DO’A SAYYIDINA UKASYAH BIN MIHSHAN AL-ASADI RA
Ukasyah atau Akasyah RA adalah seorang sahabat yang
didoakan Rasulullah SAW ke dalam satu dari 70.000 orang dari umatnya yang masuk surga
tanpa hisab sebagaimana riwayat Imam Bukhari.
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
اللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى
سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ، بِسْمِ
اللهِ النُّوْرِ نُوْرٌ عَلَى نُوْرٍ، الحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ خَلَقَ
النُّوْرَ، وَأَنْزَلَ التَّوْرَاةَ عَلَى جَبَلِ الطُّوْرِ فِي كِتَابٍ مَسْطُوْرٍ.
الحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ بِالغِنَاءِ مَذْكُوْرٌ، وَبِالعِزَّةِ وَالجَلَالِ
مَشْهُوْرٌ، وَعَلَى السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ مَشْكُوْرٌ.
Artinya, “Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan
sejahtera(-Mu) atas junjungan kami Nabi Muhammad, keluarga, dan para sahabatnya.
Dengan nama Allah zat bercahaya, cahaya di atas cahaya. Segala puji bagi Allah
yang menciptakan nur, dan menurunkan Taurat di atas bukit Thur pada kitab yang
tertulis. Segala puji bagi Allah yang dengan kaya-Nya disebut, dengan kemuliaan
dan kebesaran-Nya terkenal,
dan yang pada saat (manusia) senang dan
sulit tetap disyukuri.”
وَالحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ خَلَقَ السَمٰوَاتِ
وَالأَرْضَ وَجَعَلَ الظُّلُمَاتِ وَالنُّوْرَ، ثُمَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا
بِرَبِّهِمْ يَعْدِلُوْنَ، كٓهٓيٓعٓصٓ حٰمٓ عٓسٓقٓ إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ
نَسْتَعِيْنُ، يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ يَا ذَا الجَلَالِ وَالإِكْرَامِ، اللهُ
لَطِيْفٌ بِعِبَادِهِ يَرْزُقُ مَنْ يَشَاءُ وَهُوَ القَوِيُّ العَزِيْزُ، يَا
كَافِيَ كُلِّ شَيْئٍ، وَاصْرِفْ عَنِّي كُلَّ شَيْئٍ، بِيَدِكَ الخَيْرُ، إِنَّكَ
عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ
Artinya, “Segala puji bagi Allah yang
menciptakan langit dan bumi; dan menjadikan gelap dan nur, tetapi kemudian
orang kafir kepada Tuhan mereka berpaling. Kāf, Hā, Yā, ‘Aīn, Shād; Hā, Mīm;
‘Aīn, Sīn, Qāf, kepada-Mu kami menyembah; dan hanya kepada memohon pertolongan;
wahai Zat yang hidup, wahai Zat yang tegak berdiri. Allah bersikap lembut
kepada hamba-Nya dan memberi rezeki kepada siapa saja yang Dia kehendaki. Dia
maha kuat dan perkasa. Wahai Zat yang mencukupi segala sesuatu. Palingkanlah
segala sesuatu (mudharat) dari kami.Di tangan-Mu kebaikan itu. Sungguh Engkau
Maha kuasa atas segala sesuatu.
اللّٰهُمَّ يَا كَثِيْرَ
النَّوَالِ، وَيَا دَائِمَ الوِصَالِ، وَيَا حُسْنَ الفِعَالِ، وَيَا رَازِقَ
العِبَادِ عَلَى كُلِّ حَالٍ، وَيَا بَدِيْعًا بِلَا مِثَالٍ، وَيَا بَاقِي بِلَا
زَوَالٍ، نَجِّنَا مِنَ الكُفْرِ وَالضَّلَالِ، بِحَقِّ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ
مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ.
Artinya, “Ya Allah, wahai Zat yang banyak
anugerah, wahai Zat yang selalu terhubung, wahai Zat yang baik perbuatan, wahai
Zat yang memberikan rezeki hamba-Nya pada setiap kondisi, wahai Zat yang
mencipta pertama tanpa contoh, wahai Zat yang kekal tanpa sirna, selamatkan
kami dari kekafiran dan kesesatan dengan hakikat ‘Lā ilāha illallāh, Muhammadur
Rasūlullah shallallāhu ‘alayhi wa
sallam.
اللّٰهُمَّ إِنْ دَخَلَ الشَّكُّ فِي إِيْمَانِي بِكَ وَلَمْ أَعْلَمْ
بِهِ أَوْعَلِمْتُ تُبْتُ عَنْهُ وَأَسْلَمْتُ وَأَقُوْلُ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ
مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Artinya, “Ya Allah, jika keraguan hinggap
pada keimananku kepada-Mu,baik tidak kusadari maupun kusadari, aku bertobat,
menyerah, dan berkata, ‘Lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu ‘alaihi wa sallam.
اللّٰهُمَّ إِنْ دَخَلَ
الكُفْرُ فِي إِسْلَامِي بِكَ وَلَمْ أَعْلَمْ بِهِ أَوْعَلِمْتُ تُبْتُ عَنْهُ
وَأَسْلَمْتُ وَأَقُوْلُ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Artinya, “Ya Allah, jika keraguan hinggap
pada keislamanku kepada-Mu, baik tidak kusadari maupun kusadari, aku bertobat,
menyerah, dan berkata, ‘Lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu
‘alaihi wa sallam.’”
اللّٰهُمَّ إِنْ دَخَلَ
الشَّكُّ فِي تَوْحِيْدِيْ إِيَّاكَ وَلَمْ أَعْلَمْ بِهِ أَوْعَلِمْتُ تُبْتُ
عَنْهُ وَأَسْلَمْتُ وَأَقُوْلُ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Artinya, “Ya Allah, jika keraguan hinggap
pada ketauhidanku kepada-Mu,baik tidak kusadari maupun kusadari, aku bertobat,
menyerah, dan berkata, ‘Lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu ‘alaihi
wa sallam.
اللّٰهُمَّ إِنْ دَخَلَ
العُجْبُ وَالكِبْرُ وَالرِّيَاءُ وَالسُّمْعَةُ وَالنُّقْصَانُ فِي عَمَلِي لَكَ
وَلَمْ أَعْلَمْ بِهِ أَوْعَلِمْتُ تُبْتُ عَنْهُ وَأَسْلَمْتُ وَأَقُوْلُ لَا
إِلٰهَ إِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Artinya, “Ya Allah, jika ujub, sombong, riya,
sum‘ah, dan kekurangan masuk mencemari ibadahku kepada-Mu baik tidak kusadari
maupun kusadari, aku bertobat, menyerah, dan berkata, ‘Lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu
‘alaihi wa sallam.
اللّٰهُمَّ إِنْ جَرَى الكِذْبُ وَالغِيْبَةُ وَالنَّمِيْمَةُ
وَالبُهْتَانُ عَلَى لِسَانِي وَلَمْ أَعْلَمْ بِهِ أَوْعَلِمْتُ تُبْتُ عَنْهُ
وَأَسْلَمْتُ وَأَقُوْلُ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Artinya, “Ya Allah, jika dusta,
ghibah, namimah, dan bohong besar terucap dari mulutku,baik tidak kusadari
maupun kusadari, aku bertobat, menyerah, dan berkata, ‘Lā ilāha illallāhu
Muhammadur rasūlullah shallallāhu
‘alaihi wa sallam.
اللّٰهُمَّ إِنْ دَخَلَ الخَطْرَةُ وَالوَسْوَسَةُ فِي صَدْرِي وَلَمْ
أَعْلَمْ بِهِ أَوْعَلِمْتُ تُبْتُ عَنْهُ وَأَسْلَمْتُ وَأَقُوْلُ لَا إِلٰهَ
إِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Artinya, “Ya Allah, jika suatu pikiran
(konyol) dan was-was melintas di dalam dadaku,baik tidak kusadari maupun
kusadari, aku bertobat, menyerah, dan berkata, ‘Lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah
shallallāhu ‘alaihi wa sallam.
اللّٰهُمَّ إِنْ دَخَلَ
التَّشْبِيْهُ وَالتَّقْصِيْرُ فِي مَعْرِفَتِي إِيَّاكَ وَلَمْ أَعْلَمْ بِهِ
أَوْعَلِمْتُ تُبْتُ عَنْهُ وَأَسْلَمْتُ وَأَقُوْلُ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ
مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ.
Artinya, “Ya Allah, jika penyerupaan
(makhluk) dan kelalaian pada makrifaktu terhadap-Mu,baik tidak kusadari maupun
kusadari, aku bertobat, menyerah, dan berkata, ‘Lā ilāha illallāhu Muhammadur
rasūlullah shallallāhu ‘alaihi wa sallam.’”
اللّٰهُمَّ إِنْ دَخَلَ
النِّفَاقُ فِي قَلْبِي مِنَ الذُّنُوْبِ الكَبَائِرِ وَالصَّغَائِرِ كُلِّهَا
وَلَمْ أَعْلَمْ بِهِ أَوْعَلِمْتُ تُبْتُ عَنْهُ وَأَسْلَمْتُ وَأَقُوْلُ لَا
إِلٰهَ إِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ .
Artinya, “Ya Allah, jika kemunafikan merayap
di hatiku karena dosa baik dosa besar maupun dosa kecil semuanya,baik tidak
kusadari maupun kusadari, aku bertobat, menyerah, dan berkata, ‘Lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah
shallallāhu ‘alaihi wa sallam.’”
اللّٰهُمَّ إِنْ دَخَلَ الرِّيَاءُ فِي
أَعْمَالِي وَأَقْوَالِي وَلَمْ أَعْلَمْ بِهِ أَوْعَلِمْتُ تُبْتُ عَنْهُ
وَأَسْلَمْتُ وَأَقُوْلُ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Artinya, “Ya Allah, jika riya menyusup
pada amal dan perkataanku,baik tidak kusadari maupun kusadari, aku bertobat,
menyerah, dan berkata, ‘Lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu
‘alaihi wa sallam.
اللّٰهُمَّ مَا عَمِلْتُ
مِنْ سُوْءٍ وَلَمْ أَعْلَمْ بِهِ أَوْعَلِمْتُ تُبْتُ عَنْهُ وَأَسْلَمْتُ
وَأَقُوْلُ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Artinya, “Ya Allah, kejahatan yang
kuperbuat,–baik tidak kusadari maupun kusadari, aku bertobat menyerah, dan
berkata, ‘Lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu ‘alaihi wa
sallam.’”
اللّٰهُمَّ مَا أَرَدْتَ
لِي مِنْ خَيْرٍ فَلَمْ أَشْكُرْهُ وَلَمْ أَعْلَمْ بِهِ أَوْعَلِمْتُ تُبْتُ
عَنْهُ وَأَسْلَمْتُ وَأَقُوْلُ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Artinya, “Ya Allah, kebaikan yang
Kaukehendaki untukku tetapi aku tidak mensyukurinya,baik tidak kusadari maupun
kusadari, aku bertobat, menyerah, dan berkata, ‘Lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu ‘alaihi wa sallam.
اللّٰهُمَّ مَا قَدَّرْتَ عَلَيَّ مِنْ أَمْرٍ فَلَمْ أَرْضَهُ وَلَمْ
أَعْلَمْ بِهِ أَوْعَلِمْتُ تُبْتُ عَنْهُ وَأَسْلَمْتُ وَأَقُوْلُ لَا إِلٰهَ
إِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Artinya, “Ya Allah, sesuatu yang Kautakdirkan padaku, tetapi aku tidak
meridhainya,baik tidak kusadari maupun kusadari, aku bertobat, menyerah, dan
berkata, ‘Lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah
shallallāhu ‘alaihi wa sallam.’”
اللّٰهُمَّ مَا أَنْعَمْتَ عَلَيَّ مِنْ نِعْمَةٍ
فَعَصَيْتُكَ فِيْهِ وَلَمْ أَعْلَمْ بِهِ أَوْعَلِمْتُ تُبْتُ عَنْهُ وَأَسْلَمْتُ
وَأَقُوْلُ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Artinya, “Ya Allah, sebuah nikmat yang
Kauberikan padaku, lalu aku mendurhakai-Mu dengannya,baik tidak kusadari maupun
kusadari, aku bertobat, menyerah, dan berkata, ‘Lā ilāha illallāhu Muhammadur
rasūlullah shallallāhu ‘alaihi wa sallam.
اللّٰهُمَّ مَا
أَوْلَيْتَنِي مِنْ نَعْمَائِكَ فَغَفَلْتُ عَنْ شُكْرِكَ وَلَمْ أَعْلَمْ بِهِ
أَوْعَلِمْتُ تُبْتُ عَنْهُ وَأَسْلَمْتُ وَأَقُوْلُ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ
رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Artinya, “Ya Allah, nikmat-nikmat yang
Kauanugerahkan kepadaku, lalu aku lengah untuk bersyukur,–baik tidak kusadari
maupun kusadari, aku bertobat, menyerah, dan berkata, ‘Lā ilāha illallāhu
Muhammadur rasūlullahshallallāhu ‘alaihi wa sallam.’”
اللّٰهُمَّ مَا أَوْلَيْتَنِي مِنْ اٰلَائِكَ
فَلَمْ أُؤَدِّ حَقَّهُ وَلَمْ أَعْلَمْ بِهِ أَوْعَلِمْتُ تُبْتُ عَنْهُ
وَأَسْلَمْتُ وَأَقُوْلُ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Artinya, “Ya Allah, nikmat-nikmat yang
Kauamanahkan kepadaku, tetapi tidak kutunaikan haknya,baik tidak kusadari
maupun kusadari, aku bertobat, menyerah, dan berkata, ‘Lā ilāha illallāhu
Muhammadur rasūlullah shallallāhu ‘alaihi wa sallam.’”
اللّٰهُمَّ مَا مَنَنْتَ
عَلَيَّ مِنَ الحُسْنَى فَلَمْ أَحْمَدْكَ وَلَمْ أَعْلَمْ بِهِ أَوْعَلِمْتُ
تُبْتُ عَنْهُ وَأَسْلَمْتُ وَأَقُوْلُ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ
رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Artinya, “Ya Allah, kebaikan yang
Kauanugerahkan kepadaku, tetapi aku tidak memuji-Mu,baik tidak kusadari maupun
kusadari, aku bertobat, menyerah, dan berkata, ‘Lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu ‘alaihi wa sallam.’”
اللّٰهُمَّ مَا أَحْبَبْتَ لِي بِهِ عَلَيَّ
مِنَ النَّظَرِ فِيْكَ فَغَمَضْتُ عَنْهُ وَلَمْ أَعْلَمْ بِهِ أَوْعَلِمْتُ
تُبْتُ عَنْهُ وَأَسْلَمْتُ وَأَقُوْلُ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ
رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Artinya, “Ya Allah, renungan atas kebesaran
kuasa-Mu yang Kauinginkan dariku, tetapi aku membutakan mata hatiku darinya,baik
tidak kusadari maupun kusadari, aku bertobat, menyerah, dan berkata, ‘Lā ilāha illallāhu
Muhammadur rasūlullah shallallāhu ‘alaihi wa sallam.’”
اللّٰهُمَّ مَا صَنَعْتُ
فِي عُمْرِي بِمَا لَمْ تَرْضَ وَلَمْ أَعْلَمْ بِهِ أَوْعَلِمْتُ تُبْتُ عَنْهُ
وَأَسْلَمْتُ وَأَقُوْلُ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Artinya, “Ya Allah, apa yang kuperbuat
sepanjang usiaku dengan hal yang tidak Kauridhai,baik tidak kusadari maupun
kusadari, aku bertobat, menyerah, dan berkata, ‘Lā ilāha illallāhu Muhammadur
rasūlullah shallallāhu ‘alaihi wa sallam.’”
اللّٰهُمَّ مَا قَصَرْتُ مِنْ عَمَلِي فِي رَجَائِكَ وَلَمْ أَعْلَمْ
بِهِ أَوْعَلِمْتُ تُبْتُ عَنْهُ وَأَسْلَمْتُ وَأَقُوْلُ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ
مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Artinya, “Ya Allah, amalku yang terbatas di
tengah (panjang) harapanku kepada-Mu,baik tidak kusadari maupun kusadari, aku
bertobat, menyerah, dan berkata, ‘Lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu
‘alaihi wa sallam.’”
اللّٰهُمَّ إِنِ اعْتَمَدْتُ عَلَى أَحَدٍ سِوَاكَ فِي
الشَّدَائِدِ وَلَمْ أَعْلَمْ بِهِ أَوْعَلِمْتُ تُبْتُ عَنْهُ وَأَسْلَمْتُ
وَأَقُوْلُ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Artinya, “Ya Allah, jika aku bersandar pada
selain-Mu pada banyak kesulitan,–baik tidak kusadari maupun kusadari–, aku
bertobat, menyerah, dan berkata, ‘Lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah
shallallāhu ‘alaihi wa sallam.’”
اللّٰهُمَّ إِنِ اسْتَعَنْتُ غَيْرَكَ فِي النَّوَائِبِ وَلَمْ أَعْلَمْ
بِهِ أَوْعَلِمْتُ تُبْتُ عَنْهُ وَأَسْلَمْتُ وَأَقُوْلُ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ
مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Artinya, “Ya Allah, jika Aku memohon
pertolongan kepada selain-Mu di tengah bencana-bencana,–baik tidak kusadari
maupun kusadari–, aku bertobat, menyerah, dan berkata, ‘Lā ilāha illallāhu
Muhammadur rasūlullah shallallāhu ‘alaihi wa sallam.’”
اللّٰهُمَّ مَا أَصْلَحَ فِي شَأْنِي بِفَضْلِكَ وَرَأَيْتُهُ
مِنْ غَيْرِكَ وَلَمْ أَعْلَمْ بِهِ أَوْعَلِمْتُ تُبْتُ عَنْهُ وَأَسْلَمْتُ
وَأَقُوْلُ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Artinya, “Ya Allah, urusanku yang maslahat
berkat kemurahan-Mu, tetapi aku melihat sebabnya dari selain-Mu,baik tidak
kusadari maupun kusadari, aku bertobat, menyerah, dan berkata, ‘Lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu
‘alaihi wa sallam.’”
اللّٰهُمَّ إِنْ زَلَّتْ قَدَمِي عَنِ
الصِّرَاطِ بِالسُّؤَالِ مِنْ غَيْرِكَ فَثَبِّتْنِي وَلَمْ أَعْلَمْ بِهِ
أَوْعَلِمْتُ تُبْتُ عَنْهُ وَأَسْلَمْتُ وَأَقُوْلُ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ
مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ Artinya, “Ya Allah, jika kakiku
tergelincir dari sirath karena pernah meminta kepada selain-Mu, maka
tetapkanlah kakiku,–baik tidak kusadari maupun kusadari, aku bertobat,
menyerah, dan berkata, ‘Lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu
‘alaihi wa sallam.’”
اللّٰهُمَّ يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ، يَا حَنَّانُ يَا مَنَّانُ، يَا
دَيَّانُ يَا سُلْطَانُ، يَا لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ
مِنَ الظَّالِمِيْنَ. فَاسْتَجَبْنَا لَهُ وَنَجَّيْنٰهُ مِنَ الغَمِّ، وَكَذٰلِكَ
نُنْجِي المُؤْمِنِيْنَ، وَزَكَرِيَّا إِذْ نَادَى رَبَّهُ رَبِّ لَا تَذَرْنِي
فَرْدًا وَأَنْتَ خَيْرُ الوَارِثِيْنَ
Artinya, “Ya Allah, wahai Zat yang hidup,
wahai Zat yang tegak berdiri, wahai Zat yang menurunkan rahmat, wahai Zat
yang memberi anugerah, wahai Zat yang kuasa, wahai Zat penguasa, wahai Zat yang
tiada tuhan kecuali Engkau. Maha suci Engkau. Sungguh, aku telah menzalimi diri
sendiri. (firman Allah) ‘Lalu Kami mengabulkan dan menyelamatkannya dari
kesulitan. Demikian Kami menyelamatkan orang-orang beriman.’ Zakariya AS ketika
menyeru tuhannya, ‘Ya Tuhanku,Janganlah Kau membiarkanku sendiri. Engkau
sebaik-baik waris.’”
اللّٰهُمَّ بِحَقِّ لَا
إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَبِعِزَّتِهِ، وَبِحَقِّ الكُرْسِي وَسَعَتِهِ، وَبِحَقِّ
العَرْشِ وَعَظَمَتِهِ، وَبِحَقِّ القَلَمِ وَجَرَيَانِهِ، وَبِحَقِّ اللَّوْحِ
وَحَفَظَتِهِ، وَبِحَقِّ المِيْزَانِ وَكَفَّتَيْهِ، وَبِحَقِّ الصِّرَاطِ
وَدِقَّتِهِ، وَبِحَقِّ جِبْرِيْلَ وَأَمَانَتِهِ، وَبِحَقِّ مِيْكَائِيْلَ
وَشَفَقَتِهِ، وَبِحَقِّ إِسْرَافِيْلَ وَنَفْخَتِهِ، وَبِحَقِّ عِزْرَائِيْلَ
وَقَبْضَتِهِ، وَبِحَقِّ رِضْوَانَ وَجَنَّتِهِ، وَبِحَقِّ مَالِكٍ وَجَهَنَّمِهِ،
وَبِحَقِّ أٰدَمَ وَصَفْوَتِهِ، وَبِحَقِّ شِيْثٍ وَنُبُوَّتِهِ، وَبِحَقِّ نُوْحٍ
وَسَفِيْنَتِهِ، وَبِحَقِّ إِبْرَاهِيْمَ وَخُلَّتِهِ، وَبِحَقِّ إِسْحَاقَ
وَدِيَانَتِهِ، وَبِحَقِّ إِسْمَاعِيْلَ وَذَبِيْحَتِهِ، وَبِحَقِّ يَعْقُوْبَ
وَحَسْرَتِهِ، وَبِحَقِّ يُوْسُفَ وَغُرْبَتِهِ وَبِحَقِّ مُوْسَى وَأٰيَاتِهِ
وَبِحَقِّ هَارُوْنَ وَحُرْمَتِهِ وَبِحَقِّ هُوْدٍ وَهَيْبَتِهِ، وَبِحَقِّ
صَالِحٍ وَنَاقَتِهِ، وَبِحَقِّ لُوْطٍ وَعِبْرَتِهِ/وَجِيْرَتِهِ، وَبِحَقِّ
يُوْنُسَ وَدَعْوَتِهِ، وَبِحَقِّ دَانِيَالَ وَكَرَامَتِهِ، وَبِحَقِّ زَكَرِيَّا
وَطَهَارَتِهِ، وَبِحَقِّ عِيْسَى وَرُوْحَانِيَّتِهِ، وَبِحَقِّ مُحَمَّدٍ
المُصْطَفَى صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمِ وَشَفَاعَتِهِ
Artinya, “Ya Allah, dengan hak ‘Lā ilāha
illallāh’ dan kemuliaannya, hak kursi dan keluasannya, hak ‘Arasy dan
kebesarannya, hak kalam dan jalan goresannya, hak Lauh Mahfuzh dan malaikat
penjaganya (hafazhah), hak mizan dan dua piring timbangannya, hak shirath dan
kehalusannya, hak Jibril dan kejujurannya, hak Mikail dan belas kasihnya, hak
Israfil dan tiupan sangkakalanya, hak Izrail dan pencabutan nyawanya, hak
Ridhwan dan surganya, hak Malik dan nerakanya, hak Adam dan keterpilihannya, hak
Ibrahim dan derajat khalilullahnya, hak Ishak dan agamanya, hak Isma‘il dan
penyembelihannya, hak Ya’kub dan deritanya, hak Yusuf dan pengasingannya, hak
Musa dan ayat-ayatnya, hak Harun dan kehormatannya, hak Hud dan kewibawaannya,
hak Saleh dan untanya, hak Luth dan pelajarannya/tetangganya, hak Yunus dan
dakwahnya, hak Danial dan kemuliaannya, hak Zakariya dan kesuciannya, hak Isa
dan kerohaniannya, dan hak Muhammad SAW sebagai nabi pilihan dan syafa’atul
‘uzhmanya.”
اللهُمَّ يَا حَيُّ، يَا
قَيُّوْمُ، يَا لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ
الظَّالِمِيْنَ. فَاسْتَجَبْنَا لَهُ وَنَجَّيْنٰهُ مِنَ الغَمِّ، وَكَذٰلِكَ
نُنْجِي المُؤْمِنِيْنَ. لَا إِلٰهَ إِلَّا هُوَ، عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ، وَهُوَ
رَبُّ العَرْشِ العَظِيْمِ. حَسْبِيَ اللهُ وَنِعْمَ الوَكِيْلُ، نِعْمَ المَوْلَى
وَنِعْمَ النَّصِيْرُ، لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ العَلِيِّ
العَظِيْم
Artinya, “Ya Allah, wahai Zat yang hidup,
wahai Zat yang tegak berdiri, wahai Zat yang tiada tuhan kecuali Engkau.
Maha suci Engkau. Sungguh, aku telah menzalimi diri sendiri. (firman Allah)
‘Lalu Kami mengabulkan dan menyelamatkannya dari kesulitan. Demikian Kami
menyelamatkan orang-orang beriman.’ Tiada tuhan selain Dia. Hanya pada-Nya aku
berserah. Dialah Tuhan arasy yang agung. Cukuplah Allah bagiku. Dialah
sebaik-baik wakil. Dia sebaik-baik tuan. Dia sebaik-baik penolong. Tiada daya dan kekuatan bagi kami kecuali berkat
Allah yang maha tinggi lagi maha agung.”
رَبَّنَا أٰتِنَا فِي
الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الأٰخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ،
وَصَلَّى اللهُ عَلَى خَيْرِ خَلْقِهِ، وَنُوْرِ عَرْشِهِ، سَيِّدِنَا
وَنَبِيِّنَا وَشَفِيْعِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى أٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ
أَجْمَعِيْنَ، بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ، اٰمِيْنَ، اٰمِيْنَ، يَا
رَبَّ العَالَمِيْنَ
Artinya, “Wahai Tuhan kami, berikanlah kami
kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat. Lindungilah kami dari siksa neraka.
Semoga Allah melimpahkan shalat dan salam-Nya untuk makhluk terbaik-Nya dan
cahaya arasy-Nya, yaitu junjungan kita, nabi kita, pemberi syafaat bagi kita,
Nabi Muhammad SAW, keluarga, dan seluruh sahabatnya berkat rahmat-Mu wahai Zat
yang maha pengasih. Amiiin, amiiin, terimalah wahai Tuhan semesta alam.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar