Senin, 24 Maret 2025

MODUL AJAR KELAS XI TENTANG BERPIKIR KRITIS

 

MODUL AJAR 1 PAI SMK FASE F

 

A.       Informasi Umum

 

Kode Modul

PAI.F.XI.1

Penyusun/Tahun

KAMRANI /2024

Kelas/Fase Capaian

XI/Fase F

Elemen/Topik

Al-Qur’an dan Hadis/ Kajian Q.S. Ali Imran/3: 190-191 dan Hadis tentang Berpikir Kritis

Alokasi Waktu

135 menit x 3 (3 pekan)

Pertemuan Ke-

1-3

Profil Pelajar Pancasila

Beriman, Bertaqwa, kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia, Bergotong royong dan Mandiri.

Sarana Prasarana

LCD, Proyektor, Papan Tulis

Target Peserta Didik

Regular/Tipikal

Model Pembelajaran

Discovery Learning

Mode Pembelajaran

Tatap Muka

 

B.        Komponen Inti

 

Tujuan Pembelajaran

1.      Peserta didik dapat menganalisis Q.S. Ali Imran/3: 190-191 dan hadis tentang berpikir kritis.

2.       Peserta didik dapat membaca dan menghafal Q.S. Ali Imran/3: 190-191 dan hadis tentang berpikir kritis.

3.      Peserta didik dapat menjelaskan isi kandungan Q.S. Ali Imran/3: 190-191 dan hadis tentang berpikir kritis, sehingga terbiasa membaca Al-Qur’an.

4.      Peserta didik dapat mengimplementasikan Q.S. Ali Imran/3: 190-191 dan hadis tentang berpikir kritis dalam kehidupan sehari-hari.

 

Pertanyaan Pemantik

1.      Bagaimana cara membaca yang benar Q.S. Ali Imran/3: 190-191 dan hadis tentang berpikir kritis?

2.      Jelaskanlah tafsir Q.S. Ali Imran/3: 190-191 dari buku-buku tafsir yang Anda ketahui?

3.      Bagaimana mengimplementasikan Q.S. Ali Imran/3: 190-191 dan hadis tentang berpikir kritis dalam kehidupan sehari-hari?

 

Persiapan Pembelajaran

1.      Guru melakukan asesmen diagnostik dalam bentuk kuis sebelum pembelajaran.

2.      Guru menyiapkan bahan tayang PPt Q.S. Ali Imran/3: 190-191 dan hadis tentang berpikir kritis.

 

Pertemuan Pekan Pertama:

Kegiatan Pembelajaran

 

1.         Pendahuluan (15 menit)

a.       Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam.

b.      Perwakilan peserta didik memimpin doa.

c.       Guru menanyakan kabar peserta didik dan mengecek kehadiran peserta didik.

d.      Sebelum memulai pembelajaran, peserta didik melakukan tadarus Al-Qur’an selama 5 menit yang dipimpin oleh ketua kelas. Guru meminta peserta didik untuk membaca Q.S. Ali Imran/3: 190-191 dengan tartil beserta terjemahannya.

e.       Guru memberikan apersepsi tentang cara membaca Q.S. Ali Imran/3: 190-191 dan hadis tentang berpikir kritis..

f.        Guru memberikan gambaran tentang cara membaca yang benar sesuai tajwid Q.S. Ali Imran/3: 190-191 dan hadis tentang berpikir kritis.

g.      Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dalam materi yaitu cara membaca yang benar Q.S. Ali Imran/3: 190-191 dan hadis tentang berpikir kritis.

 

2.         Kegiatan Inti (105 menit) 

Langkah 1. Orientasi Masalah

a.       Guru melakukan tes membaca Q.S. Ali Imran/3: 190-191 untuk mengetahui kemampuan peserta didik dalam membaca Al-Qur’an, dari hasil tes tersebut kemudian dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu mahir, sedang, dan kurang.

b.      Guru mendorong peserta didik untuk berlatih membaca Al-Qur’an agar terbiasa membaca Al-Qur’an dan hadis dengan memindai QR Code dari Buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti  SMK Kelas XI dari PT Penerbit Erlangga halaman 2 dan 7.

c.       Guru memberikan kesempatan bertanya kepada peserta didik terkait permasalahan cara membaca Q.S. Ali Imran/3: 190-191 8 dan hadis tentang berpikir kritis.

 

Langkah 2. Mengorganisasi Peserta Didik

a.       Peserta didik dibagi dalam tiga kelompok sesuai hasil tes yang dilakukan guru.

b.      Peserta didik diminta melakukan Kegiatan Aktivitas Mandiri dan Ruang Kolaborasi dari Buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti  SMK Kelas XI dari PT Penerbit Erlangga halaman 9 untuk memahami cara membaca dan menghafal Q.S. Ali Imran/3: 190-191.

 

Langkah 3. Membimbing Penyelidikan Kelompok

a.       Guru meminta peserta didik dalam kelompok untuk berlatih mengidentifikasi hukum tajwid yang terdapat dalam Q.S. Ali Imran/3: 190-191.

b.      Guru meminta peserta didik dalam kelompok untuk mengidentifikasi arti perkata dari Q.S. Ali Imran/3: 190-191 8 dan hadis terkait.

c.       Guru berkeliling untuk melihat kegiatan yang dilakukan peserta didik dalam kelompok masing-masing.

d.      Guru memberikan bantuan terbatas, apabila ada peserta didik/kelompok yang mengalami kesulitan.

 

Langkah 4. Mengembangkan dan Menyajikan Hasil Karya

a.       Guru meminta dengan sukarela perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hukum tajwid yang terdapat dalam Q.S. Al-Maidah/5: 48.

b.      Kelompok lain diminta untuk menanggapi dan memberikan argumen tentang apa yang dipresentasikan.

d.      Guru meminta perwakilan kelompok lain untuk mempresentasikan arti perkata dari Q.S. Ali Imran/3: 190-191 8 dan hadis tentang berpikir kritis.

c.       Kelompok lain diminta kembali untuk menanggapi dan memberikan argumen tentang apa yang dipresentasikan.

 

Langkah 5. Menganalisis dan Mengevaluasi Proses Pemecahan Masalah

a.       Guru meminta semua peserta didik untuk saling melakukan apresiasi terhadap peserta didik/kelompok yang telah sukarela mempresentasikan hasil diskusi dan bagi peserta didik yang sudah terlibat aktif dalam pembelajaran.

b.      Guru memberikan penguatan apabila ada jawaban peserta didik yang kurang sesuai.

 

3.         Kegiatan Penutup (15 menit)

a.       Guru bersama peserta didik melakukan refleksi mengenai pembelajaran yang telah dilakukan, yaitu cara membaca dan menghafal Q.S. Ali Imran/3: 190-191dan hadis tentang berpikir kritis.

b.      Guru mengonfirmasi materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.

 

Pertemuan Pekan Kedua:

Kegiatan Pembelajaran

 

1.   Pendahuluan (15 menit)

a.       Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam.

b.      Perwakilan peserta didik memimpin doa.

c.       Guru menanyakan kabar peserta didik dan mengecek kehadiran peserta didik.

d.      Sebelum memulai pembelajaran, peserta didik melakukan tadarus Al-Qur’an selama 5 menit yang dipimpin oleh ketua kelas.

e.       Guru memberikan apersepsi tentang tafsir Q.S. Ali Imran/3: 190-191 dari buku-buku tafsir.

f.        Guru memberikan gambaran tentang tafsir Q.S. Ali Imran/3: 190-191 dari buku-buku tafsir.

g.      Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dalam materi kajian Q.S. Ali Imran/3: 190-191 dan hadis tentang berpikir kritis.

 

2.         Kegiatan Inti (105 menit) 

Langkah 1. Orientasi Masalah

a.    Guru memberikan permasalahan tentang tafsir dari Q.S. Ali Imran/3: 190-191 dan hadis tentang berpikir kritis.

b.   Guru meminta peserta didik merumuskan masalah tentang tafsir dari Q.S. Ali Imran/3: 190-191 dan hadis tentang berpikir kritis.

c.    Guru memberikan kesempatan bertanya kepada peserta didik terkait permasalahan seputar tema berpikir kritis.

 

Langkah 2. Mengorganisasi Peserta Didik

a.    Peserta didik membagi diri menjadi beberapa kelompok terdiri 4-5 orang, yang dibagi secara acak dan mempertimbangkan heteroginitas.

b.   Peserta didik dalam kelompok mendiskusikan jawaban atas rumusan masalah tersebut, dengan melakukan aktivitas pengumpulan data dan informasi dari berbagai buku tafsir dan melakukan analisa perbandingan isinya.

 

Langkah 3. Membimbing Penyelidikan Kelompok

a.    Guru berkeliling untuk melihat kegiatan yang dilakukan peserta didik.

b.   Guru melihat sampel pekerjaan peserta didik/kelompok dan diskusi ringan tentang apa yang sudah dilakukan.

c.    Guru memberikan bantuan terbatas, apabila ada peserta didik/kelompok yang mengalami kesulitan.

 

Langkah 4. Mengembangkan dan Menyajikan Hasil Karya

a.    Guru meminta masing-masing kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi tentang tafsir Q.S. Ali Imran/3: 190-191 dan hadis tentang berpikir kritis.

b.   Kelompok lain diminta untuk menanggapi dan memberikan argumen tentang apa yang dipresentasikan.

 

Langkah 5. Menganalisis dan Mengevaluasi Proses Pemecahan Masalah

a.    Guru meminta semua peserta didik untuk saling melakukan apresiasi terhadap peserta didik/kelompok yang telah mempresentasikan hasil diskusi dan bagi peserta didik yang sudah terlibat aktif dalam pembelajaran.

b.   Guru memberikan penguatan apabila ada jawaban peserta didik yang kurang sesuai.

 

3.         Kegiatan Penutup (15 menit)

a.    Guru bersama peserta didik melakukan refleksi mengenai pembelajaran yang telah dilakukan, yaitu tafsir dari Q.S. Ali Imran/3: 190-191 dan hadis tentang berpikir kritis.

b.   Guru mengkonfirmasi materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.

 

Pertemuan Pekan Ketiga:

Kegiatan Pembelajaran

 

1.   Pendahuluan (15 menit)

a.       Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam.

b.      Perwakilan peserta didik memimpin doa.

c.       Guru menanyakan kabar peserta didik dan mengecek kehadiran peserta didik.

d.      Sebelum memulai pembelajaran, peserta didik melakukan tadarus Al-Qur’an selama 5 menit yang dipimpin oleh ketua kelas.

e.       Guru memberikan apersepsi tentang cara mengimplementasikan Q.S. Ali Imran/3: 190-191 dan hadis tentang berpikir kritis dalam kehidupan sehari-hari.

f.        Guru memberikan gambaran tentang cara mengimplementasikan Q.S. Ali Imran/3: 190-191 dan hadis tentang berpikir kritis dalam kehidupan sehari-hari.

g.      Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dalam materi kajian Q.S. Ali Imran/3: 190-191 dan hadis tentang berpikir kritis.

 

2.         Kegiatan Inti (105 menit) 

Langkah 1. Orientasi Masalah

a.    Guru memberikan permasalahan tentang mengimplementasikan Q.S. Ali Imran/3: 190-191 dan hadis tentang berpikir kritis dalam kehidupan sehari-hari.

b.   Guru meminta peserta didik merumuskan masalah tentang mengimplementasikan Q.S. Ali Imran/3: 190-191 dan hadis tentang berpikir kritis dalam kehidupan sehari-hari.

a.       Guru memberikan kesempatan bertanya kepada peserta didik terkait permasalahan seputar tema kompetisi dalam kebaikan.

 

Langkah 2. Mengorganisasi Peserta Didik

a.       Peserta didik membagi diri menjadi beberapa kelompok terdiri 4-5 orang, yang dibagi secara acak dan mempertimbangkan heteroginitas.

b.      Peserta didik dalam kelompok mendiskusikan jawaban atas rumusan masalah tersebut, dengan melakukan aktivitas pengumpulan data dan informasi dari berbagai sumber.

 

Langkah 3. Membimbing Penyelidikan Kelompok

a.       Guru berkeliling untuk melihat kegiatan yang dilakukan peserta didik.

b.      Guru melihat sampel pekerjaan peserta didik/kelompok dan diskusi ringan tentang apa yang sudah dilakukan.

c.       Guru memberikan bantuan terbatas, apabila ada peserta didik/kelompok yang mengalami kesulitan.

 

Langkah 4. Mengembangkan dan Menyajikan Hasil Karya

a.    Guru meminta masing-masing kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi tentang mengimplementasikan Q.S. Ali Imran/3: 190-191 dan hadis tentang berpikir kritis dalam kehidupan sehari-hari.

b.   Kelompok lain diminta untuk menanggapi dan memberikan argumen tentang apa yang dipresentasikan.

 

Langkah 5. Menganalisis dan Mengevaluasi Proses Pemecahan Masalah

a.    Guru meminta semua peserta didik untuk saling melakukan apresiasi terhadap peserta didik/kelompok yang telah mempresentasikan hasil diskusi dan peserta didik yang sudah terlibat aktif dalam pembelajaran.

b.   Guru memberikan penguatan apabila ada jawaban peserta didik yang kurang sesuai.

c.    Guru memberikan sampel soal dalam Soal Latihan Bab, Soal Tipe AKM dari Buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti  SMK Kelas XI dari PT Penerbit Erlangga halaman 15-21 untuk mengecek pemahaman peserta didik dan memberikan umpan balik pembelajaran.

 

3.         Kegiatan Penutup (15 menit)

a.    Guru bersama peserta didik melakukan refleksi mengenai pembelajaran yang telah dilakukan, yaitu cara mengimplementasikan Q.S. Ali Imran/3: 190-191 dan hadis tentang berpikir kritis dalam kehidupan sehari-hari.

b.   Guru memberikan tugas rumah untuk mengerjakan soal-soal pada fitur Yuk, Asah Literasimu, Uji Kemampuan Diri, dari Buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti  SMK Kelas XI dari PT Penerbit Erlangga halaman 12-14.

c.    Guru mengonfirmasi materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.

 

Rencana Asesmen

Peserta didik mengerjakan tugas terstruktur, yaitu Yuk, Asah Literasimu, Uji Kemampuan Diri, Soal Latihan Bab, Soal Tipe AKM dari Buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti  SMK Kelas XI dari PT Penerbit Erlangga halaman 12-21.

 

Pengayaan dan Remedial

Pindailah QR Code dari Buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti  SMK Kelas XI dari PT Penerbit Erlangga halaman 21, untuk mengakses soal-soal remedial dan pengayaan. Pilih dan kerjakanlah Soal-soal Pengayaan jika Anda tidak melihat kembali materi saat menjawab soal-soal pada fitur Yuk, Asah Literasimu, Uji Kemampuan Diri, Soal Latihan Bab, dan Soal Tipe AKM. Sebaliknya apabila Anda masih melihat kembali materi, maka pilih dan kerjakan Soal-soal Remedial.

 

Refleksi Peserta Didik dan Guru

Refleksi Peserta Didik

Ø  Tuliskan ayat beserta isi kandungan dari Q.S. Ali Imran/3: 190-191.

Ø  Tuliskan hadis yang berkaitan dengan berpikir kritis.

Ø  Tuliskan contoh perilaku yang mencerminkan Q.S. Ali Imran/3: 190-191 dalam kehidupan sehari-hari.

 

Refleksi Guru

Ø  Apakah pembelajaran dapat berlangsung sesuai rencana?

Ø  Apakah peserta didik yang mengalami hambatan, dapat teridentifikasi dan terfasilitasi dengan baik?

 

C.       Lampiran

 

Lembar Aktivitas:

Silakan kerjakan Yuk, Asah Literasimu, Uji Kemampuan Diri, Soal Latihan Bab, dan Soal Tipe AKM dari Buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti  SMK Kelas XI dari PT Penerbit Erlangga halaman 12-21.

 

Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik:

Buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti  SMK Kelas XI dari PT Penerbit Erlangga halaman 1-22.

 

Glosarium

·      Tafakur: Melakukan suatu perenungan dengan melihat, menganalisa dan meyakini secara pasti, sehingga timbul keyakinan terhadap segala sesuatu yang terkait dengan Allah Swt.

·      Tadabbur: Memahami dan memikirkan dan merenungkan sehingga timbul dalam diri untuk mengambil pelajaran.

·      Fenomena: Hal-hal yang dapat yang dapat disaksikan dengan pancaindra dan dapat diterangkan serta dinilai secara ilmiah.

·      Qiyamul Lail: Menghidupkan malam dengan melakukan amalan-amalan baik atau ibadah shalat malam.

 

Daftar Pustaka

H.A. Sholeh Dimyathi, dkk. 2022. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti  SMK Kelas XI. Jakarta: PT Penerbit Erlangga

 

 

Senin, 16 Oktober 2023

SURGA FIRDAUS IMPIAN ORANG BERIMAN

                               


                             SURGA FIRDAUS

     Setiap muslim pasti ingin masuk kedalam surga dan mereka berusaha dengan beramal shaleh sebanyak-banyak agar Allah Swt meredhainya. Surga itu memiliki 8 tingkatan diantaranya adalah surga Firdaus, Allah Swt menciptakannya terbuat dari emas, menurut Sebagian ulama surga inilah surga yang paling tinggi karena orang yang memasuki surga Firdaus harus memenuhi persyaratan tertentu. Adapun mereka yang bakal menjadi penghuni surga Firdaus itu diantaranya :

1. 1.Orang-orang yang beriman kepada Allah  dan Rasul-Nya

2. 2.Mereka yang melakukan shalat dengan khusyu’

3. 3.Mereka yang mengindarkan diri dari segala hal yang tidak ada guna    dan manfaatnya

4. 4.Mereka yang membayar zakat

5. 5.Mereka yang mampu mengendalikan nafsu seknya kecuali terhadap        isteri-isterinya

6. 6.Merekan yang mengemban amanat dengan baik

7. 7.Mereka yang menepati janji

8. 8.Orang-orang yang memelihara dan menunaikan shalat dengan baik

Yang demikian itu sebagaimana yang dijelaskan dalam firman Allah Swt berikut :

قَدۡ اَفۡلَحَ الۡمُؤۡمِنُوۡنَۙ .الَّذِيۡنَ هُمۡ فِىۡ صَلَاتِهِمۡ خَاشِعُوۡنَ. وَالَّذِيۡنَ هُمۡ عَنِ اللَّغۡوِ مُعۡرِضُوۡنَۙ .وَالَّذِيۡنَ هُمۡ لِلزَّكٰوةِ فَاعِلُوۡنَۙ .وَالَّذِيۡنَ هُمۡ لِفُرُوۡجِهِمۡ حٰفِظُوۡنَۙ .اِلَّا عَلٰٓى اَزۡوَاجِهِمۡ اَوۡ مَا مَلَـكَتۡ اَيۡمَانُهُمۡ فَاِنَّهُمۡ غَيۡرُ مَلُوۡمِيۡنَ.‌ۚ فَمَنِ ابۡتَغٰى وَرَآءَ ذٰ لِكَ فَاُولٰٓٮِٕكَ هُمُ الۡعٰدُوۡنَ .وَالَّذِيۡنَ هُمۡ لِاَمٰنٰتِهِمۡ وَعَهۡدِهِمۡ رَاعُوۡنَ .وَالَّذِيۡنَ هُمۡ عَلٰى صَلَوٰتِهِمۡ يُحَافِظُوۡنَ‌ۘ. اُولٰٓٮِٕكَ هُمُ الْوٰرِثُوْن. الَّذِيۡنَ يَرِثُوۡنَ الۡفِرۡدَوۡسَؕ هُمۡ فِيۡهَا خٰلِدُوۡنَ.

 Artinya: “Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman. (Yaitu) orang-orang yang khusyu dalam shalatnya. Dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna. Dan orang-orang yang menunaikan zakat. Dan orang-orang yang menjaga kemaluannya. Kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki, maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela. Barangsiapa mencari yang di balik itu maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas. Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya. Dan orang-orang yang memelihara sholatnya. Mereka itulah orang-orang yang akan mewarisi. (Yakni) yang akan mewarisi surga Firdaus. Mereka kekal di dalamnya.” (QS. Surat Al Mu'minun:1-11)

Tafsir dari ayat diatas adalah sebagai berikut:

Qad aflahal mu’minūn (sesungguhnya beruntunglah orang-orang Mukmin), yakni sungguh sukses, selamat, dan berbahagialah orang-orang yang bertauhid dengan mengesakan Allah Ta‘ala. Mereka adalah orang-orang yang akan mewarisi surga, sedangkan orang-orang kafir tidak. Menurut yang lain, sungguh sukses dan selamatlah orang-orang Mukmin yang benar dalam keimanannya. Lafazh al-falāh (keberuntungan) menyiratkan dua hal, yakni: keselamatan dan kelanggengan.

Selanjutnya Allah Ta‘ala Menerangkan sifat orang-orang Mukmin yang beruntung itu dengan Firman-Nya:

Alladzīna hum fī shalātihim khāsyi‘ūn ([yaitu] orang-orang yang khusyuk dalam shalatnya), yakni orang-orang yang merendahkan diri, tawaduk, tidak melirik ke kanan dan kiri, dan tidak pula meninggikan tangan mereka (mengangkat kedua sikut) dalam shalat.

Wal ladzīna hum ‘anil laghwi mu‘ridlūn (dan orang-orang yang menjauhkan diri dari hal-hal yang tidak berguna), yakni orang-orang yang meninggalkan kebatilan dan sumpah yang tak perlu.

Wal ladzīna hum liz zakāti fā‘ilūn (dan orang-orang yang menunaikan zakat), yakni menunaikan zakat harta mereka.

Wal ladzīna hum li furūjihim hāfizhūn (dan orang-orang yang menjaga kemaluannya), yakni menjaga kemaluannya dari hal-hal yang haram.

Illā ‘alā azwājihim (kecuali terhadap istri-istri mereka), yakni empat orang istri.

Au mā malakat aimānuhum (atau [budak-budak] yang mereka miliki), dalam jumlah yang tidak terbatas.

Fa innahum ghairu malūmīn (maka sesungguhnya mereka itu tiada tercela), yakni halal. Fa manibtaghā warā-a dzālika (barangsiapa mencari di balik itu), yakni barangsiapa mencari cara selain cara yang halal.

Fa ulā-ika humul ‘ādūn (maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas), yakni orang-orang yang melanggar halal dan mengerjakan yang haram.

Wal ladzīna hum li amānātihim (dan orang-orang yang terhadap amanat-amanat), yakni terhadap perkara-perkara yang diamanatkan kepada mereka, seperti shaum, wudu, mandi janabat, titipan, dan sebagainya.

Wa ‘ahdihim (dan janjinya), baik terhadap Allah Ta‘ala maupun terhadap sesama manusia.

Rā‘ūn (memelihara), yakni menjaganya dengan cara menunaikannya.

Wal ladzīna hum ‘alā shalawātihim yuhāfizhūn (dan orang-orang yang senantiasa memelihara shalatnya), yakni senantiasa menunaikan shalat pada waktunya.

Ulā-ika (mereka itulah), yakni si pemilik sifat-sifat tersebut.

Humul wāritsūn (orang-orang yang akan mewarisi), yakni orang-orang yang akan menghuni.

Alladzīna yaritsūna ([yaitu] orang-orang yang akan mewarisi), yakni yang akan menghuni.

Al-firdausa (surga Firdaus), yakni istana-istana ar-Rahman. Dalam bahasa Romawi, Firdaus berarti taman.

Hum fīhā khālidūn (mereka langgeng di dalamnya), yakni mereka kekal di dalam surga, tidak akan pernah mati dan tidak akan pernah dikeluarkan darinya.

Dalam ayat yang Allah Swt berfirman :

إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ كَانَتْ لَهُمْ جَنَّاتُ الْفِرْدَوْسِ نُزُلاً . خَالِدِينَ فِيهَا لَا يَبْغُونَ عَنْهَا حِوَلاً .

Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan kesalehan-kesalehan, adalah bagi mereka surga Firdaus sebagai tempat tinggal.” Mereka kekal di dalamnya; mereka tidak menginginkan pindah darinya.” ( Qs. Al-Kahfi ayat 107-108)

tafsir  ayat ini :

Innal ladzīna āmanū (sesungguhnya orang-orang yang beriman) kepada Nabi Muhammad saw. dan al-Quran.

Wa ‘amilush shālihāti (dan mengerjakan kesalehan-kesalehan), yakni ber-bagai ketaatan yang hanya antara mereka dengan Rabb-nya semata.

Kānat lahum jannātul firdausi (bagi mereka surga Firdaus), yakni surga yang paling tinggi derajatnya. Nuzulā (sebagai tempat tinggal).

Khālidīna fīhā (mereka kekal di dalamnya), yakni mereka langgeng di dalamnya.

Lā yabghūna (mereka tidak menginginkan), yakni mereka tidak meminta.

‘Anhā hiwalā (pindah darinya).

 Para ulama berbeda-benda dalam memaknai kalimat Fidaus diantara mereka adalah Ka'ab berkata, "Yaitu kebun-kebun yang di dalamnya ada tanaman anggur." Al-Laits berkata, "Firdaus berarti kebun yang memiliki pohon anggur." Sementara Ibnu Qayyim al-Jauziyyah menjelaskan, kata mufardas berarti tanaman yang diberi anjang-anjang. Adh-Dhahhak berkata, "Firdaus berarti kebun yang dikelilingi pohon-pohon,
Pendapat ini dipilih Al-Mubarrad bahwa kata firdaus berasal dari bahasa Arab yaitu pohon yang lebat dan mayoritasnya berupa pohon anggur. Ada juga pendapat Abdullah Syafi'ie dalam buku Megahnya Surga turut menjelaskan mengenai Surga Firdaus. Ia menerangkan, asal kata Surga Firdaus adalah bustan yang artinya kebun.

Dikatakan, Surga Firdaus terletak persis di bawah Arsy atau singgasana Allah SWT. Oleh karena itu, Firdaus menjadi tempat yang sangat istimewa. Di dalamnya terdapat pemandangan yang sangat indah, karena di antara tingkat-tingkat surga itu terbuat dari emas dan perak. Dari singgasana Arsy, Allah SWT mengalirkan sungai-sungai dengan beragam air. Air dari sungai tersebut berupa susu murni yang tidak akan berubah warna dan kesegarannya juga terdapat madu. Imam Ibnu Majah dalam Sunan Ibnu Majah Jilid 3, menjelaskan hadits yang berkaitan dengan Surga Firdaus, seperti Sabda Nabi Muhammad Saw:                                               

حَدَّثَنَا سُوَيْدُ بْنُ سَعِيدٍ قَالَ: حَدَّثَنَا - حَفْصُ بْنُ مَيْسَرَةَ عَنْ رَيد أن أَسْلَمَ عَنْ عَطَاءِ بْن يَسَارٍ أَنَّ مُعَادُ بن حَبَل قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: "اَلْجَنَّةُ مِائَةُ دَرَجَةٍ. كُلُّ دَرَجَةٍ مِنْهَا مَا بَيْنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ وَإِنَّ أَغْلَاهَا الْفِرْدَوْسِ وإِنَّ أَوْسَطَهَا الْفِرْدَوْسِ وإِنَّ الْعَرْشِ عَلَى الْفِرْدَوْسِ مِنْهَا تَفَجَّرَ أَنْهَارَ الْجَنَّةِ فَإِذَا مَا سَأَلْتُمُ اللهِ فَسْلُوْهُ الْفِرْدَوْسِ

Artinya: "Dari Suwaid bin Sa'id, dari Hafsh bin Maisarah, dari Zaid bin Aslam, dari Atha bin Yasar, dari Mu'adz bin Jabal ra, ia berkata, "Aku pernah mendengar Rasulullah saw bersabda, 'Surga terdiri dari seratus tingkatan. Antar tiap tingkatan jaraknya seperti antara langit dan bumi. Surga yang tertinggi adalah Surga Firdaus, surga yang paling afdhal juga Firdaus, dan singgasana itu berada di atas Firdaus, dari dalamnya terpancar sungai-sungal surga, apabila kalian memohon surga kepada Allah maka mohonlah surga Firdaus" (Shahih: Silsilatul Ahaadiits ash-Shahiihah, No. 922)

Ahmad Abi Al-Musabbih dalam buku Reuni Ahli Surga: Sejumlah Amalan Penting Penghuni Surga saat di Dunia mengatakan, banyaknya kriteria calon penduduk Surga al-Firdaus menandakan bahwa tidak mudah untuk mendapatkannya. Selain beribadah menjalankan syariat, ada juga larangan yang harus dipatuhi oleh seorang hamba. Seperti menjauhkan diri dari perbuatan dan perkataan yang tidak berguna dan tentunya hal ini juga berkaitan dengan mematuhi perintah Allah SWT. Dijelaskan lebih lanjut, karakteristik penghuni Surga Firdaus yaitu memiliki karakter yang sempurna sebagai hamba Allah SWT yang beriman dan bertakwa sehingga ia pantas untuk mendapatkan pahala berupa surga yang tingkatannya paling tinggi di antara surga-surga lainnya. wallahu A'lam.


 

Senin, 26 Juni 2023

KISAH NABI DZULKIFLI AS ( ARAB MELAYU)

 

نبى الله ذوالكفل عليه السلام

       نبى الله ذوالكفل عليه السلام بن ايّوب بن انواص بن عصاء بن اسحاق بن ابراهيم بن تاريخ بن نروخ بن  سروخ بن ارخو بن ابير بن ساليخ بن فنان بن ارفخشذ بن شام بن نوح بن لميك بن متوسلخ بن مهنأوس بن يردوكيل بن يريد بن مهكائيل بن قنان بن انواس بن ثيش وقيل شيش بن أدام عليه السلام . نبى الله ذوالكفل عليه السلام اداله فوترا نبي أيّوب عليه السلام, داݞن دمكيان اي مسيه كتورنن نبي ابراهيم عليه السلام, نبى الله ذوالكفل عليه السلام دأݞكت منجدي نبي دان رسول سسوده أيهث اي دأوتس كفدا بݞس أرمي دان أروم ( قوم روم) ددمسكوس, نما كݘيلث اداله بَشَرْ, اي ترمسوك أوراݞ يݞ صبر. ساجك كݘيل هيݞڬا دواس تيداك فرنه بوهوݞ سموا جنجي يݞ دأوݘفكنث سلالو دتافتي سهيݞڬا تامن تامن دان أوراݞ ساݞة سانݞ فداث, بڬي أوراݞ يݞ بلوم مݞانل فريبديث لابيه جؤه أكن مراس إيب مليهتث سابب سموا تيݞكه لاكوث منݘرمينكن كبانرن. كتيك مندافة ݘوبأن دري الله اي تيداك فرنه مݞلوه سديكتفون, بهكن نبى الله ذوالكفل عليه السلام لابيه منداكتكن ديريث كفدا الله, كصبرنث تاله دأبديكن دالم ألقرأن سفرة فرمان الله : وَإِسْمَاعِيْلَ وَإِدْرِيْسَ وَذَا الْكِفْلِ كُلٌّ مِّنَ الصَّابِرِينَ. وَأَدْخَلْنَاهُمْ فِي رَحْمَتِنَا إِنَّهُم مِّنَ الصَّالِحِيْنَ. أرتيث دان إيݞتله قصه إسماعيل, إدريس دان ذوالكفل سموا مريك ترمسوك أوراݞ أوراݞ يݞ صبر. كامي تاله ممسوكن مريك دالم رحمة كامي سسوݞڬوهث مريك ترمسوك أوراݞ أوراݞ يݞ صالح (الانبياء: ٨٥-٨٦) كصبرن يݞ ادا فدا ديريث كالك ممبوات اي منجدي راج سفرة أف تاله دأوݘفكن نبي ابراهيم عليه السلام دان نبي اسحاق عليه السلام, سموا كتورننث أكن منجدي فميمفين دان فنوتن بڬي قومث. دقصهكن ادا سأوراݞ راج يݞ سوده لنجوت أوسياث دان تيداك دبري كتورنن سما سكال, اي ساݞة بݞوݞ دان ڬليسه مݞانئي فݞڬنتيث كالك, راج اين اداله فميمفين يݞ بجكسان اي تيداك فرنه ممنتيݞكن ديريث سموا فكيرنث دتومفهكن فدا نڬارث. سوات هاري راج مݞداكن سيمبرا كفدا سلوره ركيتث, إيس سيمبرا ايت ايله انتوك ممبري كسمفتن كفدا ركية أڬر بيس مميمفين نڬاريث, فرشراتن يݞ دمينت ساݞتله بارت بڬي أكورن ركية ايت سنديري يائيت سننتياس برفواس سياݞ هاري دان برعباده فدا مالم هاري. مسكيفون دمكيان راج تاتف مݞجوكن فرشراتن ايت سابب اي برفكيرن جيك فدا سياݞ هاري فواس دان مالم هاري منجالن عبادة تنتو اكن دݘنتوه ركيتث, جيك راج يݞ أكن مݞڬنتيكنث تيداك فرنه منجالنكن فرشراتن ايت تنتوله ركيتث أكن منير فول. سيمبرا ايت ساݞة ݘافت مݒابر سابب دأوممكن أوراݞ أوراݞ إستان دلنجوتكن اوليه بواهنث سمفي لفيسن مشركة يݞ فليݞ بواه. دالم وقتو سيݞكت برداتݞن ركية منوجو إستان, يݞ داتݞ بوكن هاث ركية بياس نمون فرا فموك سوكو دان فجابت جوڬا إيكوت منݘار كسمفتن اين. حضرث نبى الله ذوالكفل عليه السلام داݞن دالم سيمبرا ايت, تيبله مريك بركومفول دألون ألون يݞ لواس, راج ساجك فڬي ادا دسان داݞن سانݞ هاتي اي برديري دان دسمبوت تافوك تاݞن فرا ركيتث. وهي ركيتكو! كين أوسياكو تاله توا دان تيداك ممفروليه سأوراݞ كتورننفون,مك انتوك منروسكن كجيأن كرجأن اين أكو مݞمبيل ساله سات دري كليان. ركية يݞ مݞهديري سيمبرا ايت ديام تنف ادا براني بربيسك مريك منداݞركن داݞن خدمة. " أكو تيداك إيݞن راج يݞ هنداك مݞڬنتيكن كدودوكنكو دري إنسان سمبراݞن, كتهويله بهوا تيته راج سلالو دتورتي دان تيݞكه لاكو راج أكن دإيكوتي اوليه ركيتث, انتوك ايتله أكو مݞجوكن فرشراتنث, شراتث ايله فدا سياݞ هاري ملاكوكن فواس دان مالم هري ملاكوكن عبادة كات راج لڬي". راج ممبري كسمفتن فدا ركية انتوك مݞݞكت تاݞن تاݞنث, نمون دري سكيان بنݒاك تيداك ادا يݞ مݞݞكت تاݞنث سما سكالي, مريك برأݞڬفن بهوا برشراتن ايت ساݞة بارت. تيب تيب دري تاݞه تاݞه كرومنن مشركة ادا سأوراݞ فمود يݞ مݞݞكت تاݞنث دي اداله نبى الله ذوالكفل عليه السلام. همب سݞڬوف منجالنكن فواس دسياݞ هاري دان منجالنكن عبادة فدا مالم هاري كاتث داݞن سوار لنتݞ. فرا حضرن تركاجوت داݞن أوجافن نبى الله ذوالكفل عليه السلام بڬيت فول راج يݞ ادا ددافنث, اي تيداك يقين فدا كممفوان أنك مود ايت, هل اين دساببكن أوسيا نبى الله ذوالكفل عليه السلام مسيه أمت مود بڬيمان موݞكن اي دافة ملاكوكن فرشراتن يݞ دأجوكن اوليه راج, كات راج :" هي أنك مود ! جاݞنله أݞكو مائين مائين, سيمبرا اين اداله انتوك كفنتيݞن نڬاري دان ركية, داݞن تانݞ نبى الله ذوالكفل عليه السلام ملݞكه كهدافن راج, وهي راج جنجوݞن همب, أكو تيداك مائين مائين داݞن أوݘافنكو, أكو أكن برأوسها انتوك ملاكوكن فرشراتن يݞ فدوك بريكن, سمول راج تيداك دافة منريماث كرن فكتور أوسياث يݞ مسيه مود, نمون راج جوڬا ممفوݒائي فكيرن بهوا أنك ايت كالك دافة ممرينته ركيتث داݞن فنوه كباجيكن, سابب دري سكيان بنݒاكث حضرن هاث دي سنديري يݞ سݞڬوف منجالنكن فرشراتن ايت. أخيرث راج ستوجو دان ساجك سأت ايت نبى الله ذوالكفل عليه السلام منجدي راج. فدا سياݞ هاري اي ملاكوكن فواس دان مالم هاري منجالن عبادة كفدا الله, اي إيݞت فدا جنجيث ددافن راج. راج يݞ سوده لنجوت أوسيا ايت ساݞة سانݞ داݞن عمل فربواتن نبى الله ذوالكفل عليه السلام, اي ساݞة يقين  جيك نبى الله ذوالكفل عليه السلام منجدي راج مك ركيتث مندافتكن كدامين, أخيرث راج مݞهمبوسكن نافسث يݞ تراخير داݞن تانݞ. سبلوم مݞهمبوسكن نافسث يݞ تراخير راج ايت مسيه برفاسن كفدا نبى الله ذوالكفل عليه السلام أڬر تاتف منجالنكن فرشراتنث, اي مسيه راڬو داݞن كممفوان نبى الله ذوالكفل عليه السلام, اي خواتير جيك اي سوده منيݞڬل نبى الله ذوالكفل عليه السلام منيݞڬلكن فرشراتنث, نبى الله ذوالكفل عليه السلام برسومفه انتوك تاتف منجالنكن فرينته ايت. سفانيݞڬل راج نبى الله ذوالكفل عليه السلام مݒوسن سموا كڬياتن روتنث, سياݞ هاري اي منجالنكن فواس دسمفيݞ مݞورس ركية, سداݞ مالم هاري اي برعبادة كفدا الله, جم تيدور بڬيث هاث سديكت وقتو ساج. راݘ برو اين ساݞة صبر دالم ملاكوكن عبادة دان فواس, اي ساݞة دسانݞي ركيتث سابب تيداك ادا جارك أنترا كدواث, ستياف تامو يݞ بركنجوݞ أكن دتامنيث, كرن تيݞكه لاكوث ايت مك ركيت هيدوف داݞن تانݞ. كرن نبى الله ذوالكفل عليه السلام ساݞة مݞهورمتي تاموث مك ابليس منݘوب انتوك مݞڬودث, اي برفور فور منجدي تامو دمالم هاري كتيك راج مؤو تيدور, سوده منجدي صفة ابليس يݞ تيداك سوك جيك ادا أوراݞ بڬيت طاعة كفدا الله. " سياف يݞ ادا دلوار سيلهكن مسوك! كات راج ستاله صلاة", ستاله منوݞڬو أڬك لام ترداݞر فنتو دكاتوك أوراݞ, ستاله دفرسيلهكن مسوك اوليه راج تامو ايت تيداك منجواب سماسكالي,سأوسي ذكر نبى الله ذوالكفل عليه السلام منداتݞي فنتو ايت دان ممبوكث, اي ساݞة هارن سابب تيداك دجومفائي سأوراݞفون, بڬيت فنتو دتوتف كمبلي مك ترداݞر كتوكن فنتو لڬي. أخيرث نبى الله ذوالكفل عليه السلام ممبوك فنتو ايت دان تيداك منوتفث, اي يقين بهوا تامو يݞ هنداك برتنداݞ  كاكرجأنث ادا كفنتيݞن يݞ هروس دسالسيكن مالم ايت جوڬا, اي ممفوݒائي فكيرن سفرة ايت دساببكن سبالومث تيداك ادا تامو يݞ برتنداݞ فدا مالم هاري. تيداك لام كمودين منݘوله تامو يݞ دتوݞڬو توݞڬو ايت, ترلبيه دهول اي مݞوݘفكن سلام دان دبالس داݞن أوݘفن سلام جوڬا اوليه نبى الله ذوالكفل عليه السلام. سيلهكن مسوك توان, كات نبى الله ذوالكفل عليه السلام ممفرسيلهكن تاموث". كمودين مريك دودوك برهدافن يݞ دبتسي ماج, نبى الله ذوالكفل عليه السلام كمودين منݒاكن مقصود تامو ايت." أفاكه ادا يݞ فرلو أكو بنتو سهيݞڬا سودار مالم مالم برتنداݞ كسين؟ تاث نبى الله ذوالكفل عليه السلام كفدا تاموث". تامو ايت سفرة ليكث منوسيا اي هاث منوندككن وجهث." أمفون توانكو, مماݞ ادا كفرلوان يݞ منداسك سكالي سهيݞڬا همب برتامو مالم مالم بڬين,لڬي فول رومه همب ساݞة جؤه دري سين" جواب تامو ايت يݞ تيداك لائين اداله شيطان. " ݘريتاكن مساله يݞ سداݞ أݞكو هدافي, سياف تاهو أكو دافة ممبنتوث" أوجر نبى الله ذوالكفل عليه السلام  لڬي, كمودين تامو ايت ممبريكن سموا فرسوئلنث. فدا داسرث تامو ايت ممينت أڬر مسالهث دتونتسكن مالم ايت جوڬا. " بڬين ساج بيار فناصحتكو يݞ مماݘهكن مساله اين" كات نبى الله ذوالكفل عليه السلام سجورس كمودين, نمون تامو ايت تاتف ݞوتت أڬر اي سنديري يݞ مݒالسيكنث, تامو ايت تيداك مؤو أوراݞ لائين  يݞ مݞورسث. " همب تيداك مؤو جيك أوراݞ لائين يݞ مݒالسيكن أروسنكو اين, همب إيݞن توان سنديري يݞ مݒالسيكنث" كات تامو ايت تاتف برسكارس. أخيرث راجله يݞ مݒالسيكن فرسوئلن تاموث, تامو ايت كليهتن فواس دان راج فون فرڬي تيدور, نمون سبلومث اي مݒوره أڬر تامو ايت فولݞ بسوك فڬي ساج, نمون بتاف تركاجوتث نبى الله ذوالكفل عليه السلام كتيك فڬي بوت سوده تيداك مليهة تاموث لڬي, اي برو سدار بهوا تامو سمالم اداله شيطان, مسكيفون جم إسترحتث ترڬݞڬو داݞن اداث تامو ايت, نبى الله ذوالكفل عليه السلام تيداك فرنه مݞلوه سابب فوث فرينسف تامو اداله بركه, منولك تامو بررتي منولك بركه, كرن كصبرنث سهيݞڬا اي ترمسوك نبي فليهن دسيس الله, هل ايت تاله دتارݞكن دالم ألقرأن سفرة فرمان الله وَاذْكُرْ إِسْمَاعِيْلَ وَالْيَسَعَ وَذَا الْكِفْلِ وَكُلٌّ مِّنَ الْأَخْيَارِ. أرتيث دان إيݞتله أكن اسماعيل,اليسع دان ذوالكفل مريك سمواث ترمسوك أوراݞ أوراݞ بائيك يعني فليهن ( ص:٤٨ ) اي ترمسوك ساله سأوراݞ نبي يݞ صالح دمان اي ملاكوكن ١٠٠ كالي صلاة دالم سات هاري, كونن ݘريتاث دي مندافت توڬس مݞدلي قومث سݘار عدل دان مݞورسي مريك داݞن بائيك, توڬس ايت فون دلاكوكن كرن ايت اي دنماكن ذوالكفل أرتيث يݞ دبابني توڬس. اي وافة ددمسكوس دالم أوسيا ٧٥ تاهون فدا فريود سجاره ١٥٠٠-١٤٢٥ سبلوم مسيه, والله أعلم بالصواب.

                       MAKAM NABI DZULKIFLI AS



MODUL AJAR KELAS XI TENTANG PERADABAN ISLAM DI INDONESIA

  MODUL AJAR 6 PAI SMK FASE F A.        Informasi Umum   Kode Modul PAI.F.XI.6 Penyusun/Tahun K...