Informasi
Umum: Elemen Sejarah Peradaban Islam
1. Identitas
Modul |
|
●
Nama Penyusun |
KAMRANI,
S.Ag |
●
Institusi |
SMKN 2
BANJARBARU |
●
Tahun |
2022/2023 |
●
Jenjang Sekolah |
SMK |
●
Kelas/Semester |
XI (Fase F) /
Genap |
●
Alokasi Waktu |
9 JP |
2.
Kompetensi Awal |
Peserta Didik telah memiliki kemampuan awal
mengetahui Sejarah Peradaban Islam. |
3. Profil
Pelajar Pancasila yang Berkaitan |
Peserta
didik Bernalar kritis dengan mengetahui Sejarah Peradaban Islam |
4. Sarana
dan Prasarana ·
Sumber Pelajaran ·
Bahan Pembelajan ·
Jumlah Peserta didik ·
Metode Pembelajaran ·
Alat Praktik Pembelajaran ·
Media Pembelajaran |
: Buku Paket, Modul, Internet dan Lainnya. : Video Sejarah / film Sejarah Islam : 30 Orang : Ceramah ,Diskusi, presentasi, demonstrasi,
Tanya Jawab : PC/ Laptop : LCD Projector, PPT, Video Pembelajaran, Internet |
5. Target
Peserta Didik |
Kategori siswa dalam proses
pembelajaran ini adalah siswa normal,
bukan berkebutuhan khusus. |
6. Model
Pembelajaran |
Sinkronus
dan Asinkronus |
- Komponen Inti
1. Tujuan
Pembelajaran |
Peserta Didik mampu 1. Menjelaskan peradaban Islam pada Masa
Modern; 2. Menganalisis pemikiran tokoh-tokoh Islam pada Masa Modern; 3. Menelaah perkembangan peradaban Islam pada Masa Modern; 4. Mempresentasikan tentang perkembangan peradaban Islam pada
Masa Modern; 5. Meyakini kebenaran
perkembangan peradaban Islam pada Masa
Modern; 6. Membiasakan berpikiran terbuka, bernalar kritis, semangat
kebangsaan, dan berkebinekaan global. |
2. Pemahaman
Bermakna |
Peserta didik dapat mengambil suri tauladan dari
tokoh-tokoh ulama Islam Indonesia. |
3. Pertanyaan
Pemantik |
Siapa tokoh ulama Islam Indonesia yang menjadi
teladanmu |
4. Kegiatan
Pembelajaran |
Pertemuan
1 Kegiatan
awal 1. Mempersiapkan alat peraga/ media/bahan berupa laptop, LCD projector, speaker active, laptop, handphone, kamera, atau media lain. 2. Memastikan bahwa ruang kelas sudah bersih, aman dan nyaman 3. Menyiapkan bahan tayang dan multimedia pembelajaran interaktif Pendahuluan (10 menit) 4. Meminta pengurus kelas (Rohis/rohaniawan kelas) untuk memimpin doa memulai kegiatan pembelaran (guru dan peserta didik berdoa secara bersamaan dipimpin Rohis/ rohaniawan kelas). 5. Guru menyapa setiap siswa dengan kontak mata dan menanyakan kondisi masing- masing dan menyampaikan apersepsi. 6. Guru memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan yang terkait
dengan materi pelajaran, menyampaikan cakupan materi, tujuan pembelajaran,
dan kegiatan yang akan dilakukan, serta lingkup dan teknik penilaian. 7..
Tadarus Al-Qur’an Q.S. Al-Hasyr/59:
18-21 Kegiatan Pembelajaran Inti ( 110 menit)
8. Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan
perhatian pada topik materi “ Islam dan Peradaban”. 9. Guru menayangkan gambar/foto/video yang relevan, Peserta didik
mengamatiLembar kerja materi “Islam dan Peradaban”. 10. Pemberian contoh-contoh materi “Islam dan Peradaban” dari media
interaktif, dsb. 11. Kegiatan literasi ini dilakukan di rumah dan di sekolah dengan membaca
materi dari buku paket atau buku-buku penunjang lain, dari internet/materi
yang berhubungan dengan “Islam dan Peradaban”. 12. Menulis rangkuman dari hasil pengamatan dan bacaan terkait “Islam dan
Peradaban”. 13. Pemberian materi “Islam dan Peradaban” oleh guru. 14. Penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global tentang materi pelajaran mengenai materi : “Islam dan Peradaban”. 15. Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan belajar 16. Mengajukan pertanyaan tentang materi : yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat. 17. Peserta didik
dan guru secara bersama-sama membahas contoh dalam buku paket mengenai materi
“Islam dan Peradaban”. 18. Mencatat
semua informasi tentang materi “Islam
dan Peradaban” yang telah diperoleh pada buku catatan dengan tulisan
yang rapi dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. 19. Peserta didik
mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan materi dengan rasa
percaya diri “Islam dan Peradaban”sesuai
dengan pemahamannya. 20.
Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan
informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki
pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan untuk mengembangkan
sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan
prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam membuktikan
tentang materi “Islam dan Peradaban”.
antara lain dengan : Peserta didik dan guru secara bersama-sama
membahas jawaban soal-soal yang telah dikerjakan oleh peserta didik. 21. Menyampaikan
hasil diskusi tentang materi “Islam dan Peradaban” berupa kesimpulan berdasarkan hasil
analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya untuk mengembangkan sikap
jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan
pendapat dengan sopan. 22. Mempresentasikan
hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang materi :“ Islam dan Peradaban”. 23. Mengemukakan pendapat
atas presentasi yang dilakukan tentanag materi “Islam dan Peradaban”.dan ditanggapi oleh kelompok yang
mempresentasikan. 24. Bertanya atas
presentasi tentang materi “Islam dan
Peradaban”yang dilakukan dan peserta didik lain diberi kesempatan untuk menjawabnya. 25.
Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam
kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan berupa : 26. Laporan hasil
pengamatan secara tertulis tentang materi : “Islam dan Peradaban”. 27. Menjawab
pertanyaan tentang materi “Islam dan
Peradaban” yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau lembar
kerja yang telah disediakan. 28. Bertanya
tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan beberapa pertanyaan
kepada siswa berkaitan dengan materi “Islam
dan Peradaban” yang akan selesai dipelajari 29. Menyelesaikan
uji kompetensi untuk materi “Islam
dan Peradaban”. yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau
pada lembar lerja yang telah disediakan secara individu untuk mengecek
penguasaan siswa terhadap materi pelajaran. KEGIATAN PENUTUP (10 Menit) 30.
Peserta didik dapat menanyakan hal yang tidak dipahami pada guru. 31.
Peserta didik mengomunikasikan kendala yang dihadapi selama
mengerjakan 32.
Peserta didik menerima apresiasi dan motivasi dari guru. 33.
Guru menutup pembelajaran dengan berdoa bersama-sama. Pertemuan 2 Kegiatan awal Pesiapan (5 menit) 1. Mempersiapkan alat peraga/ media/bahan berupa laptop,
LCD projector, speaker active, laptop, handphone, kamera, atau media lain. 2. Memastikan bahwa ruang kelas sudah bersih, aman dan
nyaman. 3. Menyiapkan bahan tayang dan multimedia pembelajaran
interaktif. Pendahuluan ( 10 menit ) 4. Meminta
pengurus kelas (Rohis/rohaniawan kelas) untuk memimpin doa memulai kegiatan
pembelaran (guru dan peserta didik berdoa secara bersamaan dipimpin Rohis/
rohaniawan kelas). 5. Guru menyapa
setiap siswa dengan kontak mata dan menanyakan kondisi masing- masing dan
menyampaikan apersepsi. 6. Guru
memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan yang terkait dengan materi
pelajaran, menyampaikan cakupan materi, tujuan pembelajaran, dan kegiatan
yang akan dilakukan, serta lingkup dan teknik penilaian. 7. Tadarus Al-Qur’an Q.S. Al-Hasyr/59: 18-21 Kegiatan Pembelajaran Inti ( 110 menit)
1. Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan
perhatian pada topik materi “Tokoh-Tokoh
Islam pada Masa Modern ” yaitu
ketokohan 1) Muhamammad Ali Pasya; 2) Rifa’ah Baidawi Rafi’at
at-Tahtawi, 3) Jamaludin al-Afghani, 4) Muhammad Abduh, 5) Rasyid Ridha. 2. Guru menayangkan gambar/foto/video yang relevan, Peserta didik
mengamati Lembar kerja materi “Tokoh-Tokoh
Islam pada Masa Modern ” yaitu
ketokohan 1) Muhamammad Ali Pasya; 2) Rifa’ah Baidawi Rafi’at
at-Tahtawi, 3) Jamaludin al-Afghani, 4) Muhammad Abduh, 5) Rasyid Ridha. 3. Pemberian contoh-contoh materi “Tokoh-Tokoh Islam pada Masa Modern ” yaitu ketokohan 1) Muhamammad Ali Pasya; 2) Rifa’ah Baidawi
Rafi’at at-Tahtawi, 3) Jamaludin al-Afghani, 4) Muhammad Abduh, 5) Rasyid
Ridha dari media interaktif, dsb. 4. Kegiatan literasi ini dilakukan di rumah dan di sekolah dengan membaca
materi dari buku paket atau buku-buku penunjang lain, dari internet/materi
yang berhubungan dengan “Tokoh-Tokoh
Islam pada Masa Modern ” yaitu
ketokohan 1) Muhamammad Ali Pasya; 2) Rifa’ah Baidawi Rafi’at
at-Tahtawi, 3) Jamaludin al-Afghani, 4) Muhammad Abduh, 5) Rasyid Ridha. 5. Menulis rangkuman dari hasil pengamatan dan bacaan terkait “Tokoh-Tokoh Islam pada Masa Modern ” yaitu ketokohan 1) Muhamammad Ali Pasya; 2) Rifa’ah Baidawi
Rafi’at at-Tahtawi, 3) Jamaludin al-Afghani, 4) Muhammad Abduh, 5) Rasyid
Ridha. 6. Pemberian materi “Tokoh-Tokoh
Islam pada Masa Modern ” yaitu
ketokohan 1) Muhamammad Ali Pasya; 2) Rifa’ah Baidawi Rafi’at
at-Tahtawi, 3) Jamaludin al-Afghani, 4) Muhammad Abduh, 5) Rasyid Ridha.oleh guru. 7. Penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global tentang materi
pelajaran mengenai materi : “Tokoh-Tokoh
Islam pada Masa Modern ” yaitu
ketokohan 1) Muhamammad Ali Pasya; 2) Rifa’ah Baidawi Rafi’at
at-Tahtawi, 3) Jamaludin al-Afghani, 4) Muhammad Abduh, 5) Rasyid Ridha. 8. Guru
memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak
mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang disajikan dan akan
dijawab melalui kegiatan belajar. 9. Mengajukan
pertanyaan tentang materi : yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau
pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati
(dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat
hipotetik) untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan
merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup
cerdas dan belajar sepanjang hayat. 10. Peserta didik
dan guru secara bersama-sama membahas contoh dalam buku paket mengenai materi
“Tokoh-Tokoh Islam pada Masa
Modern ” yaitu ketokohan 1)
Muhamammad Ali Pasya; 2) Rifa’ah Baidawi Rafi’at at-Tahtawi, 3) Jamaludin
al-Afghani, 4) Muhammad Abduh, 5) Rasyid Ridha. 11. Mencatat
semua informasi tentang materi “Tokoh-Tokoh
Islam pada Masa Modern ” yaitu
ketokohan 1) Muhamammad Ali Pasya; 2) Rifa’ah Baidawi Rafi’at
at-Tahtawi, 3) Jamaludin al-Afghani, 4) Muhammad Abduh, 5) Rasyid Ridha yang
telah diperoleh pada buku catatan dengan tulisan yang rapi dan menggunakan
bahasa Indonesia yang baik dan benar. 12. Peserta didik
mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan materi dengan rasa
percaya diri “Tokoh-Tokoh
Islam pada Masa Modern ” yaitu
ketokohan 1) Muhamammad Ali Pasya; 2) Rifa’ah Baidawi Rafi’at
at-Tahtawi, 3) Jamaludin al-Afghani, 4) Muhammad Abduh, 5) Rasyid Ridha sesuai dengan pemahamannya. 13. Menambah
keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat
mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda
sampai kepada yang bertentangan untuk mengembangkan sikap jujur, teliti,
disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan
kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam membuktikan tentang materi“Tokoh-Tokoh Islam pada Masa Modern ” yaitu ketokohan 1) Muhamammad Ali
Pasya; 2) Rifa’ah Baidawi Rafi’at at-Tahtawi, 3) Jamaludin al-Afghani, 4) Muhammad
Abduh, 5) Rasyid Ridha antara lain
dengan : Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas
jawaban soal-soal yang telah dikerjakan oleh peserta didik. 14. Menyampaikan
hasil diskusi tentang materi ““Tokoh-Tokoh Islam pada Masa Modern ” yaitu ketokohan 1) Muhamammad Ali
Pasya; 2) Rifa’ah Baidawi Rafi’at at-Tahtawi, 3) Jamaludin al-Afghani, 4) Muhammad
Abduh, 5) Rasyid Ridha berupa kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara
lisan, tertulis, atau media lainnya untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi,
kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan sopan. 15. Mempresentasikan
hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang materi “Tokoh-Tokoh Islam pada Masa Modern ” yaitu ketokohan 1) Muhamammad Ali Pasya; 2) Rifa’ah Baidawi
Rafi’at at-Tahtawi, 3) Jamaludin al-Afghani, 4) Muhammad Abduh, 5) Rasyid
Ridha. 16. Mengemukakan pendapat
atas presentasi yang dilakukan tentanag materi “Tokoh-Tokoh Islam pada Masa Modern ” yaitu ketokohan 1) Muhamammad Ali Pasya; 2) Rifa’ah Baidawi
Rafi’at at-Tahtawi, 3) Jamaludin al-Afghani, 4) Muhammad Abduh, 5) Rasyid
Ridha dan ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan. 17. Bertanya atas
presentasi tentang materi “Tokoh-Tokoh
Islam pada Masa Modern ” yaitu
ketokohan 1) Muhamammad Ali Pasya; 2) Rifa’ah Baidawi Rafi’at
at-Tahtawi, 3) Jamaludin al-Afghani, 4) Muhammad Abduh, 5) Rasyid Ridha yang
dilakukan dan peserta didik lain diberi kesempatan untuk menjawabnya. 18. Menyimpulkan
tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru
dilakukan berupa : Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang materi
: “Tokoh-Tokoh Islam pada Masa
Modern ” yaitu ketokohan 1)
Muhamammad Ali Pasya; 2) Rifa’ah Baidawi Rafi’at at-Tahtawi, 3) Jamaludin
al-Afghani, 4) Muhammad Abduh, 5) Rasyid Ridha. 19. Menjawab
pertanyaan tentang materi “Tokoh-Tokoh
Islam pada Masa Modern ” yaitu
ketokohan 1) Muhamammad Ali Pasya; 2) Rifa’ah Baidawi Rafi’at
at-Tahtawi, 3) Jamaludin al-Afghani, 4) Muhammad Abduh, 5) Rasyid Ridha yang
terdapat pada buku pegangan peserta didik atau lembar kerja yang telah
disediakan. 20. Bertanya
tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan beberapa pertanyaan kepada
siswa berkaitan dengan materi “Tokoh-Tokoh
Islam pada Masa Modern ” yaitu
ketokohan 1) Muhamammad Ali Pasya; 2) Rifa’ah Baidawi Rafi’at
at-Tahtawi, 3) Jamaludin al-Afghani, 4) Muhammad Abduh, 5) Rasyid Ridha yang
akan selesai dipelajari. 21. Menyelesaikan
uji kompetensi untuk materi “Tokoh-Tokoh
Islam pada Masa Modern ” yaitu
ketokohan 1) Muhamammad Ali Pasya; 2) Rifa’ah Baidawi Rafi’at
at-Tahtawi, 3) Jamaludin al-Afghani, 4) Muhammad Abduh, 5) Rasyid Ridha yang terdapat pada buku pegangan
peserta didik atau pada lembar lerja yang telah disediakan secara individu
untuk mengecek penguasaan siswa terhadap materi pelajaran. KEGIATAN PENUTUP (10 Menit) 1.
Peserta didik dapat menanyakan hal yang tidak dipahami pada guru. 2.
Peserta didik mengomunikasikan kendala yang dihadapi selama
mengerjakan 3.
Peserta didik menerima apresiasi dan motivasi dari guru. 4.
Guru menutup pembelajaran dengan berdoa bersama-sama. Pertemuan 3 Kegiatan awal Pesiapan (5 menit) 1. Mempersiapkan alat peraga/ media/bahan berupa laptop,
LCD projector, speaker active, laptop, handphone, kamera, atau media lain. 2. Memastikan bahwa ruang kelas sudah bersih, aman dan
nyaman. 3. Menyiapkan bahan tayang dan multimedia pembelajaran
interaktif. Pendahuluan ( 10 menit ) 4. Meminta
pengurus kelas (Rohis/rohaniawan kelas) untuk memimpin doa memulai kegiatan
pembelaran (guru dan peserta didik berdoa secara bersamaan dipimpin Rohis/
rohaniawan kelas). 5. Guru menyapa
setiap siswa dengan kontak mata dan menanyakan kondisi masing- masing dan
menyampaikan apersepsi. 6. Guru
memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan yang terkait dengan materi
pelajaran, menyampaikan cakupan materi, tujuan pembelajaran, dan kegiatan
yang akan dilakukan, serta lingkup dan teknik penilaian. 7. Tadarus
Al-Qur’an Q.S. Yūsuf/12: 111, Q.S Al-Qashash/28: 25 Kegiatan Pembelajaran Inti ( 110 menit)
1. Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan
perhatian pada topik materi “Tokoh-Tokoh
Islam pada Masa Modern ” yaitu
ketokohan 6) Sultan Mahmud II, 7) Muhammad Iqbal, 8) KH. Ahmad Dahlan, 9) KH.
Hasyim Asy’ari. 2. Guru menayangkan gambar/foto/video yang relevan, Peserta didik
mengamati Lembar kerja materi “Tokoh-Tokoh
Islam pada Masa Modern ” yaitu
ketokohan 6) Sultan Mahmud II, 7) Muhammad Iqbal, 8) KH. Ahmad Dahlan, 9) KH.
Hasyim Asy’ari. 3. Pemberian contoh-contoh materi “Tokoh-Tokoh Islam pada Masa Modern ” yaitu ketokohan 6) Sultan Mahmud II, 7) Muhammad Iqbal, 8) KH. Ahmad Dahlan, 9) KH.
Hasyim Asy’ari dari media interaktif,
dsb. 4. Kegiatan literasi ini dilakukan di rumah dan di sekolah dengan membaca
materi dari buku paket atau buku-buku penunjang lain, dari internet/materi
yang berhubungan dengan “Tokoh-Tokoh
Islam pada Masa Modern ” yaitu
ketokohan 6) Sultan Mahmud II, 7) Muhammad Iqbal, 8) KH. Ahmad Dahlan, 9) KH.
Hasyim Asy’ari. 5. Menulis rangkuman dari hasil pengamatan dan bacaan terkait “Tokoh-Tokoh Islam pada Masa Modern ” yaitu ketokohan 6) Sultan Mahmud II, 7) Muhammad Iqbal, 8) KH. Ahmad Dahlan, 9) KH.
Hasyim Asy’ari. 6. Pemberian materi “Tokoh-Tokoh
Islam pada Masa Modern ” yaitu
ketokohan 6) Sultan Mahmud II, 7) Muhammad Iqbal, 8) KH. Ahmad Dahlan, 9) KH.
Hasyim Asy’ari oleh guru. 7. Penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global tentang materi
pelajaran mengenai materi : “Tokoh-Tokoh
Islam pada Masa Modern ” yaitu
ketokohan 6) Sultan Mahmud II, 7) Muhammad Iqbal, 8) KH. Ahmad Dahlan, 9) KH.
Hasyim Asy’ari. 8. Guru
memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak
mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang disajikan dan akan
dijawab melalui kegiatan belajar. 9. Mengajukan
pertanyaan tentang materi : yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau
pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati
(dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat
hipotetik) untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan
merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup
cerdas dan belajar sepanjang hayat. 10. Peserta didik
dan guru secara bersama-sama membahas contoh dalam buku paket mengenai materi
““Tokoh-Tokoh Islam pada Masa
Modern ” yaitu ketokohan 6) Sultan Mahmud
II, 7) Muhammad Iqbal, 8) KH. Ahmad Dahlan, 9) KH. Hasyim Asy’ari. 11. Mencatat
semua informasi tentang materi “Tokoh-Tokoh
Islam pada Masa Modern ” yaitu
ketokohan 6) Sultan Mahmud II, 7) Muhammad Iqbal, 8) KH. Ahmad Dahlan, 9) KH.
Hasyim Asy’ari yang telah diperoleh pada buku catatan dengan tulisan yang
rapi dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. 12. Peserta didik
mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan materi dengan rasa
percaya diri “Tokoh-Tokoh
Islam pada Masa Modern ” yaitu
ketokohan 6) Sultan Mahmud II, 7) Muhammad Iqbal, 8) KH. Ahmad Dahlan, 9) KH.
Hasyim Asy’ari. sesuai dengan pemahamannya. 13. Menambah
keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat
mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda
sampai kepada yang bertentangan untuk mengembangkan sikap jujur, teliti,
disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan
kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam membuktikan tentang materi“Tokoh-Tokoh Islam pada Masa Modern ” yaitu ketokohan 6) Sultan Mahmud
II, 7) Muhammad Iqbal, 8) KH. Ahmad Dahlan, 9) KH. Hasyim Asy’ari antara lain dengan : Peserta
didik dan guru secara bersama-sama membahas jawaban soal-soal yang telah
dikerjakan oleh peserta didik. 14. Menyampaikan
hasil diskusi tentang materi “Tokoh-Tokoh Islam pada Masa Modern ” yaitu ketokohan 6) Sultan Mahmud
II, 7) Muhammad Iqbal, 8) KH. Ahmad Dahlan, 9) KH. Hasyim Asy’ari berupa kesimpulan berdasarkan hasil
analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya untuk mengembangkan sikap
jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan
pendapat dengan sopan. 15. Mempresentasikan
hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang materi “Tokoh-Tokoh Islam pada Masa Modern ” yaitu ketokohan 6) Sultan Mahmud II, 7) Muhammad Iqbal, 8) KH. Ahmad Dahlan, 9) KH.
Hasyim Asy’ari. 16. Mengemukakan pendapat
atas presentasi yang dilakukan tentanag materi “Tokoh-Tokoh Islam pada Masa Modern ” yaitu ketokohan 6) Sultan Mahmud II, 7) Muhammad Iqbal, 8) KH. Ahmad Dahlan, 9) KH.
Hasyim Asy’ari dan ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan. 17. Bertanya atas
presentasi tentang materi “Tokoh-Tokoh
Islam pada Masa Modern ” yaitu
ketokohan 6) Sultan Mahmud II, 7) Muhammad Iqbal, 8) KH. Ahmad Dahlan, 9) KH. Hasyim
Asy’ari yang dilakukan dan peserta didik lain diberi kesempatan untuk menjawabnya. 18. Menyimpulkan
tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru
dilakukan berupa : Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang materi
: “Tokoh-Tokoh Islam pada Masa
Modern ” yaitu ketokohan 6) Sultan Mahmud
II, 7) Muhammad Iqbal, 8) KH. Ahmad Dahlan, 9) KH. Hasyim Asy’ari. 19. Menjawab
pertanyaan tentang materi “Tokoh-Tokoh
Islam pada Masa Modern ” yaitu
ketokohan 6) Sultan Mahmud II, 7) Muhammad Iqbal, 8) KH. Ahmad Dahlan, 9) KH.
Hasyim Asy’ari yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau
lembar kerja yang telah disediakan. 20. Bertanya
tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan beberapa pertanyaan
kepada siswa berkaitan dengan materi “Tokoh-Tokoh
Islam pada Masa Modern ” yaitu
ketokohan 6) Sultan Mahmud II, 7) Muhammad Iqbal, 8) KH. Ahmad Dahlan, 9) KH.
Hasyim Asy’ari yang akan selesai dipelajari. 21. Menyelesaikan
uji kompetensi untuk materi “Tokoh-Tokoh
Islam pada Masa Modern ” yaitu
ketokohan 6) Sultan Mahmud II, 7) Muhammad Iqbal, 8) KH. Ahmad Dahlan, 9) KH.
Hasyim Asy’ari yang terdapat
pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar lerja yang telah disediakan
secara individu untuk mengecek penguasaan siswa terhadap materi pelajaran. KEGIATAN PENUTUP (10 Menit) 1.
Peserta didik dapat menanyakan hal yang tidak dipahami pada guru. 2.
Peserta didik mengomunikasikan kendala yang dihadapi selama
mengerjakan 3.
Peserta didik menerima apresiasi dan motivasi dari guru. 4.
Guru menutup pembelajaran dengan berdoa bersama-sama. |
1. Asesmen |
|
●
Diagnostik |
1. Bagaimana perasaanmu saat ini?
Pilih salah satu emoticon dibawah ini! 2. Apa yg kamu lakukan pada saat
sedang marah/senang/sedih? 3. Apa saja hal yg
menyenangkan/tidak menyenangkan yg kamu lakukan selama berada di rumah? 4. Apa yg membuatmu merasa
cemas/khawatir? 5. Apa yg membuatmu merasa
marah/senang/sedih? 6. Siapa yg dapat membuatmu
bahagia/sedih? 7. Apa saja kejadian yg paling menyakitkan/
membahagiakan yg terjadi dalam hidupmu? 8. Apa yg kamu lakukan saat
menghadapi masalah 9. Siapa saja yg kamu ajak bicara
saat menghadapi masalah? 10.Bagaimana hubunganmu dengan
orangtua? |
●
Formatif |
Diskusi
kelas |
●
Sumatif |
Menjawab
soal tertulis |
2. Pengayaan
dan Remedial |
Pengayaan Bagi kalian yang sudah memahami materi tentang Peradaban Islam
pada Masa Modern, kalian bisa memperkaya lebih lanjut dengan membaca buku di
bawah ini. 1. Aizid, Rizem. 2017. Para Pelopor Kebangkitan Islam. Yogyakarta:
DIVA Press. 2. Akarhanaf. 2018. Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asy’ari Bapak
Umat Islam Indonesia. Jombang: Pustaka Tebuireng. 3. Kusno, Abdul Wali. 2020.
KH. Ahmad Dahlan: Nasionalisme dan Kepemimpinan Pembaharu Islam Tanah Air
yang Menginspirasi 4. Mas’ud, Abdurrahman. 2016. Islam dan Peradaban (Kata
Pengantar) dalam Buku Sejarah Peradaban Islam karya Samsul Munir Amin,
Jakarta: AMZAH. 5. Mukani. 2016. Berguru Ke Sang Kiai: Pemikiran Pendidikan
KH. M. Hasyim Asy’ari. Yogyakarta: KALIMEDIA. Remedial Bagi peserta didik yang belum menguasai materi Para
Ulama Indonesia yang tidak hanya memberi sumbangsih besar untuk Indonesia dan
dunia , tetapi mewarnai wajah |
B.
Lampiran
1.
Lembar Kerja Peserta Didik
Tokoh-Tokoh
Islam pada Masa Modern
a.
Muhammad Ali Pasya (1765 – 1849 M)
Muhammad Ali
Pasya Nama lengkapnya adalah Muhammad Ali Pasya atau dikenal dengan Pasya atau
Muhammad Ali. Pasya adalah pelopor kebangkitan Islam di Mesir yang lahir pada
bulan Januari 1765 M di Kawalla (bagian utara Yunani). Ayahnya bernama Ibrahim
Agha, dari Turki, termasuk keluarga yang tidak mampu. Karena kondisi tersebut,
sejak kecil Pasya bekerja membantu perekonomian keluarganya dan tidak bisa
mengenyam pendidikan sebagaimana anakanak kebanyakan.
Kemudian
pemikiran Muhammad Ali Pasya adalah.
a)
Mengirimkan pelajar Mesir untuk belajar ke Perancis, Italia,
Inggris, dan Austria sebanyak 311 antara tahun 1813 – 1849;
b)
Dalam bidang militer, Pasya melakukan inovasi dengan mendatangkan
seorang perwira tinggi Perancis untuk melatih tentara militer Mesir. Tidak
hanya itu, Pasya juga mengirimkan pelajar terbaiknya untuk belajar kemiliteran
di Perancis. Setelah lulus, mereka diminta untuk mengajar di sekolah militer di
Mesir;
c)
Dalam bidang ekonomi dan pertanian, Pasya melakukan beberapa
inovasi di antaranya: memperbaiki irigasi lama, membangun irigasi baru, menanam
kapas, mendatangkan ahli dari Eropa, membuka sekolah pertanian.
d)
Dalam bidang pendidikan, Pasya melakukan inovasi dengan mendirikan
sekolah modern, yaitu: Sekolah Militer, Sekolah Teknik, Sekolah Kedokteran,
Sekolah Apoteker, Sekolah Pertambangan, Sekolah 303 Pertanian, Sekolah
Penerjemahan, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah, Politeknik, Sekolah Akunting,
Sekolah Sipil, Sekolah Irigasi, Sekolah Industri, Sekolah Administrasi, Sekolah
Pertanian, Sekolah Perwira Angkatan Laut, Sekolah Industri Bahari, Sekolah
Tinggi Kedokteran.
Pasya
mengelompokkan ilmu pengetahuan menjadi lima, yaitu:
1) Ilmu
pengetahuan bahasa terdiri dari: bahasa Italia, Perancis, Turki, dan Persia;
2) Ilmu
pengetahuan sosial terdiri dari: sejarah, geografi, ekonomi, antropologi,
administrasi negara, pendidikan negara, pendidikan kemasyarakatan, filsafat,
militer, dan hukum;
3) Ilmu
pengetahuan alam terdiri dari: fisika, farmasi, ilmu alam, ilmu kedokteran,
ilmu teknik, aristek, dan kimia;
4) Matematika
dengan pelajaran utama: aritmatika dan matematika;
5) Pengetahuan
keterampilan yang terdiri dari: keterampilan umum dan pendidikan kesejahteraan
keluarga.
b. Rifa’ah
Baidawi Rafi’at at-Tahtawi (1801 - 1873)
Nama lengkapnya adalah Rifa’ah Baidawi
Rafi’at at-Tahtawi. Nama panggilannya adalah At-Tahtawi. Saat umur 16 tahun,
At-Tahtawi telah menyelesaikan belajarnya di Universitas Al-Azhar Kairo.
Setelah itu, AtTahtawi melanjutkan pendidikan masternya di Egyptian Army Mesir.
Kemudian, ia belajar selama lima tahun di Perancis. Selama di Perancis,
AtTahtawi menerjemahkan 12 buku dan risalah.
Di antara Kitab yang ditulis At-Tahtawi
adalah: 1. Manahijul Albab al-Misriyah fi Manahijil Adab al-Asriyyah (Jalan
bagi Orang Mesir untuk Mengetahui Literatur Modern); 2. Al-Mursyidul Amin lil
Banati wal Banin (Petunjuk Pendidikan bagi laki-laki dan perempuan); 3. Al-Qaul
as-Sadid fi al-Ijtihad wa taqlid (Perkataan yang benar tentang Ijtihad dan
taklid) 4. Al-Madzahib al-Arba’ fi al-Fiqih (Madzhab Empat dalam Fiqih).
c.Jamaludin Al-Afghani (1838 –
1897 M)
Jamaludin
Al-Afghani Jamaludin al-Afghani lahir di Kabul Afghanistan pada tahun 1838 M
dan meninggal dunia di Istanbul pada tahun 1897 M. Jamaludin adalah pemimpin
pembaharuan Islam yang tempat tinggal dan aktivitasnya berpindahpindah dari
satu negara ke negara yang lain. Pengaruh pemikiran dan pembaharuannya yang
paling besar dan nyata ialah di Mesir. Oleh karena itu, meskipun masa kecilnya
dihabiskan di Afghanistan, perjuangannya lebih banyak di Mesir, Hijaz, Yaman,
Rusia, Turki, Inggris, India, dan Perancis.
Di antara Kitab
yang ditulis Jamaludin al-Afghani adalah: 1. Ar-Raddu ’alad dahriyyin tentang
jawaban kepada kaum Ateis; 2. Al-Qadha wa al-Qadar tentang Qadha dan Qadar; 3.
Risalah Raddi Nahuriyah tentang jawaban atas pertanyaan yang diajukan oleh Muhammad
Wasil, Guru Madrasah Muizzah; 4. Falsafah Syahadat hadhrat sayyid al-Syuhda
tentang filsafat; 5. Mubahasat al-Ernest Renan Dar Tawafuq Islam tentang
kumpulan percakapan antara Jamaludin al-Afghani dengan Renan tentang Islam.
d.
Muhammad Abduh (1849 - 1905 M)
Muhammad Abduh Nama lengkapnya adalah Muhammad Abduh Hasan
Khairullah. Abduh dilahirkan di Mahallat Nasr, Syubra Khit, al-Bahirah Mesir
tahun 1849 M dan masih keturunan Umar bin Khatab dari garis ibunya. Abduh
belajar agama ke Syekh Ahmad pada tahun 1862. Kemudian melanjutkan ke
Universitas Al-Azhar Kairo pada tahun 1866. Setelah menyelesaikan studinya, ia
mengajar di AlAzhar. Puncak kariernya, Abduh menjadi mufti pertama di Mesir
pada tanggal 3 Juni 1899. Muhammad Abduh meninggal pada tanggal 11 Juli 1905.
Di antara Kitab yang ditulis Muhammad Abduh adalah: 1. Tafsir
al-Manar (penulisan kitab diselesaikan oleh muridnya, yaitu Rasyid Ridha) 2.
Risalah tauhid 3. Syarh Nahjil Balaghah 4. Ishlahu al-Mahakim al-Syar’iyyah 5.
Al-Islam ar al-Radd ‘ala Muntaqidihi.
e. Rasyid Ridha (1865 - 1935 M)
Nama lengkapnya adalah Muhammad Rasyid bin Ali Ridha bin Syamsudin
bin Baha’uddin al-Qalmuni al-Husaini. Nama populernya adalah Rasyid Ridha. Ia
dilahirkan di Qalamun, yang tidak jauh dari Kota Tripoli Lebanon pada tanggal
23 September 1865 M. Ridha termasuk anak yang rajin. Pada saat itu, anak-anak
seusianya asyik main, ia justru menghabiskan waktunya untuk membaca buku.
Setelah menyelesaikan pendidikan di Qalamun, ia melanjutkan belajarnya di
Madrasah al-Wathaniyah al-Islamiyah (Sekolah Nasional Islam) di Tripol Gambar
10.10 Rasyid Ridha i.
Di antara Kitab yang ditulis Rasyid Rida adalah adalah 1. Tarikh
al-Ustadz al-Imam al-Syekh Muhammad Abduh (Biografi Imam Muhammad Abduh 2.
Nida’ li jins al-latif (panggilan terhadap kaum wanita) 3. Al-Wahyu Muhammad
(Wahyu Nabi Muhammad) 4. Yusr al-Islam wa ushul al-Tasyri’ al ‘am (Kemudahan
Islam dan Prinsip-prinsip umum dalam syariat) 5. Huquq al-Mar’ah al-Shalihah
(Hak-Hak Wanita Muslim).
f. Muhammad Iqbal (1877 - 1938 M)
Muhammad Iqbal lahir di Kota Sialkot di Punjab pada tanggal 9
Nopember 1877 M. Iqbal berasal dari keluarga kelas menengah yang sederhana.
Pendidikan agama didapatkan dari orang tuanya yang juga tokoh sufi di India.
Setelah itu, ia belajar di Maktab (surau). Pendidikan formalnya ditempuh di
Scottish Mission School di Sialkot, kemudian dilanjutkan di Government College
di Lahore. Iqbal mendapatkan gelar Bachelor of Art (B.A.) pada tahun 1897 M.
Di antara karya Muhammad Iqbal adalah sebagai berikut. 1. The
Development of Metaphysic in Persia Tahun 1908 2. Asraai Khudi Tahun 1916 3.
The Reconstruction or Religious Thought in Islam Tahun 1934 4. Musafir Tahun
1936 5. Zarbi Kalim Tahun 1937.
g. KH. Ahmad
Dahlan (1868 – 1923 M)
KH. Ahmad Dahlan KH. Ahmad Dahlan lahir di Kauman Yogyakarta pada
tanggal 1 Agustus 1868 dari pasangan KH. Abu Bakar bin Haji Sulaiman dengan
Siti Aminah binti KH. Ibrahim. Menurut sumber lain, misalnya Prof. Abdul Munir
Mulkhan, Kiai Dahlan lahir pada tahun 1869. Nama kecilnya adalah Muhammad
Darwis. Ia baru dipanggil Ahmad Dahlan setelah pulang dari menunaikan ibadah
haji dan menuntut ilmu.
Adapun di antara pokok-pokok pemikiran KH. Ahmad Dahlan adalah. a)
Tujuan utama pendidikan Islam adalah membentuk manusia yang berbudi luhur, alim
dalam agama, memiliki pandangan luas, dan paham tentang masalah ilmu keduniaan.
Untuk menererapkannya, perlu diajarkan ilmu agama dan umum di madrasah
Muhammadiyah; b) Pendidikan harus mencetak manusia-manusia yang berjiwa
nasionalisme dan patriotisme, sehingga bersedia berjuang untuk kemajuan
masyarakat; c) Materi pendidikan harus meliputi: pendidikan moral dan akhlak,
pendidikan individu, dan pendidikan kemasyarakatan; d) Model pendidikan
memadukan dua jenis pendidikan, yaitu pesantren dan sekolah umum. Dalam
pengajarannya menggabungkan antara sistem pengajaran pesantren dengan
pendidikan Barat. Usaha tersebut diwujudkan dalam bentuk lembaga pendidikan
yang bersifat spesifik, yaitu mengadopsi sistem persekolahan Barat, tetapi
dimodifikasi sedemikian rupa sehingga berjiwa nusantara yang mempunyai misi
Islami.
h. KH. Hasyim Asy’ari (1871–1947)
Kiai Hasyim dilahirkan di Gedang Jombang Jawa Timur pada hari
Selasa Kliwon, 24 Dzulqa’dah 1287 H, bertepatan dengan 14 Februari 1871 M. Kiai
Hasyim lahir dari pasangan Kiai Asy’ari dan Nyai Halimah dan masih keturunan
Sunan Giri. Dalam mencari ilmu, Kiai Hasyim termasuk sosok yang tidak mengenal
kata menyerah. Kiai Hasyim belajar ilmu agama langsung dengan bapak dan
kakeknya yang sekaligus pengasuh pondok pesantren. Kemudian melanjutkan ke
belajar ke berbagai Pondok Pesantren di Jawa. Di antaranya adalah Pondok
Pesantren Wonorejo Mojokerto, Wonokoyo Probolinggo, Langitan Tuban, Tenggilis
Surabaya, Kademangan Bangkalan Madura, Siwalan Panji Buduran Sidoarjo, dan
Semarang. Waktu mondok di KH. Sholeh Darat Semarang, KH Hasyim belajar ilmu
agama bersama KH. Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah.
Sosok Kiai Hasyim termasuk ’ulama yang produktif menulis. Di antara
karyanya yang sampai sekarang masih bisa dikaji adalah: 1) Adab al-Alim wa
al-Muta’allim (berisi tentang keutamaan ilmu dan akhlak murid kepada guru 2)
Al-Nur al-Mubin (berisi tentang pentingnya beriman dan mencintai kepada Nabi
Muhammad Saw. Beserta segala akibat dari keimanan tersebut) 3) Al-Tanbihat wa
al-Wajibat (berisi tentang reaksi dan kecaman Kiai Hasyim terhadap
praktek-praktek peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw. Yang dijumpai di
masyarakat sekitar pesantren yang diramaikan dengan hal-hal maksiat) 4)
Al-Durar al-Muntatsirah (berisi tentang hakikat dari orang-orang pilihan
(waliyullah) dan praktek-praktek sufi dan thariqah secara benar; 5) Al-Tibyan (berisi
tentang pemikiran Kiai Hasyim tentang tata cara menjalin tali silaturrahim,
bahaya memutuskan, dan arti membangun interksi sosial) 6) Al-Mawa’idz (berisi
pentingnya persatuan dan kesatuan di antara sesama umat Islam dalam merespon
upaya-upaya yang telah dilakukan Belanda; 7) Risalah fi Ta’akud al-Akhdz bi
Madzahib al-A’immah al-Arba’ah (berisi pentingnya berpegang teguh kepada salah
satu madzhab yang empat, metode ijtihad, dan metodologi pengambilan hukum.
Uji Pengetahuan
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan menyilang (X) pada a atau b
atau c atau d atau e.
1. Ajaran Islam bukan hanya mementingkan soal akhirat, tetapi juga
soal dunia. Umat Islam juga harus memperhatikan kehidupan dunia. Pemikiran ini
dikemukakan oleh ….
A. Jamaludin al-Afghani
B. Muhammad Rasyid Ridha
C. Muhammad Abduh
D. Sultan Mahmud II
E. Rifa’ah Baidawi R.
al-Tahtawi
2. Perhatikan tokoh di bawah ini!
1) Muhammad Ali Pasya 2)
Muhammad Abduh 3) Rifa’ah Baidawi Rafi’at at- Tahtawi 4) KH. Ahmad Dahlan 5)
KH. Hasyim Asy’ari 6) Muhammad Iqbal Dari tokoh Islam pada masa modern yang
berkiprah di Mesir adalah ….
A. 1), 2), dan 3) B. 2), 3), dan 4) C. 3), 4, dan 5) D. 4), 5), dan 6) E. 5), 6), dan 1)
3. Menurut Harun Nasution, membagi sejarah Islam ke dalam tiga
periode besar. Di antaranya masa tahun 1800 sampai sekarang. Pada masa itu oleh
Harun Nasution disebut dengan ….
A. masa klasik B. masa pertengahan C. masa transisi D. masa modern E. masa kejayaan
4. Pintu ijtihad masih terbuka lebar bagi umat Islam. Ijtihad
merupakan dasar penting dalam menafsirkan kembali ajaran Islam. Pemikiran
tersebut dikemukakan oleh….
A. Jamaludin al-Afghani
dan Sayyid Ahmad Khan
B. Muhammad Rasyid Ridha dan Jamaludin
al-Afghani
C. Muhammad Abduh dan
Muhammad Iqbal
D. Sultan Mahmud II dan
Namik Kemal
E. Rifa’ah Baidawi dan
Muhammad Ali Pasya
5. Tokoh pembaharu pada abad ke-18 yang mendirikan sekolah Maktebi
Ma’aarif dan Maktebi Ulum’i edibiyet dan sekolah kedokteran, militer, dan
teknik adalah…
A. Jamaludin al-Afghani B. Muhammad Rasyid Ridha C. Muhammad Abduh D. Sultan Mahmud II E. Rifa’ah Baidawi
6. Perhatikan kitab di bawah ini
1) Al-Qadha wa al-Qadar
2) Risalah tauhid 3) Syarh Nahjil Balaghah 4) Ishlahu al-Mahakim al-Syar’iyyah
5) Adab al-Alim wa al-Muta’allim Dari kitab di atas yang merupakan karya
Muhammad Abduh adalah ….
A. 1), 2), dan 3) B. 2), 3), dan 4) C. 3), 4, dan 5) D. 4), 5), dan 1) E. 5), 1), dan 2)
7. Di bawah ini adalah tokoh pembaharu yang dikenal dengan bapak
pendiri Negara Pakistan adalah ….
A. Jamaludin al-Afghani
B. Muhammad Rasyid Ridha C. Muhammad Abduh D. Sultan Mahmud II E.
Muhammad Iqbal
8. Di bawah ini adalah pokok-pokok pikiran KH. Ahmad Dahlan adalah
kecuali ….
A. fondasi dalam
pemerintahan dalam Islam mempunyai tujuan memberi persamaan bagi setiap muslim, melayani
kepentingan dengan cara perundingan, dan menjaga keadilan
B. model pendidikan
memadukan dua jenis yatu pesantren dan sekolah umum. Dalam pengajarannya
menggabungkan antara sistem pengajaran pesantren dan Pendidikan Barat
C. tujuan utama
pendidikan Islam adalah membentuk manusia yang berbudi luhur, alim dalam agama,
memiliki pandangan luas, dan paham tentang masalah ilmu keduniaan
D. pendidikan harus
mencetak manusia-manusia yang berjiwa nasionalisme dan patriotisme, sehingga
bersedia berjuang untuk kemajuan masyarakat
E. materi pendidikan
harus meliputi: pendidikan moral dan akhlak, pendidikan individu, dan
pendidikan kemasyarakatan
9. KH. Hasyim Asy’ari adalah sosok yang produktif menulis kitab.
Karya beliau yang berisi tentang pentingnya persatuan dan kesatuan di antara
sesama umat Islam dalam merespon upaya-upaya yang telah dilakukan Belanda
adalah…. A. Adab al-alim wa al-muta’allim B. Al-Mawa’idz C. Al-Nur al-Mubin
D. Al-Tanbihat wa
al-wajibat E. Al-Durar
al-Muntatsirah
10. Di bawah ini yang bukan merupakan hikmah mempelajari
perkembangan Islam pada abad modern, adalah ….
A. mendorong umat Islam
untuk menguasai IPTEK
B. mendorong umat Islam
untuk menjadi orang kaya
C. mendorong semangat
untuk berjuang
D. mendorong umat Islam
meraih kemajuan yang hakiki
E. mendorong umat Islam
memiliki prinsip hidup yang kuat
2.
Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik
Ahmad Taufik,
Nurwastuti Setyowati, 2021, Buku Paket PAI, Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan dan Kementrian Agama Republik Indonesia
Agama RI, Kementerian.
2019. Al-Qur’an dan Terjemah Kemenag Edisi Penyempurnaan.
3.
Glosarium
faqih:
Orang yang faham terhadap aturan atau Syariah Islam. Kumpulan orang faqih,
biasa disebut Ulama.
hakiki: Sesungguhnya.
ihsan:
Mencurahkan kebaikan dan menahan diri untuk tidak mengganggu orang lain. Makna
lainnya seseorang yang menyembah Allah Swt. solah-olah ia melihat-Nya, dan jika
tidak mampu melihat-Nya, maka bayangkanlah bahwa sesungguhnya Allah Swt. Melihat-Nya.
sirah:
Kebiasaan, cara, jalan, dan tingkah laku. Perincian hidup seseorang. Biasanya
disandingkan dengan Rasulullah Saw.
thaifah:
Kelompok orang yang berjuang di dalam kebenaran; para ahli hukum agama; atau
para ahli ibadah yang tidak terlalu mementingkan dunia zahid: Orang yang Zuhud
4.
Daftar Pustaka
Kusno, Abdul Wali. 2020. KH. Ahmad Dahlan: Nasionalisme dan
Kepemimpinan Pembaharu Islam Tanah Air yang Menginspirasi
Mas’ud, Abdurrahman. 2016. Islam dan Peradaban (Kata Pengantar)
dalam Buku Sejarah Peradaban Islam karya Samsul Munir Amin, Jakarta: AMZAH
Mukani. 2016. Berguru Ke Sang Kiai: Pemikiran Pendidikan KH. M.
Hasyim Asy’ari. Yogyakarta: KALIMEDIA.
Mukani. Toleransi Perspektif KH. M. Hasyim Asy’ari dan Peran
Pendidikan Islam Sebagai Upaya Deradikalisasi di Indonesia. Jurnal AL-MURABBI
Volume 4, Nomor 2, Januari 2018.
Suwendi. 2005. Konsep Pendidikan KH. M. Hasyim Asy’ari. Ciputat:
Lekdis. Suwito dan Fauzan (ed). 2005. Sejarah Pemikiran Para Tokoh Pendidikan.
Jakarta: Prenada Media.
Wijdan SZ, Ade,
dkk. 2007. Pemikiran dan Peradaban Islam (Yogjakarta: Safiria Insania Press.
Yatim,
Badri. 2018. Sejarah Peradaban Islam. Depok: Rajawali Press
Banjarbaru,
17 Juli 2022
Kepala Sekolah Guru
Mata Pelajaran
......................................... ..........................................
NIP. NIP.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar