Rabu, 17 Juni 2015

MALAM LAILATUL QADAR

PEMAHAMAN TENTANG QS. AL-QADR AYAT 1 – 8


إِنَّا أَنزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ -١- وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ -٢- لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِّنْ أَلْفِ شَهْرٍ -٣- تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِم مِّن كُلِّ أَمْرٍ -٤- سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ٥-

1. Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan[1593].
2. dan tahukah kamu Apakah malam kemuliaan itu?
3. malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.
4. pada malam itu turun malaikat-malaikat dan Malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk   mengatur segala urusan.
5. malam itu (penuh) Kesejahteraan sampai terbit fajar.

[1593] Malam kemuliaan dikenal dalam bahasa Indonesia dengan malam Lailatul Qadr Yaitu suatu malam yang penuh kemuliaan, kebesaran, karena pada malam itu permulaan turunnya Al Quran.
Pada ayat 1 Allah Swt menegaskan Sesungguhnya Kami telah menurunkannya yaitu menurunkan Al-Qur’an seluruhnya sekali turun dari Lauh Mahfuzh hingga kelangit yang paling bawah pada malam Lailatul Qadar yaitu malam yang penuh dengan kemulian dan kebesaran. Al-Qur’an Allah turunkan kedunia dengan perantara malaikat Jibril as pada 17 Ramadhan tahun pertama kenabian Rasulullah Saw ketika beliau sedang bertahanus dalam gua Hera dengan diturunkan surah yang pertama yaitu QS. Al-‘Alaq ayat 1 -5.
Sepenuhnya terbukti dalam ayat-ayat Al-Qur’an, bahwa Al-Qur’an memang benar diturunkan di bulan Ramadhan, sebagaimana firman Allah Swt dalam ayat yaitu QS. Al-Baqarah ayat 185 :
Artinya :” Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil)”. Jadi secara zhahir tampak bahwa seluruh Al-Qur’an diturunkan pada bulan ini.
Pada ayat pertama Surah Al-Qadar ini kata “Al-Qur’an” tidak dijelaskan secara jelas , namun adalah pasti bahwa kata ganti objektif yang ada dalam ayat tersebut merujuk pada Al-Qur’an. Tampaknya ketersembunyian penyebutan kata Al-Qur’an secara terbuka adalah untuk menyatakan arti pentingnya.
Prase Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an ) dalam arti lain adalah untuk menunjukkan arti penting dari kitab suci ini di mana Allah telah menisbatkan penurunan itu kepada Diri-Nya sendiri khususnya dalam kata ganti jamak “Kami” ,hal ini membuktikan keagungan Al-Qur’an.
Turunnya Al-Qur’an di malam kemulian, malam yang didalamnya nasib manusia ditetapkan merupakan alasan lain untuk memperlihatkan arti penting kitab Allah yang agung ini dalam takdir manusia di dunia.
Dengan menggabungkan arti ayat-ayat ini dan ayat yang disebutkan dari Surah Al-Baqarah diatas dapat disimpulkan bahwa malam kemulian itu adalah di bulan Ramadhan. Namun ayat tersebut tidak menyebutkan secara jelas malam-malam mulia tersebut karena sesungguhnya seluruh malam dari bulan Ramadhan itu adalah malam mulia. Al-Qur’an itu sendiri diturunkan selama 22 tahun 2 bulan 22 hari atau digenapkan menjadi 23 tahun secara berangsur-angsur.
Dalam sejumlah ayat Al-Qur’an telah digunakan kata inzal dan sebagian lagi dengan kata tanzil. Perbedaan kedua kata ini yaitu: kata inzal mempunyai arti luas dan dalam konteks ayat ini bermakna menurunkan sekaligus, sedangkan kata tanzil bermakna menurunkan secara bertahap, melihat kedua pengertian tersebut akar katanya sama yaitu nazala. Kalau digunakan kata inzal berarti menurunkan Al-Qur’an sekaligus dari Lauh Mahfuzh sedangkan kata tanzil berarti menurunkan Al-Qur’an dari langit terendah kepada Nabi Muhammad Saw secara bertahap.
Selanjutnya, ayat tersebut berbunyi “Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Arti ini menunjukkan bahwa arti penting malam ini sedemikian rupa sehingga bahkan Nabi Muhammad Saw sendiri, dengan pengetahuannya yang luas, tidak mengetahuinya sebelum turunnya ayat-ayat ini.
Kita tahu bahwa “seribu bulan” setara dengan 83 tahun, sesungguhnya agungnya malam tersebut adalah yang nilai-nilainya sebanyak panjangnya kehidupan yang diberkahi. Sebagian ahli tafsir mengatakan bahwa gambaran seribu bulan yang disebutkan dalam ayat ini adalah sebagai pernyataan tambahan bahwa nilai malam kemulian itu adalah lebih baik dari seribu bulan. Dengan demikian kita sebagai seorang mukmin yang sejati beramal pada bulan ramadhan itu adalah suatu kewajiban yang senantiasa harus dikerjakan dan siapapun berhak untuk mendapatkan malam kemulian tersebut asalkan dia mau beramal pada malam ramadhan itu maka dia pun akan mendapatkan berkah dari seribu bulan tersebut, hal ini disampaikan agar dalam beramal pada bulan ramadhan tidak memilih-milih malam tertentu saja.
Ayat selanjutnya menjelaskan rincian apa yang terjadi dimalam kemulian tersebut dengan mengatakan:” Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Mengenai istilah tanazala yang semula tatanazzala yang merupakan kata kerja masa depan dengan arti kesinambungan, menjadikannya jelas bahwa malam kemulian bukan saja hanya berlaku pada masa dakwah Nabi Muhammad Saw  atau semasa turunnya Al-Qur’an saja , melainkan sesuatu kenyataan abadi sepanjang masa dan merupakan suatu malam yang berulang-ulang setiap tahunnya.
Sementara itu pengertian “ruh” sebagaian telah menyatakan bahwa yang dimaksud disini adalah malaikat Jibril as yang disebut juga dengan ruhul amin, tetapi pendapat lain menyatakan bahwa yang dimaksud ruh itu adalah dalam pengetian ilham atau inspirasi jika dikaitkan dengan QS. Asy-Syuura ayat 52 menjelaskan “ Dan Demikianlah Kami wahyukan kepadamu wahyu (Al Quran) dengan perintah kami. sebelumnya kamu tidaklah mengetahui Apakah Al kitab (Al Quran) dan tidak pula mengetahui Apakah iman itu, tetapi Kami menjadikan Al Quran itu cahaya, yang Kami tunjuki dengan Dia siapa yang Kami kehendaki di antara hamba-hamba kami. dan Sesungguhnya kamu benar- benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus”. Hal tersebut berkaitan dengan para malaikat wahyu Allah yang turun ke dalamnya untuk mengatur semua urusan.
Pengertian objektif dari min kulli amri adalah para malaikat turun untuk menyeimbangkan dan menetapkan nasib-nasib serta membawa rahmat dan kebaikan pada malam itu, karena mereka itu membawa berbagai urusan untuk manusia dengan ijin dari Allah Swt. Ada beberapa pendapat mengenai urusan-urusan yang ditetapkan dalam malam kemulian tersebut diantaranya:
1.      Malam itu disebut malam lailatul qadar lantaran semua urusan dan nasib manusia selama satu tahun ditetapkan dimalam itu, hal ini sejalan dengan QS.Ad-Dukhan ayat 3-4 yang artinya: “Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan Sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan. Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah”
Malam yang diberkahi ialah malam Al Quran pertama kali diturunkan. di Indonesia umumnya   dianggap jatuh pada tanggal 17 Ramadhan.Yang dimaksud dengan urusan-urusan di sini ialah segala perkara yang berhubungan dengan kehidupan makhluk seperti: hidup, mati, rezki, untung baik, untung buruk dan sebagainya.
2.      Malam itu disebut malam lailatul qadar lantaran ia banyak memiliki arti penting dan kemulian.
3.      Dinamakan malam lailatul qadar karena malam itulah turunnya Al-Qur’an kepada Nabi yang mulia yakni Muhammad Saw yang dibawa oleh malaikat mulia pula yaitu Jibril as.
4.      Orang yang menghidupkan malam qadar itu dengan amal ibadah  maka ia kan mendapatkan kedudukan yang tinggi.

            Mengapa lailatul qadar itu tersembunyi di antara malam-malam sepanjang tahun atau malam Ramadhan dengan alasan agar orang-orang bisa memandang semua malam Ramadhan itu penting tanpa memilih malam tertentu saja, sebab Allah merahasiakan keridhaan-Nya dalam bentuk semua ketaatan  dan laku ibadah sehingga orang-orang bisa melakukan  semua bentuk ketaatan dan ibadah tersebut dan Dia juga menyembunyikan murka-Nya dalam perbuatan dosa dan maksiat secara umum agar manusia bisa menghindar dari segala jenis dosa.
Ayat  terakhir dalam surah ini mengatakan : Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar. Inilah malam yang didalamnya Al-Qur’an diturunkan. Beribadah dan menghidupkan malam itu setara dengan seribu bulan, Rahmat dan karunia-Nya turun yang meliputi segenap makhluk dengan diiringi segenap malaikat yang ikut serta kebumi yang membawa kedamaian dari awal malam hingga terbit fajar.

Lailatul Qadar atau Lailat Al-Qadar  ( malam ketetapan  )    adalah satu malam penting yang terjadi pada bulan   Ramadan,   yang   dalam   Al- Qur'an  digambarkan   sebagai malam yang  lebih  baik  dari  seribu  bulan. Dan  juga  diperingati  sebagai  malam  diturunkannya  Al- Qur'an. Diantara kita mungkin pernah  mendengar  tanda-tanda  malam lailatul qadar , Nabi  shallallahu’alaihi wa sallam pernah mengabarkan kita di beberapa sabda beliau tentang tanda-tanda datangnya  malam lailatul Qadar  yang banyak ditemukan oleh para sahabat dan orang-orang sholeh yaitu:
1.  Udara dan suasana pagi yang tenang, 
      Ibnu Abbas radliyallahu’anhu berkata: Rasulullah Saw bersabda:“Lailatul qadar adalah malam tentram dan tenang, tidak terlalu panas dan  tidak pula  terlalu  dingin, esok paginya sang surya terbit dengan sinar lemah berwarna merah” (Hadist hasan)
1.      Cahaya mentari lemah, cerah tak bersinar kuat keesokannya
Dari Ubay bin Ka’ab radliyallahu’anhu, bahwasanya Rasulullah Saw bersabda:
“Keesokan  hari  malam  lailatul qadar matahari terbit hingga tinggi tanpa sinar bak nampan” ( HR Muslim )
2.      Terkadang terbawa dalam mimpi
        Seperti yang terkadang dialami oleh sebagian sahabat Nabi radliyallahu’anhum.
3.      Bulan nampak separuh bulatan
 Abu Hurairoh r.a pernah bertutur: Kami pernah berdiskusi tentang lailatul qadar di sisi Rasulullah shallahu’alaihi wa sallam, beliau berkata :“Siapakah  dari  kalian  yang  masih  ingat  tatkala  bulan  muncul,   yang  berukuran  separuh nampan.”
( HR. Muslim )
4.        Malam yang terang,  tidak panas,  tidak dingin,  tidak ada awan, tidak hujan, tidak ada  angin  kencang dan tidak ada yang dilempar pada malam itu dengan bintang (lemparan meteor bagi setan ) . Sebagaimana sebuah hadits, dari Watsilah bin al-Asqo’ dari Rasulullah Saw bersabda:Lailatul qadar  adalah  malam  yang  terang,  tidak  panas,  tidak  dingin,  tidak ada awan, tidak hujan, tidak ada angin kencang dan tidak ada yang dilempar pada malam itu dengan bintang ( lemparan meteor bagi setan )” ( HR. At-Thobroni dalam dengan sanad hasan )
6.  Orang yang beribadah pada malam tersebut merasakan lezatnya ibadah, ketenangan hati dan kenikmatan bermunajat kepada Rabb-nya tidak seperti malam-malam lainnya.
7.  Imam Al-Ghazali,ra berkata :
     a. Apabila awal ramadhan hari minggu atau rabu maka malam lailatul qadar turun pada  malam ke 29.
     b.  Apabila awal ramadhan pada hari senin maka lailatul qadar turun pada malam ke 21
     c. Apabila awal ramadhan pada hari selasa atau jum’at maka lailatul qadar akan turun pada malam ke 27.
d. Apabila awal ramadhan pada hari kamis maka malam lailatul qadar akan turun pada malam ke 25
e. Apabila awal ramadhan pada hari sabtu maka malam lailatul qadar akan turun pada malam ke 23
   Karakter yang dibangun dari memahami surah Al-Qadar diatas adalah sebagai berikut :
1.        Giat membaca Al-Qur’an, karena dengan membaca Al-Qur’an pikiran kita menjadi cerdas.
2.        Rajin beribadah kepada Allah.
3.        Mawas diri, karena malaikat senantiasa mengawasinya.
4.        Berjiwa bersih, selamat atau taat.

Dengan demikian wahai abdi-abdi Allah carilah malam kemulian itu dengan sungguh-sungguh dengan  beribadah baik sholat, membaca Al-Qur’an, berzikir, bertasbih, bersholawat dan ibadah-ibadah lainya, semoga kita diberikan kekuatan untuk dapat menjalankan ibadah dimalam kemulian tersebut.

<script async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-6303669560088871"crossorigin="anonymous"></script>

 

Selasa, 03 Februari 2015

KEUTAMAAN MEMBACA AL-QUR'AN


1.      Pembaca Al-Qur’an akan memperoleh ketenangan dan rahmat Allah.

Dalam satu hadist diceritakan bahwa ada seorang laki-laki membaca surat Al-Kahfi, dan didekatnya ada seekor kuda tertambat dengan tali panjang. Sekonyong-konyong datang awan menyelubungi tempat orang itu, sehingga kuda tersebut berputar-putar ditambatannya lalu lari. Ketika hari telah pagi, orang itu mendatangi Nabi Saw. lalu diceritakannya kepada beliau peristiwa yang dialaminya itu. Sabda Nabi Saw., “Itulah ‘sakinah’ (para malaikat turun membawa ketenangan dan rahmat) bagi pembaca Al-Qur’an.” (Shahih Muslim: 765)
2.      Orang yang membaca Al-Qur’an akan memperoleh perhatian dari Allah.
Dari Abu Hurairah r.a.,katanya dia mendengar Nabi Saw bersabda: “Allah tidak menaruh perhatian terhadap sesuatu, seperti perhatian-Nya terhadap Nabi ketika beliau melagukan Al-Qur’an dengan suaranya yang indah dan keras.” (Shahih Muslim: 764)

3.      Orang yang membaca Al-Qur’an di ibaratkan jeruk yang rasanya manis.
Rasulullah Saw bersabda: “Perumpamaan orang mukmin yang membaca Qur’an ialah seperti jeruk manis. Baunya harum dan rasanya manis. Dan perumpamaan orang mukmin yang tidak membaca Qur’an ialah seperti kurma, tidak berbau tetapi rasanya manis. Dan perumpamaan orang munafik yang membaca Qur’an ialah seperti kemangi, baunya harum tetapi rasanya pahit. Dan perumpamaan orang munafik yang tidak membaca Qur’an ialah seperti paria, tidak berbau dan rasanya pahit.” (Shahih Muslim: 766)

4.      Mahir membaca Al-Qur’an akan memperoleh kemuliaan di akhirat.
Dari ‘Aisyah r.a.., katanya Rasulullah Saw bersabda: “Orang (mukmin) yang mahir membaca Qur’an, maka kedudukannya di akhirat di temani para malaikat yang mulia. Dan orang yang membaca Qur’an, padahal dia gagap sehingga sulit baginya membaca, maka dia mendapat pahala ganda.” (Shahih Muslim: 767)

5.      Disukai membaca Al-Qur’an di hadapan orang-orang pintar.
Dari Anas r.a., katanya Rasulullah Saw bersabda kepada Ubay bin Ka’ab r.a., sabdanya: “Sesungguhnya Allah menyuruhku supaya membacakan kepadamu: “Lam yakunil ladzina kafaru (Surat Al-Bayyinah).” Tanya Ubay, “Apakah Allah menyebut namaku kepada anda?” Jawab Rasulullah Saw: “Ya, Allah menyebut namamu.” Lalu Ubay menangis karenanya. (Shahih Muslim: 768)

6.      Keutamaan menyimak bacaan Al-Qur’an dan menghayatinya.
Dari ‘Abdullah Ibn Mas’ud r.a., katanya Rasulullah Saw bersabda kepadanya, sabdanya: “Bacakanlah Qur’an kepada-ku!” Jawabku, “Bagaimana pula aku harus membacakan-nya kepada anda, sedangkan Qur’an itu sendiri diturunkan kepada anda.” Sabda beliau, “Aku ingin mendengarkannya dari orang lain.” Karena itu, kubacakan kepada beliau Surat An-Nisā’. Ketika bacaanku sampai kepada ayat: “Fakaifa idza ji’na min kulli ummatin bisyahidin wa ji’na bika haulai syahida.” [Maka bagaimanakah halnya orang kafir nanti, apabila Kami mendatangkan seseorang saksi (rasul) dari tiap-tiap umat dan Kami mendatangkan kamu (Muhammad) sebagai ssaksi atas mereka itu (sebagai umatmu).] (An-Nisā’ :41); Ketika itu aku mengarahkan pandanganku kepada beliau, maka kelihatan olehku air mata-nya mengalir.” (Shahih Muslim: 769)

7.      Keutamaan membaca Al-Qur’an dalam shalat.
Dari ‘Abu Hurairah r.a., katanya Rasulullah SAW bersabda: “Sukakah kamu, bila kamu pulang kerumahmu lantas kamu mendapati tiga ekor unta yang sedang bunting dan gemuk-gemuk?” Jawab kami, “Tentu, ya, Rasulullah!” Sabda beliau,“Membaca tiga ayat dalam shalat lebih bagus nilainya dari ketiga unta bunting itu.” (Shahih Muslim: 770)

8.    Orang yang membaca Al-Qur’an memperoleh Syafa’at di akhirat kelak.
        Rasulullah SAW bersabda: “Bacalah Al-Qur’an, karena dia akan datang memberi syafa’at kepada pembacanya pada hari kiamat nanti. Bacalah Zahrawain, yakni surat Al-Baqarah dan ‘Ali ‘Imran, karena keduanya akan datang pada hari kiamat nanti, seperti dua tumpuk awan menanungi pembacanya, atau seperti dua kelompok burung yang sedang terbang dalam formasi hendak membela pembacanya. Bacalah Al-Baqarah, karena dengan membacanya beroleh berkat, dan dengan tidak membacanya beroleh penyesalan, dan pembacanya tidak dapat dikuasai (dikalahkan) oleh tukang-tukang sihir.” (Shahih Muslim: 771)


9.      Keutamaan surat “Al-Fatihah”, surat “Al-Baqarah” dan surat Al Kahfi
Dari Ibnu ‘Abbas r.a., katanya: “Pada suatu waktu, ketika Jibril sedang duduk di samping Rasulullah Saw, sekonyong-konyong kedengaran suatu bunyi seperti pintu sedang di bukakan orang. Lalu diangkatnya kepalanya, seraya berkata: “Nah! Inilah pintu langit dibukakan hari ini, dimana tidak pernah dibuka melainkan baru hari ini.” Dari pintu itu turun malaikat. Kata Jibril,” Inilah malaikat turun ke bumi. Dimana dia tidak pernah turun sebelumnya, melainkan baru hari ini.” Setelah malaikat itu memberi salam, lalu dia berkata, “Gembirakanlah ummatmu dengan dua cahaya yang kedua-duanya hanya diturunkan kepada-mu, dan tidak pernah diturunkan kepada para Nabi sebelum kamu, yaitu: Surat Al-Fatihah dan ayat-ayat penutup surat Al-Baqarah (ayat:284-286). Tidak satu huruf pun yang anda baca dari keduanya, melainkan akan diberikan pahalanya kepada anda.”
Sabda Rasulullah Saw: “Siapa yang membaca kedua ayat itu, yakni dari akhir surat Al-Baqarah, niscaya keduanya akan memeliharanya dari bencana.” (Shahih Muslim: 772-773)
Orang yang membaca surat “Al-Kahfi” akan terpelihara dari kejahatan Dajjal. Rasulullah Saw bersabda: “Siapa yang menghafal sepuluh ayat dari awal surat “Al-Kahfi”, dia terpelihara dari bencana kejahatan Dajjal.” Dari Abu Qatadah r.a. dengan sanad yang sama: “Begitu pula ayat-ayat penghabisan surat Al-Kahfi (ayat 102-110)

10.    Membaca surat “Al-Ikhlas” , Al Falaq dan An Naas.
 Rasulullah Saw bersabda: “Tidak sanggupkah kamu membaca sepertiga Qur’an dalam semalam?” Mereka balik bertanya, “Bagaimana cara membaca sepertiganya?” Jawab Nabi Saw, “Qul huallahu Ahad. (surat Al-Ikhlas) sama nilainya dengan sepertiga Al-Qur’an.” [Lihat Shahih Muslim: 777-780]

Keutamaan surat “Al-Falaq” dan surat “An-Nās” (Mu’awwidzatain)
Rasulullah Saw bersabda: “Tahukah kamu beberapa ayat yang diturunkan Allah tadi malam, dan yang belum pernah ada bandingannya? Ayat-ayat itu ialah: Qul a’udzu birabbil falaq Qul a’udzu birabbinnas (Surat Al-Falaq dan Surat An-Nas).” (Shahih Muslim: 781)

<script async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-6303669560088871"crossorigin="anonymous"></script>

 


SEPUTAR AL-QURAN


No
Surah
Ayat
Jumlah
No
Surah
Ayat
Jumlah
No
Surah
Ayat
Jumlah
1
Al Fatihah
7
7
39
Az Zumar
75
4133
77
Al Mursalat
50
5672
2
Al Baqarah
286
293
40
Al Mu’min
85
4218
78
An Naba’
40
5712
3
Ali Imran
200
493
41
Fushilat
54
4272
79
An Nazi’at
46
5758
4
An Nisa
176
669
42
Asy Syura
53
4325
80
Abasa
42
5800
5
Al Maidah
120
789
43
Az Zukhruf
89
4414
81
At Takwir
29
5829
6
Al An’am
165
954
44
Ad Dukhon
59
4473
82
Al Infitor
19
5848
7
Al A’raf
206
1160
45
Al Jasiah
37
4510
83
Al Muthoffifin
36
5884
8
Al Anfal
75
1235
46
Al Ahqaf
35
4545
84
Al Insyiqoq
25
5909
9
At Taubah
129
1364
47
Muhammad
38
4583
85
Al Buruj
22
5931
10
Yunus
109
1473
48
Al Fath
29
4612
86
Ath Thariq
17
5948
11
Hud
123
1596
49
Al Hujurat
18
4630
87
Al A’la
19
5967
12
Yusuf
111
1707
50
Qaaf
45
4675
88
Al Ghosyiah
26
5993
13
Ar Ra’d
43
1750
51
Az Zaariyat
60
4735
89
Al Fajr
30
6023
14
Ibrahim
52
1802
52
At Tuur
49
4784
90
Al Balad
20
6043
15
Al Hijir
99
1901
53
An Najm
62
4846
91
Asy Syams
15
6058
16
An Nahl
128
2029
54
Al Qamar
55
4901
92
Al Lail
21
6079
17
Al Isra
111
2140
55
Ar Rahman
78
4979
93
Adh Dhuha
11
6090
18
Al Kahfi
110
2250
56
Al Waqi’ah
96
5075
94
Al Insyirah
8
6098
19
Maryam
98
2348
57
Al Hadid
29
5104
95
At Tiin
8
6106
20
Thoha
135
2483
58
Al Mujadilah
22
5126
96
Al ‘Alaq
19
6125
21
Al Anbiya
112
2595
59
Al Hasyr
24
5150
97
Al Qadar
5
6130
22
Al Hajj
78
2673
60
Al Mumtahanah
13
5163
98
Al Bayyinah
8
6138
23
Al Mu’minum
118
2791
61
Ash Shaaf
14
5177
99
Al Zalzalah
8
6146
24
An Nuur
64
2855
62
Al Jumu’ah
11
5188
100
Al ‘Adiyat
11
6157
25
Al Furqan
77
2932
63
Al Munafiqun
11
5199
101
Al Qariah
11
6168
26
Asy Syu’ara
227
3159
64
At Taghabun
18
5217
102
At Takatsur
8
6176
27
An Naml
93
3252
65
At Thalaq
12
5229
103
Al Ashr
3
6179
28
Al Qashash
88
3340
66
At Tahrim
12
5241
104
Al Humazah
9
6188
29
Al Ankabut
69
3409
67
Al Mulk
30
5271
105
Al Fiil
5
6193
30
Ar Ruum
60
3469
68
Al Qalam
52
5323
106
Quraisy
4
6197
31
Luqman
34
3503
69
Al Haqqah
52
5375
107
Al Ma’uun
7
6204
32
As Sajadah
30
3533
70
Al Ma’arij
44
5419
108
Al Kautsar
3
6207
33
Al Ahzab
73
3606
71
Nuh
28
5447
109
Al Kafirun
6
6213
34
Saba’
54
3660
72
Al Jin
28
5475
110
An Nashr
3
6216
35
Fatir
45
3705
73
Al Muzzamil
20
5495
111
Al Lahab
5
6221
36
Yasin
83
3788
74
Al Muddassir
56
5551
112
Al Ikhlas
4
6225
37
As Saffat
182
3970
75
Al Qiyamah
40
5591
113
Al Falaq
5
6230
38
Shod
88
4058
76
Al Insan
31
5622
114
An Naas
6
6236
Jumlah
Juzz
Surah
Ayat
Basmallah
30
114
6236
112

































<script async

src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-6303669560088871"crossorigin="anonymous"></script>

 

(JUMLAH AYAT, NAMA  SURAH DAN SURAH–SURAH MAKIYYAH DAN MADANI
                                                        SURAT-SURAT MAKIYAH
No
Nama Surah
No
Nama Surah
No
Nama Surah
No
Nama Surah
No
Nama Surah
1
Al Fatihah
18
An Naml
35
Al Jasiyah
52
Al Mursalat
69
Al Insyirah
2
Al An’am
19
Al Qashash
36
Al Ahqaaf
53
An Naba
70
At Tiin
3
Al A’raf
20
Al Ankabut
37
Qoof
54
An Naziat
71
Al 'Alaq
4
Yunus
21
Ar Ruum
38
Az Zariyat
55
'Abasa
72
Al Qadar
5
Hud
22
Luqman
39
Ath Thuur
56
At Takwir
73
Al 'Aadiyaat
6
Yusuf
23
As Sajadah
40
An Najm
57
Al Infithor
74
Al Qariah
7
Ibrahim
24
Saba'
41
Al Qamar
58
Al Mutaffifin
75
At Takatsur
8
Al Hijr
25
Fathir
42
Al Waqi'ah
59
Al Insyiqaq
76
Al 'Ashr
9
An Nahl
26
Yaasiin
43
Al Mulk
60
Al Buruj
77
Al Humazah
10
Al Isra
27
Ash Shaffat
44
Al Qalam
61
Ath Thoriq
78
Al Fiil
11
Al Kahfi
28
Shood
45
Al Haqqah
62
Al A'la
79
Quraisy
12
Maryam
29
Az Zumar
46
Al Ma'arij
63
Al Ghasiyah
80
Al Ma'uun
13
Thoha
30
Al Mu'min
47
Nuh
64
Al Fajr
81
Al Kautsar
14
Al Anbiya
31
Fushilat
48
Al Jin
65
Al Balad
82
Al Kafirun
15
Al Mu'minun
32
Asy Syura
49
Al Muzzamil
66
Asy Syams
83
Al Lahab
16
Al Furqon
33
Az Zukhruf
50
Al Muddatstsir
67
Al Lail
84
Al Ikhlas
17
Asy Syu'araa
34
Ad Dukhon
51
Al Qiyamah
68
Adh Dhuha
85
Al Falaq
86
An Naas
SURAT-SURAT MADANIYAH
No
Nama Surah
No
Nama Surah
No
Nama Surah
No
Nama Surah
No
Nama Surah
1
Al Baqarah
7
Ar Ra'd
13
Al Hujurat
19
Ash Shaaf
25
Al Insan
2
Ali Imran
8
Al Hajj
14
Ar Rahman
20
Al Jum'ah
26
Al Bayyinah
3
An Nisa
9
An Nuur
15
Al Hadid
21
Al Munafiqun
27
Az Zalzalah
4
Al Maidah
10
Al Ahzab
16
Al Mujadillah
22
At Taghabun
28
An Nashr
5
Al Anfal
11
Muhammad
17
Al Hasyr
23
At Talaq
6
At Taubah
12
Al Fath
18
Al Mumtahanah
24
At Tahrim


















SURGA FIRDAUS IMPIAN ORANG BERIMAN

                                                             SURGA FIRDAUS      Setiap muslim pasti ingin masuk kedalam surga dan mereka b...