SURGA FIRDAUS
Setiap muslim pasti ingin masuk kedalam surga dan
mereka berusaha dengan beramal shaleh sebanyak-banyak agar Allah Swt
meredhainya. Surga itu memiliki 8 tingkatan diantaranya adalah surga Firdaus, Allah
Swt menciptakannya terbuat dari emas, menurut Sebagian ulama surga inilah surga
yang paling tinggi karena orang yang memasuki surga Firdaus harus memenuhi
persyaratan tertentu. Adapun mereka yang bakal menjadi penghuni surga Firdaus
itu diantaranya :
1. 1.Orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya
2. 2.Mereka yang
melakukan shalat dengan khusyu’
3. 3.Mereka yang
mengindarkan diri dari segala hal yang tidak ada guna dan manfaatnya
4. 4.Mereka yang
membayar zakat
5. 5.Mereka yang mampu
mengendalikan nafsu seknya kecuali terhadap isteri-isterinya
6. 6.Merekan yang
mengemban amanat dengan baik
7. 7.Mereka yang menepati
janji
8. 8.Orang-orang yang
memelihara dan menunaikan shalat dengan baik
Yang demikian itu sebagaimana yang dijelaskan dalam
firman Allah Swt berikut :
قَدۡ اَفۡلَحَ الۡمُؤۡمِنُوۡنَۙ
.الَّذِيۡنَ
هُمۡ فِىۡ صَلَاتِهِمۡ خَاشِعُوۡنَ. وَالَّذِيۡنَ هُمۡ عَنِ اللَّغۡوِ
مُعۡرِضُوۡنَۙ .وَالَّذِيۡنَ هُمۡ
لِلزَّكٰوةِ فَاعِلُوۡنَۙ .وَالَّذِيۡنَ هُمۡ
لِفُرُوۡجِهِمۡ حٰفِظُوۡنَۙ .اِلَّا عَلٰٓى
اَزۡوَاجِهِمۡ اَوۡ مَا مَلَـكَتۡ اَيۡمَانُهُمۡ فَاِنَّهُمۡ غَيۡرُ مَلُوۡمِيۡنَ.ۚ
فَمَنِ ابۡتَغٰى وَرَآءَ ذٰ لِكَ فَاُولٰٓٮِٕكَ هُمُ
الۡعٰدُوۡنَ .وَالَّذِيۡنَ هُمۡ
لِاَمٰنٰتِهِمۡ وَعَهۡدِهِمۡ رَاعُوۡنَ .وَالَّذِيۡنَ هُمۡ
عَلٰى صَلَوٰتِهِمۡ يُحَافِظُوۡنَۘ. اُولٰٓٮِٕكَ هُمُ الْوٰرِثُوْن. الَّذِيۡنَ يَرِثُوۡنَ الۡفِرۡدَوۡسَؕ هُمۡ
فِيۡهَا خٰلِدُوۡنَ.
Artinya: “Sesungguhnya beruntunglah orang-orang
yang beriman. (Yaitu) orang-orang yang khusyu dalam shalatnya. Dan orang-orang
yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna. Dan
orang-orang yang menunaikan zakat. Dan orang-orang yang menjaga kemaluannya.
Kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki, maka
sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela. Barangsiapa mencari yang di
balik itu maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas. Dan orang-orang
yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya. Dan orang-orang
yang memelihara sholatnya. Mereka itulah orang-orang yang akan mewarisi.
(Yakni) yang akan mewarisi surga Firdaus. Mereka kekal di dalamnya.” (QS. Surat
Al Mu'minun:1-11)
Tafsir dari ayat
diatas adalah sebagai berikut:
Qad aflahal mu’minūn (sesungguhnya beruntunglah orang-orang Mukmin),
yakni sungguh sukses, selamat, dan berbahagialah orang-orang yang bertauhid
dengan mengesakan Allah Ta‘ala. Mereka adalah orang-orang yang akan mewarisi
surga, sedangkan orang-orang kafir tidak. Menurut yang lain, sungguh sukses dan
selamatlah orang-orang Mukmin yang benar dalam keimanannya. Lafazh al-falāh
(keberuntungan) menyiratkan dua hal, yakni: keselamatan dan kelanggengan.
Selanjutnya Allah Ta‘ala Menerangkan sifat orang-orang Mukmin yang
beruntung itu dengan Firman-Nya:
Alladzīna hum fī shalātihim khāsyi‘ūn ([yaitu] orang-orang yang
khusyuk dalam shalatnya), yakni orang-orang yang merendahkan diri, tawaduk,
tidak melirik ke kanan dan kiri, dan tidak pula meninggikan tangan mereka
(mengangkat kedua sikut) dalam shalat.
Wal ladzīna hum ‘anil laghwi mu‘ridlūn (dan orang-orang yang
menjauhkan diri dari hal-hal yang tidak berguna), yakni orang-orang yang
meninggalkan kebatilan dan sumpah yang tak perlu.
Wal ladzīna hum liz zakāti fā‘ilūn (dan orang-orang yang menunaikan
zakat), yakni menunaikan zakat harta mereka.
Wal ladzīna hum li furūjihim hāfizhūn (dan orang-orang yang menjaga
kemaluannya), yakni menjaga kemaluannya dari hal-hal yang haram.
Illā ‘alā azwājihim (kecuali terhadap istri-istri mereka), yakni
empat orang istri.
Au mā malakat aimānuhum (atau [budak-budak] yang mereka miliki),
dalam jumlah yang tidak terbatas.
Fa innahum ghairu malūmīn (maka sesungguhnya mereka itu tiada
tercela), yakni halal. Fa
manibtaghā warā-a dzālika (barangsiapa mencari di balik itu), yakni barangsiapa
mencari cara selain cara yang halal.
Fa ulā-ika humul ‘ādūn (maka mereka itulah orang-orang yang
melampaui batas), yakni orang-orang yang melanggar halal dan mengerjakan yang
haram.
Wal ladzīna hum li amānātihim (dan orang-orang yang terhadap
amanat-amanat), yakni terhadap perkara-perkara yang diamanatkan kepada mereka,
seperti shaum, wudu, mandi janabat, titipan, dan sebagainya.
Wa ‘ahdihim (dan janjinya), baik terhadap Allah Ta‘ala maupun
terhadap sesama manusia.
Rā‘ūn (memelihara), yakni menjaganya dengan cara menunaikannya.
Wal ladzīna hum ‘alā shalawātihim yuhāfizhūn (dan orang-orang yang
senantiasa memelihara shalatnya), yakni senantiasa menunaikan shalat pada
waktunya.
Ulā-ika (mereka itulah), yakni si pemilik sifat-sifat tersebut.
Humul wāritsūn (orang-orang yang akan mewarisi), yakni orang-orang
yang akan menghuni.
Alladzīna yaritsūna ([yaitu] orang-orang yang akan mewarisi), yakni
yang akan menghuni.
Al-firdausa (surga Firdaus), yakni istana-istana ar-Rahman. Dalam
bahasa Romawi, Firdaus berarti taman.
Hum fīhā khālidūn (mereka langgeng di dalamnya), yakni mereka kekal
di dalam surga, tidak akan pernah mati dan tidak akan pernah dikeluarkan
darinya.
Dalam ayat yang Allah Swt berfirman :
إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ كَانَتْ
لَهُمْ جَنَّاتُ الْفِرْدَوْسِ نُزُلاً . خَالِدِينَ فِيهَا لَا يَبْغُونَ عَنْهَا حِوَلاً .
Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan
kesalehan-kesalehan, adalah bagi mereka surga Firdaus sebagai tempat tinggal.” Mereka
kekal di dalamnya; mereka tidak menginginkan pindah darinya.” ( Qs. Al-Kahfi
ayat 107-108)
tafsir ayat ini :
Innal ladzīna āmanū (sesungguhnya orang-orang yang beriman) kepada
Nabi Muhammad saw. dan al-Quran.
Wa ‘amilush shālihāti (dan mengerjakan kesalehan-kesalehan), yakni
ber-bagai ketaatan yang hanya antara mereka dengan Rabb-nya semata.
Kānat lahum jannātul firdausi (bagi mereka surga Firdaus), yakni
surga yang paling tinggi derajatnya. Nuzulā (sebagai tempat tinggal).
Khālidīna fīhā (mereka kekal di dalamnya), yakni mereka langgeng di
dalamnya.
Lā yabghūna (mereka tidak menginginkan), yakni mereka tidak meminta.
‘Anhā hiwalā (pindah darinya).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar