SHALAT FARDHU ‘AIN
SHALAT FARDHU 5 WAKTU
Pengertian sholat
Sholat menurut bahasa artinya do’a,
menurut istilah shalat ialah ibadat yang tersusun dari beberapa perkataan dan
perbuatan yang dimulai dengan takbir dan disudahi dengan salam. Firman Allah
Swt :
اتْلُ مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِنَ الْكِتَابِ وَأَقِمِ الصَّلَاةَ
إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاء وَالْمُنكَرِ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ
وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ.
Artinya :”Bacalah
apa yang telah diwahyukan kepadamu, Yaitu Al kitab (Al Quran) dan dirikanlah
shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan
mungkar. dan Sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar
(keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). dan Allah mengetahui apa yang kamu
kerjakan”. ( QS. Al-Ankabut : 45 )
Syarat wajib shalat
Adapun
syarat wajib shalat sebagai berikut :
a.
Islam
b.
Baligh
c.
Berakal
d. Suci dari haid dan nifas
Syarat sah shalat
Adapun
syarat sah shalat sebagai berikut :
a.
Suci dari hadats
besar dan hadats kecil
b.
Suci pakaian,
badan dan tempat.
c.
Menutup aurat.
d.
Mengetahui
masuknya waktu sholat
e. Menghadap kiblat
Rukun Shalat
Adapun
rukun shalat ada 13 macam , yaitu :
1.
Niat
Dalam
niat harus menghimpunkan 3 perkara, yaitu :
a.
Qashad yaitu menyengaja
perbuatan seperti aku shalat
b.
Ta’arrudh yaitu
niat fardhu.
c. Ta’yiin yaitu menentukan seperti zhuhur atau ashar.
Adapun
niat shalat lima waktu sebagai berikut :
a.
Niat shalat Isya
اُصَلِّى فَرْضَ اْلعِشَاءِ اَرْبَعَ رَكَعَاتٍ
اَدَاءً لله تَعَالَى
Artinya :” Aku shalat fardhu Isya empat
raka’at tunai karena Allah Ta’ala”.
b.
Niat Shalat Shubuh
اُصَلِّى فَرْضَ الصُّبْحِ رَكْعَتَيْنِ اَدَاءً
لله تَعَالَى
Artinya :” Aku shalat fardhu Shubuh dua raka’at tunai karena Allah Ta’ala”.
c. Niat Shalat Zhuhur
اُصَلِّى فَرْضَ اْلظُّهْرِ اَرْبَعَ رَكَعَاتٍ
اَدَاءً لله تَعَالَى
Artinya :” Aku
shalat fardhu Zhuhur empat raka’at tunai karena Allah Ta’ala”.
d. Niat Shalat Ashar
اُصَلِّى فَرْضَ اْلعَصْرِ اَرْبَعَ رَكَعَاتٍ
اَدَاءً لله تَعَالَى
Artinya :” Aku
shalat fardhu ‘Ashar empat raka’at tunai karena Allah Ta’ala”.
e. Niat Shalat Maghrib
اُصَلِّى
فَرْضَ اْلمَغْرِبِ ثَلَاثَ رَكَعَاتٍ اَدَاءً لله تَعَالَى
Artinya :” Aku shalat fardhu Maghrib tiga raka’at tunai karena Allah Ta’ala”
2.
Takbiratul ihram
Adapun syarat takbiratul
ihram sebagai berikut :
a.
Jatuhnya
takbiratul ihram itu ketika berdiri pada shalat fardhu
b.
Dengan
menggunakan bahasa Arab.
c.
Dengan
lafazh ( الله أكبر )
d.
Tersusun
seperti kalimat diatas, tidak dibolak balik.
e.
Tidak
dipanjangkan Hamzah Jalalahnya.
f.
Tidak
dipanjangkan huruf Ba ( ب ) pada (
أكبر )
g.
Tidak
di tasydidkan huruf Ba (
ب )
h.
Tidak
menambah huruf Waw ( و )
sebelum lafazh jalalah.
i.
Tidak
menambah Waw ( و ) mati atau berbaris diantara dua kalimat
tersebut.
j.
Tidak
berhenti panjang atau pendek diantara
kedua kalimat tersebut.
k.
Mendengarkan
dirinya sekalian hurufnya.
l.
Masuk
waktu pada shalat yang berwaktu.
m.
Jatuhnya
takbir itu ketika menghadap kiblat
n.
Tidak
cedar semua hurufnya.
o.
Mendahulukan
takbir imamnya atas makmumnya jika berjama’ah.
p.
Disunnahkan
membaca do’a iftitah setelah takbiratul ihram sebagai berikut :
اللهُ اَكْبَرُ كَبِيْرًا وَّالْحَمْدُ للهِ كَثِيْرًا
وَّسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَّاَصِيْلًا اِنِّيْ وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِى فَطَرَ
السَّموَاتِ وَاْلاَرْضَ حَنِيْفًا مُّسْلِمًا وَمَا اَنَا مِنَ اْلمُشْرِكِيْنَ ,
اِنَّ صَلَاتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاِتيْ للهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ ,
لَا شَرِيْكَ لَهُ وَبِذَالِكَ اُمِرْتُ وَاَنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ .
Artinya :” Allah Yang Maha Besar kebesarannya, dan puji-pujian bagi Allah pujian yang banyak , Maha Suci Allah pagi dan petang, aku hadapkan mukaku bagi tuhan yang menjadikan langit dan bumi, semata-mata aku menjunjung dan tiada aku termasuk daripada orang yang mensekutukan-Nya. Sungguh , shalatku, ibadahku, hidupku , matiku semua bagi Allah tuhan semesta alam, tiada sekutu bagi-Nya . Demikianlah yang diperintahkan kepadaku dan aku termasuk dari orang-orang Islam”.
3. Berdiri betul bagi yang kuasa
Posisi kaki mengarah ke kiblat dengan jarak antara kaki kanan dan kiri kurang lebih satu jengkal, demikianlah yang dicontohkan Rasulullah Saw.
4.
Membaca Surah Al-Fatihah
Adapun tata cara membaca surah Al-fatihah dengan syarat sebagai
berikut :
a.
Kalimatnya
bersusun
b.
Berturut-turut
c.
Memelihara
sekalian hurufnya.
d.
Memelihara
sekalian tasydidnya.
e.
Tidak
mengantarai diam yang panjang atau pendek serta tidak berniat memutuskan
bacaan.
f.
Membaca
sekalian ayatnya.
g.
Tidak
salah yang mencedrakan maknanya.
h.
Membacanya
ketika berdiri pada shalat fardhu
i.
Mendengarkan
akan dirinya
j.
Tidak
menyelengi dengan bacaan yang lain. Adapun bacaannya adalah :
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ -١- الْحَمْدُ
للّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ -٢- الرَّحْمـنِ الرَّحِيمِ -٣- مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ
-٤- إِيَّاكَ نَعْبُدُ وإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ -٥- اهدِنَــــا الصِّرَاطَ المُستَقِيمَ
-٦- صِرَاطَ الَّذِينَ أَنعَمتَ عَلَيهِمْ غَيرِ المَغضُوبِ عَلَيهِمْ وَلاَ الضَّالِّيٓنَ
-٧-
Artinya :” Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Yang menguasai di hari Pembalasan. Hanya Engkaulah yang Kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah Kami meminta pertolongan. Tunjukilah Kami jalan yang lurus, ( yaitu ) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat”.
5.
Ruku’
beserta thuma’ninah
Sunah membaca : ( سُبْحَانَ رَبِّيَ اْلعَظِيْمِ وَبِحَمْدِهِ ) dibaca 3 kali, artinya: “Maha Suci tuhanku Yang Maha Agung dan dengan memuji-Nya”
6.
I’tidal
beserta thuma’ninah
Sunah membaca ( سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ ) artinya :” Allah Maha Mendengar bagi siapa yang memuji-Nya, wahai tuhan kami bagi-Mu segala pujian”
7.
Sujud
dua kali beserta thuma’ninah
Adapun
ketentuan sujud dengan syarat sebagai berikut :
a.
Sujud itu dengan
tujuh anggota tubuh.
b.
Dahinya terbuka.
c.
Menekan kepalanya
kelantai
d.
Menyengaja sujud.
e.
Tiada sujud itu
diatas sesuatu yang bergerak dengan gerakan dirinya.
f.
Meninggikan
bawahnya daripada atasnya.
ketika sujud sunah membaca ( سُبْحَانَ
رَبِّيَ اْلأعلى وَبِحَمْدِهِ
) dibaca 3 kali, artinya :
” Maha Suci tuhanku Yang Maha Tinggi dan
dengan memuji-Nya”.
8.
Duduk
antara dua sujud beserta thuma’ninah
Sunah
membaca :
رَبِّ اغْفِرْلِيْ وَارْحَمْنِيْ وَاجْبُرْنِيْ
وَارْفَعْنِيْ وَارْزُقْنِيْ وَاهْدِنِيْ وَعَافِنِيْ وَاعْفُ عَنِّيْ.
Dibaca 3 kali
Artinya :” Wahai tuhanku ampunilah dosaku, berilah aku rahmat, cukupkanlah kekuranganku, angkatlah derajatku, berilah aku rezki, tunjukilah aku, sehatkanlah tubuhku , maafkanlah kesalahanku”.
9.
Membaca tasyahud akhir
Adapun bacaan tasyahud akhir sebagai berikut
اَلتَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ
الطَّيِّبَاتُ للهِ , اَلسَّلَامُ عَلَيْكَ اَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ
وَبَرَكَاتُهُ, اَلسَّلَامُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللهِ الصَّالِحِيْنَ , اَشْهَدُ
اَنْ لَااِلهَ اِلَّا اللهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا رَّسُوْلُ اللهِ . اَللَّهُمَّ
صَلِّى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ . ( sampai
disini kalau tasyahud Awwal ) وَعَلَى الِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ
عَلَى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى الِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى
سَيِّدِنَامُحَمَّدٍ وَعَلَى الِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا
اِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى الِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ فِى اْلعَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ
مَّجِيْدٌ . اَللَّهُمَّ اغْفِرْلِيْ مَا قَدَّمْتُ وَمَا اَخَّرْتُ وَمَا اَسْرَرْتُ
وَمَا اَعْلَنْتُ وَمَا اَسْرَفْتُ وَمَا اَنْتَ اَعْلَمُ بِهِ مِنِّيْ اَنْتَ الْمُقَدِّمُ
وَاَنْتَ الْمُؤَخِّرُ لَااِلهَ اِلَّا اَنْتَ يَا مُقَلِّبَ اْلقُلُوْبِ ثَبِّتْ
قَلْبِيْ عَلَى دِيْنِكَ وَعَلَى طَاعَتِكَ . اَللَّهُمَّ اِنِّيْ اَعُوْذُبِكَ مِنْ
عَذَابَ اْلقَبْرِ وَمِنْ عَذَابَ النَّارِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ
وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ .
Artinya :” Segala kehormatan yang bertambah-tambah, segala rahmat, segala kebaikan semua bagi Allah, kesejahteraan dan rahmat-Nya dan segala berkatnya semoga dilimpahkan atas kami dan atas segala hamba Allah yang baik-baik, aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah, ya Allah berilah rahmat atas penghulu kami Nabi Muhammad dan atas segala keluarganya, seperti Engkau beri rahmat atas Nabi Ibrahim dan keluarganya, dan berkatilah Nabi Muhammad dan keluarganya seperti Engkau berkati Nabi Ibrahim dan keluarganya, dalam sekalian alam ini, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Terpuji. Ya Allah, ampunilah dosaku yang terdahulu, yang terkemudian, yang tersembunyi, yang nyata, yang lampau dan Engkau lebih mengetahuinya daripadaku, Engkaulah yang mendahulukan, Engkaulah yang mengakhirkan, tidak ada tuhan yang benar hanya Engkau, wahai yang membolak-balikkan segala hati, tetapkanlah hatiku atas agama Engkau dan berbakti kepada Engkau. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung dengan Engkau dari siksa kubur, siksa api neraka, fitnah dimasa hidup dan masa mati dan dari sejahat-jahat fitnah Dajjal”.
10. Duduk tasyahud akhir
Adapun cara duduk tasyahud akhir adalah kaki kiri didimasukkan kebawah kaki kanan, seperti yang terlihat pada gambar berikut ini :
11. Membaca shalawat atas Nabi Muhammad Saw
Bacaannya seperti yang terdapat dalam tasyahud akhir
12. Membaca Salam pertama
Bacaannya seperti berikut ini : ( اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ ) artinya ”Mudah-mudahan kesejahteraan Allah dan rahmat-Nya atas kamu”. Dan salam yang kedua hukumnya sunnah.
13. Tertib dengan segala rukunnya
Maka tiap-tiap rukun yang dihadirkan dihati dinamakan rukun Qalbi, tiap-tiap yang dibaca dinamakan rukun Qauli dan tiap-tiap yang yang diperbuat dinamakan rukun Fi’li .
Sunnah-sunnah
shalat
Adapun sunah-sunah shalat diantaranya:
a.
Mengangkat Kedua Tangan. ...
b.
Meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri (sedekap) ...
c.
Membaca Do'a Istiftah. ...
d.
Membaca Basmalah dengan lirih saat shalat jahr. ...
e.
Mengucapkan Aamiin. ...
f.
Membaca ayat Al-Qur'an selain Al-Fatihah. ...
g.
Membaca bacaan Tasbih ketika ruku' dan sujud. ...
h. Membaca Bacaan Tasmi' dan Tahmid.
Yang membatalkan
shalat
Adapun yang membatalkan shalat adalah sebagai berikut:
1. Dalam keadaan hadats kecil dan
hadats besar. Hadats kecil seperti melakukan hal yang membatalkan wudhu dan
hadats besar misalnya haid, nifas maupun dalam keadaan junub.
2.
Sebagian aurat terbuka saat sholat.
3.
Mengkonsumsi makanan dan minuman saat sholat.
4.
Terdapat najis pada
badan maupun pakaian.
5.
Bergerak hingga lebih dari tiga kali berturut-turut.
6.
Melakukan gerakan yang besar seperti melompat dan
memukul.
7.
Mendahului maupun terlambat mengikuti gerakan sholat imam
sampai dua rukun. Contohnya ketika imam masih dalam keadaan sujud, makmum sudah
bangun dari sujud.
8.
Memiliki niat
membatalkan sholat dengan kondisi tertentu.
9.
Mengurangi rukun sholat.
10. Tertawa dengan keras,
berdahak, batuk tanpa disengaja.
Demikian tata cara sholat semoga bermanfaat. Wallahu A’lam