Pasya; 2) Rifa’ah Baidawi Rafi’at at-Tahtawi, 3) Jamaludin al-Afghani, 4) Muhammad Abduh, 5) Rasyid Ridha, 6) Sultan Mahmud II, 7) Muhammad Iqbal, 8) KH. Ahmad Dahlan, 9) KH. Hasyim Asy’ari
tersebut dan melakukan penilaian dengan soal yang sejenis atau setara. Remedial dilaksanakan pada waktu dan hari tertentu yang disesuaikan.

 

 

B.     Lampiran

1.         Lembar Kerja Peserta Didik

Tokoh-Tokoh Islam pada Masa Modern

a.       Muhammad Ali Pasya (1765 – 1849 M)


Muhammad Ali Pasya Nama lengkapnya adalah Muhammad Ali Pasya atau dikenal dengan Pasya atau Muhammad Ali. Pasya adalah pelopor kebangkitan Islam di Mesir yang lahir pada bulan Januari 1765 M di Kawalla (bagian utara Yunani). Ayahnya bernama Ibrahim Agha, dari Turki, termasuk keluarga yang tidak mampu. Karena kondisi tersebut, sejak kecil Pasya bekerja membantu perekonomian keluarganya dan tidak bisa mengenyam pendidikan sebagaimana anakanak kebanyakan.

Kemudian pemikiran Muhammad Ali Pasya adalah.

a)      Mengirimkan pelajar Mesir untuk belajar ke Perancis, Italia, Inggris, dan Austria sebanyak 311 antara tahun 1813 – 1849;

b)      Dalam bidang militer, Pasya melakukan inovasi dengan mendatangkan seorang perwira tinggi Perancis untuk melatih tentara militer Mesir. Tidak hanya itu, Pasya juga mengirimkan pelajar terbaiknya untuk belajar kemiliteran di Perancis. Setelah lulus, mereka diminta untuk mengajar di sekolah militer di Mesir;

c)      Dalam bidang ekonomi dan pertanian, Pasya melakukan beberapa inovasi di antaranya: memperbaiki irigasi lama, membangun irigasi baru, menanam kapas, mendatangkan ahli dari Eropa, membuka sekolah pertanian.

d)     Dalam bidang pendidikan, Pasya melakukan inovasi dengan mendirikan sekolah modern, yaitu: Sekolah Militer, Sekolah Teknik, Sekolah Kedokteran, Sekolah Apoteker, Sekolah Pertambangan, Sekolah 303 Pertanian, Sekolah Penerjemahan, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah, Politeknik, Sekolah Akunting, Sekolah Sipil, Sekolah Irigasi, Sekolah Industri, Sekolah Administrasi, Sekolah Pertanian, Sekolah Perwira Angkatan Laut, Sekolah Industri Bahari, Sekolah Tinggi Kedokteran.

Pasya mengelompokkan ilmu pengetahuan menjadi lima, yaitu:

1) Ilmu pengetahuan bahasa terdiri dari: bahasa Italia, Perancis, Turki, dan Persia;

2) Ilmu pengetahuan sosial terdiri dari: sejarah, geografi, ekonomi, antropologi, administrasi negara, pendidikan negara, pendidikan kemasyarakatan, filsafat, militer, dan hukum;

3) Ilmu pengetahuan alam terdiri dari: fisika, farmasi, ilmu alam, ilmu kedokteran, ilmu teknik, aristek, dan kimia;

4) Matematika dengan pelajaran utama: aritmatika dan matematika;

5) Pengetahuan keterampilan yang terdiri dari: keterampilan umum dan pendidikan kesejahteraan keluarga.

b. Rifa’ah Baidawi Rafi’at at-Tahtawi (1801 - 1873)

    


      Nama lengkapnya adalah Rifa’ah Baidawi Rafi’at at-Tahtawi. Nama panggilannya adalah At-Tahtawi. Saat umur 16 tahun, At-Tahtawi telah menyelesaikan belajarnya di Universitas Al-Azhar Kairo. Setelah itu, AtTahtawi melanjutkan pendidikan masternya di Egyptian Army Mesir. Kemudian, ia belajar selama lima tahun di Perancis. Selama di Perancis, AtTahtawi menerjemahkan 12 buku dan risalah.

      Di antara Kitab yang ditulis At-Tahtawi adalah: 1. Manahijul Albab al-Misriyah fi Manahijil Adab al-Asriyyah (Jalan bagi Orang Mesir untuk Mengetahui Literatur Modern); 2. Al-Mursyidul Amin lil Banati wal Banin (Petunjuk Pendidikan bagi laki-laki dan perempuan); 3. Al-Qaul as-Sadid fi al-Ijtihad wa taqlid (Perkataan yang benar tentang Ijtihad dan taklid) 4. Al-Madzahib al-Arba’ fi al-Fiqih (Madzhab Empat dalam Fiqih).

             c.Jamaludin Al-Afghani (1838 – 1897 M)

                    


Jamaludin Al-Afghani Jamaludin al-Afghani lahir di Kabul Afghanistan pada tahun 1838 M dan meninggal dunia di Istanbul pada tahun 1897 M. Jamaludin adalah pemimpin pembaharuan Islam yang tempat tinggal dan aktivitasnya berpindahpindah dari satu negara ke negara yang lain. Pengaruh pemikiran dan pembaharuannya yang paling besar dan nyata ialah di Mesir. Oleh karena itu, meskipun masa kecilnya dihabiskan di Afghanistan, perjuangannya lebih banyak di Mesir, Hijaz, Yaman, Rusia, Turki, Inggris, India, dan Perancis.

Di antara Kitab yang ditulis Jamaludin al-Afghani adalah: 1. Ar-Raddu ’alad dahriyyin tentang jawaban kepada kaum Ateis; 2. Al-Qadha wa al-Qadar tentang Qadha dan Qadar; 3. Risalah Raddi Nahuriyah tentang jawaban atas pertanyaan yang diajukan oleh Muhammad Wasil, Guru Madrasah Muizzah; 4. Falsafah Syahadat hadhrat sayyid al-Syuhda tentang filsafat; 5. Mubahasat al-Ernest Renan Dar Tawafuq Islam tentang kumpulan percakapan antara Jamaludin al-Afghani dengan Renan tentang Islam.

  d. Muhammad Abduh (1849 - 1905 M)


Muhammad Abduh Nama lengkapnya adalah Muhammad Abduh Hasan Khairullah. Abduh dilahirkan di Mahallat Nasr, Syubra Khit, al-Bahirah Mesir tahun 1849 M dan masih keturunan Umar bin Khatab dari garis ibunya. Abduh belajar agama ke Syekh Ahmad pada tahun 1862. Kemudian melanjutkan ke Universitas Al-Azhar Kairo pada tahun 1866. Setelah menyelesaikan studinya, ia mengajar di AlAzhar. Puncak kariernya, Abduh menjadi mufti pertama di Mesir pada tanggal 3 Juni 1899. Muhammad Abduh meninggal pada tanggal 11 Juli 1905.

Di antara Kitab yang ditulis Muhammad Abduh adalah: 1. Tafsir al-Manar (penulisan kitab diselesaikan oleh muridnya, yaitu Rasyid Ridha) 2. Risalah tauhid 3. Syarh Nahjil Balaghah 4. Ishlahu al-Mahakim al-Syar’iyyah 5. Al-Islam ar al-Radd ‘ala Muntaqidihi.

e. Rasyid Ridha (1865 - 1935 M)


Nama lengkapnya adalah Muhammad Rasyid bin Ali Ridha bin Syamsudin bin Baha’uddin al-Qalmuni al-Husaini. Nama populernya adalah Rasyid Ridha. Ia dilahirkan di Qalamun, yang tidak jauh dari Kota Tripoli Lebanon pada tanggal 23 September 1865 M. Ridha termasuk anak yang rajin. Pada saat itu, anak-anak seusianya asyik main, ia justru menghabiskan waktunya untuk membaca buku. Setelah menyelesaikan pendidikan di Qalamun, ia melanjutkan belajarnya di Madrasah al-Wathaniyah al-Islamiyah (Sekolah Nasional Islam) di Tripol Gambar 10.10 Rasyid Ridha i.

Di antara Kitab yang ditulis Rasyid Rida adalah adalah 1. Tarikh al-Ustadz al-Imam al-Syekh Muhammad Abduh (Biografi Imam Muhammad Abduh 2. Nida’ li jins al-latif (panggilan terhadap kaum wanita) 3. Al-Wahyu Muhammad (Wahyu Nabi Muhammad) 4. Yusr al-Islam wa ushul al-Tasyri’ al ‘am (Kemudahan Islam dan Prinsip-prinsip umum dalam syariat) 5. Huquq al-Mar’ah al-Shalihah (Hak-Hak Wanita Muslim).

 

 

 

f. Muhammad Iqbal (1877 - 1938 M)


Muhammad Iqbal lahir di Kota Sialkot di Punjab pada tanggal 9 Nopember 1877 M. Iqbal berasal dari keluarga kelas menengah yang sederhana. Pendidikan agama didapatkan dari orang tuanya yang juga tokoh sufi di India. Setelah itu, ia belajar di Maktab (surau). Pendidikan formalnya ditempuh di Scottish Mission School di Sialkot, kemudian dilanjutkan di Government College di Lahore. Iqbal mendapatkan gelar Bachelor of Art (B.A.) pada tahun 1897 M.

Di antara karya Muhammad Iqbal adalah sebagai berikut. 1. The Development of Metaphysic in Persia Tahun 1908 2. Asraai Khudi Tahun 1916 3. The Reconstruction or Religious Thought in Islam Tahun 1934 4. Musafir Tahun 1936 5. Zarbi Kalim Tahun 1937.

g. KH. Ahmad Dahlan (1868 – 1923 M)


KH. Ahmad Dahlan KH. Ahmad Dahlan lahir di Kauman Yogyakarta pada tanggal 1 Agustus 1868 dari pasangan KH. Abu Bakar bin Haji Sulaiman dengan Siti Aminah binti KH. Ibrahim. Menurut sumber lain, misalnya Prof. Abdul Munir Mulkhan, Kiai Dahlan lahir pada tahun 1869. Nama kecilnya adalah Muhammad Darwis. Ia baru dipanggil Ahmad Dahlan setelah pulang dari menunaikan ibadah haji dan menuntut ilmu.

Adapun di antara pokok-pokok pemikiran KH. Ahmad Dahlan adalah. a) Tujuan utama pendidikan Islam adalah membentuk manusia yang berbudi luhur, alim dalam agama, memiliki pandangan luas, dan paham tentang masalah ilmu keduniaan. Untuk menererapkannya, perlu diajarkan ilmu agama dan umum di madrasah Muhammadiyah; b) Pendidikan harus mencetak manusia-manusia yang berjiwa nasionalisme dan patriotisme, sehingga bersedia berjuang untuk kemajuan masyarakat; c) Materi pendidikan harus meliputi: pendidikan moral dan akhlak, pendidikan individu, dan pendidikan kemasyarakatan; d) Model pendidikan memadukan dua jenis pendidikan, yaitu pesantren dan sekolah umum. Dalam pengajarannya menggabungkan antara sistem pengajaran pesantren dengan pendidikan Barat. Usaha tersebut diwujudkan dalam bentuk lembaga pendidikan yang bersifat spesifik, yaitu mengadopsi sistem persekolahan Barat, tetapi dimodifikasi sedemikian rupa sehingga berjiwa nusantara yang mempunyai misi Islami.

h. KH. Hasyim Asy’ari (1871–1947)


Kiai Hasyim dilahirkan di Gedang Jombang Jawa Timur pada hari Selasa Kliwon, 24 Dzulqa’dah 1287 H, bertepatan dengan 14 Februari 1871 M. Kiai Hasyim lahir dari pasangan Kiai Asy’ari dan Nyai Halimah dan masih keturunan Sunan Giri. Dalam mencari ilmu, Kiai Hasyim termasuk sosok yang tidak mengenal kata menyerah. Kiai Hasyim belajar ilmu agama langsung dengan bapak dan kakeknya yang sekaligus pengasuh pondok pesantren. Kemudian melanjutkan ke belajar ke berbagai Pondok Pesantren di Jawa. Di antaranya adalah Pondok Pesantren Wonorejo Mojokerto, Wonokoyo Probolinggo, Langitan Tuban, Tenggilis Surabaya, Kademangan Bangkalan Madura, Siwalan Panji Buduran Sidoarjo, dan Semarang. Waktu mondok di KH. Sholeh Darat Semarang, KH Hasyim belajar ilmu agama bersama KH. Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah.

Sosok Kiai Hasyim termasuk ’ulama yang produktif menulis. Di antara karyanya yang sampai sekarang masih bisa dikaji adalah: 1) Adab al-Alim wa al-Muta’allim (berisi tentang keutamaan ilmu dan akhlak murid kepada guru 2) Al-Nur al-Mubin (berisi tentang pentingnya beriman dan mencintai kepada Nabi Muhammad Saw. Beserta segala akibat dari keimanan tersebut) 3) Al-Tanbihat wa al-Wajibat (berisi tentang reaksi dan kecaman Kiai Hasyim terhadap praktek-praktek peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw. Yang dijumpai di masyarakat sekitar pesantren yang diramaikan dengan hal-hal maksiat) 4) Al-Durar al-Muntatsirah (berisi tentang hakikat dari orang-orang pilihan (waliyullah) dan praktek-praktek sufi dan thariqah secara benar; 5) Al-Tibyan (berisi tentang pemikiran Kiai Hasyim tentang tata cara menjalin tali silaturrahim, bahaya memutuskan, dan arti membangun interksi sosial) 6) Al-Mawa’idz (berisi pentingnya persatuan dan kesatuan di antara sesama umat Islam dalam merespon upaya-upaya yang telah dilakukan Belanda; 7) Risalah fi Ta’akud al-Akhdz bi Madzahib al-A’immah al-Arba’ah (berisi pentingnya berpegang teguh kepada salah satu madzhab yang empat, metode ijtihad, dan metodologi pengambilan hukum.

 

Uji Pengetahuan

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan menyilang (X) pada a atau b atau c atau d atau e.

1. Ajaran Islam bukan hanya mementingkan soal akhirat, tetapi juga soal dunia. Umat Islam juga harus memperhatikan kehidupan dunia. Pemikiran ini dikemukakan oleh ….

     A. Jamaludin al-Afghani

     B. Muhammad Rasyid Ridha

     C. Muhammad Abduh

     D. Sultan Mahmud II

     E. Rifa’ah Baidawi R. al-Tahtawi

2. Perhatikan tokoh di bawah ini!

    1) Muhammad Ali Pasya 2) Muhammad Abduh 3) Rifa’ah Baidawi Rafi’at at- Tahtawi 4) KH. Ahmad Dahlan 5) KH. Hasyim Asy’ari 6) Muhammad Iqbal Dari tokoh Islam pada masa modern yang berkiprah di Mesir adalah ….

     A. 1), 2), dan 3)     B. 2), 3), dan 4)     C. 3), 4, dan 5)     D. 4), 5), dan 6)        E. 5), 6), dan 1)

3. Menurut Harun Nasution, membagi sejarah Islam ke dalam tiga periode besar. Di antaranya masa tahun 1800 sampai sekarang. Pada masa itu oleh Harun Nasution disebut dengan ….

     A. masa klasik        B. masa pertengahan       C. masa transisi                           D. masa modern       E. masa kejayaan

4. Pintu ijtihad masih terbuka lebar bagi umat Islam. Ijtihad merupakan dasar penting dalam menafsirkan kembali ajaran Islam. Pemikiran tersebut dikemukakan oleh….

     A. Jamaludin al-Afghani dan Sayyid Ahmad Khan

     B. Muhammad Rasyid Ridha dan Jamaludin al-Afghani

     C. Muhammad Abduh dan Muhammad Iqbal

     D. Sultan Mahmud II dan Namik Kemal

     E. Rifa’ah Baidawi dan Muhammad Ali Pasya

5. Tokoh pembaharu pada abad ke-18 yang mendirikan sekolah Maktebi Ma’aarif dan Maktebi Ulum’i edibiyet dan sekolah kedokteran, militer, dan teknik adalah…

     A. Jamaludin al-Afghani  B. Muhammad Rasyid Ridha  C. Muhammad Abduh D. Sultan Mahmud II        E. Rifa’ah Baidawi

6. Perhatikan kitab di bawah ini

    1) Al-Qadha wa al-Qadar 2) Risalah tauhid 3) Syarh Nahjil Balaghah 4) Ishlahu al-Mahakim al-Syar’iyyah 5) Adab al-Alim wa al-Muta’allim Dari kitab di atas yang merupakan karya Muhammad Abduh adalah ….

    A. 1), 2), dan 3)     B. 2), 3), dan 4)     C. 3), 4, dan 5)     D. 4), 5), dan 1)         E. 5), 1), dan 2)

7. Di bawah ini adalah tokoh pembaharu yang dikenal dengan bapak pendiri Negara Pakistan adalah ….

     A. Jamaludin al-Afghani B. Muhammad Rasyid Ridha C. Muhammad Abduh D. Sultan Mahmud II        E. Muhammad Iqbal

8. Di bawah ini adalah pokok-pokok pikiran KH. Ahmad Dahlan adalah kecuali ….

     A. fondasi dalam pemerintahan dalam Islam mempunyai tujuan memberi  persamaan bagi setiap muslim, melayani kepentingan dengan cara perundingan, dan menjaga keadilan

    B. model pendidikan memadukan dua jenis yatu pesantren dan sekolah umum. Dalam pengajarannya menggabungkan antara sistem pengajaran pesantren dan Pendidikan Barat 

    C. tujuan utama pendidikan Islam adalah membentuk manusia yang berbudi luhur, alim dalam agama, memiliki pandangan luas, dan paham tentang masalah ilmu keduniaan

    D. pendidikan harus mencetak manusia-manusia yang berjiwa nasionalisme dan patriotisme, sehingga bersedia berjuang untuk kemajuan masyarakat

    E. materi pendidikan harus meliputi: pendidikan moral dan akhlak, pendidikan individu, dan pendidikan kemasyarakatan

9. KH. Hasyim Asy’ari adalah sosok yang produktif menulis kitab. Karya beliau yang berisi tentang pentingnya persatuan dan kesatuan di antara sesama umat Islam dalam merespon upaya-upaya yang telah dilakukan Belanda adalah…. A. Adab al-alim wa al-muta’allim   B. Al-Mawa’idz C. Al-Nur al-Mubin

     D. Al-Tanbihat wa al-wajibat          E. Al-Durar al-Muntatsirah

10. Di bawah ini yang bukan merupakan hikmah mempelajari perkembangan Islam pada abad modern, adalah ….

     A. mendorong umat Islam untuk menguasai IPTEK

     B. mendorong umat Islam untuk menjadi orang kaya

     C. mendorong semangat untuk berjuang

     D. mendorong umat Islam meraih kemajuan yang hakiki

     E. mendorong umat Islam memiliki prinsip hidup yang kuat

2.      Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik

Ahmad Taufik, Nurwastuti Setyowati, 2021, Buku Paket PAI, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dan Kementrian Agama Republik Indonesia

       Agama RI, Kementerian. 2019. Al-Qur’an dan Terjemah Kemenag Edisi Penyempurnaan.

3.      Glosarium

faqih: Orang yang faham terhadap aturan atau Syariah Islam. Kumpulan orang faqih, biasa disebut Ulama.

hakiki: Sesungguhnya.

ihsan: Mencurahkan kebaikan dan menahan diri untuk tidak mengganggu orang lain. Makna lainnya seseorang yang menyembah Allah Swt. solah-olah ia melihat-Nya, dan jika tidak mampu melihat-Nya, maka bayangkanlah bahwa sesungguhnya Allah Swt. Melihat-Nya.

sirah: Kebiasaan, cara, jalan, dan tingkah laku. Perincian hidup seseorang. Biasanya disandingkan dengan Rasulullah Saw.

thaifah: Kelompok orang yang berjuang di dalam kebenaran; para ahli hukum agama; atau para ahli ibadah yang tidak terlalu mementingkan dunia zahid: Orang yang Zuhud

4.      Daftar Pustaka

Kusno, Abdul Wali. 2020. KH. Ahmad Dahlan: Nasionalisme dan Kepemimpinan Pembaharu Islam Tanah Air yang Menginspirasi

Mas’ud, Abdurrahman. 2016. Islam dan Peradaban (Kata Pengantar) dalam Buku Sejarah Peradaban Islam karya Samsul Munir Amin, Jakarta: AMZAH

Mukani. 2016. Berguru Ke Sang Kiai: Pemikiran Pendidikan KH. M. Hasyim Asy’ari. Yogyakarta: KALIMEDIA.

Mukani. Toleransi Perspektif KH. M. Hasyim Asy’ari dan Peran Pendidikan Islam Sebagai Upaya Deradikalisasi di Indonesia. Jurnal AL-MURABBI Volume 4, Nomor 2, Januari 2018.

Suwendi. 2005. Konsep Pendidikan KH. M. Hasyim Asy’ari. Ciputat: Lekdis. Suwito dan Fauzan (ed). 2005. Sejarah Pemikiran Para Tokoh Pendidikan. Jakarta: Prenada Media.

Wijdan SZ, Ade, dkk. 2007. Pemikiran dan Peradaban Islam (Yogjakarta: Safiria Insania Press.

Yatim, Badri. 2018. Sejarah Peradaban Islam. Depok: Rajawali Press

 

                                                                                                                Banjarbaru, 17 Juli 2022

Kepala Sekolah                                                                                 Guru Mata Pelajaran

 

.........................................                                                         ..........................................

NIP.                                                                                                       NIP.

SURGA FIRDAUS IMPIAN ORANG BERIMAN

                                                             SURGA FIRDAUS      Setiap muslim pasti ingin masuk kedalam surga dan mereka b...